Anda di halaman 1dari 2

3, OKTOBER 2023 TOPIK 1

FILOSOFI PENDIDIKAN
INDONESIA

KESIMPULAN PENGUASAAN MATERI PERJALANAN


PENDIDIKAN INDONESIA

Filosofi Pendidikan Ki Hajar Dewantara Setelah mengenal


lebih dalam mengenai konsep pendidikan Ki Hajar
Dewantara, Pendidikan merdeka belajar merupakan
pendidikan yang tidak boleh dimaknai sebagai paksaan. Kita
sebagai pendidik harus menggunakan dasar tertib dan
damai, tentram dan tata kelangsungan hidup batin. Hal
tersebut dilakukan agar dapat menghasilkan didikan yang
mempunyai kecerdasan dan pengetahuan yang mumpuni dan
berbudi pekerti luhur serta semangat membangun bangsa..
Pendidikan pada masa penjajahan Belanda pada awalnya hanya
digunakan untuk memenuhi kebutuhan bangsa Belanda di
Indonesia. Pada perkembangan selanjutnya pendidikan
digunakan sebagai alat penjajah untuk mencetak tenaga kerja
murah atau pegawai rendahan yang sangat diperlukan untuk
perusahaan-perusahaan Belanda. Tujuan dan kebijakan politik
pendidikan yang dibuat dan diterapkan oleh Belanda semata-
mata hanya untuk kepentingan pemerintah kolonial Belanda.
Pendidikan kolonial tidak hanya berakibat negatif bagi
masyarakat Indonesia, tetapi juga memberikan dampak
positif karena setelah penjajahan Belanda di Indonesia
berakhir dan Indonesia mencapai kemerdekaan sebagian
penduduk di Indonesia khususnya di Jawa sudah tidak
menderita tuna aksara atau buta huruf lagi.
Pada masa awal kolonial, pendidikan diinisiasi dengan
pendidikan sekolah yang terdapat di beberapa kabupaten
dan di khususkan hanya mendidik calon pegawai. Namun
pada tahun 1866 didirikan Reglement voor het Inlands
onderwijs di Solo dan kemudian pindah ke Magelang dan
juga ke Bandung. Berangsur-angsur dapat didirikan
“Sekolah-Sekolah Bumiputera” yang hanya memiliki tiga
ruang kelas dan hanya diajarkan pengajaran baca, tulis,
dan menghitung. Lalu Pada tahun 1920 timbulah cita-cita
baru yang menghendaki perubahan besar-besaran dalam
lapangan pendidikan dan pengajaran. Cita-cita ini
merupakan penggabungan kesadaran kultural dan
kebangkitan politik. Sehingga pada tahun 1922 dapat
tercipta “Taman siswa” di Yogyakarta. Taman siswa hadir
sebagai jiwa rakyat untuk merdeka dan bebas.

Pendidikan nasional mempunyai arti upaya memajukan perkembangan budi pekerti (kekuatan batin), fikiran (intelek), dan
jasmani peserta didik. Yang artinya, supaya kita dapat memajukan kesempurnaan hidup, yakni hidup dan penghidupan
peserta didik, selaras dengan alamnya dan masyarakat. Pendidikan kedepannya diharapkan bisa menyesuaikan kebutuhan
pengembangan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
beraklak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung
jawab.
Refleksi dari pengetahuan dan pengalaman baru yang saya
peroleh dalam materi ini ialah saya bisa mengetahui bagaimana
proses pendidikan yang ada di Indonesia dari zaman kolonial
hingga saat ini, dengan hal tersebut memotivasi diri saya
sebagai tenaga pendidik untuk melanjutkan perjuangan para
pendahulu saya mengembangkan pendidikan di Indonesia untuk
lebih baik.

Perubahan diri yang yang saya alami dan akan saya


praktekan di sekolah dan kelas saya yaitu saya menjadi lebih
merasa yakin bahwa profesi pendidik adalah profesi yang
sangat mulia, karena saya bisa mencerdaskan anak bangsa
dan turut serta dalam kegiatan pembangunan nasional dengan
menyiapkan sumber daya manusia yang bisa berdaya saing di
era milenial ini. Saya juga akan mengembangkan pembelajaran
sesuai dengan Visi Pendidikan Indonesia 2035 yaitu
“Membangun rakyat Indonesia untuk menjadi pembelajar
seumur hidup yang unggul, terus berkembang, sejahtera dan
berakhlak mulia dengan menumbuhkan nilai-nilai budaya
Indonesia dan Pancasila”.

Anda mungkin juga menyukai