Oleh :
Dra. Lily Kusnowati, M.Si
( Cinta dan Peduli Lingkungan
Hidup Kalimantan Timur)
ARTI ADIWIYATA
TUJUAN ADIWIYATA
2
SEJARAH PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
( ADIWIYATA )
awalnya penyelenggaraan PLH di Indonesia
dilakukan oleh Institut Keguruan Ilmu
Pendidikan (IKIP) Jakarta pada tahun 1975.
Pada tahun 1977/1978 rintisan Garis-garis
Besar Program Pengajaran Lingkungan Hidup
diujicobakan di 15 Sekolah Dasar Jakarta.
Pada tahun 1979 di bawah koordinasi Kantor
Menteri Negara Pengawasan Pembangunan dan
Lingkungan Hidup (Meneg PPLH) dibentuk Pusat
Studi Lingkungan (PSL)
tahun 2010, jumlah PSL yang menjadi Anggota
Badan Koordinasi Pusat Studi Lingkungan
(BKPSL) telah berkembang menjadi 101 PSL.
3
pelajaran pada tingkat menengah umum dan
kejuruan.
Tahun 1989/1990 hingga 2007, Ditjen
Dikdasmen Depdiknas, melalui Proyek
Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan
Hidup (PKLH) melaksanakan program
Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan
Hidup; sedangkan Sekolah Berbudaya
Lingkungan (SBL) mulai dikembangkan pada
tahun 2003 di 120 sekolah. Sampai dengan
berakhirnya
tahun 2007, proyek PKLH telah berhasil
mengembangkan SBL di 470 sekolah, 4 Lembaga
Pemjamin Mutu (LPMP) dan 2 Pusat
Pengembangan Penataran Guru (PPPG).
Prakarsa Pengembangan Lingkungan Hidup juga
dilakukan oleh LSM. Pada tahun 1996/1997
terbentuk Jaringan Pendidikan Lingkungan yang
beranggotakan LSM yang berminat dan menaruh
perhatian terhadap Pendidikan Lingkungan
Hidup. Hingga tahun 2010, tercatat 150 anggota
Jaringan Pendidikan Lingkungan (JPL,
perorangan dan lembaga) yang bergerak dalam
pengembangan dan pelaksanaan pendidikan
lingkungan hidup.
Sedangkan tahun 1998 – 2000 Proyek Swiss
Contact berpusat di VEDC (Vocational
4
Education Development Center) Malang
mengembangkan Pendidikan Lingkungan Hidup
pada Sekolah Menengah Kejuruan melalui 6
PPPG lingkup Kejuruan dengan melakukan
pengembangan materi ajar PLH dan berbagai
pelatihan lingkungan hidup bagi guru-guru SD,
SMP, dan SMA termasuk Sekolah Menengah
Kejuruan.
Pada tahun 1996 disepakati kerjasama pertama
antara Departemen Pendidikan Nasional dan
Kementerian Negara Lingkungan Hidup, yang
diperbaharui pada tahun 2005 dan tahun 2010.
Sebagai tindak lanjut dari kesepakatan tahun
2005, pada tahun 2006 Kementerian Lingkungan
Hidup mengembangkan program pendidikan
lingkungan hidup pada jenjang pendidikan dasar
dan menengah melalui program Adiwiyata.
Program ini dilaksanakan di 10 sekolah di Pulau
Jawa sebagai sekolah model dengan melibatkan
perguruan tinggi dan LSM yang bergerak di
bidang Pendidikan Lingkungan Hidup.
5
KOMPONEN ADIWIYATA :
a. KEBIJAKAN BERWAWASAN LINGKUNGAN
b. PELAKSANAAN KURIKULUM BERBASIS LINGKUNGAN
c. KEGIATAN LINGKUNGAN BERBASIS PARTISIPATIF
d. PENGELOLAAN SARANA PENDUKUNG RAMAH
LINGKUNGAN
b. Meningkatkan penghematan
sumber dana melalui
pengurangan konsumsi berbagai
sumber daya dan energi.
d. Menciptakan kondisi
kebersamaan bagi semua warga
sekolah.
Tim Provinsi :
Tim provinsi terdiri dari
berbagai unsur diantaranya
adalah Badan Lingkungan Hidup
Provinsi, Dinas Pendidikan,
Kanwil agama, , LSM
pendidikan lingkungan, media
massa, perguruan tinggi serta
swasta, Kepala Sekolah
Adiwiyata Mandiri. Tim provinsi
ditetapkan dengan Surat
Keputusan Gubernur
a. Mengembangkan program
Adiwiyata tingkat Propinsi
b. Koordinasi dengan
kabupaten/kota
8
rangka pembinaan sekolah
e. Membuat Pilot project untuk
4 satuan pendidikan yang
berbeda (SD, SMP, SMA,
SMK) setiap propinsi
h. Menilai dan menetapkan
sekolah adiwiyata tingkat
Propinsi
i. Evaluasi dan pelaporan ke
tingkat pusat
9
a. Pembentukan tim
Adiwiyata yang
melibatkan dari unsur
guru, siswa, komite
sekolah.
b. Mengkaji kondisi
Sekolah sebagai lingkungan hidup
pelaksana sekolah, kebijakan
program sekolah, kurikulum
Adiwiyata sekolah, kegiatan
melakukan sekolah, dan sarana
membentuk prasarana
10
Pencapaian Target Program
Adiwiyata 2014 Nasional KLH
No SEKOLAH 2013 2014 TOTAL
a. SD/Mi 1 X 540 KAB/ 1 X 540 KAB/ 1. 620
KOTA KOTA SEKOLAH
b. SMP/ 1 X 540 KAB/ 1 X 540 KAB/ 1. 620
Mts KOTA KOTA SEKOLAH
c. SMA/ 1 X 540 KAB/ 1 X 540 KAB/ 1. 620
MA KOTA KOTA SEKOLAH
d. SMK 1 X 540 KAB/ 1 X 540 KAB/ 1. 620
KOTA KOTA SEKOLAH
TOTAL 2. 160 2. 160 6. 480
SEKOLAH SEKOLAH SEKOLAH
Distribusi peran
11
implementasi Program
Adiwiyata
N Nasio Kab/
Kegiatan Prop Sekolah
o nal Kota
a. Penyusunan √ - - -
Panduan
Adiwiyata
b. Sosialisasi √ √ √ -
Panduan
Adiwiyata
c. Pelatihan/ √ √ √ -
TOT
d. Pembinaan √ √ √ √
e. Monitoring & √ √ √ -
Evaluasi
f. Pemberian √ √ √ -
Penghargaan
g. Informasi √ √ √ √
dan
Komunikasi
13
Tujuan Pembinaan
Adiwiyata
26
I. PANDUAN PEMBERIAN PENGHARGAAN ADIWIYATA
C. Jenis Penghargaan
1. Sekolah Adiwiyata tingkat kabupaten/kota mendapat penghargaan dari
Bupati/Walikota,
2. Sekolah Adiwiyata tingkat provinsi mendapatkan penghargaan dari
Gubernur,
3. Sekolah Adiwiyata tingkat nasional mendapatkan penghargaan dari Menteri
Lingkungan Hidup dan Menteri Pendidikan nasional,
27
D. Mekanisme Pemberian Penghargaan
1. Sekolah Adiwiyata Tingkat Kabupaten/Kota
a. Tim adiwiyata kabupaten/kota yang ditetapkan oleh Bupati/Walikota
menetapkan jumlah calon sekolah yang akan dibina dengan program
adiwiyata
b. Calon sekolah yang telah ditetapkan kemudian dibina oleh tim
kabupaten/kota (lihat bagian II panduan pembinaan)
c. Setelah dilakukan pembinaan, tim kabupaten/kota melakukan evaluasi
untuk menetapkan sekolah adiwiyata tingkat kabupaten/ kota. Untuk
menjadi sekolah adiwiyata tingkat kabupaten/ kota dengan langkah sebagai
berikut:
1) Calon sekolah adiwiyata membuat dokumen berdasarkan pedoman
observasi sekolah adiwiyata dengan melampirkan bukti fisik untuk
komponen A dan B,
2) Dokumen yang telah dibuat sekolah kemudian disampaikan kepada tim
adiwiyata kabupaten/kota untuk dievaluasi berdasarkan pedoman
observasi,
3) Berdasarkan evaluasi dokumen dengan bukti fisik komponen A dan B,
tim kabupaten/kota melakukan kunjungan lapangan ke calon sekolah
adiwiyata untuk melihat kesesuaian dokumen A dan B dengan kondisi
sekolah dan melihat langsung bukti-bukti komponen C dan D
4) Berdasarkan kunjungan lapangan, maka tim adiwiyata kabupaten/kota
menetapkan sekolah adiwiyata tingkat kabupaten/kota untuk jenjang
pendidikan SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK dengan pembobotan:
a) 40% (komponen kebijakan berwawasan lingkungan)
b) 30% (komponen pelaksanaan kurikulum berbasis lingkungan)
c) 20% (komponen kegiatan lingkungan berbasis partisipatif)
d) 10% (komponen pengelolaan sarana pendukung ramah
lingkungan)
5) Jumlah sekolah yang ditetapkan sebagai sekolah adiwiyata tingkat
kabupaten/kota didasarkan pada kemampuan tim kabupaten/kota
untuk melakukan pembinaan
6) Sekolah adiwiyata tingkat kabupaten/kota yang menempati peringkat I
untuk masing-masing jenjang pendidikan, yaitu SD/MI, SMP/MTs,
SMA/MA, dan SMK berhak mewakili kabupaten/kota untuk diusulkan ke
tingkat propinsi.
d. Sekolah adiwiyata tingkat kabupaten/kota diluar peringkat I tetap diberi
pembinaan oleh tim adiwiyata kabupaten/kota untuk kemudian dilakukan
evaluasi kembali setiap tahunnya.
28
a. Tim adiwiyata tingkat propinsi yang ditetapkan oleh gubernur melakukan
pembinaan kepada tim adiwiyata tingkat kabupaten/kota (lihat bagian II
panduan pembinaan)
b. Calon sekolah adiwiyata tingkat propinsi yang diusulkan oleh masing-masing
kabupaten/kota membuat dokumen berdasarkan pedoman observasi
sekolah adiwiyata dengan melampirkan bukti fisik untuk komponen A dan B,
serta bukti sertifikat sebagai sekolah adiwiyata tingkat kabupaten/kota
peringkat I,
c. Dokumen yang telah dibuat sekolah kemudian disampaikan kepada tim
adiwiyata tingkat propinsi untuk dievaluasi,
d. Berdasarkan evaluasi dokumen dengan bukti fisik komponen A dan B, tim
adiwiyata propinsi melakukan kunjungan lapangan ke calon sekolah
adiwiyata untuk melihat kesesuaian dokumen A dan B dengan kondisi
sekolah dan melihat langsung bukti-bukti komponen C dan D
e. Berdasarkan kunjungan lapangan, maka tim adiwiyata propinsi menetapkan
sekolah adiwiyata tingkat propinsi untuk jenjang pendidikan SD/MI,
SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK dengan pembobotan:
1) 30% (komponen kebijakan berwawasan lingkungan)
2) 30% (komponen pelaksanaan kurikulum berbasis lingkungan)
3) 20% (komponen kegiatan lingkungan berbasis partisipatif)
4) 20% (komponen pengelolaan sarana pendukung ramah lingkungan)
f. Jumlah sekolah yang ditetapkan sebagai sekolah adiwiyata tingkat propinsi
didasarkan pada kemampuan tim adiwiyata tingkat propinsi untuk melakukan
pembinaan
g. Sekolah adiwiyata tingkat propinsi yang menempati peringkat I untuk masing-
masing jenjang pendidikan, yaitu SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK
langsung berhak untuk ditetapkan sebagai sekolah adiwiyata tingkat
nasional.
h. Sekolah adiwiyata tingkat propinsi diluar peringkat I tetap diberi pembinaan
oleh tim adiwiyata propinsi maupun kabupaten/kota untuk kemudian
dilakukan evaluasi kembali setiap tahunnya.
29
c. Dokumen yang telah dibuat sekolah kemudian disampaikan kepada tim
adiwiyata tingkat propinsi untuk diteruskan ke tim adiwiyata tingkat pusat
guna dilakukan evaluasi,
d. Berdasarkan evaluasi dokumen dengan bukti fisik komponen A dan B, tim
adiwiyata pusat melakukan kunjungan lapangan ke sekolah adiwiyata tingkat
nasional untuk melihat kesesuaian dokumen A dan B dengan kondisi sekolah
dan melihat langsung bukti-bukti komponen C dan D
e. Berdasarkan kunjungan lapangan, maka tim adiwiyata pusat menetapkan
sekolah adiwiyata mandiri tingkat nasional dengan pembobotan:
1) 20% (komponen kebijakan berwawasan lingkungan)
2) 20% (komponen pelaksanaan kurikulum berbasis lingkungan)
3) 30% (komponen kegiatan lingkungan berbasis partisipatif)
4) 30% (komponen pengelolaan sarana pendukung ramah lingkungan)
f. Sekolah adiwiyata mandiri tingkat nasional mempunyai tugas untuk membina
sekolah adiwiyata di masing-masing wilayahnya bersama-sama dengan tim
adiwiyata kabupaten/kota dan propinsi.
g. Sekolah adiwiyata tingkat nasional yang belum ditetapkan sebagai sekolah
adiwiyata mandiri tingkat nasional berhak mendapatkan pembinaan dari tim
adiwiyata pusat, tim propinsi dan tim kabupaten/kota untuk kemudian
dilakukan evaluasi kembali setiap tahunnya.
30
Kabupaten/Kota
2. Pemberian Penghargaan kepada Sekolah Adiwiyata Minggu III –IV Maret
Tingkat Kabupaten/ kota oleh Bupati/Walikota
3. Pengiriman Sekolah Adiwiyata terbaik Tingkat Minggu I April
Kabupaten/Kota ke BLH Provinsi
4. Evaluasi pelaksanaan program adiwiyata tingkat Minggu II -III April
Propinsi
5. Pemberian Penghargaan kepada Sekolah Adiwiyata Minggu III - IV April
Tingkat Provinsi oleh Gubernur
6. Pengiriman Sekolah Adiwiyata terbaik Tingkat Provinsi Minggu IV April
ke Deputi VI KLH untuk diseleksi sebagai sekolah
adiwiyata nasional
7. Evaluasi untuk penetapan Sekolah Adiwiyata Nasioanl Minggu I – IV Mei
Tingkat nasional oleh Tim Pusat
8. Pemberian Penghargaan kepada Sekolah Adiwiyata dan Minggu 1 – II Juni
adiwiyata mandiri Tingkat Nasional oleh Menteri
Negara Lingkungan Hidup
31
G. Lembar observasi sekolah adiwiyata
B. STANDAR 2
RKAS (rencana kerja dan anggaran sekolah) memuat program
dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup
Hasil
No Implementasi Bukti yang dilampirkan
0 1 2
Rencana kegiatan dan Lembar dari RKAS yang
anggaran sekolah memuat relevan dengan bidang a
upaya perlindungan dan sampai g
pengelolaan lingkungan
hidup pada bidang
1. Kesiswaan
2. Kurikulum dan Kegiatan
Pembelajaran
3. Peningkatan Kapasitas
pendidik dan tenaga
kependidikan
4. Sarana dan prasarana
5. Budaya dan lingkungan
sekolah
6. Peran masyarakat dan
32
kemitraan
7. Peningkatan dan
pengembangan mutu
Hasil
No Implementasi Bukti yang dilampirkan
0 1 2
1. a Menerapkan pendekatan, Lesson study
strategi, metode, dan
teknik pembelajaran yang
melibatkan peserta didik
secara aktif dalam
pembelajaran
(PAKEM/belajar
aktif/partisipatif);
2. b Mengembangkan isu lokal Hand out/ ringkasan materi
dan atau isu global ajar/ modul
sebagai materi
pembelajaran LH sesuai
dengan jenjang
pendidikan; *) perlu
penjelasan
3. c Mengembangkan Kisi-kisi penilaian
instrumen penilaian;
4. d Menyusun rancangan SMP & SMA/SMK: 3 RPP
pembelajaran untuk (di dalam kelas,
kegiatan: laboratorium, dan di luar
di dalam kelas, kelas)
SD: 2 RPP (di dalam dan di
laboratorium,
luar kelas)
di luar kelas.
5. e Mengikutsertakan orang Laporan Kegiatan siswa
tua peserta didik dan
masyarakat dalam
program pembelajaran LH
6. f. Mengkomunikasikan hasil- Publikasi/laporan PTK, Nara
hasil inovasi pembelajaran sumber
LH.
7. g Mengkaitkan pengetahuan LKS, laporan Kegiatan siswa
konseptual dan prosedural
dalam pemecahan
masalah LH, serta
33
penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari.
B. STANDAR 2
Peserta didik melakukan kegiatan pembelajaran tentang
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup
Hasil
No Implementasi Bukti yang dilampirkan
0 1 2
1. Menghasilkan karya yang Hasil pembelajaran dalam
berkaitan dengan bentuk karya siswa
pelestarian fungsi,
pengendalian pencemaran
dan kerusakan LH
2. Menerapkan pengetahuan Laporan/ tugas
LH yang diperoleh untuk
memecahkan masalah LH
dalam kehidupan sehari-
hari.
3. Mengkomunikasikan hasil Sosialisasi kegiatan siswa
pembelajaran LH dengan
berbagai cara
B. STANDAR 2
Menjalin kemitraan dalam rangka perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup dengan berbagai pihak (masyarakat, pemerintah,
swasta, media, sekolah lain).
Hasil
No Implementasi Bukti yang dilihat
0 1 2
1. Memanfaatkan narasumber di Laporan kegiatan
sekitar sekolah (orang tua,
LSM, Media, Konsultan,
instansi pemerintah daerah
terkait) untuk meningkatkan
pembelajaran lingkungan
hidup
2. Mendapatkan dukungan dari Jenis dukungan dalam
kalangan yang terkait dengan bentuk fisik
sekolah (pemerintah, swasta,
media, perguruan tinggi, LSM
setempat, sekolah lain) untuk
meningkatkan upaya
perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup di sekolah
3. Meningkatkan peran komite Bentuk kegiatan kemitraan
sekolah dalam membangun yang dilakukan oleh
kemitraan untuk pembelajaran Komite Sekolah
lingkungan hidup dan upaya
perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup.
4. Menjadi narasumber dalam Bukti sebagai nara
rangka pembelajaran sumber,
lingkungan hidup Materi yg disajikan
5. Memberi dukungan untuk Bentuk kegiatan yang
meningkatkan upaya dilakukan oleh sekolah
perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup
Hasil
No Implementasi Bukti yang dilihat
0 1 2
1. Menyediakan sarana Kondisi Sarana di sekolah
35
prasarana untuk mengatasi (sumur resapan, biopori, bak
permasalahan lingkungan penangkap lemak/, paving
hidup di sekolah block, embung/water trap,
tempat sampah terpisah,
tempat daur ulang)
B. STANDAR 2
Peningkatan kualitas pengelolaan sarana dan prasarana yang
ramah lingkungan di sekolah
Hasil
No Implementasi Bukti yang dilihat
0 1 2
1. Memelihara sarana dan Bentuk pemeliharaan
prasarana sekolah yang (mis.: pengaturan cahaya
ramah lingkungan ruangan, ventilasi udara
secara alami, pemeliharan
dan pengaturan pohon
peneduh atau penghijauan)
2. Meningkatkan pengelolaan Hasil pengelolaan dan
dan pemeliharaan fasilitas pemelihraan
sanitasi sekolah (air bersih, sampah, tinja, air
kotor, gangguan serangga)
3. Memanfaatkan listrik, air Bentuk efisiensi yang
dan ATK secara efisien dilakukan (jenis alat yang
digunakan, pola
penggunaan)
4. Meningkatkan kualitas Kondisi fisik kantin
pelayanan kantin sehat dan Pola layanan
ramah lingkungan
36
H. LEMBAR OBSERVASI
37
B. STANDAR 2
RKAS (rencana kerja dan anggaran sekolah) memuat program dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup
Hasil
No Implementasi Bukti yang dilampirkan
0 1 2
Rencana kegiatan dan Lembar dari RKAS Tidak ada rencana Ada rencana kegiatan, Ada rencana kegiatan
anggaran sekolah yang relevan dengan kegiatan dan anggaran tetapi tidak ada dan anggaran sekolah
memuat upaya bidang a sampai g sekolah memuat upaya anggaran sekolah memuat upaya
perlindungan dan perlindungan dan memuat upaya perlindungan dan
pengelolaan lingkungan pengelolaan lingkungan perlindungan dan pengelolaan lingkungan
hidup pada bidang hidup pada bidang pengelolaan lingkungan hidup pada bidang
hidup pada bidang
1. Kesiswaan Tidak ada rencana Ada rencana kegiatan, Ada rencana kegiatan
kegiatan dan anggaran tetapi tidak ada dan anggaran untuk
untuk Kesiswaan anggaran untuk Kesiswaan
Kesiswaan
2. Kurikulum dan Kegiatan Tidak ada rencana Ada rencana kegiatan, Ada rencana kegiatan
Pembelajaran kegiatan dan anggaran tetapi tidak ada dan anggaran untuk
untuk Kurikulum dan anggaran untuk Kurikulum dan
Kegiatan Pembelajaran Kurikulum dan Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
3. Peningkatan Kapasitas Tidak ada rencana Ada rencana kegiatan, Ada rencana kegiatan
pendidik dan tenaga kegiatan dan anggaran tetapi tidak ada dan anggaran untuk
kependidikan untuk Peningkatan anggaran untuk Peningkatan Kapasitas
Kapasitas pendidik dan Peningkatan Kapasitas pendidik dan tenaga
tenaga kependidikan pendidik dan tenaga kependidikan
kependidikan
4. Sarana dan prasarana Tidak ada rencana Ada rencana kegiatan, Ada rencana kegiatan
kegiatan dan anggaran tetapi tidak ada dan anggaran untuk
untuk Sarana dan anggaran untuk Sarana Sarana dan prasarana
prasarana dan prasarana
38
5. Budaya dan lingkungan Tidak ada rencana Ada rencana kegiatan, Ada rencana kegiatan
sekolah kegiatan dan anggaran tetapi tidak ada dan anggaran untuk
untuk Budaya dan anggaran untuk Budaya dan lingkungan
lingkungan sekolah Budaya dan lingkungan sekolah
sekolah
6. Peran masyarakat dan Tidak ada rencana Ada rencana kegiatan, Ada rencana kegiatan
kemitraan kegiatan dan anggaran tetapi tidak ada dan anggaran untuk
untuk Peran masyarakat anggaran untuk Peran Peran masyarakat dan
dan kemitraan masyarakat dan kemitraan
kemitraan
7. Peningkatan dan Tidak ada rencana Ada rencana kegiatan, Ada rencana kegiatan
pengembangan mutu kegiatan dan anggaran tetapi tidak ada dan anggaran untuk
untuk Peningkatan dan anggaran untuk Peningkatan dan
pengembangan mutu Peningkatan dan pengembangan mutu
pengembangan mutu
Hasil
No Implementasi Bukti yang dilampirkan
0 1 2
1. Menerapkan Lesson study Tidak ada penerapan Ada pendekatan, Ada penerapan
pendekatan, strategi, pendekatan, strategi, strategi, metode, dan pendekatan, strategi,
metode, dan teknik metode, dan teknik teknik pembelajaran, metode, dan teknik
pembelajaran yang pembelajaran yang tetapi tidak pembelajaran yang
melibatkan peserta didik melibatkan peserta didik menerapkan pelibatan melibatkan peserta
secara aktif dalam secara aktif dalam peserta didik secara didik secara aktif dalam
pembelajaran pembelajaran aktif dalam pembelajaran
(PAKEM/belajar (PAKEM/belajar pembelajaran (PAKEM/belajar
39
aktif/partisipatif); aktif/partisipatif); (PAKEM/belajar aktif/partisipatif);
aktif/partisipatif);
2. Mengembangkan isu Hand out/ringkasan Tidak ada Ada pengembangan isu Ada pengembangan isu
lokal dan atau isu global materi ajar/modul pengembangan isu lokal lokal atau isu global lokal dan isu global
sebagai materi dan atau isu global sebagai materi sebagai materi
pembelajaran LH sesuai sebagai materi pembelajaran LH pembelajaran LH
dengan jenjang pembelajaran LH sesuai sesuai dengan jenjang sesuai dengan jenjang
pendidikan; *) perlu dengan jenjang pendidikan. pendidikan.
penjelasan pendidikan.
3. Mengembangkan Kisi-kisi penilaian Tidak ada Ada pengembangan
instrumen penilaian; pengembangan - instrumen penilaian;
instrumen penilaian;
4. Menyusun rancangan SMP & SMA/SMK: 3 Tidak ada rancangan Ada rancangan
pembelajaran untuk RPP (di dalam kelas, pembelajaran untuk - pembelajaran untuk
kegiatan: laboratorium, dan di kegiatan: kegiatan:
di dalam kelas, luar kelas) di dalam kelas, - di dalam kelas,
SD: 2 RPP (di dalam
laboratorium, dan di luar kelas) laboratorium, - laboratorium,
di luar kelas. di luar kelas. - di luar kelas.
5. Mengikutsertakan orang Laporan Kegiatan Tidak mengikutsertakan Mengikutsertakan Mengikutsertakan
tua peserta didik dan siswa orang tua peserta didik orang tua peserta didik orang tua peserta didik
masyarakat dalam dan masyarakat dalam atau masyarakat dalam dan masyarakat dalam
program pembelajaran program pembelajaran program pembelajaran program pembelajaran
LH LH LH LH
6. Mengkomunikasikan Publikasi/laporan PTK, Tidak mengkomu- Mengkomunikasikan Mengkomunikasikan
hasil-hasil inovasi Nara sumber nikasikan hasil-hasil hasil-hasil inovasi hasil-hasil inovasi
pembelajaran LH. inovasi pembelajaran pembelajaran LH pada pembelajaran LH pada
LH. internal sekolah internal dan eksternal
sekolah
40
7. Mengkaitkan LKS, laporan Kegiatan Tidak mengkaitkan Mengkaitkan Mengkaitkan
pengetahuan konseptual siswa pengetahuan konseptual pengetahuan pengetahuan
dan prosedural dalam dan prosedural dalam konseptual dan konseptual dan
pemecahan masalah LH, pemecahan masalah LH, prosedural dalam prosedural dalam
serta penerapannya serta penerapannya pemecahan masalah pemecahan masalah
dalam kehidupan sehari- dalam kehidupan sehari- LH, tetapi tidak LH, serta
hari. hari. menerapkan dalam penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari. kehidupan sehari-hari.
B. STANDAR 2
Peserta didik melakukan kegiatan pembelajaran tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup
Hasil
No Implementasi Bukti yang dilampirkan
0 1 2
1. Menghasilkan karya Hasil pembelajaran Tidak menghasilkan Menghasilkan karya Menghasilkan karya
yang berkaitan dengan dalam bentuk karya karya yang berkaitan yang berkaitan dengan yang berkaitan dengan
pelestarian fungsi, siswa *) dengan pelestarian pelestarian fungsi atau pelestarian fungsi dan
pengendalian fungsi, pengendalian pengendalian pengendalian
pencemaran dan pencemaran dan pencemaran atau pencemaran serta
kerusakan LH kerusakan LH kerusakan LH kerusakan LH
2. Menerapkan Laporan/ tugas Tidak Menerapkan Menerapkan
pengetahuan LH yang pengetahuan LH yang pengetahuan LH yang
diperoleh untuk diperoleh untuk diperoleh untuk
-
memecahkan masalah memecahkan masalah memecahkan masalah
LH dalam kehidupan LH dalam kehidupan LH dalam kehidupan
sehari-hari. sehari-hari. sehari-hari.
3. Mengkomunikasikan Sosialisasi kegiatan Tidak Mengkomunikasikan Mengkomunikasikan
hasil pembelajaran LH siswa mengkomunikasikan hasil pembelajaran LH hasil pembelajaran LH
dengan berbagai cara hasil pembelajaran LH dengan satu cara dengan berbagai cara
dengan berbagai cara
41
III. KEGIATAN LINGKUNGAN BERBASIS PARTISIPATIF
A. STANDAR 1
Melaksanakan kegiatan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang terencana bagi warga sekolah
Hasil
No Implementasi Bukti yang dilihat
0 1 2
1. Memanfaatkan lahan dan Kondisi lahan Tidak ada pemanfaatan Ada pemanfaatan Ada pemanfaatan
fasilitas sekolah sesuai lahan dan fasilitas lahan dan fasilitas lahan dan fasilitas
kaidah-kaidah Laporan kegiatan siswa sekolah sesuai kaidah- sekolah tetapi tidak sekolah sesuai
perlindungan dan kaidah perlindungan dan sesuai kaidah-kaidah kaidah-kaidah
pengelolaan LH (dampak pengelolaan LH (dampak perlindungan dan perlindungan dan
yang diakibatkan oleh yang diakibatkan oleh pengelolaan LH (bukan pengelolaan LH
aktifitas sekolah) aktifitas sekolah) dampak yang (dampak yang
diakibatkan oleh diakibatkan oleh
aktifitas sekolah) aktifitas sekolah)
2. Mengembangkan kegiatan Hasil eskul Tidak ada Ada pengembangan Ada pengembangan
ekstra kurikuler yang pengembangan kegiatan kegiatan ekstra kegiatan ekstra
sesuai dengan upaya Laporan kegiatan siswa ekstra kurikuler yang kurikuler tetapi tidak kurikuler yang sesuai
perlindungan dan (mis.: pengomposan, sesuai dengan upaya sesuai dengan upaya dengan upaya
pengelolaan lingkungan tanaman toga, biopori, perlindungan dan perlindungan dan perlindungan dan
hidup daur ulang, pertanian pengelolaan lingkungan pengelolaan lingkungan pengelolaan
organik, dll) hidup hidup lingkungan hidup
3. Adanya kreatifitas dan Guru dan siswa Tidak Ada kreatifitas dan Ada kreatifitas dan Ada kreatifitas dan
inovasi dari guru dan siswa penyusun inovasi dari guru dan inovasi dari guru atau inovasi dari guru dan
dalam upaya perlindungan siswa dalam upaya siswa dalam upaya siswa dalam upaya
dan pengelolaan Dokumen Publikasi perlindungan dan perlindungan dan perlindungan dan
lingkungan hidup pengelolaan lingkungan pengelolaan lingkungan pengelolaan
Hasil karya hidup hidup lingkungan hidup
(mis : buletin
lingkungan,
42
pengamatan
lingkungan, publikasi,
dll)
4. Mengikuti kegiatan aksi Laporan kegiatan Tidak mengikuti kegiatan Mengikuti kegiatan
lingkungan hidup yang aksi lingkungan hidup aksi lingkungan hidup
-
dilakukan oleh pihak luar yang dilakukan oleh yang dilakukan oleh
pihak luar pihak luar
B. STANDAR 2
Menjalin kemitraan dalam rangka perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dengan berbagai pihak (masyarakat,
pemerintah, swasta, media, sekolah lain).
Hasil
No Implementasi Bukti yang dilihat
0 1 2
1. Memanfaatkan Laporan kegiatan Tidak memanfaatkan Memanfaatkan Memanfaatkan
narasumber di sekitar narasumber di sekitar narasumber di sekitar narasumber di sekitar
sekolah (orang tua, LSM, sekolah (orang tua, LSM, sekolah (orang tua, sekolah (orang tua,
Media, Konsultan, instansi Media, Konsultan, LSM, Media, Konsultan, LSM, Media,
pemerintah daerah terkait) instansi pemerintah instansi pemerintah Konsultan, instansi
untuk meningkatkan daerah terkait) untuk daerah terkait) tetapi pemerintah daerah
pembelajaran lingkungan meningkatkan bukan untuk terkait) untuk
hidup pembelajaran lingkungan meningkatkan meningkatkan
hidup pembelajaran pembelajaran
lingkungan hidup lingkungan hidup
2. Mendapatkan dukungan Jenis dukungan dalam Tidak mendapatkan - Mendapatkan
dari kalangan yang terkait bentuk fisik dukungan dari kalangan dukungan dari
dengan sekolah yang terkait dengan kalangan yang terkait
(pemerintah, swasta, sekolah (pemerintah, dengan sekolah
media, perguruan tinggi, swasta, media, (pemerintah, swasta,
LSM setempat, sekolah perguruan tinggi, LSM media, perguruan
43
lain) untuk meningkatkan setempat, sekolah lain) tinggi, LSM setempat,
upaya perlindungan dan untuk meningkatkan sekolah lain) untuk
pengelolaan lingkungan upaya perlindungan dan meningkatkan upaya
hidup di sekolah pengelolaan lingkungan perlindungan dan
hidup di sekolah pengelolaan
lingkungan hidup di
sekolah
3. Meningkatkan peran Bentuk kegiatan Tidak ada peningkatan Ada peningkatan
komite sekolah dalam kemitraan yang peran komite sekolah peran komite sekolah
membangun kemitraan dilakukan oleh Komite dalam membangun dalam membangun
untuk pembelajaran Sekolah kemitraan untuk kemitraan untuk
lingkungan hidup dan pembelajaran lingkungan - pembelajaran
upaya perlindungan dan hidup dan upaya lingkungan hidup dan
pengelolaan lingkungan perlindungan dan upaya perlindungan
hidup. pengelolaan lingkungan dan pengelolaan
hidup. lingkungan hidup.
4. Menjadi narasumber Bukti sebagai nara Tidak menjadi Menjadi narasumber
dalam rangka sumber, narasumber dalam dalam rangka
-
pembelajaran lingkungan Materi yg disajikan rangka pembelajaran pembelajaran
hidup lingkungan hidup lingkungan hidup
5. Memberi dukungan untuk Bentuk kegiatan yang Tidak memberi Memberi dukungan
meningkatkan upaya dilakukan oleh sekolah dukungan untuk untuk meningkatkan
perlindungan dan meningkatkan upaya upaya perlindungan
-
pengelolaan lingkungan perlindungan dan dan pengelolaan
hidup pengelolaan lingkungan lingkungan hidup
hidup
44
IV. PENGELOLAAN SARANA PENDUKUNG RAMAH LINGKUNGAN
A. STANDAR 1
Pemenuhan sarana prasarana pendukung yang ramah lingkungan
Hasil
No Implementasi Bukti yang dilihat
0 1 2
1. Menyediakan sarana Kondisi Sarana di sekolah Tidak ada penyediaan Ada penyediaan
prasarana untuk (sumur resapan, biopori, sarana prasarana untuk sarana prasarana
mengatasi permasalahan paving block, mengatasi permasalahan untuk mengatasi
lingkungan hidup di embung/water trap, lingkungan hidup di - permasalahan
sekolah tempat sampah terpisah, sekolah lingkungan hidup di
tempat daur ulang) sekolah
45
B. STANDAR 2
Peningkatan kualitas pengelolaan sarana dan prasarana yang ramah lingkungan di sekolah
Hasil
No Implementasi Bukti yang dilihat
0 1 2
1. Memelihara sarana dan Bentuk pemeliharaan Tidak ada pemeliharaan Memelihara sarana
prasarana sekolah yang (mis.: pengaturan cahaya sarana dan prasarana dan prasarana
ramah lingkungan ruangan, ventilasi udara sekolah yang ramah sekolah yang ramah
secara alami, pemeliharan lingkungan - lingkungan
dan pengaturan pohon
peneduh atau
penghijauan)
2. Meningkatkan pengelolaan Hasil pengelolaan dan Tidak ada peningkatan Ada peningkatan
dan pemeliharaan fasilitas pemelihraan pengelolaan dan pengelolaan dan
sanitasi sekolah (air bersih, sampah, tinja, pemeliharaan fasilitas - pemeliharaan fasilitas
air kotor, gangguan sanitasi sekolah sanitasi sekolah
serangga)
3. Memanfaatkan listrik, air Bentuk efisiensi yang Tidak ada pemanfaatan Ada pemanfaatan Ada pemanfaatan
dan ATK secara efisien dilakukan (jenis alat yang listrik, air dan ATK secara listrik atau air atau listrik, air dan ATK
digunakan, pola efisien ATK secara efisien secara efisien
penggunaan)
4. Meningkatkan kualitas Kondisi fisik kantin dan Tida ada peningkatan Ada peningkatan
pelayanan kantin sehat Pola layanan kualitas pelayanan kantin kualitas pelayanan
-
dan ramah lingkungan sehat dan ramah kantin sehat dan
lingkungan ramah lingkungan
46
47