PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Dalam perkembangan kepribadian seseorang maka remaja mempunyai arti yang
khusus, namun begitu masa remaja mempunyai tempat yang tidak jelas dalam
rangkaian proses perkembangan seseorang. Secara jelas masa anak dapat dibedakan
dari masa dewasa
BAB II
PEMBAHASAN
1
dalam masa dewasa. Makin maju masyarakatnya makin sukar tugas remaja untuk
mempelajari tanggung jawab ini.
Perkembangan intelektual
yang
terus-menerus
menyebabkan
remaja
dari kelas sosial yang satu berbeda dengan remaja dari kelas yang lain dalam sikap
dan cita-citanya. Pendeknya, beberapa keunikan para remaja terletak dalam
individualitasnya, bukan pada masa remajanya.
2.2. Tugas-tugas Perkembangan Masa Remaja
Tugas perkembangan masa remaja difokuskan pada upaya meninggalkan sikap
dan perilaku kekanak-kanakan serta berusaha untuk mencapai kemampuan bersikap
dan beperilaku secara dewasa. Menurut Hurlock (1991) tugas-tugas perkembangan
masa remaja adalah :
1) mampu menerima keadaan fisiknya
2) mampu menerima dan memahami peran seks usia dewasa
3) mampu membina hubungan baik dengan anggota kelompok yang berlainan
jenis
4) mencapai kemandirian emosional
5) mencapai kemandirian ekonomi
6) mengembangkan konsep dan keterampilan intelektual yang sangat
diperlukan untuk melakukan peran sebagai anggota masyarakat
7) memahami dan menginternalisasikan nilai-nilai orang dewasa dan orang tua
8) mengembangkan perilaku tanggung jawab sosial yang diperlukan untuk
memasuki dunia dewasa
9) mempersiapkan diri untuk memasuki perkawinan
10) memahami dan mempersiapkan berbagai tanggung jawab kehidupan
keluarga
Agar dapat memenuhi dan melaksanakan tugas-tugas perkembangannya dengan
baik, diperlukan kemampuan kreatif remaja. Kemampuan kreatif ini banyak diwarnai
oleh perkembangan kognitif nya.
tinggi badan, tulang otot-otot menjadi lebih kuat, lingkar tubuh menjadi lebih besar,
dan organ tubuh menjadi lebih sempurna. Pada akhirnya, pertumbuhan ini mencapai
titik akhir yang berarti bahwa pertumbuhan telah selesai. Bahkan pada usia tertentu,
misalnya usia lanjut, justru terdapat bagian-bagian fisik tertentu yang mengalami
penurunan dan pengurangan (Berk, 1989)
Sedangkan perkembangan, para ahli psikologi pada umumnya menunjuk
pengertian pekembangan sebagai suatu proses perubahan yang bersifat progresif dan
menyebabkan tercapainya kemampuan dan karakteristik psikis yang baru.
Perkembangan erat kaitannya dengan pertumbuhan. Berkat adanya pertumbuhan,
pada saatnya anak akan mencapai kematangan. Terdapat perbedaan antara
pertumbuhan dan kematangan, pertumbuhan menunjuk pada perubahan biologis yang
bersifat kuantitatif. Sedangkan kematangan menunjukkan perubahan biologis yang
bersifat kualitatif. Akan tetapi, perubahan kualitatif tersebut sulit untuk di amati. Kita
lebih muda melihat bertambah luasnya ukuran telapak tangan seorang anak daripada
melihat kompleksnya sistem syaraf dan semakin kuatnya jaringan otot pada anak yang
memungkinkan organ tersebut melakukan hal yang lebih kompleks. Pertumbuhan dan
kematangan merupakan perubahan yang berasal dari dalam diri anak yang dapat
dipercepat dengan rangsangan-rangsangan dari lingkungan dalam batas-batas tertentu.
Kemampuan belajar menulis hanya dapat dicapai jika proses latihan diberikan
kepada anak pada saat otot-ototnya telah tumbuh dengan sempurna dan telah mampu
memahami bentuk huruf yang diperkenalkannya. Dengan demikian, anak berhasil
dalam belajar memegang pensil dan membaca huruf-huruf. Pertumbuhan, kematangan
belajar, dan perkembangan merupakan proses belajar yang seiring.
2.4. Hukum-hukum Perkembangan Bagi Remaja
a. Hukum Tempo perkembangan
Hukum tempo perkembangan bermakna bahwa berlangsungnya perkembangan
individu yang satu tidak sama cepat atau lambatnya dengan individu lain. Ada anak
yang berkembang dalam waktu relatif cepat, misalnya nelajar berbicara atau belajar
berjalan. Akan tetapi, pada anak lain ketika belajar berbicara atau berjalan
memerlukan waktu yang cukup lama.
b. Hukum Irama Perkembangan
Hukum
irama
perkembangan
mengatakan
bahwa
berlangsungnya
irama cepat, lambat, atau bahkan seperti berhenti dan kemudian cepat seperti dipacu.
Sebagai contoh, pada saat dalam perkembangannya kecepatan belajar bahasa anak
ditunjukkan dengan banyaknya kata-kata baru yan dikuasai. Akan tetapi, jika
kemudian tidak ada lagi, tetapi kemudian tampak giat lagi seperti dipacu untuk belajar
dengan cepat sehingga melampaui anak yang lain.
c. Hukum Rekapitulasi
Hukum rekapitulasi pertama kali diungkapkan oleh Hackel (Jerman) yang
mengatakan bahwa perkembangan suatu makhluk adalah rekapitulasi dari
perkembangan seluruh jenis. Hukum rekapitulasi berpendapat bahwa perkembangan
psikis individu akan pengulangan urutan tingkah laku dari perkembangan nenek
moyang suatu bangsa. Oleh karena itu, ada semacam perilaku kolektif atau
ketidaksadaran kolektif. Diantara beberapa ahli ada yang setuju dengan hukum
rekapitulasi ini, tetapi ada juga yang menolak sebagian atau bahkan ada yang menolak
sama sekali.
Berdasarkan hukum rekapitulasi tersebut, perkembangan individu dapat
digolongkan ke dalam beberapa fase yang berntuk riil nya dapat dilihat dari
permainan mereka. Adapun fase-fase tersebut adalah :
1) masa berburu dan menyamun (sampai dengan 8 tahun)
Ciri-ciri yang menonjol adalah anak menunjukkan kesenangan menangkap
binatang, bermain panah-panahan, membuat rumah-rumahan, saling mengintai, dan
lain sebagainya
2) masa berternak (8-10 tahun)
Ciri yang menonjol adalah anak senang sekali memelihara binatang.
3) masa bertani atau bercocok tanam (10-12 tahun)
Ciri yang menonjol adalah anak gemar memelihara tanaman.
4) masa berdagang (12-14 tahun)
Ciri yang menonjol pada masa ini adalah perhatian anak terutama tertuju pada
hal yang mirip dengan perdagangan. Misalnya bermain jual beli dengan uang kertas
atau daun.
5) masa industri ( 15 tahun ke atas)
Ciri yang menonjol adalah anak gemar membuat permainannya sendiri dengan
bahan-bahan yang ada di sekelilingnya. Misalnya membuat layang-layang.
d. Hukum Masa Peka
Hukum ini pertama kali diungkapkan oleh M. Montessori dari Italia yang
mengatakan dalam perkembangan anak terdapat suatu saat yang sangat tepat bagi
suatu fungsi untuk dapat berkembang dengan baik sekali atau sangat sensitif dan
sangat dengan mudah merespon stimulus yang datang kepada dirinya. Pada masa ini,
anak mempunyai kesiapan terbaik untuk melaksanakan tugas perkembangannya
dalam fungsi tertentu.
e. Hukum Trotzalter (Masa Menantang)
Hukum ini berpendapat bahwa perkembangan individu tidak selalu berlangsung
tenang dan teratur, tetapi pada masa tertentu terjadi data guncangan yang membawa
perubahan secara radikal. Masa mengalami guncangan terjadi pada dua periode.
Periode yang pertama terjadi saat usia 3-4 tahun periode yang kedua terjadi pada saat
usia 14-17 tahun. Pada periode itu anak mengalami perubahan mencolok dalam
dirinya baik aspek fisik maupun psikis sehingga menimbulkan reaksi emosional dan
radikal.
Perilaku yang seringkali ditunukkan adalah adanya sikap mampu berdiri sendiri,
mampu mengerjakan sesuatu secara sendiri, dan merasa tidak perlu dengan bantuan
orang lain sehingga sering timbul sikap menentang ketika ada stimulus dari orang lain
yang dirasa kurang sesuai.
f. Hukum Masa Eksploratif
Hukum masa eksploratif dipelopori oleh Langeveld ( Belanda) yang
berpandangan bahwa perkembangan individu merupakan suatu proses yang
berlangsung sebagai suatu penjelajahan dari penemuan pada individu yang
bersangkutan.indiviidu yang lahir tentunya belum mengenal dunia sekelilingnya. Oleh
karena itu perlu dikenalkan tentang segala yang ada di sekelilingnya dengan cara
melakukan penjelajahan agar kemudian menemukan bermacam-macam kehidupan
duniawi dan nilai-nilai kemanusiaan. Melalui proses penjelajahan itulah individu
mengalami perkembangannya.
g. Hukum Pertahanan Diri
Pertahan diri yang dimaksud adalah respons dalam bentuk perilaku yang
dimunculkan ketika dirinya merasa mendapatkan stimulus yang tidak sesuai. Bentuk
pertahan diri setiap individu itu berbeda-beda. Contohnya pada saat anak merasa
lapar, haus, sakit, dan lain sebagainya kemudian anak akan menangis. Dengan
menangis terkaandung maksud agar orang lain segera datang memenuhi
kebutuhannya.
7
d. Aktivitas Kelompok
Kebanyakan remaja menemukan jalan keluar dari kesulitannya setelah mereka
berkumpul dengan rekan sebaya untuk melakukan kegiatan bersama. Mereka
melakukan suatu kegiatan secara berkelompok sehingga berbagai kendala dapat
diatasi bersama-sama.
e. Keinginan Mencoba Segala Sesuatu
Pada umumnya remaja memiliki rasa ingin tahu yang tinggi sehingga mereka
ingin bertualang, menjelajah, dan mecoba segala sesuatu yang belum pernah
dialaminya. Selain itu didorong juga oleh keinginan seperti orang dewasa yang
menyebabkan remaja ingin melakukan apa yang sering dilakukan oleh orang dewasa.
Akibatnya tidak jarang secara sembunyi-senbunyi remaja putra merokok karena
sering melihat orang dewasa melakukannya. Remaja putri seringkali mencoba
memakai kosmetik baru.
Oleh karena itu, remaja perlu diberikan bimbingan agar rasa ingin tahunya
yang tinggi dapat terarah kepada kegiatan-kegiatan positif, kreatif, dan produktif. Jika
tidak, di khawatirkan dapat menjurus pada kegiatan yang negatif. Misalnya, mencoba
narkoba, minum minuman keras, penyalahgunaan obat, atau perilaku seks pranikah.
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Masa remaja terletak di antara masa anak dan masa dewasa. Masa remaja
dianggap telah mulai ketika anak telah matang dalam aspek seksual dan kemudian
berakhir setelah matang secara hukum. Pengertian pertumbuhan adalah proses
perubahan fisiologis yang bersifat progresif dan kontinu serta berlangsung selama
periode tertentu. Sedangkan perkembangan ialah perubahan psikis yang bersifat
progresif dan menyebabkan tercapainya kemampuan dan sifat-sifat baru. Karakteristik
umum pertumbuhan remaja adalah bahwa remaja merupakan peralihan dari masa
anak menuju masa dewasa sehingga seringkali menunjukkan sifat-sifat karakteristik
seperti kegelisahan dan kebingungan karena terjadi suatu pertentangan, keinginan
untuk mengkhayal, dan aktivitas kelompok .
DAFTAR PUSTAKA
10
11