Kelompok 13
Nama : Mutiara Kencana Dewi
Dosen Pembimbing : Adithya Roll Azmi S.Pd, M.Pd
KATA PENGANTAR
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Tidak dapat dipungkiri bahwa dalam perkembanganya suatu negara
membutuhkan bantuan dari negara lain. Karena pada hakikatnya tidak ada satupun
negara di dunia ini mampu memenuhi kebutuhannya sendiri, keterbatasan yang
dimiliki oleh setiap negara menyebabkan
negara yang satu dengan negara yang lain, hubungan kerjasama ini dimaksutkan
untuk saling mengisi kekurangan satu sama lain. Menyadari pentingnya hubungan
kerjasama internasional antara negara satu dengan yang lain, maka Indonesia
melakukan banyak kerjasama dengan negara lain di dunia ini, termasuk melakukan
kerjasama dengan Selandia Baru sebagai suatu kerjasama hubungan bilateral yang
harmonis.
Indonesia dan Selandia Baru adalah negara yang sama-sama memiliki
kepentingan nasional yang mengharuskan kedua negara ini menjalin hubungan
kerjasama, untuk itu Indonesia merasa perlu menjalin hubungan bilateral dengan
Selandia Baru yang berdasar atas hubungan comparative advantage guna berupaya
meningkatkan stabilitas politik, ekonomi, kebudayaan dan pertahanan keamanan
masing-masing negara.
BAB II
PEMBAHASAN
setelah
terbentuknya
hubungan
diplomatik
antara
Indonesia dengan Selandia Baru kerjasama kedua Negara lebih difokuskan pada
bidang pendidikan, budaya dan kesehatan. Diantara kerjasama bilateral yang
paling pertama dilahirkan kedua negara diawali dengan kerjasama di bidang
pendidikan pada akhir tahun 1950-an, yaitu dengan dilaksanakannya pendidikan
bahasa Inggris bagi guru-guru bahasa Inggris di bawah kerangka Colombo Plan.
Di sektor kesehatan, kesehatan gigi adalah area kerjasama utama. Kunjungan ahliahli gigi dari Selandia Baru memberikan sebuah kontribusi yang positif bagi
&url=http%3A%2F%2Fejournal.hi.fisip-unmul.ac.id%2Fsite%2Fwp-content
%2Fuploads%2F2013%2F07%2FeJournal%2520q%2520pdf.docx
%2520%2528revisi%2529%2520%252807-15-13-03-4415%2529.pdf&ei=qYpAVeGzDtGxuAT154DoBw&usg=AFQjCNGNTVi2bwwjj8
N6tQX0Mbpois4XQg&bvm=bv.91665533,d.c2E).
27
Mei
1998
Wellington
(http://ejournal.hi.fisip-
unmul.ac.id/site/wp-content/uploads/2013/07/eJournal%20q%20pdf.docx
%20%28revisi%29%20%2807-15-13-03-44-15%29.pdf).
Sampai Agustus
2014,
total
perdagangan
bilateral
mencapai
sebagai
mitra
dagang
ke-11
Selandia
Baru
(http://nasional.sindonews.com/read/937802/18/babak-baru-indonesiaselandia-baru-1418695695).
Kerja sama investasi kedua negara juga mencatat angka cukup
properti,
peternakan,
dan
industri
kayu
(http://nasional.sindonews.com/read/937802/18/babak-baru-indonesiaselandia-baru-1418695695).
Hubungan perdagangan kedua negara berpeluang semakin meningkat
di masa mendatang dengan implementasi AANZFTA, perjanjian Perdagangan
Bebas ASEAN Australia Selandia Baru (AANZFTA) yang sudah berlaku
sejak di tandatanganinya kesepakatan ini pada Januari 2010 merupakan
peluang dan tantangan bagi Indonesia dan Selandia Baru untuk memperluas
pasar dan rencana dibukanya direct flight Garuda Indonesia pada 2010.
Persetujuan AANZFTA terdiri dari 18 bab, 212 pasal dan 4 lampiran yang
mencakup perdagangan barang, jasa, investasi ROO, Customs, SPS, TBT,
Safeguard, Hak Kekayaan
Intelektual,
Kebijakan persaingan,
MNP,
of
ditandatangani
New
Zealand
Menteri
on
Educational
Pendidikan
kedua
Cooperation,
negara
pada
yang
Juni
2011(http://nasional.sindonews.com/read/937802/18/babak-baru-indonesiaselandia-baru-1418695695).
Sejak penandatanganan itu, berbagai bentuk kerja sama pendidikan
terlihat kian nyata, antara lain peningkatan pemberian beasiswa oleh
pemerintah Selandia Baru dan perjanjian kerja sama pendidikan antar
berbagai universitas dan lembaga pendidikan. Saat ini, sekitar 600
mahasiswa Indonesia belajar di berbagai perguruan tinggi di Selandia Baru,
terutama
di
Wellington
dan
Auckland.
Jika dibandingkan dengan Australia, jumlah ini sangat rendah, yaitu sekitar
17.000
mahasiswa
Indonesia
belajar
di
sana(http://nasional.sindonews.com/read/937802/18/babak-baru-indonesiaselandia-baru-1418695695).
Menteri
Pendidikan
dan
Keterampilan
Hon
Steven
Joyce
unmul.ac.id/site/wp-content/uploads/2013/07/eJournal%20q%20pdf.docx
%20%28revisi%29%20%2807-15-13-03-44-15%29.pdf).
2.2.3
Bidang Politik
Indonesia dan Selandia memiliki mekanisme konsultasi bilateral rutin
dalam wadah Joint Ministerial Commission (JMC). Pertemuan JMC yang
pertama diadakan di Jakarta pada bulan Mei 2007, JMC II diselenggarakan
pada 8 10 Agustus 2009 di Wellington, JMC ke III diselenggarakan 18-19
Oktober 2010 di Jakarta dan JMC ke IV diselenggarakan di Auckland pada
9 September 2011. Pertemuan JMC yang membahas kerjasama kedua
negara di berbagai aspek, yang diharapkan dapat memperkuat hubungan
kedua negara baik pada tataran pemerintah maupun masyarakat.Sebelum
terbentuk JMC, forum kerjasama bilateral yang dimiliki oleh kedua negara
adalah Joint Commission on Economic and Trade Relations pada tingkat
pejabat tinggi yang dibentuk pada tahun 1996. (http://ejournal.hi.fisipunmul.ac.id/site/wp-content/uploads/2013/07/eJournal%20q%20pdf.docx
%20%28revisi%29%20%2807-15-13-03-44-15%29.pdf).
tersebut
(http://www.kemlu.go.id/wellington/Pages/CountryProfile.aspx).
Selama lebih dari 53 tahun hubungan diplomatik Indonesia Selandia
Baru, wisatawan dari masing-masing negara saling mengunjungi satu sama
lain. Baik Indonesia dan Selandia Baru memiliki fasilitas ekoturisme yang
berkualitas tinggi.Dengan kualitas unik yang dimiliki oleh kedua Negara,
kerjasama dalam bidang pariwisata merupakan hal yang sangat potensial
untuk dilakukan terlebih dibukanya direct flight Garuda Indonesia pada 19
Juni
2012
dengan
layanan
perkembangan
Auckland
Bali
(http://www.kemlu.go.id/wellington/Pages/CountryProfile.aspx).
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Hubungan kerja-sama antar negara sangatlah penting karena dapat membantu
kebutuhan antar negara satu sama lain. Begitu juga dengan Indonesia dan Selandia
Baru yang sudah mengadakan hubungan kerja sama dari tahun 1958. Hubungan
bilateral kedua Negara diawali dengan kerjasama di bidang pendidikan pada akhir
tahun 1950-an, yaitu dengan dilaksanakannya pendidikan bahasa Inggris bagi guruguru bahasa Inggris di bawah kerangka Colombo Plan. Hubungan kerja sama ini
makin diperkuat dengan ditetapkannya kedutaan besar di kedua negara ini. Bidang
kerja sama yang terjalin antara kedua negara yaitu : bidang ekonomi, bidang politik,
bidang pendidikan dan bidang pariwisata.
DAFTAR PUSTAKA