Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Pendiidkan Indonesia:

Teori, Penelitian dan Inovasi


ISSN (Online): 2807-3878
Vol. 3, No. 1, Januari 2023 Halaman 17-25

ANALISIS HISTORIS PENDIDIKAN ISLAM SEJAK


KEMERDEKAAN, ORDE BARU, ERA REFORMASI HINGGA
SEKARANG (ZONASI & FULL DAY SCHOOL)
1Heru Prasetyo & 2Afifah Zulfa Destiyanti
1Institut
Agama Islam (IAI) Al-Azhaar Lubuklinggau,
2STAI Ar-Risalah Musi Rawas

Email: 1heru@iai-al-azhaar.ac.id, & 2afifahzulfaa16@gmail.com

RIWAYAT ARTIKEL ABSTRAK


Received : 2022-12-28 Pendidikan di Indonesia telah mengalami berbagai macam
Revised : 2022-12-28 perubahan, yang berupa kebijakan ataupun Undang-undang.
Accepted : 2023-01-10 Pendidikan Islam menjadi bagian penting dalam perjalanan
kemerdekaan Indonesia hingga sekarang, permasalahan mengenai
KATA KUNCI legalitas dan peran pendidikan agama dalam sistem pendidikan
Pendidikan Islam,
nasional yang kemudian diakui dan dapat diterapkan pada setiap
Orde Baru, Era Reformasi,
Full Day School. jenjang Pendidikan. Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui historis
dan sistem pendidikan Islam sejak kemerdekaan, order baru, era
KEYWORD reformasi hingga sekarang. Tulisan ini merupakan penelitian
Islamic Education, New kepustakaan (library research) dimana penulis mengumpulkan data
Order, Reform Era, dari berbagai referensi. Hasil dari penelitian ini menyebutkan peran
Full Day School. dan kedudukan pendidikan Islam serta menjadikan posisi pendidikan
agama (termasuk pendidikan Islam) sebagai bagian integral dari
sistem pendidikan nasional. Undang-undang tersebut dinilai sebagai
titik awal kebangkitan pendidikan Islam dalam bingkai kebijakan
pendidikan yang berkesetaraan. Hingga akhirnya saat ini banyak
sekolah yang menerapkan kebijakan full day school maupun
mendirikan Sekolah Islam Terpadu.

ABSTRACT
Education in Indonesia has experienced various changes, in the form
of policies or laws. Islamic education has been an important part of
Indonesia's independence journey until now, issues regarding the
legality and the role of religious education in the national education
system are then recognized and can be applied at every level of
education. This paper aims to find out the history and Islamic
education system since independence, the new order, and the reform
era until now. This paper is library research where the writer collects
data from various references. The results of this study state the role
and position of Islamic education and make the position of religious
education (including Islamic education) an integral part of the national
education system. The law is seen as the starting point for the revival
of Islamic education within the framework of an equal educational
policy. Until now, many schools are implementing a full-day school
policy or establishing Integrated Islamic Schools.
18 | JPI, Vol. 3, No. 1, Januari 2023

A. PENDAHULUAN kebijakan-kebijakan pemerintah terhadap


Pendidikan merupakan suatu pendidikan Islam. Pembahasan dimulai
aktivitas untuk mengembangkan seluruh dari kebijakan Pendidikan Islam dari masa
aspek kepribadian manusia yang berjalan ke masa (masa kemerdekaan, orde baru
seumur hidup. Dengan kata lain dan reformasi hingga sekarang).
pendidikan tidak hanya berlangsung di
sekolah namun juga mencakup dalam B. METODE PENELITIAN
lingkungan masyarakat, karena sejatinya Penulis dalam penelitian ini
pendidikan adalah belajar dimana saja menggunakan jenis pendekatan kualitatif
berada. Secara umum pendidikan dapat dengan melakukan kajian kepustakaan
diartikan sebagai usaha manusia untuk (Library Research). Teknik pengumpulan
membina kepribadiannya sesuai dengan data dalam hal ini penulis menggunakan
nilai-nilai di dalam masyarakat dan identifikasi wacana dari buku-buku yang
kebudayaan. Oleh karena itu, bagaimana terkait dengan tema penelitian. Penulis
pun sederhananya peradaban suatu dalam melakukan pengolahan data
masyarakat, di dalamnya terjadi atau penelitian melalui beberapa prosedur
berlangsungnya suatu proses pendidikan. yakni diawali dengan pengumpulan data,
Melalui hal itu, kerap kali dinyatakan selanjutnya melakukan reduksi data,
pendidikan telah ada sepanjang kemudian mendisplai data dan langkah
peradaban umat manusia. Pendidikan terakhir melakukan verifikasi data. Empat
pada hakikatnya merupakan usaha prosedur yang dilalui tersebut diharapkan
manusia melestarikan hidupnya. Dengan menjadikan tulisan dari hasil penelitian ini
demikian perkembangan manusia akan dapat bermanfaat bagi siapa pun yang
selaras dengan perkembangan dari membacanya.
pendidikan itu sendiri.
Perkembangan Pendidikan Islam di C. HASIL DAN PEMBAHASAN
Indonesia tidak dapat lepas dari a. Pendidikan Islam di Indonesia
perkembangan sejarah bangsa Indonesia Pada Zaman Kemerdekaan
dari masa penjajahan hingga masa Revolusi nasional meletus pada
sekarang (reformasi). Lembaga-lembaga tanggal 17 agustus 1945 dalam bentuk
pendidikan Islam seperti pesantren, Proklamasi Kemerdekaan. Adanya hal
Madrasah, Surau, dan semacamnya tersebut, tercapailah kemerdekaan yang
mempunyai andil besar terhadap proses telah di idam-idamkan oleh rakyat
pemerdekaan bangsa dari belenggu Indonesia. Proklamasi memetahkan
penjajah. Lembaga-lembaga tersebut belenggu penjajahan dan menimbulkan
menjadi tempat dan simbol perlawanan hidup baru di berbagai bidang, terutama
terhadap penjajah. dalam bidang pendidikan yang
Hingga masa kemerdekaan, orde memerlukan perubahan sistem pendidikan
lama, orde baru dan reformasi lembaga yang sesuai dengan suasana baru.
pendidikan Islam tetap memberikan peran Pada masa ini tujuan pendidikan
signifikan terhadap perkembangan bangsa, mengalami perubahan signifikan. Dari
mencerdaskan kehidupan ummat, dan pendidikan pada masa Belanda untuk
memberikan dasar-dasar pendidikan membentuk kelas elite dan tenaga terdidik
moral-keagamaan bagi kehidupan hidup yang murah, lalu pada masa Jepang
berbangsa dan bernegara. Begitu besar pendidikan bertujuan untuk menciptakan
dan signifikannya pendidikan Islam bagi tenaga buruh dan mobilisasi militer, maka
eksistensi bangsa Indonesia, akan tetapi pasca kemerdekaan, tahun 1946, melalui
banyak kalangan menilai bahwa SK Menteri PP dan Kebijakan, pendidikan
kebijakan-kebijakan pemerintah terhadap dinyatakan untuk menanamkan semangat
pendidikan Islam tidak sebanding dengan dan jiwa patriotisme, yang di-
besarnya peran dan jasanya bagi operasionalkan melalui instruksi umum
kemajuan bangsa Indonesia. Tulisan ini oleh Menteri Pengajaran pertama, Ki
berusaha mengulas perkembangan
Jurnal Pendiidkan Indonesia: Teori, Penelitian dan Inovasi
JPI, Vol. 3, No. 1, Januari 2023 | 19

Hajar Dewantara, ditujukan kepada semua Departemen Agama yang secara intensif
kepada sekolah dan guru agar: memperjuangkan politik pendidikan Islam.
1. Mengibarkan 'Sang Merah Putih' Orientasi Departemen Agama dalam
setiap hari di halaman sekolah. bidang pendidikan Islam berdasarkan
2. Menyanyikan lagu kebangsaan aspirasi umat Islam adalah agar
'Indonesia Raya'. pendidikan agama diajarkan di sekolah-
3. Menghentikan pengibaran bendera sekolah di samping pengembangan
Jepang dan menghapuskan nyanyian madrasah itu sendiri. Kebijakan
'Kimigayo'. pendidikan Islam semakin signifikan sejak
4. Menghapuskan pelajaran bahasa Departemen Agama mendapat
Jepang beserta segala upacara yang tanggungjawab membina dan
berasal dari Balatentara Jepang, dan pengembangan pendidikan agama di
5. Memberi semangat kabangsaan lembaga-lembaga pendidikan (Zuhairini,
kepada semua murid 1995).
Menteri Pendidikan Pengajaran dan
Pendidikan Islam sebagai bagian dari Kebudayaan (PP&K) yang pertama Ki
sistem pendidikan nasional mengalami Hadjar Dewantara menyatakan dengan
proses yang panjang, meskipun secara tegas bahwa pendidikan agama perlu
historis pendidikan Islam telah dijalankan di sekolah-sekolah negeri.
dipraktekkan jauh sebelum Indonesia Kemudian dalam rapat tertanggal 27
Merdeka. Keberadaan pendidikan Islam Desember 1945, Badan Pekerja Komite
pada awal kemerdekaan semakin jelas, Nasional Indonesia Pusat (BP-KNIP)
karena lembaga-lembaga tersebut telah mengusulkan kepada kementrian PP&K
diakui bahkan dilindungi dan (dalam hal ini Ki Hadjar Dewantara sendiri)
dikembangkan oleh pemerintah. Hal ini agar mengusahakan pembaharuan
sesuai dengan UUD 1945 pasal 31: hal pendidikan dan pengajaran di Indonesia
pendidikan, menyatakan : yang sesuai dengan rencana pokok usaha
1. Tiap-tiap warga negara berhak pendidikan dan pengajaran, termasuk di
mendapatkan pengajaran dalamnya masalah pengajaran agama,
2. Pemerintah mengusahakan dan madrasah dan pondok pesantren. Akan
menyelenggarakan satu sistem tetapi usulan BP-KNIP ini baru dapat
pengajaran nasional, yang diatur terlaksana pada masa kementrian (PP&K)
dengan Undang-Undang (Mustafa & dipegang oleh MR. Suwandi sekitar 1946
Aly, 1998). sampai dengan 1947. Hal ini disebabkan
ketidaksetabilan pemerintahan yang baru
Penyelenggaraan pendidikan Islam berdiri dan akibat gonta-ganti kabinet.
merupakan sub sistem pendidikan Sebagai usaha pembaharuan
nasional. Selain itu, berdasarkan rapat tersebut pemerintah membentuk panitia
Badan Pekerja Kamite Nasional Indonesia dan menerbitkan Surat Keputusan Menteri
Pusat (BPKNIP) tanggal 22 Desember PP&K, No. 104, tertanggal 1 Maret 1946
1945 diantaranya memutuskan bahwa yang di antara tugasnya terkait dengan
dalam rangka memajukan pendidikan dan pendidikan agama (Islam) adalah
pengajaran di negeri ini, pendidikan di (Poerbakawatja, 1970) : (a) Hendaknya
langgar-langgar dan madrasah-madrasah pelajaran agama diberikan pada semua
dianjurkan agar berjalan terus dan sekolah dalam jam pelajaran dan di
diperpesat. Pernyataan ini, kemudian Sekolah Rakyat (SR) diajarkan mulai
diikuti dengan keluarnya keputusan kelas IV, (b) Guru agama disediakan oleh
BPKNIP yang menyatakan agar Kementrian Agama dan dibayar oleh
madrasah-madrasah itu mendapatkan Pemerintah, (c) Guru agama harus
perhatian dan bantuan dari pemerintah mempunyai pengetahuan umum, (d)
(Husein, 1981). Pesantren dan madrasah harus dipertinggi
Perkembangan pendidikan Islam mutunya, (e) Tidak perlu bahasa Arab.
pada masa ini erat-terkait dengan peran
Jurnal Pendiidkan Indonesia: Teori, Penelitian dan Inovasi
20 | JPI, Vol. 3, No. 1, Januari 2023

Kemudian pendidikan Islam membentuk manusia-manusia


menemukan eksistensinya ketika Tap pembangunan yang berpancasila dan
MPRS No. 2 tahun 1960 menetapkan diarahkan untuk membentuk manusia
bahwa: "Pemberian pelajaran agama Indonesia yang sehat jasmani dan
pada semua tingkat pendidikan, mulai dari rohaninya; memiliki pengetahuan dan
Sekolah Dasar sampai dengan Perguruan keterampilan, dapat mengembangkan
Tinggi Negeri", di samping pengakuan kreativitas dan tanggung jawab, dapat
bahwa "Pesantren dan Madrasah sebagai menyerukan sikap demokrasi dan penuh
lembaga pendidikan yang otonom di tenggang rasa, dapat mengembangkan
bawah pembinaan Departemen Agama". kecerdasan yang tinggi dan disertai budi
pekerti yang luhur, mencintai bangsanya
b. Pendidikan Islam Pada Era Orde dan mencintai sesama manusia sesuai
Baru dengan ketentuan yang termaktub dalam
Pada masa ini, kebijakan sistem UUD 1945"
pendidikan Nasional didasarkan pada Tap Rumusan-rumusan selanjutnya
MPRS No.27, pasal 1 tanggal 5 Juli 1966; mengenai Pendidikan Nasional termuat
yang menetapkan bahwa "Agama, dan ditetapkan dalam GBHN melalui
pendidikan dan kebudayaan adalah unsur ketetapan MPR, tahun 1978, 1988, dan
mutlak dalam Nation and Character 1993. Rumusan tersebut semakin
Building", dan sekaligus menetapkan sempurna dengan lahirnya UU RI No. 2
bahwa "Pendidikan agama menjadi mata tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan
pelajaran pokok dan wajib diikuti oleh Nasional, dengan dilengkapi beberapa
setiap murid/mahasiswa sesuai dengan peraturan Pemerintah dalam kerangka
agamanya masing-masing". Pada pasal 4 pelaksanaannya. Menurut UU No. 2 tahun
TAP MPRS ini menyebutkan bahwa isi 1989 Pendidikan Nasional bertujuan:
pendidikan untuk mencapai dasar dan "Pendidikan nasional bertujuan
tujuan pendidikan adalah: mencerdaskan kehidupan bangsa dan
1. Mempertinggi mental, moral, budi mengembangkan manusia Indonesia
pekerti dan memperkuat keyakinan seutuhnya, yaitu manusia yang beriman
beragama. dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
2. Mempertinggi kecerdasan dan Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki
keterampilan. pengetahuan dan keterampilan,
3. Membina dan mengembangkan fisik kesehatan jasmani dan rohani,
yang kuat dan sehat. kepribadian yang mantap dan mandiri
serta rasa tanggungjawab
MPRS hasil Pemilu 1973 kemasyarakatan dan kebangsaan".
mengeluarkan ketetapan No. Berlakunya Undang-undang beserta
4/MPRS/1973 (juga dikenal dengan nama peraturan-peraturan pelaksanaannya,
GBHN); yang merumuskan bahwa tujuan maka penyelenggaraan semua tingkat
Pendidikan Nasional adalah sebagai pendidikan dari pra sekolah sampai
berikut: dengan Pendidikan Tinggi didasarkan
"Pendidikan pada hakekatnya adalah pada UU tersebut termasuk pendidikan
usaha sadar untuk mengembangkan Islam. Pada era orde baru kehidupan
kepribadian dan kemampuan di dalam dan beragama dan Pendidikan agama
di luar sekolah, berlangsung seumur hidup. khususnya, makin memperoleh tempat
Oleh karenanya, agar pendidikan dapat yang kuat dalam organisasi pemerintahan
dimiliki oleh seluruh rakyat dan sesuai dan dalam masyarakat. Dalam siding-
dengan kemampuan masing-masing sidang MPR yang menyusun GBHN sejak
individu, maka pendidikan adalah tahun 1973 hingga sekarang, selalu di
tanggungjawab keluarga, masyarakat dan tegaskan bahwa Pendidikan agama
pemerintah. Pembangunan di bidang menjadi mata pelajaran wajib di sekolah-
pendidikan didasarkan atas falsafah sekolah dalam semua jenjang Pendidikan,
Pancasila dan diarahkan untuk bahkan Pendidikan agama sudah
Jurnal Pendiidkan Indonesia: Teori, Penelitian dan Inovasi
JPI, Vol. 3, No. 1, Januari 2023 | 21

dikembangkan sejak Taman Kanak-kanak yang berlebih-lebihan (Darmaningtiyas,


(Bab V pasal 9 ayat 1 PP No.27 Tahun 2004).
1990 dalam UU No.2 Tahun 1989). Kesepuluh persoalan tersebut, yang
Pembangunan Nasional memang menjadi perdebatan hangat dan menuai
dilaksanakan dalam rangka pembangunan pro-kontra adalah persoalan agama atau
manusia Indonesia. Sasaran pendidkan agama, pasal 3 dan 4,
pembangunan jangka Panjang dalam terutama pasal 12 ayat 1 (a) yang
bidang agama adalah terbinanya berbunyi “setiap peserta didik pada setiap
keimanan bangsa Indonesia kepada lembaga/satuan pendidikan berhak
Tuhan Yang Maha Esa, dalam kehidapan mendapatkan pendidikan agama sesuai
yang selaras, seimbang dan serasi dengan agama yang dianutnya dan
anatara lahiriah dan rohiniah, mempunyai diajarkan oleh pendidik agama yang
jiwa yang dinamis dan semangat gotong seagama”. Karena itu, Majelis Nasional
royong, sehingga bangsa Indonesia Pendidikan Katholik (MNPK) dan Majelis
sanggup meneruskan perjuangan untuk Pendidikan Kristen (MPK) mengajukan
mencapai cita-cita tujuan nasional. keberatan atas pasal tersebut dengan
alasan bahwa pasal dan ayat tersebut
c. Pendidikan Islam Pada Era membelenggu gerakan kemandirian
Reformasi Hingga Sekarang sekolah-sekolah swasta yang realitanya
Pada awal reformasi, Sistem sangat “plural”. Selain itu, mereka
Pendidikan Nasional masih diatur oleh beranggapan bahwa undang-undang
UUSPN nomor 2 tahun 1989 yang tersebut terlalu menekankan pendidikan
menurut banyak kalangan sudah tidak agama di sekolah sekolah, sehingga
sesuai dengan Undang-undang No. 22 keberadaan lembaga pendidikan kejuruan,
tahun 1999 tentang otonomi daerah, Pasal etika dan etos kerja dilupakan.
11 yang menyatakan tentang "Daerah Terlepas dari pro-kontra tersebut,
berkewajiban menangani pendidikan". akhirnya UUSPN nomor 20 tahun 2003
Atas dasar kritikan itulah, disusun dan disahkan pada tanggal 8 Juli 2003.
disahkan Undang-undang No. 20 tahun Undang-undang ini dinilai bagi penggerak
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. pendidikan Islam sebagai titik awal
Proses pergantian UUSPN nomor 2 tahun kebangkitan pendidikan Islam. Secara
1989 ke UUSPN nomor 20 tahun 2003 eksplisit, UU ini menyebutkan peran dan
pada saat itu (awal tahun 2003) menuai kedudukan pendidikan Islam serta
pro dan kontra. Catatan media menjadikan posisi pendidikan agama
menunjukkan bahwa sepanjang (termasuk pendidikan Islam) sebagai
perdebatan rancangan UUSPN nomor 20 bagian integral dari sistem pendidikan
tahun 2003 hingga pengesahannya pada nasional. Hal ini menunjukkan adanya
tanggal 8 juli 2003 terdapat sepuluh materi pengakuan bangsa terhadap sumbangan
yang diperdebatkan yaitu, pertama besar pendidikan Islam (agama) dalam
masalah desentralisasi dan kerancauan upaya mendidik dan mencerdaskan
tanggungjawab perumusan UU Sisdiknas. kehidupan bangsa.
Kedua, ketidakjelasan tanggungjawab Selanjutnya, sebagaimana amanat
pemerintah daerah dan pusat, ketiga UUSPN nomor 20 Tahun 2003 Pasal 12
tanggungan biaya pendidikan antara ayat (4), Pasal 30 ayat (5), dan Pasal 37
pemerintah dan masyarakat, keempat ayat (3) tentang perlunya menetapkan
pendidikan formal dan non-formal, kelima Peraturan Pemerintah tentang Pendidikan
sentralitas agama, keenam UU Sisdiknas Agama dan Pendidikan Keagamaan,
melahirkan watak inlander dan orientasi maka ditetapkanlah PP nomor 55 Tahun
inward looking. Ketujuh, pembebanan 2007 tentang pendidikan agama dan
sumberdaya pada masyarakat, kedelapan keagamaan yang berfungsi sebagai
adanya dominasi guru, kesembilan asumsi panduan teknis dalam mengatur
liberalisasi pendidikan, dan kesepuluh pelaksanaan pendidikan agama dan
etatisme atau campur tangan pemerintah keagamaan. Seperti dalam pasal 1 ayat 1
Jurnal Pendiidkan Indonesia: Teori, Penelitian dan Inovasi
22 | JPI, Vol. 3, No. 1, Januari 2023

menjelaskan bahwa “Pendidikan agama 2. Akan menjamin pemerataan akses


adalah pendidikan yang memberikan Pendidikan di seluruh wilayah
pengetahuan dan membentuk sikap, Indonesia
kepribadian, dan keterampilan peserta 3. Dapat mendekatkan lingkungan
didik dalam mengamalkan ajaran sekolah dengan peserta didik
agamanya, yang dilaksanakan sekurang- 4. Menghilangkan eksklusivitas dan
kurangnya melalui mata pelajaran/kuliah diskriminasi di sekolah negeri
pada semua jalur, jenjang, dan jenis 5. System zonasi diharapkan mampu
pendidikan.” Kemudian pasal 3 ayat 1 membantu pemerintah dalam
menjelaskan bahwa “Setiap satuan memberikan bantuan yang lebih tepat
pendidikan pada semua jalur, jenjang, dan sasaran.
jenis pendidikan wajib menyelenggarakan
pendidikan agama.” Adanya Undang- Pelaksanaan PPDB mengikuti aturan
undang Sistem Pendidikan Nasional baru yakni paraturan Permendikbud
nomor 20 tahun 2003 dan di lanjutkan PP Nomor 14 Tahun 2018, beberapa hal yang
no 55 tahun 2007 menjadikan pendidikan perlu diperhatikan mengenai sistem
Islam semakin diakui dan turut berperan zonasi dalam PPDB 2018 diantaranya:
dalam peningkatan kualitas bangsa, selain 1. Sekolah yang diselenggarakan oleh
itu pertumbuhan dan perkembangan pemerintah daerah (pemda) wajib
pendidikan Islam akan lebih baik menerima calon peserta didik
dibanding dengan kebijakan-kebijakan berdomisili pada radius zona terdekat
sebelumnya. dari sekolah dengan kuota paling
sedikit 90% dari total jumlah
d. Kebijakan Zonasi Pada Era keseluruhan peserta didik yang
Pendidikan Saat Ini diterima.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan 2. Domisili calon peserta didik yang
Muhadjir Effendy yang menjabat pada termasuk dalam zonasi sekolah
saat itu menjelaskan bahwa "Sistem didasarkan pada alamat kartu
zonasi merupakan landasan pokok keluarga (KK) yang diterbitkan paling
penataan reformasi sekolah secara lambat 6 (enam) bulan sebelum
keseluruhan mulai dari Taman Kanak- pelaksanaan PPDB.
kanak (TK) hingga Sekolah Menengah 3. Radius zona terdekat dalam sistem
Atas (SMA) (Tirto, n.d.)". Muhadjir Effendy zonasi ditetapkan oleh pemda sesuai
menegaskan bahwa kebijakan zonasi dengan kondisi di daerah tersebut
adalah kebijakan yang utuh dan dengan memperhatikan ketersediaan
terintegrasi. Penerimaan peserta didik anak usia sekolah di daerah tersebut;
baru (PPDB) hanyalah salah satu aspek dan jumlah ketersediaan daya
saja, namun kebijakan ini memiliki kaitan tampung sekolah.
dengan guru dan tenaga kependidikan, 4. Penetapan radius zona pada sistem
sekolah, penguatan pendidikan karakter, zonasi ditentukan oleh pemda
bantuan-bantuan pendidikan, serta dengan melibatkan
anggaran pendidikan. musyawarah/kelompok kerja kepala
Sistem zonasi PPDB merupakan sekolah.
kebijakan yang telah berjalan sejak tahun 5. Bagi sekolah yang berada di daerah
2017, yang dimaksudkan untuk perbatasan provinsi/kabupaten/kota,
pemerataan kualitas Pendidikan, yang ketentuan persentase penerimaan
diharapkan dapat menghilangkan dikotomi siswa dan radius zona terdekat dapat
sekolah unggulan dan non-unggulan. ditetapkan melalui kesepakatan
Sekretaris jendral (sekjen) Kemendikbud, tertulis antarpemerintah daerah yang
Didik Suhardi membeberkan manfaat saling berbatasan.
zonasi Pendidikan, antara lain: 6. Calon siswa di luar zonasi dapat
1. Untuk mempermudah redistribusi diterima melalui beberapa cara yakni:
guru
Jurnal Pendiidkan Indonesia: Teori, Penelitian dan Inovasi
JPI, Vol. 3, No. 1, Januari 2023 | 23

1) Melalui jalur prestasi dengan dengan waktu di sekolah yang lebih


kuota paling banyak 5% (lima panjang atau lama dibandingkan dengan
persen) dari total jumlah sekolah-sekolah pada umumnya
keseluruhan peserta didik yang (Sulistyaningsih, 2008). Berdasarkan
diterima. paparan pendapat tersebut, maka penulis
2) Alasan perpindahan domisili menyimpulkan bahwa full day school
orangtua/wali atau alasan terjadi adalah sekolah yang menyelenggarakan
bencana alam/sosial dengan pembelajaran sehari penuh dari pagi
paling banyak 5% (lima persen) hingga sore dengan sebagian waktunya
dari total keseluruhan siswa yang digunakan untuk program pelajaran yang
diterima. suasananya informal serta menyenangkan
7. Sistem zonasi menjadi prioritas bagi siswa. Sekolah dapat mengatur
utama atau terpenting dalam PPDB jadwal pelajaran dengan bebas sesuai
jenjang SMP dan SMA. Setelah dengan bobot mata pelajaran yang telah
seleksi zonasi baru kemudian ditetapkan.
dipertimbangkan hasil seleksi ujian
tingkat SD atau hasil ujian nasional 2. Tujuan Pembelajaran Full Day
SMP untuk tingkat SMA. School
8. Untuk jenjang SD, sistem zonasi Pelaksanaan full day school
menjadi pertimbangan seleksi tahap merupakan salah satu alternatif untuk
kedua setelah faktor minimum usia mengatasi berbagai masalah pendidikan,
masuk sekolah sudah terpenuhi. baik dalam prestasi maupun dalam hal
Sedangkan bagi SMK sama sekali moral atau akhlak. Dengan mengikuti full
tidak terikat mengikuti sistem zonasi day school, orang tua dapat mencegah
(Enggar, n.d.). dan menetralisir kemungkinan dari
kegiatan-kegiatan anak yang menjerumus
e. Kebijakan Tentang Full Day School pada kegiatan yang negatif. Salah satu
1. Pengertian Full Day School alasan para orang tua memilih dan
Full day school berasal dari bahasa memasukkan anaknya ke full day school
Inggris, yaitu full artinya penuh, day adalah dari segi edukasi siswa
artinya hari, sedangkan school artinya (Baharuddin, 2010). Banyak alasan
sekolah. Pengertian full day school adalah mengapa full day school menjadi
sekolah sepanjang hari atau proses alternative pilihan oran tua, di antaranya:
belajar mengajar yang diberlakukan dari a. Meningkatnya jumlah orangtua yang
pagi hari sampai sore hari, mulai pukul bekerja (parent-career) yang kurang
06.45-15.30 WIB, dengan durasi istirahat memberikan perhatian kepada
setiap dua jam sekali. Adapun demikian, anaknya, terutama yang
sekolah dapat mengatur jadwal pelajaran berhubungan dengan aktivitas anak
dengan leluasa, disesuaikan dengan setelah pulang dari sekolah.
bobot mata pelajaran dan ditambah b. Perubahan sosial budaya yang terjadi
dengan pendalaman materi. Hal yang di masyarakat, dari masyarakat
diutamakan dalam full day school adalah agraris menuju ke masyarakat
pengaturan jadwal mata pelajaran dan industri. Perubahan tersebut jelas
pendalaman (Baharuddin, 2010). berpengaruh pada pola pikir dan cara
Sulistyaningsih menyatakan bahwa pandang masyarakat. Kemajuan
“sekolah bertipe full day ini berlangsung sains dan teknologi yang begitu cepat
hampir sehari penuh lamanya, yakni dari perkembangannya, terutama
pukul 08.00 pagi hingga 15.00 sore”. teknologi komunikasi dan informasi
Sistem full day school adalah komponen- lingkungan kehidupan perkotaan
komponen yang disusun dengan teratur yang menjurus kearah individualisme.
dan baik untuk menunjang proses c. Perubahan sosial budaya
pendewasaan manusia (peserta didik) memengaruhi pola pikir dan cara
melalui upaya pengajaran dan pelatihan pandang masyarakat. Salah satu ciri
Jurnal Pendiidkan Indonesia: Teori, Penelitian dan Inovasi
24 | JPI, Vol. 3, No. 1, Januari 2023

masyarakat industri adalah mengukur Sehingga pendidikan tidak hanya teori


keberhasilan dengan materi. Hal ini mineed tetapi aplikasi ilmu”. Oleh karena
sangat berpengaruh terhadap pola itu, agar semua terakomodir, maka
kehidupan masyarakat yang akhirnya kurikulum program full day school didesain
berdampak pada perubahan peran. untuk menjangkau masing-masing bagian
Peran ibu yang dahulu hanya dari perkembangan siswa.
sebagai ibu rumah tangga, dengan
tugas utamanya mendidik anak, D. KESIMPULAN
mulai bergeser. Peran ibu di zaman Kondisi sosial-politik adalah dominan
sekarang tidak hanya sebatas mempengaruhi iklim pendidikan nasional
sebagai ibu rumah tangga, namun setelah Indonesia merdeka dalam masa
seorang ibu juga dituntut untuk dapat orde lama, antara lain berupa: pertama,
berkarier di luar rumah. masa jabatan Menteri Pengajaran yang
d. Kemajuan ilmu pengetahuan dan relatif singkat akibat sering terjadi
teknologi begitu cepat sehingga jika pergantian menteri sebagaimana disebut
tidak dicermati, maka kita akan di atas membawa implikasi buruk
menjadi korban, terutama korban terhadap proses dunia pendidikan di
teknologi komunikasi. Semakin Indonesia. Kedua, minimnya jumlah guru,
canggihnya perkembangan di dunia terutama guru Sekolah Dasar, akibat
komunikasi, dunia seolah-olah sudah keikutsertaan mereka dalam perang
tanpa batas (borderless world), kemerdekaan, demikian pula halnya
dengan banyaknya program televisi dengan para pelajar yang merangkap
serta menjamurnya stasiun televisi fungsi sebagai tentara, menimbulkan
membuat anak-anak lebih enjoy terpecahnya konsentrasi pendidikan ke
untuk duduk di depan televisi dan arah perjuangan nasional. Ketiga,
bermain play station (PS). Adanya fasilitas sekolah banyak yang hancur
perubahan-perubahan di atas akibat perang atau karena dipakai sebagai
merupakan suatu sinyal penting barak militer, mengakibatkan terhentinya
untuk dicarikan alternatif proses belajar-mengajar di kelas.
pemecahannya. Melihat kondisi Keempat, belum terbentuknya undang-
tersebut, akhirnya para praktisi undang tentang pendidikan nasional.
pendidikan berpikir keras untuk Mencermati fenomena tersebut di atas,
merumuskan suatu paradigma baru maka dapatlah dikemukakan bahwa
dalam dunia pendidikan. pendidikan Islam saat tersebut mengalami
banyak kendala ke arah
Full day school selain bertujuan perkembangannya.
mengembangkan manajemen mutu Pada masa orde baru
pendidikan yang paling utama adalah full penyelenggaraan pendidikan agama
day school bertujuan sebagai salah satu barulah mendapat perhatian dari
upaya pembinaan akidah dan akhlak pemerintah. Hal tersebut ditandai dengan
siswa dan menanamkan nilai-nilai positif. bentuk kebijakan pemerintah lewat SKB
Full day school juga memberikan dasar tiga mentri di tahun 1974 tentang
yang kuat dalam belajar pada segala peningkatan mutu pendidikan madrasah.
aspek yaitu perkembangan intelektual, Langkah kebijakan pemerintah di masa
fisik, sosial dan emosional. Dalam sistem orde baru ini adalah semakian dipertegas
full day school, sekolah memiliki waktu dengan diterbitkannya UU Nomor 2 tahun
yang lebih panjang dibandingkan dengan 1989 tentang sistem pendidikan nasional
sekolah dasar konvensional pada yang menggantikan UU sebelumnya.
umumnya. Sebagaimana Seli mengatakan Dalam konteks ini penegasan definitif
bahwa “waktu untuk mendidik siswa tentang madrasah ditetapkan melalui
dalam sistem full day school lebih banyak keputusan operasional dan dikategorikan
sehingga tidak hanya teori, tetapi praktek sebagai pendidikan sekolah tanpa
mendapatkan proporsi waktu yang lebih. menghilangkan karakter keagamaannya.
Jurnal Pendiidkan Indonesia: Teori, Penelitian dan Inovasi
JPI, Vol. 3, No. 1, Januari 2023 | 25

Harapan baru muncul pada masa


reformasi dengan ditetapkannya UUSPN
nomor 20 tahun 2003 yang secara
eksplisit menyebutkan peran dan
kedudukan pendidikan Islam serta
menjadikan posisi pendidikan agama
(termasuk pendidikan Islam) sebagai
bagian integral dari sistem pendidikan
nasional. Undang-undang tersebut dinilai
sebagai titik awal kebangkitan pendidikan
Islam dalam bingkai kebijakan pendidikan
yang berkesetaraan.

E. DAFTAR PUSTAKA

Baharuddin. (2010). Pendidikan dan


Psikologi perkembangan. Yogyakarta:
Ar-Ruzz Media.
Darmaningtiyas. (2004). Membongkar
Ideologi Pendidikan, Jelajah Undang-
Undang Sistem Pendidikan Nasional.
Yogyakarta: Resolusi Press.
Enggar, Y. (n.d.). Retrieved from
https://edukasi.kompas.com/read/201
8/06/05/16092291/ini-aturan-
mengenai-sistem-zonasi.
Husein, M. (1981). Pendidikan Islam
dalam Lintas Sejarah. Yogyakarta:
Nur Cahaya.
Mustafa, & Aly, A. (1998). Sejarah
Pendidikan Islam di Indonesia.
Bandung: CV Pustaka Setia.
Poerbakawatja, S. (1970). Pendidikan
dalam Alam Indonesia Merdeka.
Jakarta: Gunung Agung.
Sulistyaningsih, W. (2008). Full Day
School dan Optimalisasi
Perkembangan Anak. Yogyakarta:
Paradigma Indonesia.
Tirto. (n.d.). Retrieved from
https://tirto.id/mendikbud-sistem-
zonasi-adalah-landasan-penataan-
reformasi-sekolah-cK3G
Zuhairini. (1995). Sejarah Pendidikan
Islam. Jakarta: Bumi Aksara.

Jurnal Pendiidkan Indonesia: Teori, Penelitian dan Inovasi

Anda mungkin juga menyukai