Anda di halaman 1dari 25

BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Salah satu butir Nawacita Presiden Joko Widodo adalah memperkuat pendidikan karakter
bangsa. Presiden Joko Widodo ingin melakukan Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM)
yang akan diterapkan di seluruh sendi kehidupan berbangsa dan bernegara, termasuk di dalam
dunia pendidikan. Pendidikan karakter sudah pernah diluncurkan sebagai gerakan nasional pada
2010. Namun, gema gerakan pendidikan karakter ini belum cukup kuat. Karena itu, pendidikan
karakter perlu digaungkan dan diperkuat kembali menjadi gerakan nasional pendidikan karakter
bangsa melalui program nasional Penguatan Pendidikan Karakter (PPK). Lembaga pendidikan
menjadi sarana strategis bagi pembentukan karakter bangsa karena memiliki struktur, sistem dan
perangkat yang tersebar di seluruh Indonesia dari daerah sampai pusat. Pembentukan karakter
bangsa ini ingin dilaksanakan secara masif dan sistematis melalui program Penguatan
Pendidikan Karakter (PPK) yang terintegrasi dalam keseluruhan sistem pendidikan, budaya
sekolah dan dalam kerja sama dengan komunitas. Program PPK diharapkan dapat menumbuhkan
semangat belajar dan membuat peserta didik senang di sekolah sebagai rumah yang ramah untuk
bertumbuh dan berkembang. Tujuan program PPK adalah menanamkan nilai-nilai pembentukan
karakter bangsa secara masif dan efektif melalui implementasi nilai-nilai utama Gerakan
Nasional Revolusi Mental (religius, nasionalis, mandiri, gotong-royong dan integritas) yang akan
menjadi fokus pembelajaran, pembiasaan, dan pembudayaan, sehingga pendidikan karakter
bangsa.
Pentingya Penguatan Pendidikan Karakter sungguh dapat mengubah perilaku, cara
berpikir dan cara bertindak seluruh bangsa Indonesia menjadi lebih baik dan
berintegritas.Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) merupakan kelanjutan dan revitalisasi
gerakan nasional pendidikan karakter yang telah dimulai pada 2010. Gerakan penguatan
pendidikan karakter menjadi semakin
mendesak diprioritaskan karena berbagai persoalan yang mengancam keutuhan dan masa depan
bangsa seperti maraknya tindakan intoleransi dan kekerasan atas nama agama yang mengancam
kebinekaan dan keutuhan NKRI, munculnya gerakan-gerakan separatis, perilaku kekerasan

1
dalam lingkungan pendidikan dan di masyarakat, kejahatan seksual, tawuran pelajar, pergaulan
bebas dan kecenderungan anak-anak muda pada narkoba.
Selain persoalan yang mengancam keutuhan dan masa depan bangsa, Indonesia juga
menghadapi tantangan menghadapi persaingan di pentas global, seperti rendahnya indeks
pembangunan manusia Indonesia mengancam daya saing bangsa, lemahnya fisik anak anak
Indonesia karena kurang olah raga, rendahnya rasa seni dan estetika serta pemahaman etika yang
belum terbentuk selama masa pendidikan. Berbagai alasan ini telah cukup menjadi dasar kuat
bagi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk kembali memperkuat jati diri dan identitas
bangsa melalui gerakan nasional pendidikan dengan meluncurkan Gerakan Penguatan
Pendidikan Karakter (PPK) yang akan dilakukan secara menyeluruh dan sistematis pada jenjang
pendidikan dasar dan menengah.
Pendidikan Nasional bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan
pengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan
rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri, serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan
kebangsaan. Iman dan Takwa sangat penting keberadaannya dalam diri seseorang sebagai
alat pengendali dan penimbang yang hakiki untuk membedakan yang benar dan yangs alah.
Tanpa iman manusia akan terperosok kejurang kenistaan sehingga dapat merugikan dirinya dan
lingkungannya. Dunia pendidikan kita dewasa ini menghadapi berbagai masalah yang sangat
kompleks yang perlu mendapatkan perhatian kita semua. Salah satu masalah tersebut adalah
menurunnya tata krama kehidupan sosial dan etika moraldalam praktek kehidupan sekolah yang
mengakibatkan sejumlah ekses negatif yang sangat merisaukan masyarakat. Ekses tersebut
antara lain semakin maraknya penyimpangan berbagai norma kehidupan agama dan sosial
kemasyarakatan yang terwujud dalam bentuk kurang hormat kepada orang tua, guru dan pegawai
sekolah serta masyarakat di sekitarnya, kurang disiplin terhadap waktu dan tidak mengindahkan
peraturan, kurang memelihara keindahan dan kebersihan lingkungan, penggunaan obat terlarang,
perkelahian antar pelajar. Hal inimenggambarkan kurangnya penanaman nilai-nilai pendidikan
karakter serta keimanan dan ketakwaan terhadap peserta didik di sekolah.Untuk meningkatkan
pendidikan karakter dan nilai-nilai keimanan dan ketakwaan siswa terhadap Tuhan Yang Maha
Esa, penyusun mengembangkan Program Penguatan Pendidikan Karakter menjadi Kultur yang
membudaya di SDN No. 23 Dungingi Kota Gorontalo sehingga keimanan dan ketakwaan di sekolah

2
dapat membudaya demi keutuhan pribadi anak bangsa, serta melahirkan siswa yang teguh
imannya dan unggul dalam penguasaan teknologi sesuai dengan visi misi sekolah yaitu
”Terwujudnya Sekolah Unggul Dilandasi Dengan Imtaq dan Berkarakter serta Berbudaya
Lingkungan yang Bersih dan Sehat”.

B. GAMBARAN SINGKAT KEADAAN SDN NO. 23 DUNGINGI

Ibarat sang ratu yang selesai berdandan, SDN 23 Dungingi Kota Gorontalo berdiri
anggun menghadap ke kiblat (barat) seolah-olah mengucapkan selamat datang para tamu
yang melewati jalan di depan sisi kanannya. Hal ini merupakan kebanggaan bagi segenap
warga kelurahan Tomulabutao Kecamatan Dungingi Kota Gorontalo . Sebab beberapa tahun
silam warga sekitarnya yang menjangkau sekolah dari kediaman SDN 23 Dungingi Kota
Gorontalo yang berlokasi di Jl. RambutanTelpon (0435) 8529854 Kota Gorontalo, didirikan
pada tahun 1962 . Seiring dengan usianya yang sudah semakin tua bahkan semakin memoles
diri. Hal ini bukan tanpa alasan yang cukup mendasar. SDN 23 Dungingi ini sangat
memperhatikan aspirasi orang tua siswa yang bergabung dalam komite sekolah.Hikmah dari
sikap sekolah semacam itu tidaklah mengherankan kalau Tahun Pelajaran baru saat
penerimaan peserta didik baru sudah pasti bahwa SDN 23 Dungingi Kota Gorontalo merupakan
pilihan utama bagi warga di kecamatan Dungingi dan sekitarnya.
Dengan semboyan pada kiat “Tanamlah amal-amal kebaikan itu suatu saat kita akan
memetik buahnya” Kepala SDN 23 Dungingi Kota Gorontalo membangkitkan gerakan visi
”Terwujudnya Sekolah Unggul dilandasi dengan imtaq dan berkarakter serta
berbudaya lingkungan yang bersih dan sehat”.
Kepala sekolah akan mengajak Pendidik dan tenaga kepedidikan serta komite
sekolah, untuk beramal terhadap sekolah ini dengan tulus dan memperhatikan masa depan
peserta didiknya . Disamping pengembangan aspek intelektual dan kepribadian anak melalui
kegiatan intrakurikuler dan ekstrakurikuler sehingga tidak ingin tertinggal oleh lonjakan
teknologi modern.Kehadiran SDN No.23 Dungingi semenjak tahun 1962 sebagai salah satu
lembaga pendidikan, saat ini telah mencatat beberapa hal positif khususnya prestasi lembaga
dalam bidang pengembangan program sekolah. Prestasi tersebut tidak hanya terukir pada
tingkat Kota Gorontalo akan tetapi telah berkiprah pada level Provinsi Gorontalo.

3
Keberhasilan yang diraih bukanlah tanpa proses akan tetapi dilakukan melalui manajemen
pemberdayaan sumber daya manusia internal yang dilakukan secara terjadwal dan kegiatan
bimbingan dan pelatihan yang dilakukan berkala dengan tujuan menumbuhkan motivasi dan
peningkatan kemampuan guru untuk dapat mampu memahami, merencanakan dan
melaksanakan sebuah upaya peningkatan profesionalisme personalnya.Kemampuan sekolah
yang terbatas dalam hal pembiayaan tidaklah menyurutkan upaya yang dilakukan untuk tetap
memberikan penghargaan finansial kepada guru yang telah berbuat serta menjalin kerjasama
pada berbagai pihak diantaranya LPMP Provinsi Gorontalo melalui Show Case
pendampingan , Dinas Pendidikan Kota Gorontalo, KKKS Smart kecamatan Dungingi ,KKG
Gugus Buhuta dan Forum Ilmiah Guru untuk membantu mewujudkan pendidikan yang
berkualitas. Manfaat yang telah dirasakan oleh warga SDN No. 23 Dungingi setelah memiliki
kemampuan melakukan pengembangan Penguatan pendidikan karakter di sekolah munculnya
sosok sekolah di kecamatan Dungingi Kota Gorontalo dalam berbagai kegiatan
baik berbentuk peserta pelatihan, peserta lomba atau sebagai nara sumber serta rekan
kolaboarsi antar sekolah. Disamping hal tersebut prestasi yang diraih telah menempatkan
mereka guru dan kepala sekolah sebagai nara sumber dan instruktur penguatan pendidikan
karakter dan implementasi Kurikulum K13. Prestasi yang diraih yang berkaitan dengan
pengembangan manajemen berbasis sekolah maka SDN 23 Dungingi mulai dari kegiatan
Usaha Kesehatan Sekolah (dokter kecil), lomba Sekolah hijau, lingkungan Sekolah Bersih,
guru berprestasi, Kepala Sekolah berprestasi, dan sekolah Adiwiyata yang akan ke Tingkat
Nasional Tahun 2013. Prestasi tersebut diraih secara simultan dari tahun ke tahun yang
menandakan bahwa proses bimbingan dan kegiatan manajemen sekolah dilakukan secara
berkelanjutan.

4
BAB II
PENGEMBANGAN PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER MENJADI
KULTUR YANG MEMBUDAYA DI SDN NO. 23 DUNGINGI KOTA GORONTALO

A. Penerapan Penguatan Pendidikan Karakter Menjadi Kulur yang Membudaya


Ada 5 nilai –nilai utama PPK yang dikembangkan berkaitan dengan pendidikan
karakter di SDN 23 Dungingi, yaitu:
RELIGIUS
Aplikasi dari kegiatan belajar dan mengajar yang terjadi pada proses pembelajaran
secara terjadwal kemudian dikembangkan melalui budaya yang dikembangkan di sekolah
yaitu budaya religius. Pikiran, perkataan dan tindakan seseorang baik siswa, Pendidik dan
Tenaga kependidikan SDN 23 Dungingi selalu berdasarkan pada nilai-nilai ketuhanan dan
atau ajaran agamanya. Progran budaya Religius yang dikembangkan diantaranya
 Berdo’a sebelum dan sesudah pelajaran dengan dipimpin oleh satu peserta didik
secara bergantian pada saat apel pagi
 Melaksanakan kegiatan dinamika kelompok PPK berupa yel-yel dan mars PPK serta
menyanyikan lagu Nasional.
 Setiap hari jum’at jam 07.15 – 08.00 siswa dan dan semua guru melakukan zikir
bersama dan shalat dhuha bersama bagi yang Muslim .
 Setiap hari Jum’at melaksanakan kegiatan Infak bagi yang Muslim dan non muslim.
 Setiap pergantian jam pelajaran, siswa memberi salam kepada guru.
 Anak diminta mengucapkan salam sebelum dan sesudah kegiatan belajar mengajar,
jika bertemu dengan guru, bicara dan bertindak dengan memperhatikan sopan
santun.
 Kegiatan siswa dalam memperingati hari-hari besar Islam seperti: ceramah
agama,Kegiatan dalam bulan Ramadhan seperti: membaca Al Qur’an, shalat dhuhur
berjamaah, mengisi buku kegiatan Ramadhan, pesantren kilat,zakat fitrah yang
dibagikan kepada siswa kurang mampu.
 Anak dibiasakan untuk mengucapkan terima kasih, maaf, permisi dan tolong.
 Mengetuk pintu sebelum masuk ke dalam ruangan orang lain
 Meminta ijin untuk menggunakan barang orang lain, dan memberitahukan barang
temuan kepada guru.

Hasil program kegiatan ini mulai dari pembelajaran, pembiasaan dan budaya adalah :

5
 Seluruh warga sekolah telah memiliki budaya religius dan selalu mengikuti
budaya religius yang telah disepakati oleh sekolah, tanpa arahan dari guru.
 Seluruh warga sekolah yang beragama Islam melaksanakan ibadah secara rutin

Mengimplementasikan Budaya Jujur


Pada setiap apel pagi guru piket menyampaikan tentang manfaat jika seorang siswa
selalu berbuat jujur pada sesamanya, serta menyampaikan contoh-contoh prilaku jujur yang
baik. Budaya jujur yang dikembangkan diSDN 23 Dungingi adalah:
 Penerapan kantin kejujuran dengan tujuan untuk melatih peserta didik untuk berprilaku
jujur, melatih peserta didik untuk taat dan patuh terhadap norma, tata tertib dan ketentuan
yang berlaku baik disekolah maupundimasyarakat.
 Menyediakan tempat temuan barang hilang
 Menyediakan kantin kejujuran.
 Trasparansi laporan keuangan sekolah
 Menyediakan kotak saran dan pengaduan
 Larangan menyontek UTS ,ulangan semester, dan saat ujian sekolah
 Mengakui kesalahan yang diperbuat
Hasil program ini adalah:
 Peserta didik terlatih untuk jujur dan sikap tanggungjawab dalam setiap tindakan
 Peserta didik dapat bersikap mandiri
 Terbentuk perilaku dan lingkungan yang jujur di sekolah
 Persepsi negatif peserta didik terhadap perilaku korupsi dengan harapan peserta didik
tidak akan melakukan korupsi ketika mereka berada ditengah lingkungan masyarakat di
masa depan

NASIONALIS.
Mengimplementasikan Budaya Bertanggung jawab
Sikap dan perilaku melaksanakan tugas dan kewajibannya sebagaimana yang
seharusnya dilakukan baik terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan, negara dan Tuhan
Yang Maha Esa
Mengimplementasikan Budaya Hidup Sehat

6
Menerapkan kebiasaan yang baik dalam menciptakan hidup sehat dan menghindarkan
kebiasaan buruk yang dapat mengganggu kesehatan diri dan orang lain. Program kegiatan ini
meliputi:
a. Penyelenggaraan kesehatan dalam bentuk:
 Pelayanan kesehatan
 Pemeriksaan siswa secara berkala
 Pengobatan ringan dan P3K serta P3P
 Pengawasan warung sekolah
 Penetapan pelaporan tentang keadaan penyakit
b. Pembinaan lingkungan kehidupan sekolah sehat:
 Penghijauan
 Air bersih
 Kebun/Apotik hidup
 Halaman bersih
 Lomba kebersihan antar kelas
 Pemberantasan sarang nyamuk
c. Penyelenggaraan pendidikan kesehatan meliputi:
 Pengetahuan tentang dasar-dasar pola hidup bersih dan sehat.
 Sikap tanggap terhadap persoalan kesehatan.
 Praktek kebiasaan hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari.
 Melakukan penyuluhan secara berkala terhadap personil sekolah.
 Melakukan pelatihan terhadap peserta didik
d. Kelengkapan Fasilitas Umum Sekolah
 Tempat parkir menyangkut penataan / kerapian, kesamaan pakir.
 Kantin sekolah menyangkut kebersihan kantin, penataanruang/kerapian, dan
perawatan bangunan
 Kamar mandi dan MC menyangkut kebersihan, fasilitas kebersihan (gayung, sikat,
sabun, tempat sabun, sikat pembersih, dan bahan pembersih) Gedung pertemuan,
tempat ibadah, ruang UKS, perpustakaan dll.(menyangkut kebersihan, fasilitas
kebesihan (tempat sampah, sapu,cikrak, kemucing, dll.)

Hasil Program ini adalah:


 Terciptanya lingkungan yang sehat, sehingga pertumbuhan dan perkembangan yang
harmonis dan optimum dalam rangka pembentukan manusia Indonesia seutuhnya.
 Peserta didik berperilaku hidup bersih dan sehat.
 Memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan untuk melaksanakan prinsip hidup bersih
dan sehat serta berpratisipasi aktif di dalam usaha peningkatan kesehatan di sekolah
perguruan agama, di rumah tanggamaupun di lingkungan masyarakat.
 Warga sekolah dapat menjadi penggerak hidup sehat di sekolah,dirumah dan
lingkungannya.

7
 Peserta didik dapat menolong dirinya sendiri, sesama siswa dan oranglain untuk hidup
sehat

MANDIRI
Mengimplementasikan Budaya Disiplin
Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas
Program yang dijalankan untuk meningkatkan kedisiplinan adalah:
 Mengikuti seluruh kegiatan Ekstra kurikuler secara mandiri meliputi seni tari,seni
musik,karate,teater,pementasan seni pada akhir tahun pelajaran bagi kelas 6.
 Membuat catatan kehadiran pendidik dan peserta didik
 Jam 07.15 semua siswa harus sudah berada di sekolah dan pulang sesuaidengan jadwal
yang telah ditetapkan.
 Bagi siswa yang melanggar tatatertib diberikan sangsi berupamembersihkan lingkungan
sekolah.
 Jam 07.00 semua guru harus sudah berada di sekolah
 Pegawai Tata Usaha jam 07.00 harus sudah berada di sekolah dan pulang tepat waktu.
Untuk hari Senin s. d hari Kamis pulang jam 15.00.
 Sedangkan hari Jumat pulang jam 11.15.
 Bila berhalangan hadir ke sekolah, maka harus ada surat pemberitahuan.
 Kerapian dan kebersihan pakaian, di cek setiap hari (oleh seluruh guru),diawali oleh guru
jam pertama . Siswa yang tidak berpakaian rapi diminta merapikannya dan diberitahu cara
berpakaian rapi. (Kriteria rapi : baju dimasukkan, atribut lengkap, menggunakan kaos kaki
dan sepatu yangditentukan)
 Kerapian rambut, dicek setiap hari (oleh seluruh guru), panjang ukuranrambut tidak boleh
kena telinga dan kerah baju. Apabila menemukansiswa yang rambutnya tidak sesuai
dengan aturan yang ditetapkan, makadiminta untuk bercukur rambut dan diberi tenggang
waktu tiga hari,sekiranya masih membandel maka akan dipotong oleh guru /petugas
yangditunjuk oleh sekolah.
 Guru dan Pegawai berpakaian rapi dan seragam, setiap tanggal 17 berpakaian KORPRI
Memajang Undang-Undang yang berlaku di negara kita yaitu tulisan yang berhubungan
dengan aturan.
 Hasil program ini adalah:
Tindakan siswa, guru dan staf tata usaha SDN No. 23 Dungingi yangmenunjukkan
perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturanyang berlaku, serta

8
terbentuknya kelompok siswa peserta eskul berdasarkan peminatan (terlampir foto
kegiatan)

Gotong ROYONG
Mengimplementasikan Budaya Kerja Keras
Perilaku siswa, guru, dan staf tata usaha yangmenunjukkan upaya sungguh-sungguh
dalam mengatasi berbagai hambatanguna menyelesaikan tugas (belajar/pekerjaan) dengan
sebaik-baiknya.
Mengimplementasikan Budaya Peduli Lingkungan
Untuk menumbuhkan budaya peduli lingkungan,maka program yang dilakukan
adalah:
 Aksi Lingkungan
 Peringatan hari-hari lingkungan
 Pembagian tugas pembersihan lingkungan
 Peta Hijau
 Liat sampah ambil (LISA)
 Pemisahan sampah organik dan An organik
 Pembuatan sumur resapan (Biopori)
 Slogan tentang lingkungan
 Penanaman pohon pelindung
 Membiasakan anak untuk membuang sampah pada tempatnya
 Setiap pagi sebelum apel siswa melakukan kebersihan dan memungut sampah di
sekitar kelasnya didampingi guru yang piket pada hari itu
 Petugas kebersihan sekolah memungut sampah yang ada ditempat sampah,di kantor
dan diluar jangkauan siswa setelah istirahat kedua dilanjutkansetelah selesai jam
pulang sekolah dan langsung dibuang ke TPS.

Hasil Program ini adalah:


 Telah masuk sekolah Adiwiyata Nasional Tahun 2013
 Sekolah terbersih tingkat Kecamatan dan tingkat Kota Gorontalo
 Sebagai sekolah sasaran studi banding Tingkat Kota Gorontalo
 Seluruh warga sekolah telah sadar akan pentingnya lingkungan yang bersih
Mengimplementasikan Budaya LISA
Budaya Lihat Sampah Ambil (LISA) yangdiprogramkan adalah:
 Revisi tata tertib
 Katakan dengan bunga
 Pembuatan slogan, himbauan dan larangan

9
 Keikutsertaan lomba lingkungan
 Piket siswa
 SK Peta Hijau
 Kegiatan Lingkungan
 Publikasi
 Pameran
 Pembuatan Bak Sampah
 Pembuatan Komposter
 Pengelolaan Kantin
 Apotik Hidup
 Green House
Hasil program ini adalah:
 Terdapatnya tata tertib, slogan dan berbagai SK pembagian tugas.
 Terkumpulnya hasil publikasi baik di Media atau surat kabar maupun di berbagai
jurnal
 Sering mengikuti berbagai pameran baik lomba maupun pemajangan hasilkarya
peserta didik
 Terdapatnya bak sampah yang permanen, komposter, kantin.
 Terdapatnya apotik hidup dan Green House sebagai media pembelajaran
.
INTEGRITAS
Mengimplementasikan Budaya Ingin Tahu
Budaya ini diprogramkan oleh seluruh guru kelas dalam memberi proses
pembelajaran dalam kelas dengan berbagai model pembelajaran sehingga peserta didik
dapat menemukan sendiri menganalisis (Saintific) dan selalu menerapkan pendekatan
Kontekstual dalam pembelajaran. Pendekatan kontekstual berdasrakan pada pemikiran
bahwa anak akan belajar lebih baik, jika lingkungan diciptakan secara alamiah. Belajar akan
lebih bermakna jika anak “mengalami” apa yang dipelajarinya, bukan mengetahuinya.
Model ini mengembangkan keterampilan - keterampilan untuk berperan dalam kelompok
yang menekankan keterampilan komunikasi inter- personal dan keterampilan inkuiri ilmiah
serta mengamati, menginterpretasikan, membandingkan, menyimpulkan,
mengkomunikasikanhasil. Siswa tidak dipandang sebagai suatu yang pasif melainkan
individuyang memiliki tujuan serta dapat merespon situasi pembelajaran berdasarkan
konsepsi awal yang dimilikinya, sehingga terbentuk rasa ingin tahu

10
Hasil Program ini adalah:
Sikap dan tindakan yangselalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari
apayang dipelajarinya, dilihat dan didengarnya.
Mengimplementasikan Budaya Cinta Ilmu
Program ini adalah:
a.himbauan dan ajakan kepada seluruh warga sekolah untuk selalu berkunjung ke
perpustakaan sekolah maupun perpustakaan wilayah propinsi Sulawesi Tenggara guna
membaca buku-buku yang berguna bagikehidupan warga sekolah.
b. Peserta didik yang masuk dalam kategori sangat sering berkunjung ke perpustakaan
akan diberikan reword oleh pimpinan sekolah.
c.Diwajibkan memiliki kartu perpustakaan sekolah
d. Himbauan kepada seluruh warga sekolah untuk memiliki buku-buku bacaan baik fiksi
maupun buku non fiksi
Hasil program ini adalah:
Cara berpikir, bersikap dan berbuat siswa, guru dan pegawai tata usaha SDN No. 23
Dungingi yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaanyang tinggi
terhadap pengetahuan

Mengimplementasikan Budaya Patuh terhadap aturan-aturan sosial


Sikap dan tindakan yang penurut dan taat terhadap aturan-aturan berkenaan dengan
masyarakat dan kepentingan umum. Program ini diantaranya:
 Mengumpukan barang-barang yang masih layak pakai disekolah dan
menyumbangkannya pada yang membutuhkan, 1 kali setahun.
 Mengumpulkan uang seikhlasnya seminggu sekali (disisihkan dari uang jajan/tidak
dimintakan kepada orang tua) yang dikumpulkan bendahara kelas
 Mengumpulkan sumbangan pada momen tertentu, misalnya gempa bumi,kebakaran
banjir, dll

Mengimplementasikan Budaya Menghargai Karya dan Prestasi Orang lain

11
Sikap dan tindakan peserta didik, guru dan warga sekolah yang mendorong dirinya
untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat dan mengakui serta
menghormati keberhasilan orang lain.
Mengimplementasikan Budaya Santun
Sifat yang halus dan baik dari sudut pandang tata bahasa maupun tata perilakunya
kesemua orang
Mengimplementasikan Budaya Demokratis
Program yang dilakukan dalam berdemokrasi,misalnya dalam pemilihan ketua kelas
yaitu:
 Pembentukan Komisi pemilihan Ketua kelas
 Rapat penentuan kriteria calon
 Pendaftaran pasangan calon
 Penentuan nomor urut Penyiapan kartu suara dan tempat pemilihan
 masa tenang
 Hari pemilihan
 Penghitungan suara
 Penetapan pemenang
 Pelantikan ketua kelasPengesahan
 Berdasarkan laporan panitia pemilihan kelas, Kepsek mengeluarkan
SK pengangkatan ketua kelas.Pelantikan ketua kelas dilaksanakan pada saat
Upacara Bendera hari Senin pagi atau dengan susunan upacara pelantikan yang
diatur oleh sekolah
Hasil Program ini adalah :
 Telah menghasilkan tatanan demokrasi sesuai dengan pola atau dasar-dasar
ketentuan bernegara di persekolahan.
 Pola pikir, sikap dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajibandirinya
dan orang lain

Mengimplementasikan Budaya Menghargai Keberagaman


Sikap memberikan respek atau hormat terhadap berbagai macam halyang baik
yang berbentuk fisik, sifat, adat, budaya, suku, dan agama

12
B. Penerapan Pendidikan Karakter Melalui Pembelajaran
Program Pengembangan pendidikan karakter melalui pembelajaran di SDN No.23
Dungingi dapat dilakukan melalui hal-hal sebagai berikut:
1. Melalui Perencanaan Pembelajaran
a. Silabus
Dirancang dan dikembangkan dengan memuat nilai-nilai karakter terutama pada
kegiatan pembelajaran dan indikator pencapaianKompetensi Dasar
b. Bahan ajar
dirancang dengan memperhatikan muatan nilai-nilai karakter yang berpedoman pada
silabus yang telah disusun
c. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Disusun dengan memuat nilai-nilai karakter.
2. Melalui Pelaksanaan Pembelajaran
a. Kegiatan pendahuluan, dirancang dengan memperhatikan pengembangannilai-nilai
karakter, antara lain:
 Guru masuk di kelas dengan mengucapkan salam
 Berdoa sebelum pembelajaran dimulai
 Mengecek kehadiran peserta didik
 Memastikan bahwa peserta didik masuk tepat waktu
 Menegur peserta didik yang terlambat masuk di ruang belajar.

b. Kegiatan Inti, dirancang dengan memperhatikan nilai-nilai karakter yang memuat


komponem eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi

c.Kegiatan Penutup, dira cang dengan memperhatikan nilai-nilai karakter antara lain:
 Melakukan penilaian dan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran yangtelah
berlangsung
 Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran
 Menyampaikan rencana pembelajaran untuk pertemuan berikutnya.

3. Melalui Evaluasi Hasil Pembelajaran


Kegiatan evaluasi dirancang dengan memperhatikan nilai-nilaikarakter sehingga
dianggap perlu pembuatan instrumen penilaian karakter.

13
4. Melalui Tindak Lanjut Pembelajaran dengan Memberikan tugas-tugasPenguatan terutama Perbaikan dan
Pengayaan Pembelajaran.Hasil program ini adalah:
 Menghasilkan dokumen I dan II yang dilandasi dengan nilai-nilai karakter yang
lengkap .
 Proses pembelajaran berlangsung secara aktif, kreatif, efektif danmenyenangkan.
 Pembelajaran telah menerapkan multi metode dan multi media
 Peserta didik melaksanakan praktek dan bekerja dalam tim
 Pembelajaran memanfaatkan lingkungan sekitar

C. Penerapan Pendidikan Karakter Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler/Ko-Kurikuler


Pengembangan pendidikan karakter melalui kegiatan ekstrakurikuler/ko-kurikuler
di SDN No. 23 Dungingi adalah sebagai berikut:
1. Kegiatan ekstrakurikuler yang mendukung pengembangan kompetensi akademik
yang mencakup:
a. Pembelajarn untuk program perbaikan
b. Pembelajaran untuk pengayaan
c. Klinik mata pelajaran

2. Kegiatan ekstrakurikuler untuk pengembangan bakat, minat dan keribadian/karakter


melalui kegiatan kesiswaan:

NO Jenis Kegiatan Pembinaan Peserta Didik


1 Pembinaan keimanan dan ketakwaan trhadap Tuhan Yang Maha
Esa,antara lain:
a. Melaksanakan peribadatan sesuai dengan ketentuan agamamasing-
masing
b. Memperingati hari-hari besar keagamaan
c. Melaksnakan perbuatan amaliah sesuai dengan norma agama
d. Membina toleransi kehidupan antar umat beragama
e. Mengadakan kegiatan lomba yang bernuansa keagamaan
f. Mengembangkan dan memberdayakan kegiatan keagamaan
disekolah

NO Jenis Kegiatan Pembinaan Peserta Didik


2 Pembinaan Budi pekerti Luhur atau Ahklah Mulia, antara lain:

14
a. Melaksanakan tata tertib dan kultur sekolah
b. Melaksanakan gotong royong dan kerja bakti (bakti sosial)
c. Melaksnakan norma-nomra yang berlaku dan tatakrama pergaulan
d. Menumbuhkembangkan sikap hormat dan menghargai
wargasekolah
e. Menumbuhkembangkan sikap hormat dan menghargai warga
sekolah
f. Melaksanakan kegiatan 7K (keamanan, kebersihan,
ketertiban,keindahan, kekeluargaan, kedamaian dan kerindangan)
3 Pembinaan kepribadian Unggul, wawasan kebangsaan, dan belanegara,
antara lain:
a. Melaksanakan upacara bendera pada hari senin dan hari-hari
besar nasional
b. Menyanyikan lagu-nasional (mars PPK dan Hymne)
c. Melaksanakan kegiatan kepramukaan
d. Mengunjungi dan mempelajari tempat-tempat bernilai sejarah
e. Mempelajari dan meneruskan nilai-nilai luhur, kepeloporan, dan
semangat perjuangan para pahlawan
f. Menjaga dan menghormati simbol-simbol dan lambang-lambang
negara
4 Pembinaan prestasi akademik, seni, dan olahraga sesuai bakat dan minat,
antara lain:
a. Mengadakan lomba mata pelajaran
b. Menyelenggarakan kegiatan ilmiah
c. Mengikuti kegiatan workshop, seminar, diskusi panel
yang bernuansa ilmu pengethauan dan teknologi
d. Mengadakan study banding dan kunjungan (studi wisata)
ketempatsumber belajar
e. Mendesainn dan memproduksi media pembelajaran
f. Mengadakan pameran karya inovatif dan hasil 3R
g. Mengoptimalkan pemanfaatan perpustakaan sekolah
h. Menyelenggarakan lomba seni pertandingan olah raga
g. Melaksanakan eskul senitari,seni musik,taeter dan karate
5 Pembinaan demokrasi, hak asasi manusia, pendidikan politik,lingkungan
hidup, kepekaan dan toleransi sosial dalam konteksmasyarakat plural,
antara lain :
a. Memantapkan dan mengembangkan peran ketua kelas
sesuaidengan tugasnya masing-masing

15
b. Melaksanakan kegiatan dengan prinsip kejujuran, transparan,
dan profesional
c. Melaksnakan kewajiban dan hak diri dan orang lain
dalam pergaulan masyarakat
d. Melaksanakan kegiatan kelompok belajar, diskusi, pidato
e. Melaksnakan kegiatan orientasi peserta didik baru yang
bersifatakademik dan pengenalan lingkungan tanpa kekerasan
f. Melaksanakan penghijauan dan perindangan lingkungan sekolah
6 Pembinaan kreatifitas, keterampilan dan kewirausahaan, antara lain:
a. Meningkatkan kreatifitas dan keterampilan dalam
menciptakansuatu barang menjadi lebih berguna
b. Meningkatkan kreatifitas dan keterampilan dalam
mengelolasampah menjadi barang yang berguna
c. Meningkatkan kreaktifitas pengelohan sampah organik.
7 Pembinaan kualitas jasmani, kesehatan dan gizi berbasis sumber gizi yang
teridentifikasi antara lain :
a. Melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat
b. Melaksnakan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
c. Melaksanakan pencegahan penyalahgunaan
narkotika, psikotropika, zat adiktif (narkoba), minuman keras,
merokok, danHIV AIDS
d. Melaksanakan pengamanan jajan anak sekolah
8 Pembinaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK), antara lain :
a. Memanfaatkan TIK untuk memfasilitasi kegiatan pembelajaran
b. Menjadikan TIK sebagai wahana kreaktifitas dan inovasi
c. Memanfaatkan TIK untuk meningkatkan integritas kebangsaan

3.Strategi Pembinaan
Adapun strategi pembinaan pendidikan karakter melalui kegiatan peserta didik di
SDN No. 23 Dungingi dapat ditempuh dalam bentuk sebagai berikut:
a. Pembinaan lingkungan sekolah.Strategi ini diselenggarakan dalam rangka
mengukuhkan sekolah sebagai lembaga pendidikan yang mengembangkan perilaku
dan polahidup sehat kepada warganya. Contoh penerapan strategi ini antara lain: (a)
Asistensi Pendidikan Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba, (b)Lomba Sekolah

16
Sehat (LSS), (c) Pengembangan Usaha kesehatan Sekolah(UKS),dan (d)
pengembangan Adiwiyata sekolah.
b. Perlombaan/Pertandingan.Dalam menyelenggarakan pengembangan karakter peserta
didik dapat ditempuh melalui strategi perlombaan/pertandingan. Strategi iniditempuh
guna menyediakan wahana belajar berkompetisi secara sehat,memperluas pergaulan,
dan meningkatkan kemampuan dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi, seni.
Contoh kegiatan yang menggunakan strategi perlombaan/pertandingan, antara lain: (a)
Olimpiade Sains Nasional(OSN), (b) Lomba Sekolah Sehat (LSS), (c) Lomba olahraga
siswanasional (O2SN), (e) Festifal dan lomba seni siswa nasional (FLS2N), (d)Lomba
lukis, cipta lagu dan cipta puisi
c. Pendidikan Kecakapan HidupStrategi ini dapat ditempuh oleh sekolah dalam rangka
membekalisiswa dengan kemampuan dan kesanggupan untuk mengatasi
persoalankehidupan, baik dalam hubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, dirisendiri,
sesama, lingkungan, maupun masa depannya
d. Pengembangan Kelompok Bakat-Minat.Strategi ini ditujukan untuk menyalurkan
potensi peseta didik SDN No. 23 Dungingi yang cenderung suka hidup berkelompok
dengan teman sebaya(peer group)yang berbakat, berminat, dan bercita-cita yang
sejenis.Strategi pengembangan kelompok meliputi pembentukan: (a) klubolahraga, (b)
klub bakat, minat dan kratifitas dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, (c)
pedoman etika, tata tertib, dan tatakehidupan sosial di sekolah., dan sebagainya.

4. Bentuk Kegiatan
Dalam memantapkan kepribadian peserta didik guna mewujudkan ketahanan
sekolah sebagai lingkungan pendidikan dan menyiapkan mereka agar berakhlak mulia,
demokratis dan menghormati hak-hak asasi manusia,sesuai dengan tujuan pendidikan
nasional, maka pendidikan karakter melalui ekstrakurikuler di SDN No. 23 Dungingi
diupayakan antara lain dalam bentuk kegiatan: (1) Pembiasaan akhlak mulia; (2) Masa
Orientasi Didik Baru(MODB); (3) Tatakrama dan tata Tertib Kehidupan Sosial Sekolah;
(4)Kepramukaan; (5) Upacara bendera; (6) Pendidikan Pendahuluan Bela Negara; (7)
Pendidikan berwawasan Kebangsaan; (8) Usaha kesehatanSekolah (UKS); (9)
Pendidikan Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba

17
Adapun nilai-nilai yang dikembangkan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler tersebut
dapat dikemukakan ke dalam matriks sebagai berikut:

No Bentuk kegiatan Nilai-nilai


Pembiasaan Akhlak Mulia Religius, Taat kepada Tuhan YangMaha Esa,
Syukur, Ikhlas, Sabar,Tawakkal
Masa Orintasi Didik Baru(MODB) Percaya diri, Patuh pada aturan-aturan
sosial, Bertanggungjawab,Cinta Ilmu,
Santun, sadar akan hakdan kewajiban diri
bdan orang lain
Tatakrama dan Tata TertibKehidupan Dapat dipercaya, Jujur, Menepati janji,
Sosial Sekolah Rendah hati, Malu berbuatsalah, Pemaaf,
Berhati lembut,Disiplin, Bersahaja,
Pengendaliandiri, Taat peraturan, Toleran,
pedulisosial dan lingkungan
Kepramukaan Percaya diri, Patuh pada aturan-aturan
sosial, Menghargaikeberagaman, Berpikir
logis, Kritis,Kratif dan Inovatif,
Mandiri,Pemberani, Bekerja keras,
Tekun,Ulet/Gigih, Disiplin,
Visioner,Bersahaja,, Bersemangat,
Dinamis,Pengabdian, Tertib, Konstruktif
Upacara Bendera
Bertanggungjawab, Nasionalis,Disiplin,
Bersemangat, Pengabdian,Tertib,
Berwawasan kebangsaan
Pendidikan BerwawasanKebangsaan Cinta tanah air, Menghargaikeberagaman,
Sadar akan hak dankewajiban diri dan orang
lain,Peduli sosial dan
lingkungan,Demokratis, Tidak rasis,
Menjaga persatuan, Memiliki
semangatmembela bangsa/negara
Usaha Kesehatan Sekolah(UKS) Bergaya hidup sehat, Disiplin,Patuh pada
aturan-aturan sosial,Peduli sosial dan

18
lingkungan, Cintakeindahan lingkungan
Pendidikan PencegahanPenyalahgunaan Percaya diri, Patuh pada aturan-aturan
Narkoba sosial, Bergaya hidup sehat,Disiplin, Sadar
akan hak dankewajiban diri dan orang lain

D. Penerapan Pendidikan Karakter Melalui Manajemen Sekolah


Pengembangan pendidikan karakter di SDN No. 23 Dungingi dapatdilaksanakan
melalui manajemen sekolah yang mencakup komponen sebagai berikut:
1. Manajemen Kurikulum dan Proses Pembelajaran
a. Mengintegrasikan nilai-nilai karakter dalam penyusunan silabus pembelajaran untuk
semua mata pelajaran

b. Mengintegrasikan nilai-nilai karakter pada penyusunan Rencana Pelaksanaan


Pembelajaran (RPP) untuk semua mata pelajaran.
c. Menyusun instrumen penilaian karakter untuk semua mata pelajaran
d. Memasukan nilai-nilai karakter (Akhlak dan kepribadian minimal baik)sebagai salah
satu syarat kenaikan kelas dan kelulusan peserta didik.

2. Manajemen Tenaga Pendidik dan Kependidikan


a. Membuat dan menerbitkan Surat Keputusan (SK) pada setiap tugas yangdiemban oleh
guru dan tenaga kependidikan.
b. Menempatkan guru sebagai tenaga pendidik sesuai dengan bidang keahliannya
c. Melakukan monitoring terhadap pelaksanaan tugas yang diberikan baik tenaga
pendidik maupun tenaga kependidikan.
d. Menyusun instrumen evaluasi terhadap pelaksanaan tugas tenaga pendidik maupun
tenaga kependidikan.
e. Melakukan penilaian terhadap kinerja guru sebagai tenaga pendidik melalui DP3 sesuai
dengan kualitas kerjanya.

3. Manajemen Peserta Didik


a. Menyusun Reword bagi peserta didik yang memiliki prestasi, baik prestasi akademik,
prestasi bidang seni, olahraga, maupun bidang lainnya.

19
b. Memberikan bantuan baik moril maupun materil terhadap peserta didik dari kalangan
keluarga kurang mampu
c. Memberikan beasiswa bagi peserta didik yang berprestasi.

4. Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan


a.Membangun sarana dan prasarana peribadatan
b.Membangun sarana dan prasarana Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
c. Menyediakan sarana dan prasarana taman baca atau perpustakaan lapangan
d. Menata lingkungan yang dapat mendukung terciptanya kenyamanan peserta didik

5. Manajemen Pembiayaan Pendidikan


Manajemen pembiayaan pendidikan di SDN No.23 Dungingi dituangkandalam RKS
yang disusun dengan memperhatikan pengembangan pendidikankarakter, adalah sebagai
berikut:
a. Pembiayaan kegiatan kurikulum yang berorientasi pada penanaman nilai-nilai
karakter.
b. Pembiayaan sarana dan prasarana pendidikan yang bernuansa penanamannilai-nilai
karakter.
c. Pembiayaan kegiatan ekstrakurikuler yang bernuansa penanaman nilai-nilai karakter.

Hasil program ini adalah :


 Menghasilkan Dokumen I dan Dokumen II berupa Silabus, RPP materi integrasi
karakter pada semua mata pelajaran.
 Menghasilkan Surat Keputusan (SK) pada setiap tugas yang diemban oleh guru dan
tenaga kependidikan
 Menghasilkan penilaian pembelajaran berupa instrumen yang berkarakter
 Banyaknya siswa yang mendapat beasiswa, baik beasiswa dari kalangan tidak mampu
maupun beasiswa prestasi.
 Adanya sarana peribadatan dan sarana lainnya yang mendukung terlaksananya
pendidikan karakter di sekolah.
 Tertuangnya anggaran pada RKS untuk pengembangan penanaman nilai-nilai
karakter di sekolah.

20
E. Penerapan Pendidikan Karakter Melalui Peran Serta Masyarakat
Dalam pengembangan pendidikan karakter di SDN No. 23 Dungingi
,membutuhkan peran serta masyarakat yang dapat dilakukan melalui programkegiatan
sebagai berikut:
a. Mengintensifkan pertemuan berkala antara pihak sekolah dengan orang tua peserta
didik.
b. Mengintensifkan kunjungan rumah oleh pihak sekolah terhadap peserta didik yang
bermasalah maupun yang berprestasi.
c. Menggalang partisipasi masyarakat dalam penyediaan sarana dan
prasarana pendidikan yang dapat mendukung penanaman pendidikan karakter.
d. Melibatkan orang tua dalam pembinaan karakter peserta didik denganmengontrol
kegiatan anak-anak mereka di luar sekolah.
Hasil program ini adalah :
 Telah mendapat bantuan berupa pemberian makanan secara swadaya
darimasyarakat sebagai tambahan pemenuhan gizi peserta didik yangdiberikan
pada setiap hari senin kepada seluruh siswa, yang dikoordinator oleh masing-
masing wali kelas.
 Telah menghasilkan suatu kesepakatan tentang sumbangsih/partisipasiorang tua
peserta didik dalam memberikan bantuan berupa dana pengembangan sekolah.
 Telah menghasilkan peserta didik yang tidak lagi bermasalah karenakontrol yang
rutin dilakukan oleh pihak sekolah dengan pihak orang tua peserta didik.
 Banyaknya orang tua peserta didik yang menyumbang dana untuk mendukung
penanaman pendidikan karakter.
 Peserta didik sangat terkontrol dalam melaksanakan kegiatan di luar sekolah.

BAB III

21
PENUTUPAN

A. Kesimpulan
Dari paparan Portofolio The Best Practice Pendidikan Karakter di atas dengan judul “
Pengembangan Program Penguatan Pendidikan Karakter menjadi Kultur yang membudaya di SDN
No. 23 Dungingi Kota Gorontalo ”., dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Kepala sekolah sebagai pimpinan, memiliki tanggungjawab untuk menggerakkan,
mendorong Sumber Daya Manusia dan khususnya guru agar mereka berpartisipasi
dan melaksanakan tugasnya sesuai yang diharapkanuntuk mencapai tujuan sekolah
dan tujuan pendidikan yang berkarakter secara umum.
2. Penerapan Pendidikan Karakter di SDN No. 23 Dungingi merupakan bagian yang
sangat penting, untuk membawa warga sekolah yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab.
3. Dengan penerapan Kultur Budaya Pendidikan Karakter di SDN No. 23 Dungingi
guru semakin termotivasi, banyak belajar dan memiliki komitmen danmelaksanakan
pembelajaran yang lebih baik.
4. Model Pembelajaran pendidikan karakter yang tepat sasaran merupakan upaya nyata
yang dilakukan oleh guru SDN No. 23 Dungingi yang dapat menciptakan suasana
pembelajaran yang kreatif, inovatif dan menyenangkan sehingga hasil belajar siswa
dapat meningkat.
5. Pengembangan pendidikan karakter menunjukkan hasil yang efektif dalam
meningkatkan kinerja warga sekolah. Guru-guru merasa apa yang mereka lakukan
saling menghargai antara satu dengan yang lainnya, dan menunjukkan perubahan
yang signifikan dibandingkan sebelumnya.

B. Saran.
1. Masih banyak model lain untuk meningkatkan karakter bagi warga sekolah.Oleh
karena itu diharapkan rekan-rekan Kepala Sekolah juga menggunakan strategi-
strategi yang mungkin lebih tepat.

22
2. Upaya peningkatan pendidikan karakter di sekolah perlu terus diupayakan karena
guru sebagai ujung tombak pendidikan, sebagai faktor penting dalam menentukan
keberhasilan peserta didik.
3. Beratnya tugas guru-guru di sekolah tentu menuntut perhatian dari berbagai pihak
bagaimana agar mereka juga dapat kreatif dan inovatif tanpa ada gangguan lain. Oleh
karena itu peningkatan kesejahteraan guru perlu mendapat perhatian semua pihak dan
khususnya pemerintah.

Lampiran Dokumentasi kegiatan penguatan pendidikan karakter .


1) Foto upacara bendera setiap hari senin
2) Foto upacara memperingati hari pramuka
3) Foto upacara hari hari nasional
4) Foto kegiatan perkemahan pramuka
5) Foto kegiatan hari besar keagamaan
6) Foto shalat dhuha
7) Foto shalat zuhur berjamaah
8) Foto shalat dhuha berjamaah
9) Foto kegiatan pesantren ramadhan
10) Foto kegiatan seni tari

23
11) Foto kegiatan seni teater
12) Foto kegiatan paduan suara
13) Foto kegiatan karate
14) Foto kegiatan literasi
15) Foto kegiatan peserta lomba olahraga
16) Foto kegiatan OSN matematika dan IPA
17) Foto kegiatan olahraga di tingkat kecamatan
18) Foto kegiatan pembimbingan bagi kelas VI
19) Foto kegiatan karnafal budaya
20) Foto kegiatan sosial membantu panti asuhan
21) Foto studi wisata ke museum budaya
22) Foto mengunjungi siswa yang sakit
23) Foto mengunjungi guru yang sakit
24) Foto guru mengembangkan profesional melalui KKG
25) Foto pengembangan keprofeisan oleh kepala sekolah tingkat nasioanal
26) Foto kegiatan rapat komite.
27) Foto kegiatan masa orientasi peserta didik baru
28) Foto fasilitasi toilet dan ruangan bersih (dewan guru,kepsek,operator,kelas)
29) Foto taman sekolah
30) Foto mushalah sekolah

24
25

Anda mungkin juga menyukai