MATERI 1
Vidio Sambutan Kepala Lembaga Administrasi Negara
Dr. Adi Suryanto, M.Si
Indonesia tengah berbenah menyongsong era baru Indonesia emas 2045. Kita harus
cepat beradaptasi dengan perkembangan teknologi di era revolusi industry 4.0. salah satu usaha
untuk menghadapinya yaitu dengan mempersiapkan sumberdaya manusia khususnya ASN
melalui latsar sebagai pondasi penting untuk mewujudkan smart ASN agar mampu menghadapi
era disrupsi dan juga tantangan dunia. Melalui platform MOOC para ASN dapat melakukan
pembelajaran mandiri dengan berbagai variasi materi pembelajaran yang telah tersedia tanpa
harus interaksi secara fisik. Berharap melalui MOOC ini dapat mencetak ASN unggul dan
kompeten untuk menuju birokrasi berkelas dunia dan menuju Indonesia emas 2045.
MATERI II
Kebijakan Pengembangan Kompetensi ASN
Vidio Sambutan Deputi Bidang Kebijakan BANGKOM ASN LAN RI
Dr. Muhammad Taufiq DEA
Penguasaan core value bagi ASN dan employer yang dikenal dengan singkatan
BerAKHLAK Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif,
Kolaboratif Selamat belajar dan semangat mengembangkan diri supaya menjadi ASN yang
unggul dan mendukung daya saing bangsa.
MATERI II
Manajemen Penyelenggaraan PPPK
Vidio Sambutan Kepala Pusat Pembinaan Program dan Kebijakan Pengembangan
Kompetensi ASN LAN RI Erna Irawati, S.Sos, M.Pol., Adm.
Peserta PPPK sebagai peserta pelatihan yang tergabung dalam pembelajaran dalam bentuk
MOOC dituntut untuk belajar secara mandiri mempelajari semua materi yang ada di dalammnya
yang nantinya di akhiri dengan mengerjakan Evaluasi untuk meyakinkan bahwa peserta sudah
memahami semua materinya. Pembelajaran di bagi menjadi 3 bagian :
1. Sikap perilaku Bela Negara
2. Nilai – nilai rol value dalam penyelenggaraan Pemerintah
3. Kedudukan dalam penyelenggaraan Pemerintah
Jurnal/Resum Latsar MOOC PPPK 2022
Septiyani Munfiqoh , S. Pd. / 198909062022212015
AGENDA 1
SIKAP PERILAKU BELA NEGARA
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup
bangsa Indonesia dan Negara dari berbagai Ancaman.
Nilai Dasar Bela Negara meliputi :
a. cinta tanah air;
b. sadar berbangsa dan bernegara;
c. setia pada Pancasila sebagai ideologi negara;
d. rela berkorban untuk bangsa dan negara; dan
e. kemampuan awal Bela Negara.
Pembinaan Kesadaran Bela Negara adalah segala usaha, tindakan, dan kegiatan
yang dilaksanakan dalam rangka memberikan pengetahuan, pendidikan, dan/atau
pelatihan kepada warga negara guna menumbuhkembangkan sikap dan perilaku serta
menanamkan nilai dasar Bela Negara. Pembinaan Kesadaran Bela Negara
diselenggarakan di lingkup : pendidikan, masyarakat, dan pekerjaan.
Indikator nilai dasar Bela Negara :
1. Indikator cinta tanah air
2. Indikator sadar berbangsa dan bernegara
3. Indikator setia pada Pancasila Sebagai ideologi Bangsa
4. Indikator rela berkorban untuk bangsa dan Negara
5. Indikator kemampuan awal Bela Negara
Aktualisasi Kesadaran Bela Negara bagi ASN sikap dan perilaku meliputi :
1. Cinta tanah air bagi ASN
2. Kesadaran berbangsa dan bernegara bagi ASN
3. Setia pada Pancasila sebagai ideologi negara bagi ASN
4. Rela berkorban untuk bangsa dan negara bagi ASN
5. Kemampuan awal Bela negara bagi ASN
Salah satu nilai-nilai dasar bela negara adalah memiliki kemampuan awal bela negara, baik
secara fisik maupun non fisik. Secara fisik dapat ditunjukkan dengan cara menjaga kesamaptaan
(kesiapsiagaan) diri yaitu dengan menjaga kesehatan jasmani dan rohani. Sedangkan secara non
fisik, yaitu dengan cara menjaga etika, etiket, moral dan memegang teguh kearifan lokal yang
mengandung nilai-nilai jati diri bangsa yang luhur dan terhormat.
A. KESEHATAN JASMANI DAN MENTAL
1. Kesehatan Jasmani
Anda dikatakan sehat salah satunya adalah dengan melihat bahwa jasmani atau
fisik Anda sehat. Kesehatan jasmani mempunyai fungsi yang penting dalam
menjalani aktifitas sehari-hari. Semakin tinggi kesehatan jasmani seseorang, semakin
meningkat daya tahan tubuh sehingga mampu untuk mengatasi beban kerja yang
diberikan
Sebagai Aparatur Sipi Negara, anda tidak hanya membutuhkan jasmani yang
sehat, tetapi juga memerlukan jasmani yang bugar. Kebugaran jasmani ini diperlukan
agar dapat menjalankan setiap tugas jabatan Anda dengan baik tanpa keluhan.
Kebugaran jasmani seseorang dipengaruhi juga oleh pola hidup sehat. Pola hidup
sehat meliputi : makan sehat, aktifitas sehat, berfikir sehat, lingkungan sehat,
istirahan sehat.
Jurnal/Resum Latsar MOOC PPPK 2022
Septiyani Munfiqoh , S. Pd. / 198909062022212015
2. Kesehatan Mental
Sistem kendali diri yang bagus sebagai wujud dari kinerja sistem limbik
(cenderung ke emosi) dan system cortex prefrontalis (cenderung rasional) yang tepat
Kesehatan Berfikir
kesehatan mental berkaitan dengan salah satunya kemampuan berpikir. Berpikir
yang sehat berkaitan dengan kemampuan seseorang menggunakan logika dan
timbangan-timbangan rasional dalam memahami dan mengatasi berbagai hal dalam
kehidupan. Dalam memahami pelbagai hal dalam kehidupan seseorang tidak saja
dituntut berpikir logis, tetapi juga kritis dan kreatif.
3. Kecerdasan Emosional
Adalah kemampuan emosional yang meliputi : sadar akan kemampuan emosi
diri sendiri, kemampuan mengelola emosi, kemampuan memotivasi diri,
kemampuan empati terhadap perasaan orang lain, dan pandai menjalin
hubungan dengan orang lain.
Dimensi Kecerdasan Emosional :
Kesadaran Diri Sendiri (pengendalian emosi)
Pengelolaan Diri Sendiri (Mempin & Menguasai Diri)
Kesadaran Sosial
Pengelolaan Hubungan Sosial
Bela Negara merupakan tekad, sikap dan perilaku serta Tindakan warga negara, baik
secara perseorangan maupun kolektif dalam menjaga kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan
keselamatan bangsa dan negara yang di jiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan
Republik Indonesia tahun 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa Indonesia dan
negara dalam berbagai amcaman.
Aksi Nasional Bela Negara dapat didefinisikan sebagai sinergi setiap warga negara guna
mengatasi segala macam ancaman, gangguan, hambatan, dan tantangan dengan berlandaskan
pada nilai-nilai luhur bangsa untuk mewujudkan negara yang berdaulat, adil, dan makmur.
1. Tahap Pertama.
Tahapan ini dilakukan pada saat On Campus, dimana masing-masing peserta
Latsar CPNS dapat menyusun Rencana Aksi-nya yang terkait dengan seluruh rangkaian
kegiatan dan tidak terlepas dari Nilai-nilai Dasar Bela Negara dalam kehidupan sehari-
hari sesuai dengan siklus yang dialami selama pembelajaran di dalam lingkungan
penyelenggaraan diklat (On Campus) selama 21 Hari sejak hari pertama memasuki
lembaga diklat (tempat penyelenggaraan Latsar CPNS).
2. Tahap Kedua.
Tahapan ini dilakukan pada saat Off Campus, dimana masing-masing peserta
Latsar CPNS saat kembali ke instansinya masing-masing dalam kurun waktu dan tempat
sesuai dengan situasi dan kondisi di lingkungan kerja masing- masing selama 30 Hari,
terhitung sejak Off Campus sampai On Campus kembali kedua kalinya. Dalam
penyusunan Rencana Aksi ini tidak terlepas dari Nilai-nilai Dasar Bela Negara dalam
kehidupan sehari-hari bagi peserta Latsar CPNS.
Jurnal/Resum Latsar MOOC PPPK 2022
Septiyani Munfiqoh , S. Pd. / 198909062022212015
AGENDA II
NILAI NILAI DASAR PNS
1. BERORIENTASI PELAYANAN
Definisi dari pelayanan publik sebagaimana tercantum dalam UU Pelayanan Publik
adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas
barang, jasa, dan/atau pelayanan administrative yang disediakan oleh penyelenggara
pelayanan public.
Prinsip pelayanan publik yang baik adalah: Partisipatif, Transparan, Responsif, Tidak
diskriminatif, mudah dan murah, efektif dan efisien, Aksesible, Akuntabel, Berkeadilan.
Pelayanan publik yang berkualitas harus berorientasi kepada pemenuhan kepuasan
pengguna layanan. Apabila dikaitkan dengan tugas ASN dalam melayani masyarakat,
pelayanan yang berorientasi pada customer satisfaction adalah wujud pelayanan yang terbaik
kepada masyarakat atau dikenal dengan sebutan pelayanan prima. Pelayanan prima
didasarkan pada implementasi standar pelayanan yang dimiliki oleh penyelenggara.
Berorientasi Pelayanan merupakan salah satu nilai yang terdapat dalam Core Values
ASN BerAKHLAK yang dimaknai bahwa setiap ASN harus berkomitmen memberikan
pelayanan prima demi kepuasan masyarakat.
2. AKUNTABEL
Akuntabilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab kepada seseorang/organisasi
yang memberikan amanat. Dalam konteks ASN Akuntabilitas adalah kewajiban untuk
mempertanggungjawabkan segala tindak dan tanduknya sebagai pelayan publik kepada
atasan, lembaga pembina, dan lebih luasnya kepada public.
Terwujudnya perilaku yang sesuai dengan Core Values ASN BerAKHLAK. Dalam
konteks Akuntabilitas, perilaku tersebut adalah:
Kemampuan melaksanaan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin
dan berintegritas tinggi
Kemampuan menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung
jawab, efektif, dan efisien
Jurnal/Resum Latsar MOOC PPPK 2022
Septiyani Munfiqoh , S. Pd. / 198909062022212015
Akuntabilitas dan Integritas adalah dua konsep yang diakui oleh banyak pihak menjadi
landasan dasar dari sebuah Administrasi sebuah negara (Matsiliza dan Zonke, 2017). Kedua
prinsip tersebut harus dipegang teguh oleh semua unsur pemerintahan dalam memberikan
layanang kepada masyarakat.
Melalui Kepemimpinan, Transparansi, Integritas, Tanggung Jawab, Keadilan,
Kepercayaan, Keseimbangan, Kejelasan, dan Konsistensi, dapat membangun lingkungan
kerja ASN yang akuntabel.
3. KOMPETEN
Setiap ASN perlu berlandaskan pada aspek merit, sesuai dengan latar belakang
kualifikasi (antara lain pendidikan, pengalaman, dan pelatihan), kompeten (sesuai dengan
kompetensi teknis, manajerial, dan social kultural) dan memiliki bukti kinerja yang sesuai
serta memiliki kepatuhan pada etika kerja (nilai-nilai Dasar ASN, dan kode etik ASN).
Perilaku kompeten yang perlu ASN Lakukan antara lain : Mengembangkan kompetensi
diri, Membantu orang lain belajar, Melaksanakan tugas terbaik. Perilaku ini diharapkan
menjadi bagian ecosystem pembangunan budaya instansi pemerintah sebagai instansi
pembelajar (organizational learning). Pada ujungnya, wujudnya pemerintahan yang unggul
dan kompetitif, yang diperlukan dalam era global yang amat dinamis dan kompetitif, sejalan
perubahan lingkungan strategis dan teknologi yang berubah cepat.
Tentu saja untuk mewujudkan visi dan misi tersebut, antara lain, perlu didukung
profesionalisme ASN, dengan tatanan nilai yang mendukungnya. Sesuai dengan Surat
Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur dan Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun 2021
tanggal 26 Agustus 2021 telah ditetapkan ASN branding, yakni: Bangga Melayani Bangsa,
dengan nilai-nilai dasar operasional BerAkhlak meliputi:
1. Berorietnasi Pelayanan, yaitu komitmen memberikan pelaynan
prima demi kepuasaan masyarakat;
2. Akuntabel, yaitu bertanggungjawab atas kepercayaan yang
diberikan;
3. Kompeten, yaitu terus belajar dan mengembangkan kapabilitas;
Jurnal/Resum Latsar MOOC PPPK 2022
Septiyani Munfiqoh , S. Pd. / 198909062022212015
4. Harmonis, yaitu saling peduli dan mengharagai perbedaan;
5. Loyal, yaitu berdedikasi dan mengutamakan kepentingan Bangsa dan Negara;
6. Adaptif, yaitu terus berinovasi dan antuasias dalam menggerakkan serta menghadapi
perubahan; dan
7. Kolaboratif, yaitu membangun kerja sama yang sinergis.
4. HARMONIS
Keanekaragaman Bangsa
Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari 17.504 pulau.
Nama alternatif yang biasa dipakai adalah Nusantara. Dengan populasi mencapai
270.203.917 jiwa pada tahun 2020, Indonesia menjadi negara berpenduduk terbesar keempat
di dunia.
Indonesia juga dikenal karena kekayaan sumber daya alam, hayati, suku bangsa dan
budaya nya. Kekayaan sumber daya alam berupa mineral dan tambang, kekayaan hutan
tropis dan kekayaan dari lautan diseluruh Indonesia.
Nasionalisme Kebangsaan mempunyai konsep nasionalisme seperti :
Perspektif modernis melihat bahwa bangsa merupakan hasil dari modernisasi dan
rasionalisasi seperti di contohkan dalam Negara Birokratis, ekonomi industry, dan
konsep sekuler tentang otonomi manusia.
Aliran Primordialis dengan tokohnya Clifford Geertz (1963) melihat bahwa bangs
merupakan sebuah pemberian historis, yang terus hadir dalam sejarah manusia dan
memperlihatkan kekuatan inheren pada masa lalu dan generasi masa kini.
Perspektif perenialis dengan tokohnya Adrian Hastings (1997) melihat bahwa bangsa
bisa ditemukan di pelbagai zaman sebelum periode modern. Dengan demikian, dalam
perspektif primordialis dan perspektif modernis, bangsa modern bukanlah sesuatu
yang baru, karena dia muncul sebagai kelanjutan dari periode sebelumnya.
Aliran etnosimbolis, seperti ditunjukkan dalam karya John Amstrong (1982) dan
Anthony Smith (1986)‘ aliran ini mencoba menggabung ketiga pendekatan tersebut
diatas. Aliran etnosimbolis melihat bahwa kelahiran bangsa pasca abad ke-18,
merupakan sebuah spesies baru dari kelompok etnis yang pembentukannya harus
dimengerti dalam jangka panjang.
Jurnal/Resum Latsar MOOC PPPK 2022
Septiyani Munfiqoh , S. Pd. / 198909062022212015
Harmoni adalah kerja sama antara berbagai faktor dengan sedemikianrupa hingga
faktor-faktor tersebut dapat menghasilkan suatu kesatuan yang luhur
Suasana harmoni dalam lingkungan bekerja akan membuatkan kita secara individu
tenang, menciptakan kondisi yang memungkinkan untuk saling kolaborasi dan bekerja sama,
meningkatkan produktifitas bekerja dan kualitas layanan kepada pelanggan.
ASN Harmonis. Secara umum, menurut Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 Pasal 11
tentang ASN, tugas pegawai ASN adalah sebagai berikut.
a. Melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
b. Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas
c. Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia
5. LOYAL
Salah satu sifat yang harus dimiliki oleh seorang ASN ideal adalah sifat loyal atau setia
kepada bangsa dan negara. Sifat dan sikap loyal terhadap bangsa dan negara dapat
diwujudkan dengan sifat dan sikap loyal ASN kepada pemerintahan yang sah sejauh
pemerintahan tersebut bekerja sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku,
karena ASN merupakan bagian atau komponen dari pemerintahan itu sendiri.
Bagi seorang Pegawai Negeri Sipil, kata loyal dapat dimaknai sebagai kesetiaan, paling
tidak terhadap cita-cita organisasi, dan lebih-lebih kepada Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI). Loyalitas merupakan suatu hal yang bersifat emosional.
Loyal merupakan salah satu nilai yang terdapat dalam Core Values ASN BerAKHLAK
yang dimaknai bahwa setiap ASN harus berdedikasi dan mengutamakan kepentingan bangsa
dan negara. Loyalitas dimplementasikan oleh setiap ASN di instansi tempatnya bertugas,
yang terdiri dari:
Memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia tahun 1945, setia kepada NKRI serta pemerintahan yang sah
a. Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan instansi dan negara; serta
b. Menjaga rahasia jabatan dan negara.
Jurnal/Resum Latsar MOOC PPPK 2022
Septiyani Munfiqoh , S. Pd. / 198909062022212015
Adapun kata-kata kunci yang dapat digunakan untuk mengaktualisasikan panduan
perilaku loyal tersebut di atas diantaranya adalah komitmen, dedikasi, kontribusi,
nasionalisme dan pengabdian, yang dapat disingkat menjadi “KoDeKoNasAb”.
6. ADAPTIF
Adaptasi adalah suatu proses yang menempatkanmanusia yang berupaya mencapai
tujuan-tujuan atau kebutuhan untuk menghadapi lingkungan dan kondisi sosial yang
berubah-ubah agar tetap bertahan (Robbins, 2003).
Memiliki sumberdaya
Selalu berpikir ke depan
Tidak mudah mengeluh
Tidak menyalahkan
Tidak mencari popularitas
Memiliki rasa ingin tahu
Memperhatikan system
Membuka pikiran
Memamhami apa yang sedang diperjuangkan
7. KOLABORATIF
Konsep Kolaboratif
Dyer and Singh (1998, dalam Celik et al, 2019) mengungkapkan bahwa kolaborasi
adalah
“ value generated from an alliance between two or more firms aiming to become more
competitive by developing shared routines”.
Collaboration is a process though which parties with different expertise, who see
different aspects of a problem, can constructively explore differences and find novel
solutions to problems that would have been more difficult to solve without the other’s
perspective (Gray, 1989).
Kolaborasi pemerintah
Irawan (2017) mengungkapkan bahwa “ Collaborative governance “sebagai sebuah
proses yang melibatkan norma bersama dan interaksi saling menguntungkan antar aktor
governance . Kolaborasi pemerintah mencakup kemitraan institusi pemerintah untuk
pelayanan public. Sebuah pendekatan pengambilan keputusan, tata kelola kolaboratif,
serangkaian aktivitas bersama di mana mitra saling menghasilkan tujuan dan strategi dan
berbagi tanggung jawab dan sumber daya.
Proses yang harus di lalui dalam menjalin kolaborasi:
1. Trust building : membangun kepercayaan dengan stakeholder mitra kolaborasi
2. Face tof face Dialogue: melakukan negosiasi dan baik dan bersungguh-sungguh;
Jurnal/Resum Latsar MOOC PPPK 2022
Septiyani Munfiqoh , S. Pd. / 198909062022212015
3. Komitmen terhadap proses: pengakuan saling ketergantungan; sharing ownership dalam
proses; serta keterbukaan terkait keuntungan bersama;
4. Pemahaman bersama: berkaitan dengan kejelasan misi, definisi bersama terkait
permasalahan, serta mengidentifikasi nilai bersama; dan
5. Menetapkan outcome antara.
Mengenal Whole-of-Government (WoG)
sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya
kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih
luas guna mencapai tujuan- tujuan pembangunan kebijakan,
WoG adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan
upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup
koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan Bersama dalam bidang pembangunan
kebijakan, manajemen program dan pelayanan publik.
WoG juga dikenal sebagai pendekatan interagency, yaitu pendekatan yang melibatkan
sejumlah kelembagaan yang terkait dengan urusan-urusan yang relevan.
Keuntungan WoG:
Outcomes-focused Berfokus pada outcome yang tidak dapat dicapai oleh K/L
sektoral secara masing-masing.
Boundary-spanning Implementasi kebijakan tidak hanya melibatkan satu instansi,
tetapi lintas instansi
Enabling WoG membuat pemerintah lebih mampu menangani tantangan kebijakan
yang kompleks
Strengthening prevention WoG mendorong pencegahan terhadap masalah yang
mungkin berkembang lebih jauh
Jurnal/Resum Latsar MOOC PPPK 2022
Septiyani Munfiqoh , S. Pd. / 198909062022212015
AGENDA III
KEDUDUKAN DAN PERAN PNS DALAN NKRI
1. SMART ASN
Literasi Digital
Literasi digital banyak menekankan pada kecakapan pengguna media digital dalam
melakukan proses mediasi media digital yang dilakukan secara produktif (Kurnia &
Wijayanto, 2020; Kurnia & Astuti, 2017). Seorang pengguna yang memiliki kecakapan
literasi digital yang bagus tidak hanya mampu mengoperasikan alat, melainkan juga mampu
bermedia digital dengan penuh tanggung jawab.
Kompetensi literasi digital tidak hanya dilihat dari kecakapan menggunakan media
digital (digital skills) saja, namun juga budaya menggunakan digital (digital culture), etis
menggunakan media digital (digital ethics), dan aman menggunakan media digital (digital
safety).
Literasi digital berfungsi untuk meningkatkan kemampuan kognitif sumber daya
manusia di Indonesia agar keterampilannya tidak sebatas mengoperasikan gawai. Kerangka
kerja literasi digital untuk kurikulum terdiri dari digital skill, digital culture, digital ethics,
dan digital safety. Kerangka kurikulum literasi digital digunakan sebagai metode pengukuran
tingkat kompetensi kognitif dan afektif masyarakat dalam menguasai teknologi digital.
Implementasi Literasi Digital
Kerangka kerja literasi digital untuk kurikulum terdiri dari digital skill, digital culture,
digital ethics, dan digital safety. Kerangka kurikulum literasi digital digunakan sebagai
metode pengukuran tingkat kompetensi kognitif dan afektif masyarakat dalam menguasai
teknologi digital.
Pilar Literasi Digital
Tiga tantangan dalam menimbang urgensi penerapan etika bermedia digital :
1. Penetrasi internet yang sangat tinggi dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia.
Bukan hanya jumlah dan aksesnya yang bertambah, durasi penggunaannya pun
meningkat drastic
2. Perubahan perilaku masyarakat yang berpindah dari madia konvensional ke media
digital. Karakter media digital yang serba cepat dan serba instan, menyediakan
Jurnal/Resum Latsar MOOC PPPK 2022
Septiyani Munfiqoh , S. Pd. / 198909062022212015
kesempatan tak terbatas dan big data, telah mengubah perilaku masyarakat dalam segala
hal, mulai dari belajar, bekerja, bertransaksi, hingga berkolaborasi.
3. Intensitas orang berinteraksi dengan gawai semakin tinggi. Situasi pandemi COVID-19
yang menyebabkan intensitas orang berinteraksi dengan gawai semakin tinggi, sehingga
memunculkan berbagai isu dan gesekan. Semua ini tak lepas dari situasi ketika semua
orang berkumpul di media guna melaksanakan segala aktivitasnya, tanpa batas.
Implementasi Literasi Digital dan Implikasinya
Lanskap Digital – Internet dan Dunia Maya
Lanskap digital merupakan sebutan kolektif untuk jaringan sosial, surel, situs daring,
perangkat seluler, dan lain sebagainya.
Fungsi perangkat keras dan perangkat lunak saling berkaitan sehingga tidak bisa
lepas satu sama lain. Kita tidak bisa mengakses dunia digital tanpa fungsi dari
keduanya.
Komputer yang paling dekat dengan kehidupan kita adalah komputer pribadi.
Komputer merupakan istilah yang digunakan untuk menyebut komputer yang
didesain untuk penggunaan individu (Wempen, 2015)
Pengetahuan Dasar Berinteraksi, Partisipasi, dan Kolaborasi di Ruang Digital yang
Sesuai dengan Kaidah Etika Digital dan Peraturan yang Berlaku
Partisipasi
Partisipasi merupakan proses terlibat aktif dalam berbagi data dan informasi yang
bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain. Proses ini berakhir pada menciptakan konten
kreatif dan positif untuk menggerakkan lingkungan sekitar.
Kolaborasi
Kolaborasi merupakan proses kerjasama antar pengguna untuk memecahkan masalah
Bersama (Monggilo, 2020). Kompetensi ini mengajak peserta untuk berinisiatif dan
mendistribusikan informasi yang jujur, akurat, dan etis dengan bekerja sama dengan
kelompok masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya (Kurnia, 2020).
Pengguna media digital harus bijak dan waspada dalam bertransaksi, karena dapat
berdampak negatif bagi kita Ketika melakukan transaksi daring di sosial media. Media sosial
memiliki lima karakteristik yakni (Banyumurti, 2019):
Jurnal/Resum Latsar MOOC PPPK 2022
Septiyani Munfiqoh , S. Pd. / 198909062022212015
a. terbuka. Siapapun dapat memiliki akun media sosial dengan batasan tertentu, seperti
usia.
b. Memiliki halaman profil pengguna. Tersedia menu profil yang memungkinkan
setiap pengguna menyajikan informasi tentang dirinya sebagai pemilik akun.
c. User Generated Content. Terdapat fitur bagi setiap pengguna untuk bisa membuat
konten dan menyebarkannya melalui platform media sosial.
d. Tanda waktu di setiap unggahan. Sehingga bisa diketahui kapan unggahan tersebut
dibuat.
e. Interaksi dengan pengguna lain. Media sosial menyediakan fitur agar kita dapat
berinteraksi dengan pengguna lainnya.
2. MANAJEMEN ASN
A. KEDUDUKAN & PERAN; HAK & KEWAJIBAN; 1 DAN KODE ETIK ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN yang
professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari
praktik KKN.
Kedudukan ASN Berdasarkan Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 :
1. PNS merupakan warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat
sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh pejabat Pembina kepegawaian untuk
menduduki jabatan pemerintahan dan memiliki nomor induk pegawai secara
nasional.
2. PPPK merupakan warga Negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, yang
diangkat berdasarkan perjanjian kerja untuk jangka waktu tertentu dalam rangka
melaksanakan tugas pemerintahan sesuai dengan kebutuhan Instansi Pemerintah dan
ketentuan perundang-undangan
Fungsi dan tugas ASN :
1. Pelaksana kebijakan public
Melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang- undangan”
2. Pelayan Publik
Memberikan pelayanan publik yang professional dan berkualitas”.
Jurnal/Resum Latsar MOOC PPPK 2022
Septiyani Munfiqoh , S. Pd. / 198909062022212015
3. Perekat dan Pemersatu Bangsa
Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia”.
Kewajiban ASN :
1. setia dan taat pada Pancasila, UUD’45, NKRI
2. menjaga persatuan dan kesatuan bangsa
3. melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah yang berwenang
4. menaati ketentuan peraturan perundang- undangan
5. Melaksanakan Tugas Kedinasan dengan Penuh Pengabdian, Kejujuran, Kesadaran,
dan Tanggung Jawab
6. Menunjukkan Integritas dan Keteladanan Dalam Sikap, Perilaku, Ucapan Dan
Tindakan Kepada Setiap Orang, Baik di Dalam Maupun di Luar Kedinasan
7. Menyimpan Rahasia Jabatan Dan Hanya Dapat Mengemukakan Rahasia Jabatan
Sesuai Dengan Ketentuan Peraturan Perundang-undangan
8. Bersedia Ditempatkan Di Seluruh Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
B. SISTEM MERIT
Sistem merit adalah kebijakan dan manajemen ASN yang berdasarkan pada
kualifikasi, kompetensi dan kinerja secara adil dan wajar dengan tanpa membedakan
latar belakang politik, ras, warna kulit, agama, asal usul, jenis kelamin, status
pernikahan, umur, atau kondisi kecatatan.
Manfaat system merit bagi pegawai adalah Menjamin Keadilan dan ruang
keterbukaan dlm perjalanan karir seorang pegawai, dan Memiliki Kesempatan yang
sama untuk meningkatkan kualitas diri
C. MEKANISME PENGELOLAAN ASN
Setiap Instansi Pemerintah wajib menyusun kebutuhan jumlah dan jenis jabatan
PNS berdasarkan analisis jabatan dan analisis beban kerja.Dilakukan untuk jangka
waktu 5 (lima) tahun dengan rincian per 1 (satu) tahun.
Pengelolaan atau manajemen ASN pada dasarnya adalah kebijakan dan praktek
dalam mengelola aspek manusia atau sumber daya manusia dalam organisasi
termasuk dalam hal ini adalah pengadaan, penempatan, mutasi, promosi,
pengembangan, penilaian dan penghargaan. UU No 5 tentang ASN secara detail
Jurnal/Resum Latsar MOOC PPPK 2022
Septiyani Munfiqoh , S. Pd. / 198909062022212015
menyebutkan pengelolaan pegawai ini baik untuk PNS maupun PPPK seperti
disebutkan pada bagian Merit sistem
Pengadaan PNS
Merencanakan pelaksanaan pengadaan PNS
Mengumumkan secara terbuka kepada masyarakat
Setiap WNI mempunyai kesempatan yg sama untuk melamar menjadi PNS
setelah memenuhi persyaratan
Penyelenggaraan seleksi pengadaan PNS terdiri dari 3 (tiga) tahap
Manajemen PPPK meliputi:
Penetapan Kebutuhan, Pengadaan, Penilaian Kinerja, penggajian dan
pengembangan kompetensi, pemberian penghargaan, disiplin, pemutusan hubungan
perjanjian kerja, perlindungan.
Organisasi
Pegawai ASN berhimpun dalam wadah korps profesi Pegawai ASN Republik Indonesia.
Tujuan Korps profesi Pegawai ASN Republik Indonesia :
menjaga kode etik profesi dan standar pelayanan profesi ASN
mewujudkan jiwa korps ASN sebagai pemersatu bangsa
Fungsi Korps
memberikan perlindungan hukum dan advokasi kepada anggota korps profesi
ASN
pembinaan dan pengembangan profesi ASN
memberikan rekomendasi kepada majelis kode etik Instansi Pemerintah terhadap
pelanggaran kode etik profesi dan kode perilaku profess
menyelenggarakan usaha untuk peningkatan kesejahteraan anggota korps profesi
ASN