Anda di halaman 1dari 6

Subtema: Pendidikan

“Strategi Muda-Mudi untuk Mencapai Sustainable Development


Goals (SDGs) DemiMewujudkan Indonesia Emas 2045 "

Diajukan untuk mengikuti kompetisi Himanegara Olympic_Essay


Competition

Diusulkan oleh:
Christoper Musa/Akuntansi/2020

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI


FAKULTAS EKONOMI
PRODI AKUNTANSI
TANJUNGPINANG
2021
Dalam rangka mendorong bangkit nya generasi-generasi emas di Indonesia
pada tahun 2045 yang akan mendatang, maka diperlukan sebuah pembangunan
pendidikan dalam sudut pandang masa depan indonesia yang gemilang, yakni
mewujudukan masyarakat-masyarakat ataupun bangsa di negara Indonesia yang
berkualitas, maju, mandiri, serta meningkatkan derajat, harkat dan martabat bangsa
Negara Indonesia itu sendiri.
Cita-cita serta impian Indonesia untuk tahun 2045 yang akan mendatang
adalah berdaulat, maju, adil dan makmur. Dalam mewujudkan cita-cita serta impian
Negara Indonesia, maka harus di dukung dengan 4 (empat) pilar, yaitu (1)
Pembangunan manusia serta penguasaan ilmu, (2) Pembangunan ekonomi
berkelanjutan, (3) Pemerataan pembangunan, serta (4) Pemantapan ketahanan
nasional dan tata kelola pemerintahan.
Dimana ke empat pilar tersebut di bangkitkan di atas Pancasila dan Undang-
Undang Dasar 1945 sebagai dasar dari berbangsa, bernegara, dan konstitusi dengan
maksu tujuan untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah
darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa serta ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan
kemerdekaan, perdmaian, abadi, dan keadilan sosial.
Maka dari itu, dalam melakukan pembangunan berkelanjutan, negara
Indonesia telah menyetujui Sustainable Development Goals (SDGs) yang mana
salah satu fokus nya terletak pada suatu tujuan secara global demi meningkatkan
kualitas pendidikan di mana nanti nya pendidikan ini menjadi senjata agar mampu
untuk menjadikan Indonesia emas 2045.
Sustainable Development Goals (SDGs) atau pembangunan berkelanjutan
sudah diperkenalkan sejak Konferensi Lingkungan di Stockholm tahun 1972.
Namun demikian, konsep dan cara pembangunan berkelanjutan memerlukan waktu
lama untuk dapat diterima oleh pelaku di luar bidang lingkungan. Baru-baru ini
dengan lahirnya Deklarasi tentang Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau
Sustainable Development Goals (SDGs) pada tahun 2015, masyarakat di semua
negara mulai memandang penting pembangunan berkelanjutan untuk
diimplementasikan.
Dalam hal ini Sustainable Development Goals (SDGs) merupakan suatu
bentuk rencana atau aksi global yang telah di sepakati oleh beberapa para pemimpin
dunia, termasuk salah satu nya yaitu adalah negara Indonesia, dimana hal tersebut
berguna untuk mengakhiri kemiskinan yang terjadi di mana-mana, serta
mengurangi kesenjangan, dan juga tentu nya untuk melindungi lingkungan-
lingkungan. Sustainable Development Goals (SDGs) hasil Deklarasi berisi 17
(tujuh belas) goals, jumlah goals yang banyak apabila dibandingkan dengan MDGs
yang hanya 8 (delapan) goals. Sustainable Development Goals (SDGs) juga
memiliki 166 target dengan indikator terukur, yang 61 diantaranya berupa cara
pelaksanaan (means of implementations). Sehubungan dengan itu, Sustainable
Development Goals (SDGs) dinilai sangat ambisius.
Selain itu juga tujuan dari Sustainable Development Goals (SDGs)
dideklarasikan pada tanggal 25 September 2015 di Kantor Pusat PBB New York
oleh 193 negara sebagai komitmen Agenda Pembangunan Global. Tujuan
Pembangunan Berkelanjutan merupakan kelanjutan dan penyempurnaan dari
tujuan pembangunan Milenium atau Millennium Development Goals (MDGs) yang
sudah dilaksanakan selama periode 2000-2015. SDGs merupakan penyempurnaan
dari Agenda Pembangunan Global sebelumnya, karena komitmen pembangunan
tidak hanya berfokus pada pembangunan manusia, namun juga pembangunan
ekonomi ramah lingkungan serta pembangunan lingkungan hidup. SDGs
menempatkan manusia sebagai pelaku sentral dan penikmat hasil pembangunan
yang bertujuan untuk kesejahteraan manusia atau human wellbeing.
Indonesia menuju usia emasnya pada tahun 2045. Seiring pertumbuhan usia
bangsa, banyak pula tantangan yang akan dihadapi bangsa Indonesia. Sehingga,
perlu adanya adaptasi dan transformasi dalam menyiapkan manusia, Indonesia
menyambut Indonesia Emas 2045, salah satunya dengan kunci pendidikan.
Pendidikan adalah salah satu komponen yang penting dalam proses
pembangunan berkelanjutan terutama pembangunan yang terkait manusia (sosial).
Pembangunan manusia menjadi bagian vital dari investasi yang dibutuhkan dalam
pembangunan ekonomi karena merupakan jalur investasi yang disiapkan untuk
anak-anak sebagai generasi penerus yang akan melanjutkan perbaikan ekonomi
baik secara individu bagi keluarganya maupun secara berkelompok bagi
komunitasnya (termasuk kepentingan pembangunan di Negaranya). Penelitian
Marshall, Hine and East (2017) menyatakan bahwa pendidikan dapat membentuk
dorongan dari dalam setiap individu untuk melakukan perilaku pro lingkungan
hidup (pro-environmental behaviours). Dorongan dari dalam individu ini secara
otonomi membentuk watak dan karakter yang ramah lingkungan untuk membuat
keputusan dan bertindak yang melindungi dan menjaga keberlanjutan lingkungan
hidup.
Pendidikan merupakan jalur investasi yang disiapkan untuk anak-anak
sebagai generasi penerus yang akan melanjutkan perbaikan ekonomi baik secara
individu bagi keluarganya maupun secara berkelompok bagi komunitasnya
(termasuk bagi kepentingan pembangunan di Negaranya), sehingga pendidikan
menjadi pondasi bagi keberhasilan pembangunan industri dan peningkatan
ekonomi. Pendidikan sebagai jalur investasi juga akan menciptakan manusia yang
mampu membuat siklus hidupnya secara individu (Lemos & Agrawal, 2006).
Pendidikan bagi pembangunan berkelanjutan tidak cukup jika tujuannya
hanya untuk membangun kognitif anak dan pertumbuhan otak pada balita karena
yang dibutuhkan oleh pembangunan manusia dalam pembangunan berkelanjutan
adalah pembangunan karakter manusia yang cinta dan melindungi kelestarian alam
dan lingkungan hidup untuk keberlanjutan kehidupannya sebagai individu maupun
berkelompok sebagai warga Negara.
Oleh sebab itu, pendidikan secara utuh harus mampu memastikan bahwa
pembelajaran yang dilakukan dalam pendidikan juga membangun karakter perduli
dan lestari pada manusianya yang didukung oleh kemampuan kognitif untuk
meningkatkan daya kreatif dan inovatifnya dalam pengelolaan sumber daya alam
dan lingkungan hidup.
Ketimpangan-ketimpangan pendidikan yang terjadi akibat perbedaan
kemampuan kaum kaya dengan kaum miskin untuk mengakses pendidikan terbaik
bagi anak-anaknya dapat difasilitasi oleh daerah melalui alokasi APBD dalam
bantuan biaya sekolah seperti yang dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta dengan
Kartu Jakarta Pintar yang secara khusus diberikan kepada anak-anak yang berasal
dari keluarga miskin dan tak mampu. Kartu tersebut disediakan tidak dalam bentuk
tunai untuk menghindari penyelewengan dana pendidikan oleh orang tua siswa.
Pemerintah Indonesia juga menyediakan Kartu Indonesia Pintar untuk
membiayai operasional pendidikan bagi anakanak terutama yang berasal dari
keluarga miskin dan tidak mampu di daerah terdepan, terluar dan tertinggal.
Ketersediaan kartu-kartu yang sejenis sangat membantu anak-anak dari
kaum miskin mendapatkan kesempatan yang sama untuk pendidikan dengan
kualitas yang baik sehingga masa depannya menjadi lebih baik dengan tingkat
kesejahteraan dan ekonomi yang meningkat.
Dalam hal dunia pendidikan demi pembangunan berkelanjutan ada strategi
harus di lakukan demi tercipta nya Indonesia emas 2045, yakni meningkatkan
kesejahteraan guru dan tenaga pendidik khususnya di daerah 3T harus menjadi
perhatian dan tanggung jawab pemerintah pusat bersama dengan pemerintah daerah
melalui pengalokasian dana untuk honor dan tunjangan terkait kesejahteraan yang
dapat mendorong peningkatan kualitas belajar dan mengajar. Mustahil terjadi
peningkatan kualitas pendidikan jika guru dan tenaga pendidik yang terlibat tidak
mampu mengakses kesejahteraan yang memposisikan si guru dan tenaga pendidik
berada dalam keadaan hidup yang layak.
Keberhasilan pendidikan untuk membangun manusia yang dibutuhkan
dalam pembangunan berkelanjutan akan semakin nyata terwujud jika tidak terjadi
korupsi di semua lini, oleh karena itu, perlu dipastikan terlebih dahulu bahwa semua
pihak yang terlibat dalam lembaga terkait pendidikan bebas korupsi dan
berintegritas tinggi.
Untuk itu kita sebagai generasi muda harus lah semangat belajar, belajar dan
terus belajar agar nanti nya kita menjadi generasi penerus bangsa Indonesia yang
mampu membangkitkan Negara kita ini menjadi lebih maju lagi, sehingga kita
sebagai generasi muda nanti nya mampu memberantas kemiskinan, korupsi dan
lain-lain sebagainya, sehingga dengan begitu di tahun 2045 yang akan mendatang
nanti indonesia telah menjadi Negara emas di tahun 2045 yang akan mendatang.
Daftar Pustaka

http://repository.uki.ac.id/3213/1/JDPPendidikanuntukPembangunanBerkelanjut
an.pdf

http://sdgcenter.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2020/04/Tujuan-Pembangunan-
Berkelanjutan-
SDGs-di-Indonesia_compressed.pdf

http://www.pustakaborneo.org/berita/seputar-pembangunan-
berkelanjutan/pentingnya- pendidikan-untuk-pembangunan-
berkelanjutan-bagi-kehidupan.html#gsc.tab=0

Anda mungkin juga menyukai