4: Argumentasi Kritis Nama : Muhammad Rizal Fahrul Setiyanto Prodi : PPG PGSD Ang. 2 Th 2023
Gerakan transformasi Ki Hajar Dewantara dalam Perkembangan Pendidikan
Sebelum dan Sesudah Kemerdekaan
Ki Hadjar Dewantara di kenal sebagai tokoh nasionalisme yang memperjuangkan bangsa
Indonesia. Awal Pendirian sekolah hanya ditujukan untuk mendidik calon pegawai, dan lahir sekolah bumi putra hanya mendidik orang-orang untuk membantu usaha dagang para pegawai. Konsep pendidikan ideal menurut Ki Hadjar Dewantara dapat dilihat dari sistem pendidikan Taman Siswa selalu mengutamakan semboyan-semboyan serta perlambangan dalam pengajaran dan pendidikan. Semboyan- semboyan dan perlambangan di tuangkan dalam bentuk sastra dan juga lukisan maupun wujud kesenian lainnya sehingga peserta didik dapat mudah mengingatnya. Semboyan dan perlambangan tersebut diantaranya: 1. Lawan Sastra Ngesti Mulia, inilah semboyan taman siswa yang pertama menjelaskan maksud berdirinya taman siswa pada tahun 1922 yang diartikan Kecerdasan Jiwa Menuju kea rah Kesejahteraan. 2. Suci Tata Ngesti Tunggal, menjelaskan terjadinya persatuan taman siswa pada tahun 1923 yang artinya dengan kesucian hari mengejar kesempurnaan. Dapat juga diartikan kescian dan ketertiban menuju kesatuan. 3. Tutu Wuri Handayani, artinya mengikuti di belakang sambil memberi pengaruh. Di maksudkan jangan menarik-narik anak dari depan biarkanlah mereka mencari jalan sendiri. Pamong boleh turun tangan apabila anak-anak salah jalan. Kemajuan yang sejari hanya dapat dengan perkembangan kodrati, tidak perlu mempergunakan perintah, paksaan dan hukuman. 4. Kita berhamba kepada sang anak, maksudnya pendidikan dengan ikhlas dan tidak terikat oleh apapun juga mendekati si terdidik untuk mengorbankan diri kepadanya. Jadi bukan murid untuk guru tetapi sebaliknya. 5. Rawe-rawe rantas, malang-malang putung, segalanya yang mengahlangi akan hancur. Semboyan ini di pakai untuk memperteguh kemauan. Pemimpin-pemimpin kita saat ini sebagian besar adalah hasil dari pendidikan dan pengajaran di zaman Belanda saat itu, namun begitu tidak dapat dikatakan bahwa mereka itu terasing dan kehilangan dasar-dasar nasionalnya. Menganggap tanah air kita semata-mata sebagai objek perdangan. Mencari dan mendapatkan keuntungan materil yang sebesar-besarnya itulah maksud dan tujuan dari segala usahanya dalam segala lapangan, tidak lebih dan tidak kurang. Pendidikan dan pengajaran diserahkan sama sekali kepada pada pendeta Kristen. Pendidikan di zaman Belanda yaitu melandaskan dengan pendidikan yang intelektualis, materialis, dan colonial sehingga banyak budaya kita dilupakan bahkan hilang. Saat ini pun banyak sekolah yang mengdaptasi pendidikan dari sistem budaya barat, tetapi sebaiknya tetap memberikan pengajaran tentang kultur dan sikap nasionalisme, karena pendidikan di zaman Belanda sangat kejam. Pendidikan saat ini yang sudah sangat jauh berkembang dari zaman kolonial hanya diperuntukkan untuk membantu para penjajah dalam bidang ekonomi, hanya diperbolehkan kaum laki-laki yang bersekolah, dan materi yang terbatas yang diajarkan di sekolah. Sedangkan pendidikan saat ini sudah maju seiring perkembangan zaman dan teknologi, banyak hal-hal yang dibuat oleh para pendidik untuk membantu mempermudah pekerjaan manusia. Karena otak manusia semakin berkembang sehingga banyak inovasi baru yang muncul, dan rakyat Indonesia saat zaman kolonial semakin sadar akan arti merdeka. Saat ini pendidikan sudah menjadi kebutuhan dasar bagi setiap orang. Pentingnya pendidikan sudah ada sejak kemerdekaan terdapat pada alenia ke-IV pembukaan UUD 1945 yang diantaranya menyatakan bahwa pemerintah Negara Republik Indonesia melindungi segenap bangsa Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan Indonesia setelah merdeka berupaya untuk menghilangkan paham-paham Pendidikan colonial. Pembelajaran di sekolah dilaksanakan dengan menambah berbagai budaya bangsa Indonesia. Pendidikan pada abad ke 21 menjadikan abad abad globalisasi. Pada saat ini pembelajaran tidak berfokus pada kebudayaan lagi. Akan tetapi, Pendidikan pada saat ini juga berfokus pada sikap berpikir kritis dan mampu memecahkan masalah, kecakapan komunikasi, kreativitas dan inovatisi, serta Kerjasama. Pada zaman ini teknologi juga berperan penting dalam dunia Pendidikan. Sebagai seorang guru kita haruslah bisa memanfaatkan sumber-sumber media pembelajaran yang berbasis tenologi pada saat ini