BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu butir Nawacita Presiden Joko Widodo adalah memperkuat pendidikan
karakter bangsa. Presiden Joko Widodo ingin melakukan Gerakan Nasional Revolusi
Mental (GNRM) yang akan diterapkan di seluruh sendi kehidupan berbangsa dan
bernegara, termasuk di dalam dunia pendidikan. Pendidikan karakter sudah pernah
diluncurkan sebagai gerakan nasional pada 2010. Namun, gema gerakan pendidikan
karakter ini belum cukup kuat. Karena itu, pendidikan karakter perlu digaungkan dan
diperkuat kembali menjadi gerakan nasional pendidikan karakter bangsa melalui
program nasional Penguatan Pendidikan Karakter (PPK). Lembaga pendidikan
menjadi sarana strategis bagi pembentukan karakter bangsa karena memiliki struktur,
sistem dan perangkat yang tersebar di seluruh Indonesia dari daerah sampai pusat.
Pembentukan karakter bangsa ini ingin dilaksanakan secara masif dan sistematis
melalui program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) yang terintegrasi dalam
keseluruhan sistem pendidikan, budaya sekolah dan dalam kerja sama dengan
komunitas. Program PPK diharapkan dapat menumbuhkan semangat belajar dan
membuat peserta didik senang di sekolah sebagai rumah yang ramah untuk bertumbuh
dan berkembang.
Selain persoalan yang mengancam keutuhan dan masa depan bangsa, Indonesia
juga menghadapi tantangan menghadapi persaingan di pentas global, seperti rendahnya
indeks pembangunan manusia Indonesia mengancam daya saing bangsa, lemahnya fisik
anakanak Indonesia karena kurang olah raga, rendahnya rasa seni dan estetika serta
pemahaman etika yang belum terbentuk selama masa pendidikan. Berbagai alasan ini
telah cukup menjadi dasar kuat bagi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk
kembali memperkuat jati diri dan identitas bangsa melalui gerakan nasional pendidikan
dengan meluncurkan Gerakan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) yang akan
dilakukan secara menyeluruh dan sistematis pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah.
Pada tahun 2019 menyusul tingginya resiko bencana di Indonesia, konsep PPK
yang bersifat holistic dan fleksibel diperluas dengan memasukkan materi Satuan
Pendidikan Aman Bencana (SPAB) secara terintegrasi. SMP IT Ihsanul Fikri Kota
Magelang bermaksud melaksanakan impementasi PPK yang terintegrasi SPAB
tersebut, dengan harapan peserta didiknya menjadi berkarakter positip dan sekolah
menjadi lebih tanggap terhadap bencana yang mungkin ada dan terjadi di sekolah dan
lingkungan sekitarnya.
SMPIT Ihsanul Fikri adalah sekolah swasta dengan ciri khusus terpadunya nilai
Islam dalam semua sistem pendidikan memiliki 7 Standar Kompetensi Lulusan, yaitu:
(1) memiliki aqidah yang lurus, (2) melakukan ibadah yang benar, (3) memiliki
kepribadian matang dan berakhlaq mulia, (4) memiliki kepribadian yang bersungguh-
sungguh dan mampu mengendalikan diri, (5) memiliki kemampuan membaca,
menghafal, dan memahami Al Quran dengan baik, (6) memiliki wawasan yang luas,
dan (7) memiliki keterampilan hidup. SKL tersebut sangat relevan dengan 5
internalisasi Penguatan Pendidikan Karakter, yaitu Religius, Nasionalisme, Integritas,
Mandiri, dan Gotong-royong. Berdasarkan SKL kekhasan Sekolah Islam Terpadu
tersebut dan Penguatan Pendidikan Karakter, maka branding sekolah yang
dicanangkan pada tahun pelajaran 2019/2020 ini adalah santun, mandiri,
berprestasi.
B. Dasar Hukum
Dasar Hukum Gerakan PPK terintegrasi SPAB adalah :
1. Undang-undang nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan sebagaiman telah diubah dengan peraturan Pemerintah
Republik Indonesia nomor 13 tahun 2015
3. Peraturan Presiden No. 87 Tentang Penguatan Pendidikan Karakter
4. Permendikbud No. 23 Tahun 2015 Tentang Penumbuhan Budi Pekerti
5. Peraturan Menteri Pendidikandan Kebudayaan nomor 20 tahun 2018 tentang PPK
6. Keputusan menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 110/P/2017 tentang
Sekretariat Nasional Satuan Pendidikan Aman Bencana Kementrian pendidikan dan
Kebudayaan
7. Surat Edaran menteri Pendidikan Nasional nomor 70a/MPN/SE/2010 tentang
pengarusutamaan pengurangan resiko bencana di sekolah
C. Tujuan
Gerakan PPK terintegrasi SPAB SMP IT Ihsanul Fikri Kota Magelang mempunyai
tujuan :
1. Menumbuhkembangkan nilai-nilai pembentukan karakter bangsa kepada
peserta didik SMP IT Ihsanul Fikri Kota Magelang secara masif dan efektif
melalui lembaga pendidikan dengan prioritas nilai-nilai tertentu yang akan
menjadi fokus pembelajaran, pemahaman, pengertian, dan praktik, sehingga
pendidikan karakter sungguh dapat mengubah perilaku, cara berpikir, dan cara
bertindak seluruh bangsa Indonesia menjadi lebih baik dan berintegritas.
2. Peserta didik mampu menerapkan nilai-nilai dasar PPK, yaitu religiusitas,
nasionalisme, kemandirian, gotong royong dan intregitas dalam kehidupan
sehari-hari.
D. Manfaat
Manfaat Program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) terintegrasi SPAB di SMP IT
Ihsanul Fikri Kota Magelang adalah:
1. Penguatan karakter siswa dalam mempersiapkan daya saing siswa dengan
kompetensi abad 21, yaitu: berpikir kritis, kreativitas, komunikasi, dan kolaborasi
2. Pembelajaran dilakukan terintegrasi di sekolah dan di luar sekolah dengan
pengawasan guru
3. Revitalisasi peran Kepala Sekolah sebagai manager dan Guru sebagai
4. inspirator PPK
5. Revitalisasi Komite Sekolah sebagai badan gotong royong sekolah dan partisipasi
masyarakat.
6. Penguatan peran keluarga melalui kebijakan pembelajaran 6 (enam) hari.
7. Kolaborasi dengan pihak lain, Pemda, lembaga masyarakat, penggiat pendidikan
dan sumber-sumber belajar lainnya.
BAB II
PROGRAM PPK TERINTEGRASI SPAB
Pendanaan
Kegiatan didanai oleh BOSNAS dan BOSDA
BAB III
PENUTUP
Program PPK terintegrasi SPAB SMP IT Ihsanul Fikri Kota Magelang membutuhkan
masukan sumbang saran dari berbagai pihak. Kerjasama yang baik antar pihak yang terkait
sangat diharapkan demi lancarnya Gerakan tersebut.
Semoga program yang kami susun ini bisa memberikan gambaran dan bisa dijadikan
panduan pelaksanaan Gerakan PPK terintegrasi SPAB di SMP IT Ihsanul Fikri Kota
Magelang.
Magelang, 1 Oktober 2019
Kepala Sekolah