Anda di halaman 1dari 3

KONEKSI

PERJALANAN
ANTAR MATERI
Inti dari filsafat Ki Hajar Dewantara, pendidikan adalah sesuatu yang terus bergerak, begitu pula dengan
PENDIDIKAN NASIONAL
kebudayaan. Jika kebudayaan itu terisolasi, maka kebudayaan itu akan menuju kehancuran atau kepunahan.
Begitu pula sebaliknya jika kebudayaan ada tanpa pendidikan maka kebudayaan tersebut aka kehilangan arah.
Kebudayaan yang dimiliki Indonesia tentunya berbeda-beda dengan banyaknya pulau dan daerah dengan
kebudayaannya yang beragam. Adanya pertukaran budaya baik antara dearah di Indonesia maupun Indonesia
dengan negara lain bukanlah untuk menyamakan kebudayaan tersebut, melainkan untuk menguatkan identitas
masing- masing budaya. Dan hal tersebut harus didukung oleh adanya pendidikan sehinga perbedaan kebudayaan
tersebutlah yang akan membuat Indonesia kaya.
Perkembangan Pendidikan di Indonesia saat ini tidak lepas dari perjuangan tokoh besar Pendidikan kita Ki Hajar
Dewantara yang merupakan pelopor berdirinya Perguruan Nasional Taman Siswa di Yogyakarta. Pemikiran Ki Hajar
Dewantara untuk memberikan kebebasan dan kemerdekaan belajar bagi rakyat Indonesia tersebut menjadi dasar lahirnya
konsep merdeka belajar
Perkembangan pendidikan di Indonesia sudah dimulai sejak zaman Pra-sejarah, Hindu Budha, Kolonial
hingga saat ini. Pendidikan pada masa penjajahan Belanda pada awalnya hanya digunakan untuk memenuhi
kebutuhan bangsa Belanda di Indonesia. Pada perkembangan selanjutnya pendidikan digunakan sebagai alat
penjajah untuk mencetak tenaga kerja murah atau pegawai rendahan yang sangat diperlukan untuk perusahaan-
perusahaan Belanda. Tujuan dan kebijakan politik pendidikan yang dibuat dan diterapkan oleh Belanda semata-
mata hanya untuk kepentingan pemerintah kolonial Belanda. Pendidikan kolonial tidak hanya berakibat negatif
bagi masyarakat Indonesia, tetapi juga memberikan dampak positif karena setelah penjajahan Belanda di
Indonesia berakhir dan Indonesia mencapai kemerdekaan sebagian penduduk di Indonesia khususnya di Jawa
sudah tidak menderita tuna aksara atau buta huruf lagi. Karena penduduk Indonesia telah lama mengenal
pendidikan atau sekolah. Pendidikan kolonial juga melahirkan tokoh-tokoh pergerakan nasional dan tokoh-tokoh
pendidikan yang berjiwa nasionalis dan patriotis untuk memperjuangkan nasib bangsa Indonesia. Pendidikan
masa kolonial Belanda tersebut merupakan pondasi awal dari pendidikan di Indonesia. Meskipun hanya beberapa
orang yang dapat merasakan pendidikan tersebut. Namun seiring berjalannya waktu pendidikan sudah bisa
dirasakan oleh semua orang, bahkan saat ini semua orang dapat merasakan pengajaran yang merdeka.
Melalui mata kuliah Filosofi Pendidikan Indonesia ini saya mendapatkan pemahaman dan
pengalaman baru terkait nilai-nilai filosofi Ki Hajar Dewantara. Gagasan yang dikemukakan Ki
Hadjar Dewantara mengenai pendidikan yang memperhatikan kodrat peserta didik dan
mempertimbangkan aspek keseimbangan cipta, rasa, dan karsa. Yaitu pendidikan yang tidak hanya
mengedepankan pengetahuan, tetapi juga mengembangkan keterampilan berfikir dan kecerdasan
batin. Pemahaman baru inilah yang menjadi refleksi diri saya untuk mengajar di sekolah nanti.
Pendidikan yang berpihak pada peserta didik dan memerdekakan peserta didik dalam pendidikan
abad ke-21 ini, yang akan saya praktekan dalam praktik PPL di sekolah mitra nantinya.

Anda mungkin juga menyukai