Anda di halaman 1dari 9

Mata Kuliah Kepasifikan

UJIAN AKHiR SEMESTER

Nama : Kiffly Sengkey

NIM : 210611040174

Kelas : C3 Akuntansi

Selasa, 7 Juni
2022

1. Bagaimana pandangan world tourism organization tentang pariwisata Indonesia dan


Asia pasifik
Jawab:
Menurut World Tourism Organization Dipercayanya Indonesia menjadi pemimpin
sidang Gabungan tahunan ke-31 Gabungan Komisi Regional Asia UNWTO
memilikibanyak makna. Pertama karena hal ini membuktikan pariwisata Indonesia
mampu bersaing. Dan yang kedua, kawasan Asia Pasifik sangat strategis buat
pariwisata.

2. Sebutkan beberapa potensi unggulan di sektor pariwisata yang dimiliki Sulawesi


Utara.
Jawab :
Di samping potensi sumberdaya alam tersebut di atas, Sulawesi Utara juga memiliki
potensi unggulan di sektor pariwisata, baik wisata alam, wisata budaya dan wisata
religi.

3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan program pemerintah sustainable tourism


development .
Jawab :
Industri pariwisata suatu wilayah sering dikaitkan dengan sektor swasta sebagai
investor dan pemerintah sebagai regulator (Milne dan Ateljevic, 2001; Murphy,
1985). Dalam kaitan ini, pemerintah daerah baik provinsi maupun kabupaten
membuat beberapa kebijakan di bidang pariwisata dengan maksud meningkatkan
aktivitas pariwisata di daerah tersebut. Provinsi Sulawesi Utara sejak awal
mencanangkan daerah ini sebagai obyek wisata yang berwawasan lingkungan.
Pemerintah daerah datang dengan slogan pembangunan pariwisata yang berkelanjutan
atau Sustainable Tourism Development. Pemerintah secara sengaja menawarkan
konsep ini dengan maksud menjaga kontinuitas dan menumbuhkan kemandirian
sosial, ekonomi, lingkungan ekologis, budaya dan teknologi.
4. Apa manfaat keragaman sosial budaya bagi bangsa.
Jawab:
 Menjadi Identitas Bangsa
Keberagaman budaya menciptakan identitas bagi suatu bangsa. Identitas
tersebut akan membuat bangsa semakin dikenal di mata dunia.
 Memperkaya Kebudayaan Nasional
Keberagaman budaya bermanfaat untuk memperkaya kebudayaan nasional.
Sebagai contoh Indonesia, yang dari Sabang sampai Merauke, mempunyal
kebudayaan khas di tiap daerahnya. Hal ini menjadikan Indonesia sangat kaya
dalam hal kebudayaan.
 Mempererat Persaudaraan
Manfaat lain dari keberagaman budaya bagi suatu bangsa adalah eratnya
ikatan persaudaraan seperti dalam nilai-nilai pancasila dalam kehidupan
berbangsa. Ikatan ini tumbuhkarena masyarakatnya saling menghormati serta
menghargai tiap kebudayaan,tanpamerasa budayanya jauh lebih baik
dibanding lainnya. Hal ini berarti budaya milikbangsa dapat dijadikan sumber
pengetahuan untuk dipelajan serta diamati.
 Menumbuhkan Rasa Nasionalisme.
Manfaat lain dari keberagaman budaya bagi suatu bangsa adalah tumbuhnya
sikap nasionalisme. Sikap ini muncul karena adanya rasa bangga, mencintai,
serta menghormati banyak kebudayaan.

5. Apa saja kerjasama eksternal yang sudah dilakukan oleh Asean dengan negara-negara
kawasan Pasifik dan negara di wilayah lainnya.

Jawab:
Kerjasam External Asean

Dalam Deklarasi Bangkok tahun 1967disebutkan bahwa tujuan pembentukan ASEAN


adalah mewujudkan perdamaian, kemajuan, dan kemakmuran di kawasan Asia
Tenggara. Lebih dari itu, ASEAN juga bertujuan untuk memelihara kerja sama yang
erat dan bermanfaat dengan organisasi kawasan dan internasional yang mempunyai
kesamaan tujuan. Sesuai semangat tersebut, ASEAN telah menjalin hubungan dengan
berbagai negara dan organisasi kerja

sama kawasan di wilayah Asia Pasifik, Amerika, dan Eropa. Kerja sama ASEAN
dengan setiap negara mitra wicara dikenal denganmekanisme ASEAN Plus One
(ASEAN+1)yangmemiliki bidang prioritas masing-masing. Kerja sama ASEAN+1
dilaksanakan di tingkat Komite Perwakilan Tetap untuk ASEAN, tingkat
pejabattinggi, tingkat menteridan tingkat kepala negara/pemerintah. Juga terdapat
kerja sama ASEAN Plus Three (APT) yang merupakan kerja sama yang
dikembangkan oleh ASEAN dengan tiga negara mitra wicaranya yaitu RRT, Jepang
dan Republik Korea. Kerja sama ASEAN dengan mitra wicara secara penuh dimulai
sejak tahun 1974 dengan Australia. Kemudian, diikuti Selandia Baru (1975), Amerika
Serikat, Kanada, Jepang, Uni Eropadan United Nations Development Programme
(1977), Republik Korea (ROK) (1991), India (1995), Tiongkokdan Rusia (1996).
Sementara itu, Pakistan menjadi Mitra Wicara Sektoral ASEAN pada tahun 1997.

Mekanisme hubungan ASEAN dengan mitra wicara dilaksanakan melalui sejumlah


mekanismepertemuan sebagai berikut:

 Tingkat Kepala Negara dilakukan melalui KTT ASEAN dan KTT terkait lainnya,
 Tingkat Menteri dilakukan melalui pertemuan tingkat menteri ASEAN (ASEAN
MinisterialMeeting/AMM).
 Pertemuan dengan mitra wicara (Post Ministerial Conference/PMC), dan pertemuan
tingkat menteri diluar rangkaian PMC,
 Tingkat Menteri Sektoral;
 Tingkat Pejabat Tinggi ASEAN (Senior Officials Meeting/SOM), mitra wicara, dan
pertemuan di luarrangkaian SOM seperti Senior Officials Consultations/SOC,Forum,
dan Consultation among Senior Officials;
 Tingkat Direktur Jenderal seperti Working Group/WG, Joint Cooperation
Committee/JCC, Joint Planning Committee/JPC, dan Japar-ASEAN Integration
Fund/JAIF Management Committee/JMC),
 Tingkat Pejabat Tinggi Sektoral; Tingkat Kelo
 Tingkat Kelompok Ahli
 Tingkat Komite Wakil Tetap (Committee of Permanent Representatives/CPR). Sejak
tahun 1999, ASEAN memberlakukan moratorium penambahan hubungan kemitraan
baruhingga waktu yang tidak ditentukan. Hal itu bertujuan agar ASEAN dapat
mengintensifkan dan mengonsolidasikan hubungannya dengan mitra wicara yang
telah ada. Selain itu juga dimaksudkan agar ASEAN dapat memfokuskan pada upaya
integrasi kawasan.

6. Apa saja kolaborasi antara Indonesia dan negara di kawasan Pasifik untuk
meningkatkan kualitas pendidikan
Jawab :
Lima puluh orang guru dan kepala sekolah dari penjuru Indonesia telah
menyelesaikan
pelatihan ALCOB ICT Volunteer (AIV) 2021, dan ditutup secara resmi pada Jumat
(17/09), Acara tersebut diselenggarakan secara virtual atas kerja sama Badan Standar,
Kurikulum, dan Assmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbudristek sebaga
koordinator Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) Human Resources
Development Working Group (HRDWG) Indonesia, dengan Kementerian Pendidikan
Korea Selatan, Filipina, Malaysia, Thailand, dan Institute of APEC Collaborative
Education AV merupakan program pelatihan tahunan bertajuc Teknologi Informasi
dan Komunikasi (TIK), Budaya, dan lingkungan pendidikan untuk para guru dan
kepele sekolah di kawasan Asia Pasifik dengan dukungan dari APEC. Pelatihan in
menjadi salah satu upaya untuk mengurangi kesenjangan digital lintas regional Asia
Pasifik AIV 2021 mengangkat teme Building restence in education against the
COVID-10 pandernic by enhancing digital and cultural iteracy of teachers in the
APEC region.

7. Berikan penjelasan mengenai Pengembangan tata ruang yang pro bisnis yang di
lakukan oleh pemerintah
Jawab:
Kebijakan tata ruang wilayah mempunyai fungsi utama sebagai arah untuk
mendukung
kegiatan bisnis investasi pemerintah, swasta, dan masyarakat. Kenyataan selama ini
yang terjadi di mana belum optimumnya pelaksanaan pembangunan daerah
diakibatkan oleh terbatasnya rencana dan pemanfaatan tata ruang wilayah sebagai
acuan utama investasi dan acuan koordinasi serta sinkronisasi pembangunan antara
sektor dan wilayah. Mengantisipasi pembangunan Sulawesi Utara ke depan,
perumusan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) menjadi syarat mutlak dalam
penyusunan setiap kegiatan perencanaan pembangunan dengan memperhatikan aspek
sosial, budaya, lingkungan, fisik, geografik dan RTRW seluruh kabupaten dan kota,
serta RTRW pulau Sulawesi dan nasional.Pengembangan wilayah Provinsi Sulawesi
Utara menjadi perhatian khusus dalam strategi pembangunan daerah di era
globalisasi. Sebagian wilayah Sulawesi Utara dikategorikan sebagai wilayah
tertinggal atau terkebelakang khususnya pada daerah-daerah terpencil danpulau-pulau
kecil yang terbatas aksesibilitas prasarana dan sarana transportasi, walaupun sebagian
wilayah-wilayah tersebut menyimpan sumber daya alam sangat potensial untuk
dikembangkan.
Pada sisi yang lain, terdapat juga wilayah-wilayah strategi dan cepat tumbuh
yang didukung dengan ketersediaan sumber daya alam yang belum dikembangkan
secara optimal. Karena itu pemerintah provinsi menfasilitasi dan mendorong seluruh
kabupaten dan kota bekerja sama (public-private partnership) membangun industrial
estate kemudian dilanjutkan menjadi Kawasan Berikat (Bonded Zone) termasuk
pembentukan dan penetapan Badan Pengelola Industrial Estate dan atau Kawasan
Berikat (Bonded Zone), yang diwujudkan dalam Kawasan Ekonomi Khusus Manado-
Bitung. Ketidakseimbangan pembangunan daerah direfleksikan juga oleh
berkembangnya pembangunan wilayah perkotaan secara fisik dan perluasan wilayah
perkotaan tanpa terkendali. Semangat desentralisasi mendorong juga wilayah
perkotaan berkembang secara mandiri dengan memiliki pemerintahan kota sendiri.
Kota tidak dapat berkembang tanpa didukung dengan wilayah hinterland (kabupaten)
sebagai pensuplai utama bahan baku untuk industri manufaktur di perkotaan dan
bahan makanan untuk penduduk kota. Sebaliknya, wilayah perkotaan menjadi target
utama untuk memasarkan produk-produk pertanian, perkebunan, dan perikanan dari
wilayah kabupaten. Masing-masing wilayah antar kabupaten dan kota tidak dapat
berkembang sendiri-sendiri, sebab masing-masing wilayah memiliki sumber daya
yang berbeda dan harus saling melengkapi. Namun dalam kenyataan, keterkaitan desa
kota dan sebaliknya belum terjalin dengan baik.Tersedianya rencana tata ruang
wilayah provinsi sebagai acuan pengembangan wilayah, harus diikuti dengan
tersedianya informasi dan pengelolaan pertanahan berdasarkan tata pemerintahan
yang baik dan sesuai dengan peraturan-peraturan yang berlaku. Kenyataan selama ini,
masalah pertanahan sebagai pemicu utama mempersulit terlaksananya program
program pemerintah dan kegiatan investasi swasta.
Untuk merealisasikan wilayah Sulawesi Utara sebagai salah satu tujuan
investasi nasional dan internasional, komitmen dan perhatian khusus pada pengaturan
penguasaan dan pemilikan lahan, serta peruntukan dan pemanfaatan lahan oleh
masyarakat, swasta, dan pemerintah tidak dapat diabaikan lagi. Ke depan, posisi
Provinsi Sulawesi Utara menjadi syarat mutlak untuk meraih peluang strategis di
kawasan Asia Pasifik. Karena itu pula pengembangan wilayah kabupaten/kota
maupun kawasan harus diarahkan dengan pendekatan bio-regionalism menuju
pembangunan Sulawesi Utara incorporated, sekaligus berinterkoneksi dengan
provinsi-provinsi di kawasan timur Indonesia dalam rangka pengembangan
industrialisasi daerah berbasis sumber daya lokal yang mampu memiliki daya saing
global.

8. Jelaskan tentang tren perekonomian dunia, pergeseran dari barat ke timur dan
kebangkita Asia Pasifik
Jawab:
Tren perekonomian dunia, pergeseran dari barat ke timur dan kebangkitan Asia
Pasifik.
Prospek ekonomi di kawasan Asia Pasifik tetap kuat, dan kawasan ini terus menjadi
kawasan yang paling dinamis dalam ekonomi global. Prospek jangka pendek telah
membaik sejak edisi terakhir Regional Economic Outlook Update: Asia and Pacific
pada bulan Oktober 2017 dengan risiko-risiko yang seimbang untuk saat ini. Namun,
dalam jangka menengah, risiko penurunan mendominasi, termasuk yang timbul dari
kondisi keuangan global yang mengetat, pergeseran ke arah kebijakan proteksionis,
dan peningkatan ketegangan geopolitik. Mengingat berbagai ketidakpastian tersebut,
kebijakan ekonomi makro perlu konservatif dan ditujukan untuk membangun bantalan
dan meningkatkan ketahanan. Para pembuat kebijakan juga perlu terus mendorong
reformasi struktural untuk mengatasi tantangan jangka menengah dan jangka panjang,
seperti penuaan populasi dan penurunan produktivitas, dan untuk memastikan bahwa
Asia mampu meraup manfaat penuh dari peningkatan digitalisasi dalam ekonomi
global. Pertumbuhan di Asia diperkirakan 5,6 persen pada tahun 2018 dan 2019,
sementara inflasi diperkirakan akan menurun. Kuat dan luasnya pertumbuhan dan
perdagangan global, yang didorong oleh stimulus fiskal AS, diharapkan dapat
mendukung ekspor dan investasi di Asia, sementara kondisi keuangan yang
akomodatif diperlukan untuk mendukung permintaan domestik. Pertumbuhan
Tiongkok diproyeksikan akan turun menjadi 6,6 persen sebagai cerminan dari
langkah-langkah pengetatan keuangan, perumahan, dan fiskal pemerintah.
Pertumbuhan di Jepang telah berada di atas potensi selama delapan triwulan berturut-
turut dan diperkirakan akan tetap kuat tahun ini pada 1,2 persen. Di India,
pertumbuhan diperkirakan akan kembali meningkat menjadi 7,4 persen, setelah
gangguan sementara terkait inisiatif penukaran mata uang dan penerapan pajak tidak
langsung untuk barang dan jasa (GST).
Risiko seputar prospek untuk saat ini adalah seimbang, tetapi cenderung negatif dalam
jangka menengah. Pada sisi baiknya, pemulihan global dapat lebih kuat daripada yang
diperkirakan, telah disepakatinya Perjanjian Komprehensif dan Progresif untuk
Kemitraan Trans-Pasifik (Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-
Pacific Partnership –CPTPP) dan keberhasilan pelaksanaan Belt and Road Initiative—
dengan asumsi bahwa keberlanjutan utang dan kualitas proyek dipertahankan—
keduanya dapat mendukung perdagangan, investasi, dan pertumbuhan. Di sisi
buruknya, Asia tetap rentan terhadap pengetatan kondisi keuangan global yang terjadi
secara tiba-tiba dan tajam, sementara terlalu lamanya jangka waktu persyaratan dapat
menimbulkan risiko penumpukan utang yang lebih besar dan kerentanan keuangan.
Kerentanan-kerentanan ini dapat diperburuk oleh pengambilan risiko yang berlebihan
dan perpindahan risiko keuangan ke non-bank. Manfaat globalisasi belum terbagi
secara merata, dan, seperti yang diperjelas oleh pengumuman dan penerapan tarif
baru-baru ini, sebuah pergeseran ke arah kebijakan yang lebih mementingkan
kepentingan dalam negeri (inward-looking) adalah risiko lainnya yang berpotensi
mengganggu perdagangan internasional dan pasar keuangan. Ketegangan geopolitik
terus menjadi sumber risiko penting lainnya. Terakhir, peretasan keamanan cyber dan
serangan cyber sedang meningkat secara global, dan perubahan iklim dan bencana
alam dapat terus memberikan dampak yang signifikan terhadap kawasan Asia-
Pasifik.Inflasi di kawasan Asia-Pasifik dapat meningkat pada saat faktor-faktor
global, termasuk inflasi AS dan harga komoditas, menjadi kurang menguntungkan,
dan para pembuat kebijakan perlu bersiap untuk bertindak. Selain itu, inflasi yang
lebih tinggi dapat bertahan akibat meningkatnya proses inflasi karena realisasi inflasi
di masa lalu (backward-looking inflation). Dengan kurva Phillips yang semakin datar,
biaya penurunan output untuk menurunkan inflasi dapat menjadi lebih besar. Dengan
demikian, para pembuat kebijakan sebaiknya siaga dalam merespons sinyal-sinyal
dini tekanan inflasi, meskipun tanggapan terhadap kejutan harga komoditas sebaiknya
diakomodasi terlebih dahulu—namun bukan dampak putaran kedua. Perbaikan
kerangka kebijakan moneter dan komunikasi bank sentral dapat meningkatkan peran
ekspektasi dalam mendorong inflasi sehingga membuat inflasi tidak terlalu kaku.
Kebijakan nilai tukar yang lebih fleksibel dapat mengurangi pengaruh inflasi akibat
produk impor, dan kebijakan-kebijakan untuk memitigasi risiko terhadap sistem
keuangan secara keseluruhan (macroprudential policies) dapat membantu
menanggulangi risiko stabilitas keuangan. Sri Mulyani Indrawati, mantan Menteri
Keuangan RI yang kini Managing Director World Bank dalam perbincangannya
dengan empat jurnalis, termasuk wartawan Suara Pembaruan, di sela-sela St Peterburg
International Economic Forum, Rusia, Jumat, 22 Juni 2012, antara lain
menyampaikan hal-hal sebagai berikut:
• Pada pekan-pekan ini, krisis Eropa sangat menarik perhatian, termasuk dalam
pertemuan G-20 di Los Gabos. Semua membicarakan tentang itu. Artinya pasti serius,
karena telah memberikan beberapa dampak yang sudah bisa dilihat dan diukur selama
dua tahun terakhir, terutama dengan apa yang terjadi di Yunani.
• Pertama mengenai dampak aliran uang tunai. Dua tahun lalu yakni setelah krisis
2008,
pemulihan negara-negara berkembang sangat cepat. Mereka mendapatkan financial
flow yang cukup banyak. Banyak yang cocern mengenai mata uangnya yang menguat
pada 2009.
• Sekarang dalam situasi ketika krisis kepercayaan mulai menjangkiti seluruh dunia,
karena mereka tidak tahu apa yang terjadi di Eropa, banyak financial dan capital itu
mengalir ke tempat negara-negara yang dianggap kuat. Ini menimbulkan banyak
sekali pengaruh ke beberapa negara. India, Brasil, dan Indonesia, misalnya mengalami
capital outflow.
9. Bagaimana prediksi industri pariwisata di Asia Pasifik usai corona.
Jawab :
Berbeda dengan negara-negara Eropa dan Amerika Serikat yang diprediksi paling
terpuruk pariwisatanya, industri pariwisata di Asia-Pasifik diprediksi lebih cepat
bangkit usai Corona. Pasifik Asia Travel Association (Pata) mengatakan kebangkitan
itu akan terlihat pada 2021. Dilansir dari Malay Mail, Jumat (8/5/2020), industri
pariwisata Asia-Pasifik akan kedatangan lebih dari 600 juta wisatawan tahun
depanJumlah ini menunjukkan kenaikan sebesar 3 persen dibandingkan tahun 2019.
Dari jumlah tersebut, wisatawan yang akan paling sering melakukan mobilitas berada
di kawasan Asia Timur Laut. Sementara itu mengekor di belakangnya adalah
wisatawan
di Asia Tenggara dan Asia Selatan. Untuk pasar pariwisatanya sendiri, kawasan Asia-
Pasifik masih menjadi primadona bagi wisatawan asal Amerika Utara, Asia Timur
Laut, Oseania, Asia Tenggara, dan Eropa Utara. Wisatawan-wisatawan ini
mendominasi sektor pariwisata Asia-Pasifik pada 2019-2021.

10. Bagaimana perkiraan kinerja ekspor Sulut di tahun 2022.


Jawab:
Kinerja ekspor diperkirakan masih akan tumbuh, meski diperkirakan akan sedikit
mengalami normalisasi. Harga minyak nabati diperkirakan masih tinggi dan menjaga
insentif produksi bagi perusahaan-perusahaan di sektor tersebut. Selain itu, dengan
peningkatan realisasi investasi perusahaan produsen minyak nabati I pada tahun 2021
memberikan sinyal terjadinya peningkatan kapasitas produksi secara gradual mulai
tahun 2022. Selain itu, perbaikan di sektor perikanan diperkirakan akan mendorong
perbaikan kinerja ekspor perikanan yang relative kontraktif pada dua tahun
sebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai