JUDUL ESAI
Diusulkan oleh:
Alif Kurniawan
Angkatan 2018
NIM : 18/430284/PA/18797
i
Abstrak
Dunia pendidikan Indonesia dalam satu dekade terakhir ini sangat familiar
dengan istilah pendidikan karakter. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
(Kemendikbud) saat ini terus berupaya membekali pendidikan karakter pada
setiap satuan pendidikan dengan program Penguatan Pendidikan Karakter(PPK).
Pendidikan karakter dinilai penting karena bertujuan untuk membangun
kepribadian bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa. Hal tersebut diharapkan juga dapat memperbaiki karakter bangsa untuk
mensukseskan Indonesia emas 2045. Namun sebelum menerapkannya dalam
kehidupan yang sesungguhnya, kita perlu mengetahui sebab pendindikan karakter
itu penting bagi Indonesia.
Nilai-nilai tersebut tentunya tidak bisa diajarkan dalam satu waktu, perlu
ada proses penanaman nilai-nilai karakter kedalam tiap individu. Dalam rangka
merealisasikan terwujudnya penanaman karakter bangsa.Pemerintah mencetuskan
Program Pendidikan Karakter.
Ketiga hal diatas saling terkait satu sama lain dan memilki kelayakan
implementasi yang cukup tinggi. Poin pertama menjelaskan bahwa peserta didik
dipersiapkan untuk menjiwai pancasila dan pendidikan karakter yang nantinya
masuk ke mega-proyek Indonesia emas 2045; poin kedua menyatakan bahwa
pendidikan karakter menjadi jiwa utama dalam penyelenggaraannya. Hal ini
sejalan dengan definisi pendidikan karakter oleh kemendikbud yang sudah saya
bahas di bagian pendahuluan; sementara poin ketiga merupakan proses
pematangan kompetensi pengajar, staff, guru, dan pengawas dalam menjalani
program PPK ini.
Pemimpin bangsa Indonesia tahun 2045 adalah mereka yang saat ini
sedang duduk di bangku sekolah, baik pendidikan usia dini, pendidikan dasar atau
pendidikan menengah. (Triyono, 2016)
Pemimpin tidak harus menjadi kepala negara, pemimpin bisa dari mana
saja, penelitian, ekonomi, politik, dan sebagainya. Mereka semua sangat
berpotensi membangun Indonesia di berbagai bidang yang semuanya berawal dari
program penguatan pendidikan karakter yang dicetuskan kemendikbud ini.
1
Dalam teks asli dituliskan “keprigelan” yang bukan merupakan EYD. Saya merubahnya dengan
kata yang semakna dan sesuai EYD menjadi keterampilan.
4. Sinergi kementrian, masyarakat, dan pemerintah dalam membangun Indonesia.
Disisi lain peran orang tua sangat masif dalam pengembangan karakter
siswa, karena pada dasarnya sifat anak meniru dari perilaku orang tuanya. Apabila
orang tua baik maka anaknya mengikuti, begitupun sebaliknya. Orang tua
merupakan tempat anak bernaung, tempat pertama jati diri itu muncul. Oleh
karena itu perlu adanya inisiatif pengajaran oleh setiap orang tua bagi anaknya
masing-masing.
IV. SARAN
Lickona, Thomas. 1991. Educating for Character: How Our School Can Teach
Respect and Responsibility. New York: Bantam Books.