Anda di halaman 1dari 6

Febri Annisa (2108400)

Akuntansi 2B FPEB UPI

Mata Kuliah Pengantar Pendidikan

4 AGENDA PRIORITAS PENDIDIKAN DI G20, JALAN UNTUK


MENDUKUNG PENDIDIKAN SEUMUR HIDUP

PENDAHULUAN
Ki Hadjar Dewantara mengemukakan Pendidikan sebagai tuntunan di dalam hidup
tumbuhnya anak-anak. Maksudnya, pendidikan yaitu menuntun manusia dan sebagai
anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya.
Dari pernyataan tersebut, pendidikan dapat dianalogikan sebagai jembatan yang dapat
membantu manusia untuk mencapai tujuannya yakni menjadi manusia yang ideal.
Pendidikan seumur hidup terdiri dari dua kata yang memiliki makna berbeda, yaitu
pendidikan dan seumur hidup.
1. Pendidikan.
Proses atau upaya yang dilakukan secara terus-menerus (abadi) dalam membina dan
mengembangkan kepribadian serta potensi manusia baik rohani maupun jasmani yang
bertujuan untuk menghantarkan manusia kepada versi terbaiknya hingga dapat
memberi dampak positif bagi dirinya maupun lingkungan sekitarnya.
2. Seumur Hidup
Menurut KBBI seumur hidup berarti selama hidup.
Dapat disimpulkan bahwa Pendidikan Seumur Hidup atau long life education adalah
sebuah proses pembelajaran pengubahan sikap dan tingkah laku serta mendewasakan
seseorang atau sekelompok orang melalui pengajaran dan latihan yang berlangsung
secara kontinyu hingga tidak lagi hidup/mati.
Pendidikan seumur hidup memiliki tujuan untuk mengembangkan potensi
kepribadian manusia dengan seluruh aspek pembawaannya seoptimal mungkin.
Dengan demikian, secara potensial keseluruhan potensi manusia diisi kebutuhannya
agar berkembang secara wajar. Mengingat proses pertumbuhan dan perkembangan
kepribadian manusia bersifat hidup dan dinamis, maka pendidikan wajar berlangsung
seumur hidup.
Pendidikan pada era pandemi banyak memunculkan kebiasaan-kebiasaan baru yang
menuntut pendidik serta peserta didik untuk beradaptasi dengan teknologi dikarenakan
adanya pembatasan kontak fisik guna menghindari paparan Covid-19. Belakangan ini
khususnya mulai tahun 2022 beberapa negara di dunia mencoba bangkit dari berbagai
hal yang diakibatkan oleh hadirnya pandemi termasuk Indonesia. Beberapa agenda
mulai dicetuskan yang salah satunya menyangkut bidang pendidikan. Menteri
pendidikan, kebudayaan, riset, dan teknologi Nadiem Anwar Makarim dalam
Presidensi G20 Indonesia tahun 2022 mengangkat tema “Recover Together, Recover
Stronger” ada empat isu prioritas yang akan didorong dalam Education Working Group
yang dipimpin Kemendikbudristek yaitu pendidikan universal yang berkualitas,
teknologi digital dalam pendidikan, solidaritas dan kemitraan, serta dunia kerja pasca-
Covid-19.

PEMBAHASAN
Solidaritas dan Kemitraan
Salah satu agenda dari kegiatan tersebut memiliki keterkaitan dengan budaya gotong
royong bangsa Indonesia, yaitu Solidaritas dan Kemitraan atau “Solidarity and
Partnership”. Dengan kearifan budaya bangsa, hal ini dapat menjadi solusi dalam
merancang kembali masa depan. Dalam hal ini, Menbudristek mengajak seluruh warga
masyarakat untuk bergotong royong dalam mewujudkan pendidikan Indonesia yang
lebih cemerlang sebagai langkah awal pemulihan diri dari pandemi.
Hal ini juga bersesuaian dengan salah satu perspektif dalam pendidikan seumur
hidup yaitu perspektif filosofis. Dari sudut pandang filosofis, manusia pada hakikatnya
merupakan makhluk individual, makhluk sosial, makhluk susila, makhluk berbudaya
dan makhluk beragama yang dalam hal ini budaya gotong royong yang dimiliki oleh
masyarakat dapat menjadi penopang utama dalam membangun pendidikan yang lebih
baik setelah adanya pandemi. Semua masyarakat dinilai memiliki potensi dalam
mewujudkan pendidikan yang lebih baik di kemudian hari dan potensi tersebut harus
dikembangkan secara maksimal serta terus menerus selama hidupnya sehingga tujuan
pendidikan tercapai dan seimbang.
Pendidikan Berkualitas untuk Semua
Terkait agenda Pendidikan Berkualitas untuk Semua, agenda ini berakar dari
tantangan untuk mendorong pemerataan akses dan kualitas pendidikan di semua
tingkatan, khususnya untuk kelompok-kelompok yang rentan dalam pemulihan pasca
Covid-19. Perspektif yang mendukung bahwa agenda ini dapat menjadi media
pemerintah dalam mewujudkan pendidikan seumur hidup adalah perspektif ekonomis
dan sosiologis. Dari sudut pandang ekonomi, pendidikan seumur hidup merupakan
upaya untuk keluar dari kebodohan dan keterbelakangan yang menyebabkan
kemiskinan, ketertinggalan dan kemelaratan. Pendidikan berkualitas untuk semua
memiliki arti bahwa pemerintah akan menyamaratakan seluruh masyarakat dalam
mengakses pendidikan di berbagai tingkatan yang tentunya berkualitas tinggi adar
sumber daya manusia yang dihasilkan pun turut memiliki kualitas yang baik sedangkan
secara sosiologis, pendidikan seumur hidup merupakan upaya untuk mengatasi
keterbelakangan sosial, membantu anak–anak yang belum sempat mengenyam
pendidikan formal agar bisa merasakan manfaat dari pendidikan.
Dengan diadakannya agenda ini, pendidikan seumur hidup dapat terlaksanakan
dengan baik dikarenakan pemerataan akses dan kualitas dari pendidikan di semua
tingkatan yang bersesuaian dengan perspektif pendidikan seumur hidup.
Teknologi digital dalam Pendidikan
Agenda prioritas berikutnya, yakni Teknologi digital dalam Pendidikan,
Kemendikbudristek ingin menajamkan diskusi dan solusi tentang bagaimana teknologi
digital bisa menjadi jawaban atas permasalahan akses, kualitas, dan keadilan sosial di
bidang pendidikan. Hal ini tentu saja memiliki keterkaitan dengan perspektif teknologis
yang secara garis besar menyatakan bahwa manusia perlu beradaptasi dengan
perkembangan era digital guna mencapai tujuan pendidikan. Dari pendidikan yang
memiliki aspek teknologi digital, dapat mendukung berbagai kalangan masyarakat
untuk mendapatkan pendidikan karena kemudahan akses informasi yang memberikan
ilmu pengetahuan baru dan tentu saja mendukung konsep pendidikan seumur hidup.
Masa Depan Dunia Kerja Pasca Covid-19
Tentang agenda Masa Depan Dunia Kerja Pasca Pandemi Covid-19,
Kemendikbudristek berpandangan bahwa kebutuhan dunia kerja pasca pandemi Covid-
19 akan mengalami perubahan oleh karena itu pendidikan harus menjadi garda
terdepan dalam mengedukasi peserta didik agar siap dalam menghadapi berbagai
tantangan yang harus dihadapi. Presidensi Indonesia dalam G20, menilai
Kemendikbudristek sebagai hal penting karena Indonesia sedang memegang estafet
kepemimpinan dalam forum kerja sama 19 negara dan Uni Eropa, sehingga
Kemendikbudristek mengajak semua pihak agar bisa berkolaborasi dan saling
menguatkan untuk pulih bersama pascapandemi Covid-19 khususnya melalui
pendidikan. Kemendikbudristek tidak hanya semata-mata menyebutkan satu pihak atau
generasi saja dalam hal ini yang berarti semua pihak dapat berpartisipasi untuk
mengembangkan agenda ini guna mewujudkan dan merealisasikan konsep pendidikan
seumur hidup.

SIMPULAN
Ilmu pengetahuan akan selalu berkembang dari waktu ke waktu oleh karena itu perlu
ada hal yang mengimbanginya, Pendidikan Seumur Hidup dapat menjadi alternatifnya.
Pendidikan Seumur Hidup berarti sebuah proses pembelajaran pengubahan sikap dan
tingkah laku serta mendewasakan seseorang atau sekelompok orang melalui
pengajaran dan latihan yang berlangsung secara kontinyu hingga tidak lagi hidup/mati.
Pendidikan Seumur Hidup tentu perlu diwujudkan realisasinya guna mencapai tujuan
pendidikan yang diinginkan karena sejatinya pendidikan merupakan upaya manusia
dalam menyempurnakan dirinya untuk menjadi manusia yang seharusnya.
Pemulihan diri dari pandemi mungkin bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan
akan tetapi hal tersebut tidak akan menjadi sebuah hambatan apabila nilai budaya
masyarakat seperti contohnya gotong royong diimplementasikan terutama dalam
pelaksanaan pemerataan pendidikan. Agenda G20 yang dicetuskan oleh
Kemendikbudristek seharusnya dapat menjadi salah satu media pendukung dalam
merealisasikan konsep Pendidikan Seumur Hidup.
DAFTAR PUSTAKA
Kasih, Ayunda Pininta. (2022, 10 Februari). Nadiem Perjuangkan 4 Agenda Prioritas
Pendidikan di G20, Apa Saja?. Tersedia
https://www.kompas.com/edu/read/2022/02/10/172541571/nadiem-
perjuangkan-4-agenda-prioritas-pendidikan-di-g20-apa-saja?page=all (Diakses
10 Maret 2022)
Makdori, Y. (2022, 9 Februari). Nadiem Makarim Beberkan 4 Tujuan Prioritas
Pendidikan RI dalam Presidensi G20. Tersedia
https://www.liputan6.com/news/read/4882266/nadiem-makarim-beberkan-4-
tujuan-prioritas-pendidikan-ri-dalam-presidensi-g20 (Diakses 10 Maret 2022)
Robandi, Babang., dkk. (2021). Pengantar Pendidikan. Bandung: UPI Press

Anda mungkin juga menyukai