Anda di halaman 1dari 3

Astri Lestari_ Menyiapkan Bangkitnya Generasi Emas Indonesia Tahun 2045

Sejak Dini Melalui Komunitas Pemuda Peduli Pendidikan : Indonesia


Mengajar_Kepemudaan
MENYIAPKAN BANGKITNYA GENERASI EMAS INDONESIA TAHUN
2045 SEJAK DINI MELALUI KOMUNITAS PEMUDA PEDULI
PENDIDIKAN : INDONESIA MENGAJAR

Pengantar

Jum'at, 17 Agustus tahun 1945, Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya :


“Proklamasi : Kami Bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan
Indonesia”. Melalui hari proklamasi tersebut yang merupakan hari Kemerdekaan
Indonesia dijadikan suatu peristiwa sejarah sebagai awal pondasi cita-cita Bangsa
Indonesia menjadi negara besar,kuat,disegani dan dihormati keberadaannya di
tengah-tengah bangsa-bangsa di dunia dengan janji mencerdaskan kehidupan
bangsa. Setelah 75 tahun Indonesia merdeka pencapaian cita-cita ini belum
sepenuhnya dipenuhi,meskipun kita sadari telah terjadi kemajuan dan capaian yang
telah di raih di bidang politik,keamanan,ekonomi,dan kesejahteraan rakyat. Akan
tetapi kita sebagai bangsa Indonesia harus lebih meningkatkan kemauan dan
kemampuan yang kita miliki , karena ke depan masih banyak persoalan dan
tantangan bahkan lebih kompleks yang harus diselesaikan. Kepercayaan diri dan
upaya kuat seluruh anak bangsa dengan semangat nasionalisme dalam mewujudkan
cita-cita harus tetap dilakukan secara sistematik, sistemik dan berkelanjutan
meskipun dihadapkan pada berbagai tantangan yang menghadang. Meningkatkan
komitmen merupakan salah satu yang menjadikan pendidikan sebagai sarana utama
untuk menuju terwujudnya bangsa Indonesia sebagai bangsa yang mandiri dan
berdaya saing tinggi.

Pendidikan merupakan suatu proses yang berperan penting dalam pembangunan


nasional di mana suatu bangsa mempersiapkan generasi mudanya untuk
menjalankan kehidupan dan untuk memenuhi tujuan hidup secara efektif dan
efisien. Selain itu pendidikan adalah suatu hal yang benar-benar harus ditanamkan
kepada anak-anak sejak dini agar mereka menjadi manusia yang berbudaya
sehingga diharapkan mampu memenuhi tugasnya sebagai manusia yang diciptakan
Allah SWT dengan penciptaannya yang sempurna dan terpilih sebagai khalifahNya
di muka bumi ini , sekaligus menjadi manusia yang bermanfaat bagi bangsa dan
negara. Oleh karena itu banyak ditemukan komunitas pemuda peduli pendidikan
Astri Lestari_ Menyiapkan Bangkitnya Generasi Emas Indonesia Tahun 2045
Sejak Dini Melalui Komunitas Pemuda Peduli Pendidikan : Indonesia
Mengajar_Kepemudaan
yang bertekad memberikan perhatian yang besar pada pembangunan pendidikan
sejak dini untuk menyiapkan generasi emas 2045. Salah satunya adalah Indonesia
Mengajar yaitu komunitas yang memiliki misi untuk mengirim generasi muda
terbaik di seluruh daerah Indonesia yang mengemban tugas untuk mengabdi
sebagai Pengajar Muda di sekolah serta masyarakat dalam jangka waktu satu tahun.

Apa dan Siapakah Generasi Emas Indonesia itu ?

2 Mei 2012, Indonesia memperingati Hari Pendidikan Nasional. pada tanggal


tersebut sambutan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menyatakan bahwa tema
Hari Pendidikan Nasional Tahun 2012 adalah “Bangkitnya Generasi Emas
Indonesia”. Hal tersebut dikarenakan pada periode tahun 2010 sampai 2035 bangsa
Indonesia dikaruniai oleh Tuhan Yang Maha Kuasa bonus demografi (demographic
dividend), yaitu berupa populasi usia produktif yang jumlahnya luar biasa . Berkah
tersebut diharapkan akan melahirkan apa yang dicita-citakan Bangsa Indonesia
dalam menyiapkan bangkitnya generasi emas 2045 yang momentumnya terjadi saat
Indonesia merayakan 100 tahun kemerdekaannya. Pada periode tahun 2010 sampai
tahun 2035 peran pemuda sangat dibutuhkan salah satunya adalah melakukan
investasi besar-besaran dalam bidang pengembangan sumber daya manusia (SDM)
sebagai upaya menyiapkan generasi 2045. Investasi pembangunan sumber daya
manusia ini bukan yang hasilnya bisa dirasakan sekejap, melainkan lebih pada
keuntungan jangka panjang dengan hasil yang optimal. Salah satu caranya dengan
berinvestasi pada anak usia dini, seperti yang dilakukan oleh komunitas Indonesia
Mengajar.

Mengapa Indonesia Mengajar?

Komunitas Indonesia Mengajar yang di gagas oleh Anis Baswedan , tidak


berambisi hadir sebagai solusi yang dapat menyelesaikan seluruh persoalan-
persoalan pendidikan di Indonesia. Namun, Indonesia Mengajar meyakini bahwa
kehadiran pemuda terbaik Indonesia sebagai guru akan ikut berinvestasi dalam
bidang sumber daya manusia (SDM) yaitu mendorong peningkatan kualitas
pendidikan di Indonesia sejak dini.
Astri Lestari_ Menyiapkan Bangkitnya Generasi Emas Indonesia Tahun 2045
Sejak Dini Melalui Komunitas Pemuda Peduli Pendidikan : Indonesia
Mengajar_Kepemudaan
Berkaitan dengan janji kemerdekaan RI untuk mencerdaskan kehidupan bangsa
menginspirasi program pendidikan di komunitas hebat ini. Indonesia Mengajar
percaya bahwa janji tersebut adalah janji kita semua sebagai Bangsa Indonesia.
Komunitas ini meyakini bahwa pendidikan adalah salah satu pergerakan bangsa dan
bukan semata-mata tugas pemerintah saja. Karenanya daripada sekedar "mengutuk
kegelapan" Indonesia Mengajar memutuskan untuk ikut bertindak, meski hanya
bagaikan lilin kecil yang menyala. Indonesia Mengajar memiliki motivasi berbuat
sesuatu yang terbaik yang bisa dilakukan demi kemajuan pendidikan bangsa dan
terlunasinya janji kemerdekaan tersebut.

Oleh karena itu melalui Indonesia Mengajar para pengajar muda menjadikan
kehadiran mereka berinvestasi dalam bidang pengembangan sumber daya manusia
(SDM) yaitu untuk mengajar, mendidik, menginspirasi dan menjadi jembatan bagi
masyarakat desa-desa terpencil dengan pusat-pusat kemajuan dan ikut serta
mepersiapkan bangkitnya generasi emas 2045 sejak dini.

Daftar Pustaka

Admin, Tentang Indonesia Mengajar (Online). Tersedia :


https://indonesiamengajar.org/tentang-indonesia-mengajar (Diakses, 04 Januari
2021]

C, Chintya., 10 Komunitas Mendidik di Indonesia Yang Harus Kamu Ikuti, Jakarta


: Tentik, 2016.

Hermawan, Dodi., Menyiapkan Anak-Anak Generasi Emas, Jakarta : Kementrian


Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, 2017.

Wibowo, Mungin Eddy., Menyiapkan Bangkitnya Generasi Emas Indonesia,


Semarang : Universitas Negeri Semarang, 2012.

Anda mungkin juga menyukai