PRESIDEN JOKOWI
Dosen Pengampu
Prof. Dr. H. Su’aidi, MA, Ph.D.
Dr. As’ad Isma, M.Pd.
Oleh :
SUBRONTO
NIM : 901201026
Subronto
NIM: 901201026
DAFTAR ISI
Arah Kebijakan
Sejak tahun 2000, telah ada kemajuan besar dalam pencapaian target
pendidikan dasar universal. Angka partisipasi total dalam daerah
berkembang mencapai 91 persen pada tahun 2015, dan jumlah seluruh
dunia dari anak-anak keluar dari sekolah telah menurun hampir setengah.
Ada juga telah terjadi peningkatan dramatis dalam tingkat melek huruf,
dan lebih banyak anak perempuan di sekolah daripada sebelumnya. Ini
semua adalah keberhasilan yang luar biasa. Kemajuan juga menghadapi
tantangan berat di daerah berkembang karena tingkat kemiskinan yang
tinggi, konflik bersenjata dan keadaan darurat lainnya. Di Asia Barat dan
Afrika Utara, konflik bersenjata berlangsung telah melihat peningkatan
proporsi anak- anak keluar dari sekolah. Ini adalah tren yang
mengkhawatirkan.
Adapun yang termasuk dalam fakta dan angka Quality Education yaitu:
STRATEGI PENCAPAIAN
Kebijakan dan peraturan guru harus ada untuk memastikan bahwa guru
dan pendidik diberi wewenang, direkrut dan digaji secara memadai,
terlatih, terlatih secara profesional, termotivasi, dipekerjakan secara adil
dan efisien di seluruh sistem pendidikan, dan didukung dengan sumber
daya yang baik, efisien dan efektif. Sistem pemerintahan. Sistem dan
praktik untuk penilaian pembelajaran berkualitas yang mencakup evaluasi
masukan, lingkungan, proses dan hasil harus dilembagakan atau
diperbaiki. Hasil belajar yang relevan harus didefinisikan dengan baik
dalam domain kognitif dan non- kognitif,
Langkah ketiga. Pada strategi ini para siswa dan siswi diberikan
pandangan bahwa melanjutkan jenjang pendidikan akan menjadi
pengalaman yang menarik. Sekolah akan diminta mengadakan
acara khusus merayakan kelulusan siswa.
Langkah keempat sebagai upaya mendukung para siswa dan siswi
meneruskan pendidikannya sampai tamat pendidikan 12 tahun,
pemerintah memberikan bantuan biaya operasional seperti Bantuan
Operasional Sekolah (BOS). Bagi anak-anak yang berasal dari
keluarga tidak mampu, pemerintah menyediakan Kartu Indonesia
Pintar (KIP). KIP ini bisa membantu siswa dan siswi dalam
perjalanan mereka dari rumah menuju sekolah, atau membantu
kelengkapan siswa selama sekolah.
2. Meningkatkan akses terhadap layanan pendidikan dan pelatihan
keterampilan melalui peningkatan kualitas lembaga pendidikan
formal.
Meningkatkan akses terhadap layanan pendidikan dan pelatihan
keterampilan, dilaksanakan melalui (a) penyediaan insentif bagi
dunia usaha/dunia industri untuk memberikan pelatihan bagi
karyawannya, dan (b) penyediaan insentif bagi masyarakat untuk
mendirikan lembaga pelatihan berkualitas sesuai dengan kebutuhan
sektor-sektor strategis.
BAB VI
PENUTUP
Peta Jalan Generasi Emas 2045 untuk sektor pendidikan ini akan
menjadi acuan utama dalam penyusunan grand design Kemendikbud
dalam menyongsong Generasi Emas 2045, sehingga akan lebih
terarah dan terencana dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan
serta lebih efisien dalam pelaksanaannya, baik dipandang dari aspek
pengelolaan sumber pembiayaan maupun dalam percepatan waktu
realisasinya.