Anda di halaman 1dari 2

Kesimpulan Penguasaan Materi Perjalanan Pendidikan Indonesia

Filosofi Pendidikan Ki Hajar Dewantara Setelah mengenal lebih dalam mengenai


konsep pendidikan Ki Hajar Dewantara, Pendidikan merdeka belajar merupakan pendidikan
yang tidak boleh dimaknai sebagai paksaan. Kita sebagai pendidik harus menggunakan dasar
tertib dan damai, tentram dan tata kelangsungan hidup bathin. Menjadikan peserta didik
sebagai subyek pembelajaran bukan sebagai obyek pembelajaran den dengan menerapkan
cara-cara pendidikan yang membangun karakter. Proses pembelajaran yang mencerminkan
pendidikan Ki Hadjar Dewantara adalah Seorang pendidik yang baik harus tahu bagaimana
cara mengajar dan membangun karakter peserta didik serta mengerti tujuan pembelajaran.
Hal tersebut dilakukan agar dapat menghasilkan didikan yang mempunyai kecerdasan dan
pengetahuan yang mumpuni dan berbudi pekerti luhur serta semangat membangun bangsa.

Pendidikan pada masa penjajahan Belanda pada awalnya hanya digunakan untuk
memenuhi kebutuhan bangsa Belanda di Indonesia. Pada perkembangan selanjutnya
pendidikan digunakan sebagai alat penjajah untuk mencetak tenaga kerja murah atau pegawai
rendahan yang sangat diperlukan untuk perusahaan-perusahaan Belanda. Tujuan dan
kebijakan politik pendidikan yang dibuat dan diterapkan oleh Belanda semata-mata hanya
untuk kepentingan pemerintah kolonial Belanda. Pendidikan kolonial tidak hanya berakibat
negatif bagi masyarakat Indonesia, tetapi juga memberikan dampak positif karena setelah
penjajahan Belanda di Indonesia berakhir dan Indonesia mencapai kemerdekaan sebagian
penduduk di Indonesia khususnya di Jawa sudah tidak menderita tuna aksara atau buta huruf
lagi. Karena penduduk Indonesia telah lama mengenal pendidikan atau sekolah. Pendidikan
kolonial juga melahirkan tokoh-tokoh pergerakan nasional dan tokoh-tokoh pendidikan yang
berjiwa nasionalis dan patriotis untuk memperjuangkan nasib bangsa Indonesia. Pendidikan
masa kolonial belanda tersebut merupakan pondasi awal dari pendidikan di Indonesia.
Meskipun hanya beberapa orang yang dapat merasakan pendidikan tersebut.

Pada masa awal kolonial, pendidikan diinisiasi dengan pendidikan sekolah yang
terdapat di beberapa kabupaten dan di khususkan hanya mendidik calon pegawai. Namun
pada tahun 1866 didirikan Reglement voor het Inlands onderwijs di Solo dan kemudian
pindah ke Magelang dan juga ke Bandung. Berangsur-angsur dapat didirikan “Sekolah-
Sekolah Bumiputera” yang hanya memiliki tiga ruang kelas dan hanya diajarkan pengajaran
baca, tulis, dan menghitung. Lalu Pada tahun 1920 timbulah cita-cita baru yang menghendaki
perubahan besar-besaran dalam lapangan pendidikan dan pengajaran. Cita-cita ini merupakan
penggabungan kesadaran kultural dan kebangkitan politik. Sehingga pada tahun 1922 dapat
tercipta “Taman siswa” di Yogyakarta. Taman siswa hadir sebagai jiwa rakyat untuk merdeka
dan bebas. Pendidikan yang diberikan pada masa penjajahan Belanda, memberi dampak
positif terhadap masyarakat Indonesia, masyarakat Indonesia mulai dapat belajar membaca
dan menghitung. Selain itu dampak positif dari pendidikan yang diberikan Belanda adalah
terbentuknya Lembaga pendidikan di Indonesia yang dibangun oleh tokoh-tokoh pendidikan.

Pendidikan nasional mempunyai arti upaya memajukan perkembangan budi pekerti


(kekuatan batin), fikiran (intelek), dan jasmani peserta didik. Yang artinya, supaya kita dapat
memajukan kesempurnaan hidup, yakni hidup dan penghidupan peserta didik, selaras dengan
alamnya dan masyarakat. Pendidikan kedepannya diharapkan bisa menyesuaikan kebutuhan
pengembangan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, beraklak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Refleksi dari pengetahuan dan pengalaman baru yang saya peroleh dalam materi ini
ialah saya bisa mengetahui bagaimana proses pendidikan yang ada di Indonesia dari zaman
kolonial hingga saat ini, dengan hal tersebut memotivasi diri saya sebagai tenaga pendidik
untuk melanjutkan perjuangan para pendahulu saya mengembangkan pendidikan di Indonesia
untuk lebih baik.
Perubahan diri yang yang saya alami dan akan saya praktekan di sekolah dan kelas
saya yaitu saya menjadi lebih merasa yakin bahwa profesi pendidik adalah profesi yang
sangat mulia, karena saya bisa mencerdaskan anak bangsa dan turut serta dalam kegiatan
pembangunan nasional dengan menyiapkan sumber daya manusia yang bisa berdaya saing di
era milenial ini. Saya juga akan mengembangkan pembelajaran sesuai dengan Visi
Pendidikan Indonesia 2035 yaitu “Membangun rakyat Indonesia untuk menjadi pembelajar
seumur hidup yang unggul, terus berkembang, sejahtera dan berakhlak mulia dengan
menumbuhkan nilai-nilai budaya Indonesia dan Pancasila”.

Anda mungkin juga menyukai