PENDAHULUAN
dengan hal tersebut pariwisata ditujukan sebagai sektor andalan yang mampu
manusia dan peran serta masyarakat maupun swasta. Kegiatan sektor Pariwisata di
masa mendatang, signifikan berperan penting bagi suatu Daerah, terutama dalam
kerangka Otonomi Daerah (Perda Kabupaten Poso Tahun 2019-2034 hal 19).
Disisi lain, Kabupaten Poso memiliki potensi strategis dan historis, selain
regional, serta nasional. Dalam aspek pemasaran pada sektor industri pariwisata
bukan hanya diperlukan koordinasi, tetapi kerjasama yang baik antara organisasi
yang bertanggung jawab dalam perkembangan pariwisata dengan semua pihak yang
suatu program pemasaran dalam bidang kepariwisataan sangat ditentukan oleh faktor
1
2
itu sebelum program pemasaran dilaksanakan harus ada komitmen dari semua unsur
obyek wisata yang berada di wilayah Kabupaten Poso letaknya tersebar, oleh karena
Tengah dengan potensi pariwisata yang cukup beragam, diantaranya wisata alam,
wisata buatan, peninggalan sejarah serta wisata seni dan wisata budaya. Beragamnya
untuk menjadi kekuatan ekonomi dan non-ekonomi yang dapat diandalkan dalam
pendapatan asli daerah yang berasal dari sektor non-migas, dengan tidak
2015).
kepulauan Sulawesi. Sebagai pintu gerbang Kawasan Timur Indonesia, kawasan ini
Berbagai potensi pariwisata yang ada di wilayah Kabupaten Poso sebagian daya tarik
wisata sampai saat ini belum tersentuh oleh derap kebijakan daerah. Sehingga
potensi-potensi yang ada tidak dapat memberikan kontribusi bagi kemajuan daerah,
khususnya sumbangsih bagi Pendapatan Asli Daerah (Matana dan Pobahi 2016 : 2).
dan regulator, dimana pihak swasta akan berperan sebagai pelaku dan ujung tombak
sector yang menggerakan mata rantai perekonomian daerah. Mata rantai ini akan
4
saling berhubungan dengan sektor lain, yang akan berkontribusi nyata bagi
Dari beberapa daya tarik wisata yang ada di Kabupaten Poso, wisata Torau
Resort merupakan salah satu destinasi wisata unggulan di Kabupaten Poso. Lokasi
wisata ini menawarkan pemandangan Danau Poso, yang berlokasi di Desa Tonusu,
waktu kurang lebih 2 jam dari Poso Kota untuk sampai di lokasi Torau Resort, Untuk
pemandangan, Torau Resort juga menyediakan wahana banana Boat, kolam renang,
juga tersedia cottage, serta aneka makanan dan minuman dan fasilitas lainnya.
Dan tidak perlu merasa lapar karena ada jajanan local yang disedakan tentu saja
dengan harga terjangkau, tempat ini sangat cocok untuk nongkrong bersama teman-
teman ataupun keluarga bahkan lokasi wisata ini cocok bagi yang suka memancing.
Dengan pemandangan alamnya yang sangat indah. wisata Torau Resort sangat
Kabupaten Poso.
agar menjadi daya tarik bagi wisatawan. Adanya pengembangan Torau Resort di
rumusan masalah maka perlu dilakukan analisis kontribusi dan disusun strategi
1. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi rujukan atau referensi bagi peneliti yang
BAB I : PENDAHULUAN
Dalam bab ini beirsi uraian landasan teori yang digunakan oleh peneliti
berdasarkan hasil analisis dan pembahasan serta saran bagi pihak yang
7
selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Bab ini berisi tentang buku-buku, artikel, dan sumber lainnya yang
Tinjauan pustaka yang digunakan dalam penelitian ini sebagai acuan untuk
memperjelas serta mendukung penelitian ini dan tinjauan pustaka terdiri dari tinjauan
permasalahan yang terkait dengan penelitian, maka sejumlah teori yang digunakan
adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus
Prinsip otonomi nyata adalah suatu tugas, wewenang dan kewajiban untuk
menangani urusan pemerintahan yang senyatanya telah ada dan berpotensi untuk
tumbuh dan berkembang sesuai dengan potensi dan karakteristik daerah masing-
masing. Isi dan jenis otonomi daerah bagi setiap daerah tidak selalu sama dengan
daerah lainnya. Otonomi yang bertanggung jawab adalah otonomi yang dalam
8
9
kesejahteraan rakyat.
harus tetap dalam kerangka negara kesatuan Republik Indonesia. Di samping itu,
daerah, yaitu pemerintah daerah dan DPRD harus selalu berorientasi pada
Menurut UU No. 1 Tahun 2022 Keuangan Daerah adalah semua hak dan
dinilai dengan uang serta segala bentuk kekayaan yang dapat dijadikan milik Daerah
pemerintahan daerah yang dapat dinilai dengan uang termasuk didalamnya segala
bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kekayaan yang berhubungan
dengan hak dan kewajiban daerah tersebut, dalam kerangka Anggaran Pendapatan
konteks ini, DPR dengan hak legislasi, penganggaran, dan pengawasan yang dimiliki
perlu lebih berperan dalam mengawal APBN sehingga APBN benar-benar dapat
dalam penyelenggaraan pemerintahan negara, sejak beberapa tahun yang lalu telah
Muin, 2014)
PAD merupakan akumulasi dari pos penerimaan pajak yang terdiri atas pajak
daerah dan retribusi daerah, pos penerimaan non pajak berupa penerimaan hasil
perusahaan milik daerah, serta pos penerimaan investasi serta pengelolaan sumber
daya alam.
Menurut Halim (2007) PAD adalah penerimaan daerah yang diperoleh dari
Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah dinyatakan bahwa PAD
desentralisasi.
oleh Pemerintah Daerah agar hasil pembangunan dapat dinikmati oleh seluruh
masyarakat. Artinya, semakin besar dana PAD yang diperoleh oleh daerah akan
2019:4).
33 tahun 2004 tentang perimbangan keuangan antara pusat dan daerah pasal 6 bahwa
sumber Pendapatan Asli Daerah meliputi : Pendapatan Asli Daerah terdiri dari hasil
pajak daerah hasil retribusi daerah, hasil perusahaan milik daerah dan hasil
yang sah Pendapatan berasal dari pemberian pemerintah yang terdiri sumbangan dari
1) Pajak daerah
Undang-Undang No. 8 tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, yang
dimaksud dengan “pajak Dearah yang selanjutnya disebut pajak, adalah iuran wajib
yang dikeluarkan oleh orang pribadi atau badan kepada daerah tanpa imbalan
2008), pajak daerah berpotensi terus digali dalam rangka menambah pendapatan
a) Jenis Pajak provinsi terdiri atas: Pajak Kendaraan Bermotor; Bea Balik Nama
b) Jenis Pajak kabupaten/kota terdiri atas: Pajak Hotel; Pajak Restoran; Pajak
Hiburan; Pajak Reklame; Pajak Penerangan Jalan; Pajak Mineral Bukan Logam
dan Batuan Pajak Parkir; Pajak Air Tanah; Pajak Sarang Burung Walet; Pajak
Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan; Bea Perolehan Hak atas Tanah
dan Bangunan.
2) Retribusi Daerah
retribusi daerah. Retribusi daerah merupakan salah satu jenis penerimaan daerah
yang dipungut sebagai pembayaran atau imbalan langsung atas pelayanan yang
tahun 2009 tentang pajak Daerah dan Retribusi dearah, yang dimaksud retribusi
pungutan Daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang
3) Hasil Perusahaan Milik Daerah dan Hasil Pengelolaan Kekayaan Dearah lainnya
yang Dipisahkan
Penerimaan PAD lainnya yang menduduki peran penting setelah pajak Daerah
dan retribusi Daerah adalah bagian pemerintah daerah atas laba BUMD. Tujuan
mendukung pembagunan ekonomi daerah setelah itu, BUMD juga membantu dalam
melayani masyarakat dan merupakan salah satu sumber penerimaan daerah. Jenis
Hasil suatu pendapatan daerah adalah berasal dari pendapatan asli daeerah.
Dana yang bersumber dari pendapatan asli daerah tersebut merupakan salah satu
rutin serta biaya pembangunan daerah. Dan juga merupakan alat untuk memasukan
daerah, serta untuk mengatur dan meningkatkan kondisi sosial ekonomi pemakai jasa
tersebut. Tentu dalam hal ini tidak terlepas dari adanaya badan yang mengenai atau
yang diberi tugas untuk mengatur hal tersebut. Menurut Undang-Undang No. 33
tahun 2009 tentang kepariwisataan disebutkan bahwa daya tarik wisata adalah segala
kekayaan alam, budaya dan hasil buatan manusia yang menjadi sarana atau tujuan
kunjungan wisatawan.
Daya tarik wisata juga disebut objek wisata merupakan potensi yang menjadi
objek dan daya tarik wisata alam, pengusahaan objek dan daya tarik wisata
3) Adanya sumberdaya yang dapat menimbulkan rasa senang, indah, nyaman dan
bersih.
6) Adanya sarana dan prasarana penunjang untuk melayani para wisatawan yang
hadir.
15
7) Objek wisata alam mempunyai daya tarik karena keindahan alam, pegunungan,
8) Objek wisata budaya mempunyai daya tarik tinggi karena memiliki nilai khusus
dalam bentuk atraksi kesenian, upacara-upacara adat, nilai luhur yang terkandung
9) Pembangunan suatu objek wisata harus dirancang dengan bersumber pada potensi
daya tarik yang memiliki objek tersebut dengan mengacu pada kriteria
wisata juga akan memilki dampak sosial ekonomi secara regional, dapat
jawabkan secara teknis dengan melihat daya dukung yang ada. Tidaklah perlu
memaksakan diri untuk membangun suatu objek wisata apabila daya dukung
oleh wisata tersebut rendah. Daya tarik suatu objek wisata akan berkurang atau
wisatawan.
antara lain.
1. Wisata adalah suatu kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh individu atau
pengembangan pribadi, atau untuk mempelajari keunikan daya tarik suatu tempat
2. Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata yang didukung oleh berbagai
pemerintah daerah.
3. Daerah tujuan wisata dapat disebut juga dengan destinasi pariwisata adalah
kawasan geografis yang berada dalam satu atau lebih wilayah administrasi yang
kepariwisataan.
Menurut Leiper (dalam Gde Pitana, 2005: 99) mengemukakan bahwa suatu
daerah tujuan wisata (destinasi wisata) adalah sebuah susunan sistematis dari tiga
saja atau karekteristik suatu tempat yang akan mereka kunjungi) dan sedikitnya satu
faktor-faktor yang menjadi daya tarik yang membuat seseorang rela melakukan
perjalanan yang jauh dan menghabiskan dana cukup besar. Suatu daerah harus
memiliki potensi daya tarik yang besar agar para wisatawan mau menjadikan tempat
Menurut Jackson (dalam Gde Pitana, 2005: 101) suatu daerah yang
berkembang menjadi sebuah destinasi wisata dipengaruhi oleh beberapa hal yang
penting, seperti.
1) Menarik untuk klien.
2) Fasilitas-fasilitas dan atraksi.
3) Lokasi geografis.
4) Jalur transportasi.
5) Stabilitas politik.
6) Lingkungan yang sehat.
7) Tidak ada larangan/batasan pemerintah.
Salah satu yang menjadi suatu daya tarik terbesar pada suatu destinasi wisata
adalah sebuah atraksi, baik itu berupa pertunjukan kesenian, rekreasi, atau penyajian
suatu paket kebudayaan lokal yang khas dan dilestarikan. Atraksi dapat berupa
keseluruhan aktifitas keseharian penduduk setempat beserta setting fisik lokasi desa
Atraksi merupakan komponen yang sangat vital, oleh karena itu suatu tempat
wisata tersebut harus memiliki keunikan yang bisa menarik wisatawan. Fasilitas-
18
serta keramahan masyarakat tempat wisata juga sangat berperan dalam menarik
menjadikan tempat tersebut sebagai destinasi wisata dan wisatawan rela melakukan
merupakan interaksi antar berbagai elemen. Ada komponen yang harus dikelola
dengan baik oleh suatu destinasi wisata adalah wisatawan, wilayah, dan informasi
mengenai wilayah. Atraksi juga merupakan komponen vital yang dapat menarik
dinamis dan berkelanjutan menuju ketataran nilai yang lebih tinggi dengan cara
melakukan penyesuaian dan koreksi berdasar pada hasil monitoring dan evaluasi
erat dengan sistem perencanaan pembangunan yang lain secara inter sektoral dan
inter regional.
kepariwisataan saat ini tidak hanya untuk menambah devisa negara maupun
dari tujuan wisata. berupa upacara/ritual, adat istiadat, seni pertunjukan, seni kriya,
seni sastra, seni rupa, ataupun keunikan sehari-hari yang dimiliki oleh suatu
masyarakat.
Pariwisata bukan saja sebagai sumber devisa, tetapi juga merupakan faktor
sumber-sumber alam sehingga perkembangan pariwisata adalah salah satu cara untuk
meningkatkan pendapatan asli daerah (studi pada pengembangan objek wisata pantai
serang dan pantai tambakrejo di blitar). Dalam penelitian ini menggunakan metode
Pemuda dan Olahraga serta pengelola objek wisata pantai serang dan pantai
tambakrejo. Sumber data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder.
daya tarik wisata, membangun dan memperbaiki saran dan prasaran pariwisata,
pendukung seperti terdapat daya tarik, sarana dan prasaran, pengelolaan, perawatan,
waduk gunungrowo indah dalam upaya meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD)
mengetahui besarnya ukuran sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini,
digunakan rumus pendekatan slovin dengan sampel 100 responden. Hasil penelitian
21
dimiliki. Dalam diagram menunjukkan bahwa titik potong (1,39;0,91) berada pada
0,000136 %.
Fokus dalam penelitian ini adalah upaya-upaya yang dilakukan oleh Pemda
wisata pantai. Sumber daya yang digunakan dalam penelitian ini adalah informan dan
diperoleh dalam penelitian ini adalah bahwa upaya yang dilakukan oleh Dinas
pantai ialah dengan melakukan pelatihan atau penyuluhan sadar wisata kepada
masyarakat desa agar mereka peduli terhadap objek wisata serta melakukan promosi
22
melalui media sosial, event, majalah, brosur dan tv nasional serta mendatangkan
Daerah (PAD) Kota Tomohon”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi –
strategi pengembangan objek wisata Danau Linouw untuk peningkatan PAD Kota
variabel dalam penelitian ini terdiri dari pengembangan objek wisata dan
peningkatan pendapatan asli daerah (PAD), teknik pengumpulan data terdiri dari
Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Tomohon berdasarkan hasil analisis SWOT
yang telah dilakukan, terletak pada posisi Kuadran I atau strategi melalui Integrasi
Horizontal, yang terletak antara peluang eksternal dan kekuatan internal. Hal ini
kelemahan dan mengantisipasi ancaman yang ada dalam upaya meningkatkan jumlah
kunjungan wisatawan yang dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota
berkunjung akan terus bertambah. Memperbaiki sarana dan prasarana terkait jalan
akses menuju obyek wisata Danau Linouw yang dinilai kurang luas untuk dilewati
infrastruktur jalan sudah baik, hanya perlu ditingkatkan lagi, 2)peningkatan strategi
masih perlu dalam kebersihan terhadap objek wisata di Kabupaten Toraja Utara, Dan
Diperlukan strategi baru untuk tetap menjaga potensi-potensi yang bisa dijadikan
Utara.
Lampung ( Studi Pada Dinas Pariwisata Kota Bandar Lampung )”, tujuan dari
yang digunakan oleh Dinas Pariwisata Kota Bandar Lampung dalam meningkatkan
24
PAD Kota Bandar Lampung dan bagaimana tinjauan perspektif ekonomi islam
Lampung, penelitian ini bersifat deskriptif analisis. Sumber data yang digunakan
adalah data primer dan data sekunder. Dengan menggunakan metode pengumpulan
data yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil yang diperoleh dari
penelitian ini adalah upaya pengembangan pariwisata yang dilakukan oleh Dinas
Pariwisata Kota Bandar Lampung dapat dikatakan tidak semua terlaksana dengan
maksimal karena saat ini belum ada obyek wisata yang dikelola secara mandiri oleh
Dinas Pariwisata melainkan masih dikelola secara pribadi oleh masyarakat. Namun
pendapatan asli daerah (PAD) Kota Bandar Lampung tetap mengalami peningkatan
karena didukung dari kontribusi sektor pariwisata berupa pajak hotel, pajak restoran,
pertimbangan multiflyer efek secara ekonomi. Strategi yang dapat dilakukan adalah
konsep City branding sebagai ikon pariwisata yang khas, meningkatkan kemitraan
dan hubungan antar lembaga dalam pengelolaan pariwisata, dukungan regulasi serta
25
Kuningan.
26
Tabel 2.1
Temuan Penelitian Terdahulu yang Relevan
Nama Judul Penelitian Sumber Tujuan Penelitian Teori Yang Metode Temuan Penelitian Keterbatasa
No Peneliti/Tahun Publikasi Digunakan Analisis n Penelitian
6. Arfianti Nur Analisis Strategi Skripsi Tujuan penelitian ini Pariwisata, Deskriptif Hasil yang -
Sa’idah (2017) Pengembangan Pariwisata adalah untuk mengetahui PAD, dan Analisis diperoleh dari
Dalam bagaimana strategi Pendapata penelitian ini adalah
Meningkatkan Pendapatan pengembangan n Dalam upaya
Asli Daerah (PAD) pariwisata yang Islam pengembangan
Kota Bandar Lampung digunakan oleh Dinas pariwisata yang
( Studi Pada Dinas Pariwisata Kota Bandar dilakukan oleh
Pariwisata Kota Bandar Lampung dalam Dinas Pariwisata
Lampung ) meningkatkan PAD Kota Kota Bandar
Bandar Lampung dapat
Lampung dan bagaimana dikatakan tidak
tinjauan perspektif semua terlaksana
ekonomi islam tentang dengan maksimal
strategi karena saat ini
pengembangan belum ada
pariwisata dalam obyek wisata yang
meningkatkan PAD Kota dikelola secara
Bandar Lampung mandiri oleh Dinas
Pariwisata
melainkan masih
dikelola secara
pribadi oleh
masyarakat. Namun
pendapatan asli
daerah (PAD)
32
penggabungan antara teori, fakta, observasi, serta kajian pustaka, yang nantinya
dijadikan landasan dalam menulis karya tulis ilmiah. Karena menjadi dasar, kerangka
Pendapatan Asli Daerah (PAD), yang terdiri dari hasil pajak daerah, hasil
retribusi daerah, hasil perusahaan daerah, dan hasil pengelolaan kekayaan daerah
yang dipisahkan dan lain-lain pendapatan asli daerah yang sah. Pendapatan Asli
Daerah (PAD) merupakan gambaran potensi keuangan daerah yang pada umumnya
mengandalkan unsur pajak daerah dan retribusi daerah. Berkaitan dengan Pendapatan
Asli Daerah dari sektor retribusi, maka daerah dapat menggali potensi sumber daya
alam yang berupa daya tarik wisata. Pariwisata bukanlah merupakan sektor
meningkatkan Pendapatan Asli daerah (PAD). Dalam era globalisasi sekarang ini,
bidang pariwisata merupakan salah satu kegiatan yang mempunyai peranan yang
mengembangkan obyek-obyek wisata yang ada sebagai daya tarik utama bagi
wisatawan.
Suatu daerah dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dengan cara
mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki oleh daerah tersebut. Salah satu cara
untuk meningkatkan PAD itu, salah satunya dengan mengembangkan potensi daya
perbuatan mengembangkan daya tarik wisata yang dimiliki oleh daerah dalam rangka
sangat berkaitan dengan daya tarik suatu wisata tersebut maka diharapkan
Pendapatan Asli Daerah akan meningkat. Untuk lebih jelas kerangka berfikir dalam
mengenai keadaan saat ini dan melihat kaitan antara variabel-variabel yang ada.
lokasi wisata Torau Resort. Alasan pemilihan lokasi penelitian karena Torau
36
Resort satu diantara beberapa objek wisata di Kabupaten Poso yang prospektif
objek penelitian yang akan diteliti. Dimana objek penelitian tersebut terkandung
Adapun objek penelitian yang penulis akan teliti adalah kontribusi dan strategi
a. Data Kualitatif
bentuk angka, dalam penelitian yang termaksud dalam data kualitatif yaitu
b. Data Kuantitatif
a. Data primer
b. Data sekunder
Adalah data yang sudah diolah terlebih dahulu dan baru didapatkan
oleh peneliti dari sumber yang lain sebagai tambahan informasi. Beberapa
sumber data sekunder adalah buku, jurnal, publikasi pemerintah, serta situs
a. Dokumentasi
variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, notulen
rapat, legger, agenda dan lain sebagainya (Suharsimi, 2006: 158). Penggunaan
dari hasil wawancara, sehingga diharapkan dapat diperoleh data yang lengkap,
b. Wawancara
keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap
instansi pemerintah dan pihak-pihak lain yang terkait dengan penelitian, untuk
c. Kuesioner
dijawab dengan tertulis (Wardiyanta, 2006 : 36). Metode angket ini digunakan
dari faktor internal dan faktor eksternal. Data ini diambil dari Responden.
3.5 Responden
terdiri atas : Pemilik wisata Torau Resort, Pengunjung wisata Torau Resort 1
orang, dan pejabat dari istansi terkait yaitu Dinas Pariwisata 1 orang. Responden
kunci ini dipilih karena mereka mengetahui dan sangat berperan penting dalam
melihat kontribusi dari wisata Torau Resort dan strategi pengembangan objek
wisata Torau Resort dalam mendukung kawasan wisata Danau Poso untuk
Asli Daerah.
39
berikut :
10,10%-20% Kurang
20,10%-30% Sedang
40,10%-50% Baik
tinggi maka akan semakin baik dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah.
analisis SWOT.
(threats). Hal ini disebut dengan analisis situasi. Model yang paling populer
untuk analisis situasi adalah analisis SWOT (Rangkuti, 2006 : 18). Analisis
BERBAGAI PELUANG
KELEMAHAN KEKUATAN
INTERNAL INTERNAL
2. Mendukung strategi
4. Mendukung diverivikasi
strategi defensif
BERBAGAI ANCAMAN
Kuadran 3 : Daya Tarik Wisata Torau Resort menghadapi peluang pasar yang
Matrik ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman
eksternal yang dihadapi Daya Tarik Wisata Torau Resort dapat disesuaikan
yang dimiliki.
42
MATRIK SWOT
a) Strategi SO
peluang-peluang yang tersedia ternyata juga memiliki posisi internal yang kuat,
sektor pariwisata eksternal dan internal yang baik ini tidak boleh dilepaskan
begitu saja, tetapi akan menjadi isu utama pengembangan. Meskipun demikian
dalam proses pengkajiannya tidak boleh dilupakan adanya berbagi kendala dan
b) Strategi ST
c) Strategi WO
cara meminimalkan kelemahan yang ada. Kotak ini merupakan kajian yang
menuntut adanya kepastian dari berbagai peluang dan kekurangan yang ada.
Peluang yang besar disini akan dihadapi oleh kurangnya kemampuan sektor untuk
d) Strategi WT
Wisata Torau Resort dalam pengembangannya. Hal ini dapat dilihat dari
pertemuan antara ancaman dan tantangan dari luar dengan kelemahan yang
membenahi sumber daya internal yang ada. Strategi ini didasarkan pada kegiatan
44
yang bersifat defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta
menghindari ancaman.
e) Strategi SO
peluang-peluang yang tersedia ternyata juga memiliki posisi internal yang kuat,
sektor pariwisata eksternal dan internal yang baik ini tidak boleh dilepaskan
begitu saja, tetapi akan menjadi isu utama pengembangan. Meskipun demikian
dalam proses pengkajiannya tidak boleh dilupakan adanya berbagi kendala dan
sebagai berikut :
Adalah segala sesuatu yang menjadi daya tarik bagi orang untuk
3. Analisis kontribusi
45
5. Wisatawan
adalah orang yang melakukan perjalanan ke luar negeri atau ke daerah lain
rekreasi.