Anda di halaman 1dari 1

MODUL 5

KONDISI PENDIDIKAN
DIINDONESIA

KEGIATAN BELAJAR 1 KEGIATAN BELAJAR 3


SEJARA PENDIDIKAN DIINDONESIA
ALIRAN PENDIDIKAN NONFORMAL SEBAGAI

kondisi pendidikan di Indonesia pada masa awal


ALIRANPOKOK PENDIDIKAN
perkembangannya, pendidikan di Indonesia sangat diwarnai

oleh pendidikan yang berbasis sosial budaya dilanjutkan Perguruan Muhammadiyah lahir di bawah
dengan berbasis agama yang meliputi agama Hindu, Budha,
Islam, katolik, dan kristen protestan. Pendidikan berbasis
pengaruh kebangkitan nasional yang diawali
agama Hindu Budha berkembang pada masa kejayaan Hindu dengan berdirinya Budi Utomo tahun 1908
Budha titik begitu juga pendidikan berbasis ajaran Islam dan masuknya pengaruh pembaharuan dalam

berkembang sejak berkembangnya kerajaan Islam di


KEGIATAN BELAJAR 2 pemikiran Islam pada awal abad ke-20 titik
nusantara yang bertahan di masa penjajahan Belanda titik
penyebaran agama Islam melalui para Wali Songo kemudian SEJARAH PENDIDIKAN NONFORMAL DAN baik pada zaman penjajahan Belanda
berkembang agama Katolik yang dibawa misionaris oleh INFORMAL maupun setelah Merdeka sekolah
bangsa Portugis dan disusul bangsa Spanyol sedangkan

Muhammadiyah menampung semua golongan
pendidikan berlandaskan ajaran Kristen Protestan dibawa Pembangunan pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia
oleh Belanda. Pendidikan pada zaman penjajahan Belanda merupakan bagian integral dari pembangunan nasional yang pada
masyarakat. Pengakuan atas kebebasan anak
diarahkan untuk kepentingan penjajah melalui penyediaan hakekatnya bertujuan meningkatkan kualitas hidup manusia dan kehidupan adalah prinsip yang paling pokok pada
tenaga dan terampil yang akan digunakan oleh pemerintah masyarakat secara utuh dan menyeluruh titik pendidikan merupakan kunci
awal bagi suatu negara untuk membuka akses ke arah pembangunan yang taman siswa. Taman Siswa secara kuat
kolonial. Setelah kemerdekaan 17 Agustus 1945 yang mana di
lebih baik. Untuk membuka asas tersebut diperlukan kemampuan dasar
dalamnya memuat Pancasila sebagai dasar negara titik yaitu kemampuan keaksaraan titik tidak mengherankan bahwa pada masa
memberikan corak pada sistem pendidikan
persamaan dengan berjalannya revolusi fisik, pemerintah sebelum kemerdekaan, pendidikan non formal yang sangat diperhatikan nasional pada saat ini titik pendidikannya
mulai mempersiapkan sistem pendidikan nasional sesuai pemerintah adalah pemberantasan buta huruf. Pemberantasan buta huruf
adalah prasyarat untuk memperoleh berbagai kemampuan dasar belajar didasari pada aktivitas dan persetujuan
dengan amanat UUD 1945
agar siapapun dapat mencari, memperoleh, menggunakan dan mengolah melahirkan dan memupuk semangat bekerja
informasi untuk meningkatkan mutu hidup warga belajar masyarakat titik
pada masa kemerdekaan, selain diselenggarakan pemberantasan buta dan percaya diri pendidikan Kayu Tanam
huruf juga diadakan berbagai macam kursus Kewargaan negara,
kewanitaan kepanduan, dan lain-lain. Pada kaca kemerdekaan
tidak menggantungkan pada orang lain.

diselenggarakan program pengintegrasian kegiatan belajar dengan


pendidikan mata pencaharian, pembinaan generasi muda Paskibra,
olahragaan dan kewanitaan. Masa reformasi meliputi kegiatan kliping,
keaksaraan fungsional, PAUD kepemudaan, kesetaraan pelatihan kerja dan
lain-lain sesuai dengan tingkat kebutuhan masyarakat. Kegiatan
keaksaraan tampak sering dilakukan hampir pada setiap periode. Hal ini
menunjukkan betapa pentingnya kemerdekaan masyarakat melalui
pengenalan TVRI dan lain-lain. Belajar kan Bagi siapapun dari berbagai
kalangan dan kelompok usia. Hal ini sejalan dengan pembukaan resolusi
sidang umum perserikatan bangsa-bangsa yang menyatakan bahwa
"keaksaraan penting perolehan berbagai keterampilan Hidup baik bagi
anak-anak pemuda maupun orang dewasa, sehingga mereka dapat
mengatasi tantangan yang dihadapi dalam hidup mereka dan merupakan
langkah pokok dalam pendidikan dasar, yang merupakan faktor yang
sangat diperlukan untuk bisa berpartisipasi secara aktif dalam masyarakat
dan ekonomi abad ke-12"

Anda mungkin juga menyukai