A. KONSEP KONSERVASI
Degradasi nilai, karakter dan lingkungan diartikan sebagai kemunduran, kemerosotan atau
penurunan nilai, karakter dan lingkungan. Jika kita interpretasikan keduanya maka degradasi
moral merupakan suatu fenomena adanya kemerosotan atas budi pekerti seseorang maupun
sekelompok orang. Menurut Lickona (2013), terdapat beberapa bukti degradasi nilai, karakter,
dan lingkungan, yaitu:
a. Tindak anarki, yaitu tindakan kekerasan dan perusakan yang dilakukan secara membabi
buta tanpa tujuan yang jelas.
b. Pencurian, yaitu tindakan mengambil barang milik orang lain tanpa sepengetahuan dan
seizin pemiliknya.
c. Kecurangan, yaitu tindakan melanggar aturan atau norma dengan tujuan untuk
memperoleh keuntungan pribadi.
d. Pengabaian terhadap aturan, yaitu sikap tidak mematuhi aturan atau norma yang
berlaku.
e. Tawuran, yaitu perkelahian massal yang dilakukan oleh sekelompok orang.
f. Intoleran, yaitu sikap tidak hormat atau tidak menerima perbedaan.
g. Penurunan tutur kata, yaitu penggunaan kata-kata yang tidak sopan atau kasar.
h. Penyimpangan seksual, yaitu perilaku seksual yang menyimpang dari norma yang
berlaku.
i. Sikap perusakan diri, yaitu tindakan yang dilakukan untuk menyakiti atau
menghancurkan diri sendiri.
j. Penggunaan narkoba, yaitu penyalahgunaan obat-obatan terlarang.
5. Strategi yang perlu dilakukan terhadap kemungkinan tantangan yang muncul ketika
menjadi agen konservasi
Untuk menghadapi kemungkinan tantangan yang muncul, setiap kelompok atau individu yang
berperan sebagai agen konservasi nilai dan karakter harus merencanakan dan menerapkan
strategi yang sesuai. Berikut adalah beberapa strategi yang perlu dipertimbangkan:
Menjadi agen adalah tanggung jawab yang penting dalam memelihara dan mendukung prinsip-
prinsip etika, moralitas, dan karakter yang baik dalam masyarakat.
1) Menjadi contoh yang baik dengan menunjukkan nilai dan karakter yang dihargai dalam
tindakan sehari-hari.
2) Mengedukasi masyarakat tentang konsekuensi dari perilaku yang melanggar nilai-nilai
moral dan kartakter yang berbudi bekerti baik.
3) Mendorong orang untuk mengembangkan sifat-sifat seperti kejujuran, integritas, empati, dan
kepedulian.
4) Mendorong kerjasama dan kerukunan di antara anggota masyarakat.
5) Mengkampanyekan penggunaan teknologi dan media dengan bijak dan etis.
6) Mendukung kesetaraan hak dan aktif dalam upaya melawan diskriminasi, rasisme, dan
kekerasan dalam masyarakat.
Setiap kelompok atau individu yang berperan sebagai agen konservasi nilai dan karakter perlu
beradaptasi dengan tantangan yang muncul sesuai dengan konteks masyarakat mereka. Selain
itu, mereka juga harus tetap komunikatif dan terbuka terhadap perubahan dan perbaikan dalam
upaya memelihara dan mendukung nilai-nilai positif dan karakter yang baik dalam masyarakat.