TINGKAT NASIONAL
PELINDUNG
1. Prof. Dr. Balthasar Kambuaya, M. BA, Menteri Negara Lingkungan Hidup
2. Prof. Dr. Ir. H. Mohammad Nuh, DEA ,Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
KATA
PENGANTAR
Kebijakan Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) telah disepakati
pada tanggal 19 Februari 2004 oleh 4 (empat) Departemen yaitu
Kementerian Lingkungan Hidup (KNLH), Departemen Pendidikan
Nasional, Departemen Agama dan Departemen Dalam Negeri.
Kebijakan ini sebagai dasar arahan bagi para pemangku
kepentingan (stakeholders) dalam pelaksanaan dan pengembangan
PLH di Indonesia serta sebagai salah satu solusi dalam upaya
meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat terhadap
pelestarian fungsi lingkungan hidup.
Dalam implementasinya, PLH di arahkan pada kelembagaan PLH;
peningkatan kualitas sumber daya manusia; pengembangan
sarana dan prasarana; peningkatan dan eisiensi penggunaan
anggaran; pengembangan materi PLH; peningkatan komunikasi
dan informasi; pemberdayaan masyarakat dalam pelaksanaan
dan pengembangan metode PLH, dengan harapan agar seluruh
pemangku kepentingan dapat bersinergi dalam melaksanakan
Pendidikan Lingkungan Hidup.
Dalam upaya mempercepat pengembangan PLH khususnya jalur
pendidikan formal pada jenjang pendidikan dasar dan menengah,
maka pada tanggal 21 Februari 2006 telah dicanangkan PROGRAM
ADIWIYATA, dengan tujuan mendorong dan membentuk sekolah
Peduli dan Berbudaya Lingkungan yang mampu berpartisipasi dan
melaksanakan upaya pelestarian lingkungan dan pembangunan
berkelanjutan bagi kepentingan generasi sekarang maupun yang
akan datang.
Dalam upaya meningkatkan sekolah peduli dan berbudaya
lingkungan, melalui semakin banyak sekolah yang ikut program
ADIWIYATA, maka dilakukan pengembangan Program ADIWIYATA
diarahkan sejalan dengan pembangunan daerah, sehingga
percepatan terwujudnya Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan
menjadi harapan semua pihak.
M.P., M.H.
KATA
PENGANTAR
Pembangunan yang berkelanjutan telah menjadi komitmen dan
tanggung jawab bersama masyarakat dunia untuk menyelamatkan
bumi dari kerusakan dan kehancuran akibat pembangunan yang
tidak memperhatikan kelestarian lingkungan.
Salah satu cara untuk meningkatkan kapasitas dalam mewujudkan
dan mendukung pembangunan tersebut di Indonesia, telah dibuat
dan disepakati kebijakan Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) oleh 4
(empat) instansi/kementerian yaitu Kementerian Lingkungan Hidup
(KNLH), Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, Kementerian
Agama, dan Kementerian Dalam Negeri. Kebijakan ini sebagai dasar
arahan bagi para pemangku kepentingan (stakeholders) dalam
pelaksanaan dan pengembangan PLH di indonesia serta sebagai
salah satu solusi dalam upaya meningkatkan pengetahuan dan
pemahanan tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan
hidup dalam pembangunan melalui dunia pendidikan.
Pendidikan Lingkungan Hidup yang dikembangkan oleh KNLH
sejak tahun 2006 melalui program ADIWIYATA merupakan lanjutan
dari program Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup
(PKLH), Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah,
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, yang perlu disinergikan
di pusat, provinsi dan kabupaten/kota. Perkembangan perolehan
ADIWIYATA dari tahun 2006–2011 baru mencapai 77 Sekolah
Menengah Atas (SMA) dari 11.778 SMA se-Indonesia. Sedangkan
perolehan ADIWIYATA bagi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
baru mencapai 18 sekolah dari 9.164 SMK se-Indonesia. Data ini
menunjukkan bahwa masih sedikit SMA dan SMK yang telah ikut
menyelenggarakan program ADIWIYATA.
SMA dan SMK yang telah memperoleh penghargaan ADIWIYATA,
oleh karena itu diharapkan dapat mengembangkan secara
terus menerus dan menjadi model bagi sekolah lainnya dalam
pengembangan sekolah ADIWIYATA di daerah masing-masing.
Untuk itu pemerintah daerah (provinsi dan kabupaten/kota) dapat
KATA
PENGANTAR
Pemerintah Indonesia bersama-sama dengan masyarakat
internasional telah menyepakati pentingnya menjaga bumi
dari pencemaran dan kerusakan. Salah satu komitmen
Pemerintah dalam menjaga bumi dari pencemaran dan
kerusakan adalah melalui pelaksanaan pendidikan untuk
pembangunan berkelanjutan yang merupakan kunci untuk
mempersiapkan kita (dengan pengetahuan, keahlian, nilai
dan sikap) agar pembangunan yang kita lakukan saat ini tidak
mengorbankan generasi masa depan.
Pembangunan yang kita lakukan saat ini mengalami
perkembangan di berbagai sektor. Namun disamping itu, kita
juga menghadapi berbagai bencana lingkungan/ permasalahan
lingkungan, antara lain: longsor, banjir, kebakaran hutan,
yang menimbulkan kerugian baik materi maupun korban
manusia. Di sisi lain, era globalisasi telah berproses dan akan
muncul tuntutan suatu produk industri yang harus memenuhi
kriteria konsumen yaitu produk bermutu (ISO 9000, Ecolabel)
dan lingkungan hidup (ISO 14.001), sehingga suatu proses
produksi harus memperhatikan perlindungan dan pelestarian
lingkungan hidup.
Melihat persoalan lingkungan hidup yang terjadi dan kapasitas
sumberdaya manusia yang memanfaatkan dan mengelola
lingkungan hidup, maka program Pendidikan Lingkungan
Hidup pada jenjang pendidikan dasar dan menengah perlu
terus dikembangkan untuk memberikan pemahaman,
penyadaran, dan tuntunan kepada siswa dalam bersikap dan
berprilaku peduli dan berbudaya lingkungan.
Oleh karena itu, kami menyambut baik upaya yang dilakukan
Kementerian Lingkungan Hidup melalui program ADIWIYATA,
program ini perlu mendapat dukungan dan partisipasi
semua pemangku pendidikan untuk mewujudkan sekolah
peduli dan berbudaya lingkungan. Panduan ADIWIYATA ini
DAFTAR
ISI
Kata Pengantar Deputi VI I
I. PENDAHULUAN 1
A. Gambaran umum PLH Di Indonesia 1
B. Pengertian dan Tujuan Program ADIWIYATA 3
C. Prinsip-prinsip Dasar Program ADIWIYATA 3
D. Komponen ADIWIYATA 4
E. Keuntungan Mengikuti Program ADIWIYATA 4
F. Target Pencapaian program ADIWIYATA 4
G. Pelaksanaan Program ADIWIYATA 5
H. Pembiayaan Program ADIWIYATA 7
I. Kalender kegiatan program ADIWIYATA 8
IV. PENUTUP 34
LAMPIRAN
I. Lembar Evaluasi Dokumen dan Observasi Lapangan
I. PENDAHULUAN
A. Gambaran Umum Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) di
Indonesia.
Pada awalnya penyelenggaraan PLH di Indonesia dilakukan oleh
Institut Keguruan Ilmu Pendidikan (IKIP) Jakarta pada tahun
1975. Pada tahun 1977/1978 rintisan Garis-garis Besar Program
Pengajaran Lingkungan Hidup diuji cobakan di 15 Sekolah Dasar
Jakarta. Pada tahun 1979 di bawah koordinasi Kantor Menteri
Negara Pengawasan Pembangunan dan Lingkungan Hidup (Meneg
PPLH) dibentuk Pusat Studi Lingkungan (PSL) diberbagai perguruan
tinggi negeri dan swasta, di mana pendidikan Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan (AMDAL mulai dikembangkan). Sampai tahun
2010, jumlah PSL yang menjadi Anggota Badan Koordinasi Pusat
Studi Lingkungan (BKPSL) telah berkembang menjadi 101 PSL.
Sejak tahun 2006 sampai 2011 yang ikut partisipasi dalam program
ADIWIYATA baru mencapai 1.351 sekolah dari 251.415 sekolah
(SD, SMP, SMA, SMK) Se-Indonesia, diantaranya yang mendapat
ADIWIYATA mandiri: 56 sekolah, ADIWIYATA: 113 sekolah, calon
ADIWIYATA 103 sekolah, atau total yang mendapat penghargaan
ADIWIYATA mencapai 272 Sekolah (SD, SMP, SMA, SMK) Se-Indonesia.
Dari keadaan tersebut di atas, sebarannya sebagaian besar di pulau
Jawa, Bali dan ibu kota propinsi lainnya, jumlah/kuantitas masih
sedikit, hal ini dikarenakan pedoman ADIWIYATA yang ada saat ini
masih sulit diimplementasikan.
D. Komponen ADIWIYATA :
Untuk mencapai tujuan program ADIWIYATA, maka ditetapkan 4
(empat) komponen program yang menjadi satu kesatuan utuh dalam
mencapai sekolah ADIWIYATA. Keempat komponen tersebut adalah;
1. Kebijakan Berwawasan Lingkungan
2. Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Lingkungan
3. Kegiatan Lingkungan Berbasis Partisipatif
4. Pengelolaan Sarana Pendukung Ramah Lingkungan
1. Tim Nasional
Terdiri dari berbagai unsur sebagai berikut: Kementerian
Lingkungan Hidup (Koordinator), Kementerian Pendidikan
Nasional, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Agama, LSM
pendidikan lingkungan, perguruan tinggi, media serta swasta.
Tim tingkat Nasional ditetapkan melalui Surat Keputusan
Menteri Negara Lingkungan Hidup.
2. Tim Propinsi
Terdiri dari berbagai unsur sebagai berikut : Badan Lingkungan
Hidup Propinsi (koordinator), Dinas Pendidikan, Kanwil Agama,
LSM pendidikan lingkungan, media massa, perguruan tinggi
serta swasta, Tim propinsi ditetapkan melalui Surat Keputusan
Gubernur.
Peran dan tugas pokok dari tim provinsi adalah sebagai berikut;
a. Mengembangkan program ADIWIYATA tingkat Propinsi.
b. Koordinasi dengan kabupaten/kota.
c. Melakukan Sosialisasi program ke kabupaten/kota.
d. Bimbingan teknis kepada kabupaten/kota dalam rangka
pembinaan sekolah.
e. Membuat Pilot project untuk 4 satuan pendidikan yang
berbeda (SD, SMP, SMA, SMK) setiap propinsi.
f. Menetapkan penghargaan sekolah ADIWIYATA tingkat
Propinsi.
g. Melakukan Evaluasi dan pelaporan keterlaksanaan program
ADIWIYATA kepada Gubernur tembusan kepada Menteri
Negara Lingkungan Hidup.
3. Tim Kabupaten/Kota :
Terdiri dari berbagai unsur sebagai berikut : Badan Lingkungan
Kabupaten/Kota (koordinator), Dinas pendidikan, Kantor agama,
4. Tim Sekolah
Terdiri dari berbagai unsur sebagai berikut: guru, siswa dan
komite sekolah Tim sekolah ditetapkan melalui SK Kepala
Sekolah.
Peran dan tugas pokok dari tim sekolah adalah sebagai berikut ;
a. Mengkaji kondisi lingkungan hidup sekolah, kebijakan
sekolah, kurikulum sekolah, kegiatan sekolah, dan sarana
prasarana.
b. Membuat rencana kerja dan mengalokasikan anggaran
sekolah berdasarkan hasil kajian tersebut di atas, dan
disesuaikan dengan komponen, standar, dan implementasi
ADIWIYATA.
c. Melaksanakan rencana kerja sekolah.
d. Melakukan pemantauan dan evaluasi.
e. Menyampaikan laporan kepada Kepala Sekolah tembusan
Badan Lingkungan hidup Kabupatan/Kota dan Instansi
terkait.
1 Penyempurnaan
Panduan ADIWIYATA
2 Sosialisasi Penduan
ADIWIYATA
3 Pelatihan / TOT
4 Pembinaan ADIWIYATA
5 Monitoring
6 Pemberian Penghargaan
7 Evaluasi Keterlaksanaan
Program ADIWIYATA
8 Informasi dan
komunikasi Program
ADIWIYATA
B. Tujuan Pembinaan
a. Meningkatkan kapasitas sekolah untuk mewujudkan sekolah
ADIWIYATA.
b. Meningkatkan kapasitas kelembagaan dan sumber daya manusia
dalam pengelolaan program ADIWIYATA.
c. Meningkatkan pencapaian kinerja pengelolaan ADIWIYATA baik
di propinsi maupun di kabupaten/kota termasuk sekolah dan
masyarakat sekitarnya.
Uraian Komponen dan Standar tersebut di atas dapat dilihat pada tabel
berikut ini:
70 % tenaga pendidik
2. Mengembangkan
mengembangkan isu
isu lokal dan atau
lokal (daerah) dan isu
isu global sebagai
global yang terkait den-
materi pembelajaran
gan PPLH
LH sesuai dengan
jenjang pendidikan;
70 % tenaga pendidik
3. Mengembangkan
me-ngembangkan
indikator dan
indikator pem-belajaran
instrumen penilaian
dan instrumen penilaian
pembelajaran LH
yang terkait dengan PPLH
50 % peserta didik
2. Menerapkan
mempunyai kemampuan
pengetahuan LH
memecahkan masalah LH
yang diperoleh
untuk memecahkan
masalah LH dalam
kehidupan sehari-
hari.
50 % peserta didik
3. Mengkomunikasikan mengkomunikasikan
hasil pembelajaran hasil pembelajaran LH
LH dengan berbagai melalui : majalah dinding,
cara dan media. buletin sekolah, pameran,
web-site, radio, TV, surat
kabar, jurnal, dll
• peserta didik
mengikuti 6 (enam)
kegiatan aksi
lingkungan hidup
yang dilakukan oleh
pihak luar
• Pemeliharaan dan
lingkungan
E. Mekanisme Pembinaan
a. Pelaksana pembinaan meliputi:
1) Tim Nasional melakukan pembinaan program ADIWIYATA
terhadap propinsi dalam rangka mendorong pencapaian
program ADIWIYATA di propinsi.
Langkah pembinaan:
a) Melakukan sosialisasi Panduan ADIWIYATA di Propinsi
b) Melakukan pendampingan kepada provinsi dalam
pelaksanaan pembinaan dan pemberian penghargaan
ADIWIYATA
c) Melakukan bimbingan teknis bersama dengan propinsi
di kabupaten/ kota tertentu
d) Melakukan pembentukan sekolah model/ percontohan
e) Monitoring dan evaluasi pelaksanaan program
ADIWIYATA di propinsi
f ) Melaporkan hasil pembinaan kepada Menteri Negara
Lingkungan Hidup dan pihak terkait
Langkah pembinaan:
a) Melakukan sosiaslisasi Panduan ADIWIYATA di
kabupaten/kota.
b) Melakukan pendampingan kepada kabupaten/
kota dalam pelaksanaan pembinaan dan pemberian
penghargaan ADIWIYATA.
Langkah pembinaan:
a) Melakukan sosiaslisasi Panduan ADIWIYATA di sekolah.
b) Melakukan pendampingan dalam mewujudkan sekolah
ADIWIYATA.
c) Melakukan bimbingan teknis kepada sekolah.
d) melaksanakan sekolah model/percontohan ADIWIYATA
e) Monitoring dan evaluasi pelaksanaan program
ADIWIYATA di sekolah.
f ) Melaporkan hasil pembinaan kepada Bupati/Wali Kota
dan pihak terkait.
MEWUJUDKAN
SEKOLAH PEDULI DAN BERBUDAYA LINGKUNGAN
KETERANGAN:
Garis Pembinaan
Garis Laporan
Pembinaan
Tidak terpilih
Terpilih Adiwiyata
Adiwiyata
Pemberian Penghargaan
Adiwiyata tingkat
Nasional
Pembinaan
Bimbingan Teknis Program Adiwiyata
di Kabupaten/ Kota
Pemberian
Penghargaan Adiwiyata
tingkat Propinsi
Usulan Penghargaan
Adiwiyata tingkat
Kabupaten/ Kota
Menteri
Negara
Lingkungan
Sekolah ADIWIYATA Piagam dan Hidup dan
3. Nasional
Nasional piala Menteri
Pendidikan
dan
Kebudayaan
Menteri
Negara
Lingkungan
Piagam dan Hidup dan
4. ADIWIYATA Mandiri Nasional
piala Menteri
Pendidikan
dan
Kebudayaan
d. ADIWIYATA Mandiri
1) Tim Nasional menetapkan sekolah yang akan dilakukan
Observasi lapangan berdasarkan laporan daro sekolah
ADIWIYATA Nasional.
2) Calon Sekolah ADIWIYATA Mandiri yang terpilih, dilakukan
observasi lapangan.
3) Penetapan sekolah sebagai penerima penghargaan sekolah
ADIWIYATA Mandiri apabila telah melakukan pembinaan
terhadap sekolah lain, sehingga menghasilkan minimal 10
sekolah ADIWIYATA kabupaten/kota.
5) Sekolah ADIWIYATA Mandiri dapat diusulkan untuk ikut
dalam seleksi penerimaan penghargaan tingkat Asean Eco
School.
IV. PENUTUP
Pengembangan program ADIWIYATA yang telah sederhanakan ini
diharapkan pemerintah daerah (provinsi dan kabupaten/ kota) lebih
L
meningkatkan pelaksanaan program ADIWIYATA di daerah masing-
masing, sehingga pembinaan, evaluasi dan penghargaannya juga
harus ditingkatkan baik secara kuantitatif maupun secara kualitatif.
Pemerintah daerah sebaiknya membentuk tim kerja, membuat
program, mengalokasikan anggaran dan menyediakan sarana
pendukung lainnya dalam pengembangan program ADIWIYATA.
STANDAR
STANDAR
(2) dinding,
(4) pameran,
(5) web-site,
(6) radio,
(7) TV,
STANDAR
• Ruang memiliki
yang ramah lingkungan lingkungan sesuai lingkungan sesuai
lingkungan sesuai fungsinya fungsinya fungsinya
pengaturan cahaya dan
ventilasi udara secara
alami.
• Pemeliharaan dan
pengaturan pohon
peneduh dan penghijauan
• Menggunakan paving
block, rumput
2. Meningkatkan Tersedianya 4 (empat) unsur 3 1 2 3
pengelolaan mekanisme pengelolaan dan
dan Tersedianya Tersedianya 3 Tersedianya 4
pemeliharaan sarana meliputi
pemeliharaan 2 (dua) unsur (tiga) unsur me- (empat) unsur
: penanggung jawab, tata
fasilitas sanitasi mekanisme kanisme pengelo- mekanisme
tertib, pelaksana (daftar
sekolah pengelolaan dan laan dan pemeli- pengelolaan dan
piket), pengawas, dll terkait
pemeliharaan haraan sarana pemeliharaan
dalam kegiatan penyediaan
sarana sarana
3. Memanfaatkan 20% eisiensi pemanfaatan 3 10% - <15% 15% - <20% ≥ 20% eisiensi
listrik, air dan listrik, air dan ATK eisiensi eisiensi pemanfaatan
ATK secara pemanfaatan pemanfaatan listrik, air dan ATK
eisien listrik, air dan ATK listrik, air dan ATK
• tercemar/terkontaminasi,
kadaluarsa.
Lampiran 2
DAFTAR SEKOLAH ADIWIYATA MANDIRI 2009
0217272164 -
Jl. Damai II No. 54 Ciganjur,
4 SD Citra Alam Ciganjur 7868424
Jakarta Selatan - DKI Jakarta
Fax. 021 7868424
Kembangmalang Pedukuhan
SD Negeri Kembang
7 V, Cerme,Panjatan, Kab. Kulon 0274 7110190
Malang
Progo, Yogyakarta
0341 364580
Jl. Tanimbar 24, Malang, Jawa
18 SMA Negeri 5 Malang Fax.0341 348498
Timur
081615772449
0254.384813
SMA Negeri 2 Krakatau Jl Serang Raya No 1 Komplek
23 Fax.0254.398274
Steel KS, Cilegon, Banten
081314279870
SDN Mangunharjo VI
17. Jl. Basuki Rahmad 22, Jawa Timur 0335 426379
Probolinggo
SD Swasta Pertiwi
12.
Medan
S : 0358-791048
SMPN 1 Prambon, Watudandang, Prambon,
23. F : 0358-792185
Nganjuk Nganjuk
HP. 081335124192
32. MTsN Model Padang Jl. Gunung pangilun Padang 0751 – 7051334
S : 022-6078507
SMPN 36 Bandung Jl. Caringin Babakan Ciparay,
40. F : 022-6026408
Bandung
HP. 081320520717
SMAN 1 Driyorejo
60.
Gresik
Jendral Sudirman,
SD Kemala
19. Klandasan, Balikpapan, S/Fax: 0542 - 731951
Bhayangkari
Kalimantan Timur
Jl. Bontolangkasa I,
S : 0411-876469
27. SD Pertiwi Makasar Makassar, Kel. Banta-
HP. 0411-5423261
Bantaeng, Rappocini
Ngabean Karangasem,
SDN Ngabean S : 085228074241
33. Ponjong, Gunung Kidul,
Ponjong Gunung Kidul HP. 08121593156
DIY
SDN Tegalrejo 1
37. Jl. Bener No. 40, Yogyakarta S/F : 0274-553482
Yogyakarta
Kledokan Tempel
S : 0274-7490651
49. SMPN 2 Kalasan Selomartani, Kalasan,
HP. 081392200991
Sleman
SMPN 1 Monta Jl. Lintas Parado - Tangga, Fax: 0374 - 43666 (via
52.
Bima, Monta, Bima, NTB Telkom Bima)
S : 0234-272032
SMPN Unggulan Jl. Raya Terusan Sindang,
55. F : 0234-275803
Sindang Indramayu Kab. Indramayu
HP. 08122486945
Jl. Magelang KM 4,
68. MAN III Yogyakarta Sinduadi Mlati, Sleman, S/F : 0274-513613
Yogyakarta
SMAN 1 Abiansemal
71.
Badung
S : 0287-662055
SMAN 1 Prembun Jl. Wadaslintang No. 12,
87. F : 0287-662055
Kebumen Prembun, Kebumen
HP. : 081915041309