dan
satuan
pendidikan
Sekolah
Menengah
pendidikan
kemudian
juga
menilai
penting
untuk
kesepakatan
untuk
mencapai
(enam)
sasaran EFA yang akan dicapai pada tahun 2015. Dalam forum
tersebut
semua
pemerintahan,
lembaga
pengembangan,
Sasaran EFA
Enam sasaran EFA yang telah disepakati bersama yang akan
dicapai pada tahun 2015 adalah sebagai berikut:
Sasaran 1
Memperluas dan meningkatkan perawatan dan pendidikan yang
komprehensif bagi anak usia dini (PAUD), terutama bagi anakanak yang paling rentan dan kurang beruntung.
Sasaran 2
Memastikan bahwa pada tahun 2015 semua anak, khususnya
anak perempuan, anak-anak dalam keadaan sulit dan mereka
yang termasuk etnis minoritas, memiliki akses untuk mengikuti
dan menamatkan pendidikan dasar, gratis dan wajib dengan
kualitas yang baik.
Sasaran 3
Memastikan bahwa kebutuhan belajar semua anak muda dan
orang dewasa terpenuhi melalui akses yang adil terhadap
pembelajaran yang tepat dan dengan program kecakapan hidup
(life skill).
Sasaran 4
Sasaran 5
Menghapus disparitas gender dalam pendidikan dasar dan
menengah pada tahun 2005, dan mencapai kesetaraan gender
dalam pendidikan pada tahun 2015, dengan fokus untuk
menjamin akses perempuan penuh dan sama untuk prestasi
dalam pendidikan dasar dengan kualitas yang baik.
Sasaran 6
Meningkatkan semua aspek kualitas pendidikan dan menjamin
keunggulan semua sehingga diakui dan hasil pembelajaran
yang terukur yang dicapai oleh semua, terutama dalam bidang
terutama dalam bidang keaksaraan, berhitung dan kecakapan
hidup yang esensial.
Sumber: UNESCO/Justin Mott
anak.
- Kualifikasi guru yang masih kurang.
-
anak-anak
yang
tinggal
di
pedalaman
dan
pedesaan.
-
tidak memadai.
- Biaya pendidikan yang tinggi.
Untuk mencapai tujuan Pendidikan Untuk Semua, pemerintah
Indonesia dibantu oleh UNICEF dan UNESCO melakukan kegiatankegiatan antara lain:
1. Sistem Informasi Pendidikan Berbasis Masyarakat
UNICEF mendukung langkah-langkah pemerintah Indonesia untuk
meningkatkan akses pendidikan dasar melalui Sistem Informasi
Pendidikan Berbasis Masyarakat. Sistem ini memungkinkan
penelusuran semua anak usia di bawah 18 tahun yang tidak
bersekolah.
2. Program Wajib Belajar 9 tahun
Dalam upayanya mencapai tujuan Pendidikan untuk Semua
pada
2015,
pemerintah
Indonesia
saat
ini
menekankan
sepanjang
hayat
mulai
aktual
saat
topik
itu
mengantisipasi
perubahan-perubahan
yang
ada
di
kemiskinan
hanya
dapat
diatasi
dengan
penyempurnaan
secara
sistematis
pengetahuan,
kemampuan
dan
motivasi
untuk
belajar
mandiri.
5) Mengakui kontribusi dari semua pengaruh pendidikan yang
mungkin terjadi, termasuk yang formal, non-formal dan
informal.
serantak
dengan
itu,
meningkatkan
kemauan
dan
harus
dirancang
dan
diimplementasi
dengan
keterkaitan
dan
kesinambungan
antartingkatan
memungkinkan
antisipasi
terhadap
3) The
forecasting
kurikulum
curriculum
berdasarka
suatu
yakni
prognosi,
perangcangan
baik
tentang
4) Keterpaduan
bahan
ajaran
dan
pengorganisasian
dasar
untuk
memperoleh
keterpaduan
ide
kelak
dapat
membangun
dirinya
sendiri
dan
didik, yakni
pengalaman di
keluarga
untuk
7) Untuk
mempertahankan
permanen,
peserta
kemanfaatan
mengikuti
yang
didik
akan
pendidikan
itu,
motivasi
harus
belajar
secara
dapat
melihat
didapatnya
seperti
dengan
kesempatan
tetap
yang
memahami
persoalan-persoalan
pokok
yang
baik
sebagai
narasumber
dalam
pendidikan
tidak
berhenti
hingga
individu
menjadi
bahwa
pendidikan
diselenggarakan
secara
dan
kemajemukan
bangsa
(ayat
1),
pendidikan
terbuka
diselenggarakan
dan
multimakna
sebagai
suatu
(ayat
proses
2),
pendidikan
pembudayaan
dan
dan
masyarakat itu
sendiri. Kaitannya
belajar
Oleh
karena
itu
wajib
belajar
harus
memberikan
dengan
sekolah.
Selain
itu
sekolah
dapat
KONTRIBUSI
SMP
TERBUKA
TERHADAP
BELAJAR
dan
komitmen
yang
sama.
Mereka
berupaya
untuk
yang
ditempuh,
walaupun
dengan
kondisi
yang
meningkatkan
harga
dan
kepercayaan
diri,
sebaiknya
melakukannya
secara
regional.
antara
lembaga
sekolah,
keluarga
dan
masyarakat.
d. Penggunaan teknologi informasi dan multimedia. Seiring
dengan kemajuan IPTEKS, berkembangnya kebutuhan dan
motivasi belajar, dan keterjangkauan geografis, media ini
dipandang sangat relevan. Media ini akan semakin membuka
kesempatan
dan
askes
belajar
bagi
semua
lapisan
masyarakat.
KILAS BALIK DUNIA PENDIDIKAN DI INDONESIA
para
siswa
mendapatkan
prestasi
terbaik.
akses
pegiat
ilmu
yang
pendidikan
lebih
baik
Indonesia,
di
perkotaan.
Anies
Baswedan
arus
urbanisasi.
"Yang
menjadi
persoalan,
di
masyarakat
dengan
penyediaan
fasilitas
yang
Jumlahnya
diperkirakan
mencapai
112
ribu
guru.
tingkat
provinsi
maupun
kabupaten/kota,
dalam
hal
Hamid.
Tiap
tahunnya,
Kemendikbud
juga
menyiapkan
(Education
Development
Index,
EDI),
Indonesia
0,683.
kesejahteraan," menurut
Baswedan.
Dalam
pemerintah
telah
perkembangan
melaksanakan
pendidikan
berbagai
Indonesia,
kebijakan
untuk
ASEAN
pada
tahun
2015
mendatang.
dan
Kebudayaan
RI
Musliar
Kasim.
sikap
dan
keterampilan
hidup,
sedangkan
ke
dalam
situs
internet.
karena
pelaksanaannya
terkesan
dipaksakan.
pada
pengembangan
kualitas
pendidikan
PENDIDIKAN
UNTUK
PENDIDIKAN
SEMUA
GLOBAL
2000-2015:
HANYA
DICAPAI
TUJUAN
OLEH
dicapai
oleh
sepertiga
negara
peserta.
Tujuan
anak
yang
bersekolah
kini
jutaan
lebih
banyak
tingkat
buta
huruf agar
pendidikan
dan
menjadi
lain,
hampir
100
juta
mampu
berkemungkinan
lima
mereka
kali
lebih
yang
kecil
gratis di berbagai
Tujuan
3.
Memastikan
akses
pembelajaran
dan
partisipasi
Namun,
berpenghasilan
sepertiga
rendah
pemuda
diperkirakan
di
tidak
negara-negara
menamatkan
Pada
tingkat
menghambat
kemajuan
perempuan
dalam bidang
pendidikan.
adanya
Kemajuan
kebutuhan
tersebut
akan
juga
pelatihan
terhambat
pengajar
akibat
dengan
Tujuan
6.
memastikan
Meningkatkan
hasil
belajar
kualitas
yang
pendidikan
dapat
diukur
dan
untuk
semua.
Pada tingkat pendidikan dasar, perbandingan jumlah murid dan
guru menurun di 121 dari 146 negara antara tahun 1990 dan
2000, tetapi masih dibutuhkan tambahan 4 juta pengajar agar
semua anak dapat bersekolah. Pengajar terlatih masih sangat
jarang di sepertiga negara tersebut, sementara pengajar
terlatih di negara-negara Afrika Sub-Sahara berjumlah kurang
dari 50 persen. Meskipun begitu, kualitas pendidikan telah
memperoleh perhatian lebih sejak tahun 2000. Jumlah negara
yang mengadakan pengkajian hasil belajar nasional telah
meningkat sebesar dua kali lipat.
Pendanaan dan kemauan politik
Sejak tahun 2000, telah banyak pemerintah yang meningkatkan
belanja pendidikannya secara signifikan: 38 persen negara
meningkatkan komitmen untuk pendidikan sejumlah 1 persen
atau lebih dari PDB-nya. Namun, pendanaan masih menjadi
suatu masalah besar di segala tingkat pendidikan.
Jika tindakan bersama tidak diambil dan pendidikan tidak
menerima perhatian yang telah gagal diperolehnya selama 15
baru
agenda EFA:
satu
Pemerintah perlu
mewajibkan
seragam,
Pembuat
kebijakan
dan
transportasi
hendaknya
harus
dihapuskan.
mengidentifikasi
dan
pendidikan.
Kebijakan
sebaiknya
berhubungan
Pelatihan
pengajar
menyertakan
pemberantasan
dengan
kebutuhan
selayaknya
strategi
yang
buta
masyarakat.
ditingkatkan
berfokus
pada
huruf
dengan
gender.
Gaya
program
dan
target
pendanaan
untuk
data
yang
sumber
sangat
daya
ke
penting
agar
dapat
mereka
yang
paling
membutuhkan.
Pasca 2015: Target pendidikan masa depan harus spesifik,
relevan, dan realistis. Dengan laju saat ini, diperkirakan hanya
kesenjangan
finansial:
Komunitas
Tujuan
ditetapkan.
Pembangunan
Berkelanjutan
haruslah