Menurut saya, SDGs memiliki peranan penting terhadap pendidikan, karena dunia pendidikan memegang peranan penting dalam menunjang kehidupan manusia. Pendidikan tidak hanya menciptakan generasi muda sebagai agent of change yang membawa perubahan, namun juga harus bisa menjadi agent of producer yang mampu menciptakan perubahan yang nyata. Program yang dilaksanakan untuk implementasi SDGs di bidang pendidikan yaitu memastikan pendidikan inklusif dan berkualitas setara, mendukung kesempatan belaja seumur hidup bagi semua, mempromosikan pendidikan pembangunan berkelanjutan, memastikan bahwa semua anak perempuan dan laki-laki menyelesaikan pendidikan primer dan sekunder yang gratis, setara serta berkualitas, meningkatkan jumlah remaja yang memiliki keahlian substansial, dan memastikan mereka yang belajar mendapatkan pengetahuan dan keahlian yang dibutuhkan untuk mendukung pembangunan yang berkelanjutan. Pendidikan yang berkualitas tentu saja diharapkan untuk kemajuan bangsa. Pendidikan yang menjadi patokan tidak semata-mata dalam pendidikan formal, tetapi yang dimaksud ialah pendidikan yang juga harus bisa merubah pola pikir serta sudut pandang dari anak bangsa. Pendidikan yang inovatif serta berkualitas akan mendorong kreativitas seseorang terutama generasi muda untuk memunculkan rasa ingin tahunya selaku agen inovasi yang nantinya memberikan peranan penting serta menerapkan konsep dari pembangunan berkelanjutan. Salah satu strategi dalam penerapannya pada SDGs dimana pendidikan berada pada tujuan ke-4, yaitu “memastikan pendidikan yang berkualitas setara, inklusif, serta mendukung kesempatan belajar seumur hidup bagi semuanya”. Dengan demikian program SDGs nantinya dapat meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia baik kualitas maupun kuantitasnya.
2. Hubungan Tiga Tingkatan Candi Borobudur dengan Pendidikan di Indonesia:
Makna yang dapat saya tangkap dari tiga tingakatan Candi Borobudur kaitannya dengannya pendidikan adalah tahapan manusia dalam menjalani pendidikan. Tiga tingkatan Candi Borobudur memberikan petunjuk agar manusia menghindari diri dari hawa nafsu duniawi menuju puncak tertinggi yaitu kebahagiaan sejati. Pada tingkatan pertama beristilah “Kamadhatu” yang memiliki arti tingkat dasar kehidupan manusia, di mana manusia banyak dipengaruhi oleh hawa nafsu duniawi. Dilanjut dengan tingakatan kedua beristilah “Rupadhatu” yang memiliki arti satu tingkatan lebih tinggi, manusia sudah dapat mengendalikan hawa nafsu duniawinya. Dan yang terakhir pada tingkatan paling tinggi atau ketiga dengan istilah “Arupadhatu” yang melambangkan kehidupan suci dan kebahagiaan sejati. Adapun Hubungan ketiga tingakatan pada Candi Borobudur dengan dunia pendidikan adalah untuk mencapai kemajuan suatu bangsa terletak pada pendidikan dan generasi penerus bangsa itu sendiri. Untuk menjadi bangsa yang maju, bermartabat, sejahtera dan merdeka kita sebagai calon guru harus benar-benar berbenah atas kapasitas diri dan mampu memperbaiki kualitas pendidikan di Indonesia. Tiga tingkatan Candi Borobudur menunjukkan tahapan peserta didik dalam memulai pendidikan. Tingkatan paling dasar berarti jenjang sekolah dasar, dilanjut menengah dan paling tinggi pendidikan tinggi. Semakin tinggi pendidikan yang diperoleh manusia maka akan lebih mudah dalam menemukan kebahagiaan sejati karena cara berfikir, berperilaku dikatakan sudah dewasa artinya dengan pengetahuan dan pengalaman seseorang yang kompleks mempermudah ia menghadapi kehidupan. Contohnya dengan pendidikan tinggi lebih mudah mencari relasi, kesempatan belajar maupun mencari pekerjaan. Tentunya diimbangi dengan wawasan dan keahlian yang berkualitas dan sesuai dengan tuntutan zaman.