Anda di halaman 1dari 4

Kepemimpinan nasional dialektis dalam menuju Indonesia 2045

Kepemimpinan nasional Indonesia menuju emas 2045 adalah dambaan bagi seluruh
masyarakat Indonesia dari sabang sampai dengan merauke, kesejahteraan yang masih belum
merata diseluruh wilayah Indonesia ini diharapkan mampu terealisasi dengan baik dan cepat,
langkah-langkah strategis untuk menuju Indonesia 2045 juga sudah termaktub empat pilar visi
Indonesia 2045 berdasarkan pancasila dan UUD 1945 sebagai dasar berbangsa, bernegara dan
konstitusi.

Ikhtiar ini dirumuskan kedalam hal konkret untuk kiat-kiat menuju kegemilangan
Indonesia 2045, ikhtiar nya antara lain ialah proses pembangunan sumber daya manusia serta
penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, patut diketahui pula mengenai kriteria SDM unggul
pemerintah merumuskan antara lain: Berbudi luhur, berkarakter toleran, jujur, berhati
Indonesia, berideologi Pancasila, berakhlak mulia, pekerja keras, berdedikasi, dan menguasai
keterampilan serta ilmu pengetahuan masa kini dan masa depan.

Tuntutan perubahan mindset manusia menuju 2045, menuntut pula perubahan yang
sangat besar dalam pendidikan nasional, yang kita ketahui pendidikan kita adalah warisan dari
sistem pendidikan lama yang isinya menghafal fakta tanpa makna. Merubah sistem pendidikan
Indonesia bukanlah pekerjaan yang mudah. Sistem pendidikan Indonesia merupakan salah satu
sistem pendidikan terbesar di dunia yang meliputi sekitar 30 juta peserta didik, 200 lembaga
pendidikan, dan 4 juta tenaga pendidik, tersebar dalam area yang hampir seluas benua Eropa.
Namun perubahan ini merupakan sebuah keharusan jika kita tidak ingin terlindas oleh perubahan
jaman global.

Terkait hal ini memperkuat pendidikan sains siswa perlu diperkuat dengan penguasaan
matematika, karena matematika merupakan cara berfikir sains, selain itu perlu juga sekolah
dilengkapi laboratorium sains yang memadai untuk menunjang pelajaran. Hal yang lain adalah
pendidikan kreativitas. Adanya Informasi yang tak terbatas memungkinkan seseorang untuk
menciptakan hal baru, namun juga menyebabkan seseorang tenggelam dalam timbunan
informasi yang membingungkan sehingga seseorang tidak dapat mengambil keputusan. Oleh
sebab itu, salah satu sikap yang perlu dikembangkan dalam era ini adalah mengembangkan sikap
kreativitas. Perlu juga dikembangkan pendidikan digital di mana setiap satuan pendidikan
terkoneksi dalam jaringan digital untuk saling tukar informasi, dan lain-lain. Terkait dengan
pendidikan tinggi, perguruan tinggi perlu meletakan hubungan partisipatif dengan dunia usaha
dan lembaga-lembaga penelitian. Dimana selama ini hanya terkesan bersifat formal dan
seremonial dan bahkan keduanya terkesan menjaga jarak dengan keangkuhannya masing-
masing. Terakhir tidak kalah penting adalah pendidikan nilai sebagai pelestari budaya bangsa
Indonesia.

Dalam hal ini patut diketahui bahwa Pendidikan memegang peranan yang sangat penting
di dalam meningkatkan sumber daya manusia yang handal. Rendahnya kualitas pendidikan
menjadi penyebab dari krisisnya sumber daya manusia. Mengingat saat ini zaman semakin
merambah maju, yang mana otomatis turut berpengaruh pada perkembangan ekonomi. Sehingga,
sudah sepatutnya jika lapangan pekerjaan membutuhkan sumber daya manusia yang benar-benar
kompeten untuk bersinergi bersama.

Ikhtiar lainnya dalam menyambung empat pilar visi dalam menggapai Indonesia emas 2045
adalah Pembangunan ekonomi berkelanjutan patut diketahui bahwa Bagi masyarakat dan
ekonomi inklusif seperti Indonesia maupun di negara lainnya, keseimbangan antara
pembangunan ekonomi, keadilan sosial dan kemajuan serta keberlanjutan ekologi harus
dirumuskan secara jelas. Proses transformasi ini harus dibentuk secara politis serta mengakar di
dalam masyarakat. Isu-isu seperti kebijakan dan hubungan industri, sistem pendidikan,
perpajakan yang adil serta ketimpangan ekonomi memainkan peranan penting dalam hal ini.

Sejak awal 1990-an, Indonesia telah menjadi negara berpendapatan menengah (bawah). Tingkat
pertumbuhan Indonesia, meskipun lebih tinggi dibandingkan mayoritas negara berkembang
lainnya, masih berada di bawah negara-negara Asia Timur yang tumbuh amat dinamis selama
beberapa tahun terakhir, sementara ketimpangan ekonomi meningkat secara signifikan.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam dua tahun terakhir berfluktuasi sekitar 5 persen.
Menurunnya pertumbuhan ekonomi di pasar ekspor utama serta melemahnya harga komoditas
baru-baru ini semakin menambah tantangan bagi kinerja ekonomi Indonesia. Namun, beberapa
pengamat mengatakan bahwa hal ini juga memberikan peluang untuk meningkatkan kualitas dan
keragaman investasi di Indonesia. Dalam satu dekade terakhir, tingginya harga komoditas telah
mendorong insentif investasi yang menguntungkan sektor sumber daya dan non-perdagangan
(khususnya sektor real estate), serta merugikan sektor manufaktur dan perdagangan. Sejak 2005,
komoditas telah menggantikan manufaktur sebagai ekspor terbesar Indonesia. Namun ke depan,
melemahnya harga komoditas harus meningkatkan keuntungan relatif dan daya tarik sektor
manufaktur Indonesia. Hal ini dapat membantu Indonesia untuk mengembangkan basis
industrinya, menciptakan lebih banyak lapangan kerja, serta memajukan hubungan industri yang
baik sehingga mengurangi ketimpangan ekonomi dan sosial.

Melalui kerjasama erat dengan mitra kami dari Kemenko PMK, lembaga-lembaga pemerintah
terkait lainnya, serta masyarakat sipil, FES berkomitmen untuk berkontribusi mendukung proses
transformasi ini dengan mempromosikan tiga dimensi keberlanjutan dalam pembangunan
Indonesia baik di tingkat nasional maupun lokal serta dengan meningkatkan akses perempuan,
anak muda, orang lanjut usia, penyandang disabilitas, serta kelompok rentan lainnya untuk
mendapatkan peluang yang setara dalam hidup.

Hal ini tercermin dalam kegiatan Ekonomi masa depan (Economy of Tomorrow); berfikir
mengenai bagaimana menghindari jebakan pendapatan menengah (middle income trap) dengan
mengatasi dampak bergabungnya Indonesia ke Kemitraan Trans-Pasifik; mendukung fondasi
ekonomi hijau; melakukan berbagai road show tentang peranan anak muda dan perempuan
dalam pembangunan karakter bangsa; penelitian terkait akses perempuan kepada program-
program pro rakyat miskin; kamp pemuda nasional; serta pelatihan penyusunan anggaran pro
rakyat miskin dalam pelaksanaan Undang-Undang Desa bagi kepala desa dan aktor lokal
lainnya.

Ikhtiar ketiga dalam menuju Indonesia gemilang 2045 adalah pemerataan pembangunan
infrastruktur dari sabang sampai dengan merauke pemerataan pembangunan, dengan percepatan
pengentasan kemiskinan, pemerataan pendapatan, pemerataan wilayah, dan pembangunan
infrastruktur yang merata dan terintegrasi. Kepemimpinan nanti diupayakan untuk
memperhatikan pertumbuhan ekonomi yang merata di keseluruhan desil pendapatan, sehingga
tingkat kemiskinan Indonesia pada 2045 menuju nol atau 0,02 persen, dengan kemiskinan
ekstrim bernilai nol pada 2040. Kesenjangan pendapatan juga turun ke tingkat ideal pada 2035
dan tetap berada pada tingkat yang aman sampai 2045. Pemerataan pembangunan daerah juga
ditingkatkan dengan mendorong pertumbuhan di Kawasan Timur Indonesia (KTI) lebih tinggi,
dengan mempertahankan momentum pertumbuhan Kawasan Barat Indonesia (KBI). Target
pembangunan KTI pada 2045 adalah 74,9 %

Terkait infrastruktur, pemerintah akan menyelesaikan ruas utama jalan di seluruh pulau,
mendorong transportasi udara dan laut untuk mendukung mobilitas penduduk dan distribusi
barang antar wilayah, mengembangkan kawasan aerotropolis, dan meningkatkan akses
masyarakat terhadap prasarana dasar. Dipergantian kepemimpinan patut diketahui bahwa juga
akan mengantisipasi megaurban dan urbanisasi dengan membangun transportasi perkotaan
berbasis rel dan kereta cepat, karena pada 2035 hampir 90 persen penduduk Jawa tinggal di kota.

Melihat kiat-kiat untuk menuju kepemimpinan Indonesia 2045 dibersamai dengan momentum
bonus demografi yang sangat signifikan, kita ketahui bersama perihal jumlah penduduk di
Indonesia berkisar 270,20 juta jiwa dan di tahun 2030, 70,72% penduduk di Indonesia
menginjaki angka usia produktif dan sisanya 29,28% adalah angka non produktif, ini adalah
momentum besar menyiapkan kepemimpinan dan momentum Indonesia emas 2045, ini yang
harus dipersiapkan meningkatkan kualitas dan kapabilitas Sumber daya manusia melalui ikhtiar
4 pilar dari misi menuju Indonesia emas 2045

Anda mungkin juga menyukai