Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

IMPLEMENTASI PERATURAN PEMERINTAH NO 87 TAHUN 2017


(Penguatan Pendidikan Karakter)
Makalah ini disusun untuk memenuhi Tugas kelompok Mata Kuliah Pendidikan Karakter

Dosen Pengampu:
Mimin Maryati, M.Pd.

Disusun Oleh Kelompok 3:


Rida Nurul Huda 1910631120076
Sasti Febriyanti 1910631120085
Sriyani 1910631120092
Ulfah Tri Anjani 1910631120100
Zahra Yulmaica Iflami 1910631120109

MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG
2022
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil’alamin segala puji kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Implementasi Peraturan Presiden No. 87 Tahun 2017” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari laporan atau makalah kegiatan ini adalah untuk
memenuhi tugas Ibu Mimin Maryati, M.Pd. pada mata kuliah Pendidikan Karakter. Selain itu,
tugas ini juga bertujuan untuk menambah wawasan mengenai kompetensi atau kemampuan
seorang tenaga kependidikan.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Mimin Maryati, M.Pd. selaku dosen
Pendidikan Karakter yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan
dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang penulis tekuni.
Mengingat keterbatasan pengetahuan yang penulis miliki, maka apabila didalam makalah
ini terdapat kekurangan–kekurangan baik isi maupun penggunaan kata, penulis menyadari bahwa
penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis terbuka untuk
menerima segala masukan dan kritik yang bersifat membangun sehingga penulis bisa melakukan
perbaikan makalah ini sehingga menjadi makalah yang baik dan benar. Akhir kata semoga
makalah ini dapat memberi manfaat ataupun inspirasi pada pembaca.

Karawang, 11 November 2022

Penyusun
DAFTAR ISI
SDSX
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia sebagai bangsa yang berbudaya merupakan negara yang menjunjung
tinggi akhlak mulia, nilainilai luhur, kearifan dan budi pekerti, dalam mewujudkan
bangsa yang berbudaya melalui penguatan nilainilai utama karakter seperti religius,
integritas, mandiri, nasionalis, dan gotong royong menurut Ki Hajar Dewantara
pendidikan karakter adalah daya upaya untuk memajukan pikiran, jasmani dan juga budi
pekerti supaya selaras dengan lingkungan sekitar. Generasi emas 2045 disebut generasi
milenial berupaya mengembangkan sikap positif yang berlandaskan IESQ sehingga
generasi 2045 nantinya mempunyai mental yang siap untuk bersaing dengan negara-
negara maju lainnya (Manullang, 2013). Akan tetapi, jika masalah ini dibiarkan berlarut-
larut karena penguatan pendidikan karakter yang masih sangat lemah, yang semestinya
sudah mendapatkan pendidikan karakter sedini mungkin sehingga dimasa yang akan
datang anak dapat mengelola sikap kognitif, afektif dan psikomotor (Shoimah, Sulthoni,
& Soepriyanto, 2018). Sehingga akan menjadi manusia yang berkualitas yang tentunya
dapat mendorong kemajuan bangsa menjadi lebih baik.
Pemahaman Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) adalah program di lembaga
pendidikan yang berperan dan berfungsi untuk memperkuat karakter siswa, tidak hanya
olah pikir (literasi) saja tetapi juga mendorong agar pendidikan nasional kembali
memperhatikan olah hati (etik dan spiritual) olah rasa (estetik) dan olah raga
(kinestitetik). Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengimplementasikan
penguatan karakter penerus bangsa melalui gerakan penguatan Pendidikan Karakter sejak
2016 (Kemendikbud, 2016). Oleh karena itu diperlukan upaya menselaraskan pikiran,
hati, rasa, karsa dan raga agar tetap sejalan dengan falsafah Ideologi Pancasila.
PPK merupakan respon dari sejumlah kelemahan dalam pelaksanaan pendidikan
akhlak dan budi pekerti yang biasa diberikan oleh mata kuliah dasar umum (MKU)
seperti agama, PKn dan Pendidikan Pancasila sehingga dilakukan inovasi dalam bentuk
penguatan pendidikan karakter yang dilakukan secara terintegrasi kedalam semua mata
kuliah yang disampaikan kepada mahasiswa wajib mengkaitkan pesan moral didalamnya
dan bila perlu disertai contoh tindakan oleh pendidik/ dosen itu sendiri.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah Implementasi kebijakan Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2017
tentang Penguatan Pendidikan Karakter?
2. Apa saja faktor pendukung dan penghambat Implementasi Kebijakan Peraturan
Presiden Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter?
C. Tujuan
1. Untuk mendeskripsikan dan menganalisis Implementasi Kebijakan Peraturan
Presiden Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter di Sekolah.
2. Untuk mendeskripsikan faktor-faktor pendukung dan penghambat Implementasi
Kebijakan Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan
Karakter di Sekolah.
3. Untuk mendeskripsikan upaya-upaya yang di lakukan untuk menunjang Implementasi
Kebijakan Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan
Karakter di Sekolah.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 87 Tahun 2017 Tentang Penguatan
Pendidikan Karakter
1. Penguatan Pendidikan Karakter
Dalam Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2017 yang dimaksud dengan
Penguatan Pendidikan Karakter yang selanjutnya disingkat PPK adalah gerakan
pendidikan di bawah tanggung jawab satuan pendidikan untuk memperkuat karakter
peserta didik melalui harmonisasi olah hati, olah rasa, olah pikir, dan olah raga dengan
pelibatan dan kerja sama antara satuan pendidikan, keluarga, dan masyarakat sebagai
bagian dari Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM).
Penguatan Pendidikan Karakrer memiliki tujuan: 1) membangun dan membekali
Peserta Didik sebagai generasi emas Indonesia Tahun 2045 dengan jiwa Pancasila dan
pendidikan karakter yang baik guna menghadapi dinamika perubahan di masa depan;
2)mengembangkan platform pendidikan nasional yang meletakkan pendidikan karakter
sebagai jiwa utama dalam penyelenggaraan pendidikan bagi Peserta Didik dengan
dukungan pelibatan publik yang dilakukan melalui pendidikan jalur formal, nonformal,
dan informal dengan memperhatikan keberagaman budaya Indonesia; dan 3)
merevitalisasi dan memperkuat potensi dan kompetensi pendidik, tenaga kependidikan,
Peserta Didik, masyarakat, dan lingkungan keluarga dalam mengimplementasikan PPK.
PPK dilaksanakan dengan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam pendidikan
karakter terutama meiiputi nilai-nilai religius, jujur, toleran, disiplin, bekerja keras,
kreatit mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air,
menghargai prestasi, komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan,
peduli sosial, dan bertanggungiawab.
Ruang lingkup Peraturan Presiden tentang Penguatan Pendidikan Karakter
meliputi:
a) penyelenggaraan PPK yang terdiri atas:
1. PPK pada Satuan Pendidikan jalur Pendidikan Formal;
2. PPK pada Satuan Pendidikan jalur Nonformal dan;
3. PPK pada Satuan Pendidikan jalur Informal,
b) pelaksana dan tanggungjawab
c) pendanaan.
PPK dilakukan dengan menggunakan prinsip sebagai berikut:
a) berorientasi pada berkembangnya potensi Peserta Didik secara menyeluruh dan
terpadu;
b) keteladanan dalam penerapan pendidikan karakter pada masing-masing
lingkungan pendidikan; dan
c) berlangsung melalui pembiasaan dan sepanjang waktu dalam kehidupan sehari-
hari.
2. Penyelenggaraan Pendidikan Karakter
Penyelenggaraan PPK pada Satuan Pendidikan jalur Pendidikan Formal dilakukan
secara terintegrasi dalam kegiatan:
a. Intrakurikuler;
b. Kokurikuler; dan
c. Ekstrakurikuler.
Penyelenggaraan PPK dilaksanakan di dalam dan/atau di luar lingkungan Satuan
Pendidikan Formal. PPK pada Satuan Pendidikan jalur Pendidikan Formal
dilaksanakan dengan prinsip manajemen berbasis sekolah/madrasah.
Penyelenggaraan PPK pada Satuan Pendidikan jalur Pendidikan Formal dengan
prinsip manajemen berbasis sekolah/madrasah merupakan tanggung jawab kepala
satuan Pendidikan Formal dan guru. Tanggungjawab kepala Satuan Pendidikan
Formai dan guru dilaksanakan sebagai pemenuhan beban kerja guru dan kepala
Satuan Pendidikan Formal sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Penyelenggaraan PPK dalam kegiatan Intrakurikuler merupakan penguatan nilai-
nilai karakter melalui kegiatan penguatan materi pembelajaran, metode pembelajaran
sesuai dengan muatan kurikulum berdasarkan ketentuan peraturan
perundangundangan. Penyelenggaraan PPK dalam kegiatan Kokurikuler merupakan
penguatan nilai-nilai karakter yang dilaksanakan untuk pendalaman dan/ atau
pengayaan kegiatan Intrakurikuler sesuai muatan kurikulum. Penyelenggaraan PPK
dalam kegiatan Ekstrakurikuler merupakan penguatan nilai-nilai karakter dalam
rangka perluasan potensi, bakat, minat, kemampuan, kepribadian, kerja sama, dan
kemandirian Peserta Didik secara optimal. Kegiatan Ekstrakurikuler meliputi
kegiatan krida, karya ilmiah, latihan olah bakat/olah minat, dan kegiatan keagamaan,
serta kegiatan penghayat kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan. Kegiatan keagamaan dapat dilaksanakan
paling sedikit melalui pesantren kilat, ceramah keagamaan, katekisasi, retreat,
dan/atau baca tulis Al Quran dan kitab suci lainnya.
Penyelenggaraan PPK pada Satuan Pendidikan jalur Pendidikan Nonformal
dilaksanakan melalui satuan Pendidikan Nonformal berbasis keagamaan dan satuan
Pendidikan Nonformal lainnya. Penyelenggaraan PPK pada Satuan Pendidikan jalur
Pendidikan Nonformal merupakan penguatan nilainilai karakter melalui materi
pembelajaran dan metode pembelajaran dalam pemenuhan muatan kurikulum sesuai
dengan ketentuan peraturan perundangundangan.
Penyelenggaraan PPK pada Satuan Pendidikan jalur Pendidikan Informal
dilakukan melalui penguatan nilai-nilai karakter dalam pendidikan di keluarga dan
lingkungan dalam bentuk kegiatan belajar secara mandiri.
B. Implementasi Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 87 Tahun 2017
Tentang Penguatan Pendidikan Karakter
C. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Implementasi Peraturan Presiden Republik
Indonesia Nomor 87 Tahun 2017 Tentang Penguatan Pendidikan Karakter
DAFTRA PUSTAKA
Gunawan, H. 2012. Pendidikan Karakter, Konsep dan Implementasi, Jakarta: Prenada Media
Group.
Hamid, A. 2017. Pendidikan Karakter Berbasis Pesantren: Pelajar dan Santri dalam Era IT &
Cyber Culture. Surabaya: IMTIYAZ.
Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter.
Wibowo, A. 2013. Manajemen Pendidikan Karakter di Sekolah. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Anda mungkin juga menyukai