ABSTRACT
Education in Indonesia has experienced various changes, in the form
of policies or laws. Islamic education has been an important part of
Indonesia's independence journey until now, issues regarding the
legality and the role of religious education in the national education
system are then recognized and can be applied at every level of
education. This paper aims to find out the history and Islamic
education system since independence, the new order, and the reform
era until now. This paper is library research where the writer collects
data from various references. The results of this study state the role
and position of Islamic education and make the position of religious
education (including Islamic education) an integral part of the national
education system. The law is seen as the starting point for the revival
of Islamic education within the framework of an equal educational
policy. Until now, many schools are implementing a full-day school
policy or establishing Integrated Islamic Schools.
18 | JPI, Vol. 3, No. 1, Januari 2023
Hajar Dewantara, ditujukan kepada semua Departemen Agama yang secara intensif
kepada sekolah dan guru agar: memperjuangkan politik pendidikan Islam.
1. Mengibarkan 'Sang Merah Putih' Orientasi Departemen Agama dalam
setiap hari di halaman sekolah. bidang pendidikan Islam berdasarkan
2. Menyanyikan lagu kebangsaan aspirasi umat Islam adalah agar
'Indonesia Raya'. pendidikan agama diajarkan di sekolah-
3. Menghentikan pengibaran bendera sekolah di samping pengembangan
Jepang dan menghapuskan nyanyian madrasah itu sendiri. Kebijakan
'Kimigayo'. pendidikan Islam semakin signifikan sejak
4. Menghapuskan pelajaran bahasa Departemen Agama mendapat
Jepang beserta segala upacara yang tanggungjawab membina dan
berasal dari Balatentara Jepang, dan pengembangan pendidikan agama di
5. Memberi semangat kabangsaan lembaga-lembaga pendidikan (Zuhairini,
kepada semua murid 1995).
Menteri Pendidikan Pengajaran dan
Pendidikan Islam sebagai bagian dari Kebudayaan (PP&K) yang pertama Ki
sistem pendidikan nasional mengalami Hadjar Dewantara menyatakan dengan
proses yang panjang, meskipun secara tegas bahwa pendidikan agama perlu
historis pendidikan Islam telah dijalankan di sekolah-sekolah negeri.
dipraktekkan jauh sebelum Indonesia Kemudian dalam rapat tertanggal 27
Merdeka. Keberadaan pendidikan Islam Desember 1945, Badan Pekerja Komite
pada awal kemerdekaan semakin jelas, Nasional Indonesia Pusat (BP-KNIP)
karena lembaga-lembaga tersebut telah mengusulkan kepada kementrian PP&K
diakui bahkan dilindungi dan (dalam hal ini Ki Hadjar Dewantara sendiri)
dikembangkan oleh pemerintah. Hal ini agar mengusahakan pembaharuan
sesuai dengan UUD 1945 pasal 31: hal pendidikan dan pengajaran di Indonesia
pendidikan, menyatakan : yang sesuai dengan rencana pokok usaha
1. Tiap-tiap warga negara berhak pendidikan dan pengajaran, termasuk di
mendapatkan pengajaran dalamnya masalah pengajaran agama,
2. Pemerintah mengusahakan dan madrasah dan pondok pesantren. Akan
menyelenggarakan satu sistem tetapi usulan BP-KNIP ini baru dapat
pengajaran nasional, yang diatur terlaksana pada masa kementrian (PP&K)
dengan Undang-Undang (Mustafa & dipegang oleh MR. Suwandi sekitar 1946
Aly, 1998). sampai dengan 1947. Hal ini disebabkan
ketidaksetabilan pemerintahan yang baru
Penyelenggaraan pendidikan Islam berdiri dan akibat gonta-ganti kabinet.
merupakan sub sistem pendidikan Sebagai usaha pembaharuan
nasional. Selain itu, berdasarkan rapat tersebut pemerintah membentuk panitia
Badan Pekerja Kamite Nasional Indonesia dan menerbitkan Surat Keputusan Menteri
Pusat (BPKNIP) tanggal 22 Desember PP&K, No. 104, tertanggal 1 Maret 1946
1945 diantaranya memutuskan bahwa yang di antara tugasnya terkait dengan
dalam rangka memajukan pendidikan dan pendidikan agama (Islam) adalah
pengajaran di negeri ini, pendidikan di (Poerbakawatja, 1970) : (a) Hendaknya
langgar-langgar dan madrasah-madrasah pelajaran agama diberikan pada semua
dianjurkan agar berjalan terus dan sekolah dalam jam pelajaran dan di
diperpesat. Pernyataan ini, kemudian Sekolah Rakyat (SR) diajarkan mulai
diikuti dengan keluarnya keputusan kelas IV, (b) Guru agama disediakan oleh
BPKNIP yang menyatakan agar Kementrian Agama dan dibayar oleh
madrasah-madrasah itu mendapatkan Pemerintah, (c) Guru agama harus
perhatian dan bantuan dari pemerintah mempunyai pengetahuan umum, (d)
(Husein, 1981). Pesantren dan madrasah harus dipertinggi
Perkembangan pendidikan Islam mutunya, (e) Tidak perlu bahasa Arab.
pada masa ini erat-terkait dengan peran
Jurnal Pendiidkan Indonesia: Teori, Penelitian dan Inovasi
20 | JPI, Vol. 3, No. 1, Januari 2023
E. DAFTAR PUSTAKA