Anda di halaman 1dari 10

ISTORIA: Jurnal Pendidikan dan Sejarah

Volume 16, No 2, September 2020


Tersedia Online: https://journal.uny.ac.id/index.php/istoria

KEBIJAKAN SISTEM PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIA


PADA MASA ORDE BARU

Sri Andini
Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Yogyakarta
e-mail: sriandini.2017@student.uny.ac.id
Abstrak
Peneltian ini bertujuan untuk: mengetahui bagaimana pemerintah pada masa Orde Baru
membuat kebijakan dalam sistem pendidikan Islam di Indonesia. Metode penelitian yang
digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan historis. Dalam penelitian ini penulis
menggunakan studi kepustakaan dan mengolah data dengan cara deskriptif analisis. Studi
kepustakaan yaitu penulis banyak mencari dan membaca buku berkaitan dengan materi apa yang
dibahas, kemudian mengutip dari berbagai sumber-sumber yang dibaca yang memiliki keterkaitan
dengan bahasan penulis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: pendidikan Islam di Indonesia
sudah berlangsung sejak lama karena pembahasan mengenai pendidikan Islam di Indonesia juga
berkaitan dengan masuknya Islam di Nusantara, hubungan pemerintah masa Orde Lama dan Orde
Baru dengan umat Islam kurang baik yang berdampak pada kebijakan yang kurang mendukung
bagi umat Islam dan pendidikan Islam. Namun pada perkembangan berikutnya sikap pemerintah
Orde Baru mulai melunak dengan membuat kebijakan yang pro terhadap pendidikan Islam.
Pendidikan Islam akhirnya mulai berkembang pada masa Orde Baru.
Kata kunci: kebijakan, pendidikan islam, orde baru

ISLAMIC EDUCATION SYSTEM POLICY IN INDONESIA


DURING THE NEW ORDER
ABSTRACT
This research aims to: find out how the government during the New Order made policies in
the Islamic education system in Indonesia. The research method used is qualitative research with a
historical approach. In this study the authors used a literature study and processed data by means
of descriptive analysis. Literature study is that many writers look for and read books related to
what material is discussed, then quote from various sources read that have relevance to the writer's
discussion. The results of the study show that: Islamic education in Indonesia has been going on
for a long time because discussions on Islamic education in Indonesia are also related to the entry
of Islam in the Nusantara, the relationship between the government of the Old Order and New
Order with Muslims is not good which has an impact on policies that are less supportive for the
people Islam and Islamic education. However, in subsequent developments the attitude of the New
Order government began to soften by making policies that were pro-Islamic education. Islamic
education finally began to develop during the New Order.
Keywords: policy, Islamic education, new order

ISTORIA: Jurnal Pendidikan dan Sejarah


p-ISSN: 1858-2621 e-ISSN: 2615-2150
2 – ISTORIA: Jurnal Pendidikan dan Sejarah

Pendahuluan mencerdaskan kehidupan masyarakat


Indonesia.
Pendidikan merupakan fenomena Pendidikan dan pengajaran Islam
universal yang terjadi sepanjang hayat memiliki tujuan yakni sebagai proses
manusia, karena dimana ada kehidupan pembentukan peserta didik (manusia) agar
distulah sudah pasti berlangsung pendidikan sesuai dengan fitrah dan keberadaannya. Hal
(Siswoyo, 2013, p.1). Proses pendidikan ini menandakan adanya kebebasan gerak bagi
terjadi secara alamiah sejak manusia ada. setiap peserta didik untuk mengembangkan
Pendidikan dipersepsikan berbagai macam potensi yang dimilikinya secara maksimal.
versi oleh masyarakat. Ada yang Terbukti ketika pada masa kejayaan Islam
mempersepsikannya sebagai sebuah usaha pendidikan telah mampu menjalankan
pendewasaan individu atau kelompok perannya sebagai wadah pemberdayaan
masyarakat, usaha pemindahan tradisi atau peserta didik (Tolchah, 2015, p.114). Selain
pelestarian (warisan) dari satu generasi ke itu pendidikan Islam juga memiliki kontribusi
generasi berikutnya, pembekalan pengetahuan dalam mewarnai kehidupan masyarakat yang
dan ketrampilan, dan ada pula yang majemuk seperti masyarakat Indonesia
mengidentikkan pendidikan dengan kegiatan melalui penanaman nilai-nilai untuk
bersekolah atau belajar (Jabar, 2016, p.1). menumbuhkan kesadaran serta memahami
Terlepas dari banyaknya persepsi tentang perbedaan manusia (Salmiwati, 2013, p. 340).
pendidikan, semua sepakat bahwa pendidikan Menanamkan konsep pendidikan
adalah usaha sadar untuk menanamkan nilai agama kepada peserta didik merupakan hal
norma, tradisi, mengajarakan pengetahuan dan sangat penting dalam proses pembelajaran,
keterampilan kepada individu atau peserta maka tak heran jika pendidikan agama turut
didik agar memiliki kompetensi (sikap, dimasukkan ke dalam kurikulum pendidikan
pengetahuan, dan keterampilan). nasional. Hal ini karena pendidikan agama
Di Indonesia pendidikan mengalami merupakan merupakan salah satu materi yang
perjalanan sejarah yang begitu panjang. Dari bertujuan meningkatkan akhlak mulia serta
mulai masa Orde Lama, Orde Baru, nilai-nilai spiritual, pendidikan agamapun
Reformasi sampai sekarang yang mana dalam menjadi salah satu mata pelajaran wajib baik
masing-masing zaman memiliki dinamikanya di tingkat sekolah dasar, menengah, sampai
sendiri. Hal ini dikarenakan pendidikan selalu perguruan tinggi Seiring perjalanannya yang
mengikuti perubahan zaman dan kondisi panjang sejarah pendidikan Islam selalu
pemerintahan suatu bangsa. Maka dari itu mengalami pasang surut dalam periode yang
setiap pendidikan di suatu masa selalu berbeda mengikuti situasi dan kondisi setiap
mencerminkan masa atau pemerintahan yang jamannya. Dalam artikel ini akan membahas
sedang berlangsung. Sebenarnya sejarah tentang kebijakan sistem pendidikan Islam di
pendidikan Indonesia sudah berlangsung Indonesia pada masa Orde Baru.
sangat lama.
Islam yang merupakan agama dengan
pemeluk mayoritas di Indonesia turut
memberikan pengaruh terhadap corak
kehidupan masyarakat dalam berbagai bidang
kehidupan salah satunya dalam bidang
pendidikan. Berbicara mengenai pendidikan
Islam di Indonesia maka tidak lepas dari
masuknya agama Islam itu sendiri ke
Indonesia. Dalam sebuah seminar yng
dilaksanakan tahun 1969 dan 1978
disimpulkan bahwa Islam masuk ke Indonesia
langsung dari Arab sekitar abad ke 1H/7M
(Husain, 2017, p.6). Kemudian dalam
perkembangannya pendidikan Islam banyak
memanikan peranannya dalam rangka

Volume 16, No 2, September 2020


Kebijakan Sistem Pendidikan Islam di Indonesia pada Masa Orde Baru 3
Sri Andini

Metode Penelitian dari berbagai sumber-sumber yang dibaca


yang memiliki keterkaitan dengan bahasan
Metode penelitian yang digunakan
penulis. Kemudian penulis mengolah data
dalam penulisan artikel ini adalah penelitian
dengan cara deskriptif analisis yaitu membuat
kualitatif dengan pendekatan historis. Dalam
serangkaian kata untuk memberikan gambaran
pembuatan artikel ini penulis menggunakan
yang tepat dan akurat mengenai objek yang
metode studi kepustakaan dan mengolah data
dibahas melalui data-data dan sumber pustaka
dengan cara deskriptif analitik. Studi
yang telah berhasil dikumpulkan, lalu
kepustakaan yaitu penulis banyak mencari dan
dianalisis untuk kemudian ditarik
membaca buku dan jurnal berkaitan dengan
kesimpulan..
materi apa yang dibahas, kemudian mengutip

Hasil dan Pembahasan harus mengikuti doktrin dari pemerintah


pusat.
Kondisi Pendidikan Indonesia Masa Orde
Baru 2. Kedua, kebijakan yang menimbulkan
Pasca turunnya Presiden Soeharto kesan diskriminatif pada sekolah swasta,
maka secara otomatis pemerintahan rezim sehingga seolah-olah pendidikan hanyalah
orde lamapun mulai terhenti dan berganti milik pemerintah. Hal ini tentu saja
menjadi rezim orde baru. Pemerintahan orde menciptakan ruang pemisah antara
baru dimulai semenjak Soeharto ditunjuk sekolah-sekolah yang berstatus negri dan
menjadi Presiden berdasarkan Dekrit MPRS swasta. Kualitas sekolah swasta cenderung
pada 12 Februari 1967. Orde baru merupakan diabaikan karena sarana dan prasarana
masa pemerintahan terlama yang pernah serta dana hanya tersalurkan kepada
terjadi di Indonesia yakni selama 32 tahun sekolah negri atau milik pemerintah.
dibawah kepemimpinan Presiden Soeharto.
Pemerintahan masa Orde Lama 3. Ketiga, pendidikan masa Orde Baru secara
mempunyai 4 pola dasar tatanan kenegaraan kualitas belum mampu memberdayakan
yaitu : 1) Pancasila dan UUD 1945 yang harus rakyat Indonesia. Hal ini terjadi
dilaksanakan secara murni, 2) mengisi karenapemerintahan masa Orde Baru
kemerdekaan dengan menciptakan keadilan memang sudah merancang pendidikan
bagi seluruh rakyat Indonesia sesuai Pancasila sebagai sarana untuk melanggengka
dan UUD 1945, 3) menciptakan sistem negara kekuasaannya.
dengan supremasi hukum guna membangun Pendidikan masa orde baru penuh
masyarakat yang demokratis, 4) dengan intrik dunia politik dan birokrasi.
melaksanakan pembangunan di segala bidang Kurikulum berbasis nasional, evaluasi
(Suharto, 2013, p.366). Orde Baru adalah pembelajaran terpusat pada Nila Ebta Murni
masa dimana kebijakan pemerintah (NEM), pembelajaran hanya hanya
difokuskan kepada pembangunan yang mengutamaka aspek kognitif dan
dipahami sebagai tahap menuju modernitas. mengabaikan aspek afektif serta psikomotor
Kemudian permasalahan-permasalahan mulai (Suharto, 2013, 367). Pendidikan masa orde
bermunculan baik di bidang ekonomi, budaya, baru dapat dikatakan bersifat sangat
politis dan juga pendidikan. sentralistik, yang berarti bahwa segala
Dalam bidang pendidikan terdapat 3 kebijakan didominasi dan diatur secara
persoalan kebijakan yang mana dampaknya langsung oleh pemerintah pusat. Meskipun
masih sangat terasa sampai saat ini. Beberapa tidak menuntut kemungkinan hal ini memiliki
kebijakan tersebut adalah (Suharto, 2013, pp. kelebihan yaitu bahwa standar mutu
366-367): pendidikan menjadi lebih jelas. Sedangkan
kebijakan ini juga membawa beberapa
1. Pertama, kebijakan pendidikan nasional dampak negatif dimana sekolah menjadi tidak
yang sifatnya sentralistik dan menekankan memiliki ruang kebebasan untuk menentukan
pada keseragaman (uniformitas). sendiri arah dan tujuan pendidikannya.
Kebijakan ini membuat segala hal dalam Kebijakan pendidikan masa Orde
masalah pendidikan dibuat seragam dan Baru semakin jelas terlihat ketika
3
Kebijakan Sistem Pendidikan Islam di Indonesia pada Masa Orde Baru 3
Sri Andini

dikeluarkannya Undang-Undang Nomor 2 Islam pendidikan memiliki misi sebagai


Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan pelayan kemanusiaan dalam mewujudkan
Nasional. Dimana dalam UU tersebut semua kebahagiaan individu dan masyarakat. Secara
sistem pendidikan yang ada di Indonesia universal Allah swt menyerukan kepada
bagaimanapun kondisinya haruslah mengacu seluruh umat manusia agar masuk ke dalam
pada UU tersebut. Hal ini merupakan upaya Islam secarah kaffah (menyeluruh). Hal ini
yang dicanangkan pemerintah untuk karena ajaran Islam bukan hanya mencakup
menyukseskan pendidikan pada masa Orde satu aspek saja, tetapi mencakup segala aspek
Baru, namun pada realisasinya kebijakan ini kehidupan manusia yang intinya adalah
hanyalah mengarah pada pada suatu tujuan mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di
memperkuat hegemoni pemerintahan Orde akhirat . Salah satu aspek ajaran Islam dalam
Lama di hadapan masyarakat (Muzammil, kehidupan adalah pendidikan Islam dimana
2016, p.195). konsep pendidikannya bersumber dari ajaran
Kebijakan pada masa Orde Baru Islam, yakni Al-Quran dan Al-Hadis serta
memang lebih banyak mengandung unsur hasil penalaran para ulama (Rusmin, 2017, p.
politisasi dan menutup ruang aspirasi politik 73).
bagi masyarakat utamanya di kalangan Terdapat tiga hal mendasar yang
mahasiswa di Perguruan Tinggi. Kemudian berkaitan dengan pendidikan umat Islam: (a)
bagi para Pegawai Negeri Sipil yang umat Islam tidak boleh menjadi umat yang
berkecimpung dalam bidang pendidikan juga bodoh maka dari itu harus punya pendidikan.
tidak diperkenankan menjadi anggota dalam (b) umat Islam harus mengetahui dan
parti politik tertentu, sehingga hanya memiliki menjalankan kewajiban-kewajiban sehingga
satu orientasi yaitu loyalitas terhadap dengan itu ia akan mengetahui hak-hak yang
pemerintah dan negara. Meskipun segala menjadi miliknya. (c) umat Islam tidak hanya
bentuk sistem pendidika diatur pemerintah dituntut punya pengetahuan teoritis, tapi juga
namun anggaran dana untuk bidang keterampilan (skill) sebagai sarana
pendidikan sangatlah minim dengan memperoleh hal-hal yang berkenaan dengan
prosentase 10% dari APBN. haknya. Menurut Hasan al-Banna aspek
ketuhanan atau keimanan merupakan segi
Konsep Pendidikan Islam terpenting dalam pendidikan Islam. Hal ini
Berbicara mengenai pendidikan Islam karena tujuan pertama dari pendidikan Islam
artinya membuka suatu persoalan yang adalah membentuk manusia yang beriman
memiliki ranah sangat luas. Pembahasannya kepada Allah. Iman, di dalam Islam bukan
dapat tentang ranah filosofis, institusi serta hanya sekedar ucapan dalam lisan atau
perkembangannya dalam konteks sosio- pengakuan belaka tetapi juga merupakan
historis, politis, dan kultural. Semua itu kebenaran yang apabila masuk ke dalam akal
mencerminkan bahwa pendidikan Islam akan memberi kepuasan aqli, dan apabia
merupakan topic klasik namun aktual untuk masuk ke dalam hati akan semakin
terus dijadikan perbincangan. Terlebih lagi, memperkuat keimanannya, kemudian jika
pendidikan merupakan aktivitas pengajaran masuk ke dalam iradah akan membuatnya
yang berlangsung kapan pun, dimana pun, dinamis dan mampu menggerakkan untuk hal-
terus menerus serta memiliki kedudukan yang hal kebaikan (Masniyah, 2015, pp. 151-152).
amat sentral dalam kehidupan manusia Mengetahui bahwa betapa pentingnya
(Ikhwan, 2017, p. 16). konsep pendidikan agama Islam, maka tak
Konsep pendidikan Islam pada heran jika pendidikan agama dimasukkan ke
dasarnya mencakup seluruh tujuan pendidikan dalam kurikulum pendidikan nasional. Hal ini
yang ada pada umumnya. Pendidikan Islam karena pendidikan agama merupakan
merupakan satu-satunya konsep pendidikan merupakan salah satu materi yang bertujuan
yang menjadikan makna dan tujuan meningkatkan akhlak mulia serta nilai-nilai
pendidikan mejadi lebih tinggi dapat spiritual, pendidikan agamapun menjadi salah
mengarahkan manusia kepada tujuan hidup satu mata pelajaran wajib baik di tingkat
yang ideal dan menjauhkan manusia dari sekolah dasar, menengah, sampai perguruan
keburukan dan penyimpangan. Di dalam tinggi (Ainiyah, 2013, p. 29).
3
4 – ISTORIA: Jurnal Pendidikan dan Sejarah

tanggapan yang kreatif dengan menempuh


Kondisi Umat Islam pada Masa Orde Baru jalan dialogis yang mengutamakan
Islam merupakan agama dengan pendekatan intelektual dalam menanggapai
jumlah pemeluk terbesar di dunia. Hal itu juga modernisasi (Putra, 2008, p. 186).
berlaku di beberapa negara termasuk Mengetahui keinginan umat Islam
Indonesia, Islam menjadi agama mayoritas tersebut, Soeharto sebagai pemimpin pada
penduduknya. Mengenai bagaimana Islam masa Orde Baru mengambil sikap dengan
masuk ke Indonesia, sudah terjadi sejak tidak memberikan kesempatan umat Islam
berabad-abad yang lalu, tentunya melalui untuk untuk kembali menghidupkan Partai
cara-cara damai sebagaimana misi Islam yaitu Masyumi. Soeharto memiliki kekhawatiran
rahmatan lil-‘alamin. Kemudian dilihat dari bahwa bangkitnya kembali Partai Masyumi
bagaimana dan dari mana Islam masuk ke akan menjadi ancaman bagi hegemoni
Nusantara adalah dengan menganalisis pemerintahannya (Darmawijaya, 2015, p. 69).
beberapa teori yang ada seperti Teori Arab, Hubungan yang tidak serasi terus
Teori Persia, Teori Gujarat, dan Teori Cina. ditunjukkan antara Islam dengan pemerintah
Sedangkan untuk tata cara atau Islamisasi di sejak permulaan masa Orde Baru. Beberapa
Nusantara adalah melalui beberapa sarana kebijakan sangat politis dan tidak mendukung
seperti perdagangan, perkawinan, tasawuf, posisi umat Islam. Ketidakharmonisan ini
pendidikan, politik dan kesenian. dilatarbelakangi oleh beberapa faktor.
Setelah masuk dan dikenal Pertama, secara principal Islam sangat
masyarakat luas, agama Islam menjadi agama percaya dengan prinsip demokarasi, di
yang memiliki perkembangan sangat pesat. kalangan umat Islam bahwa dalam rangka
Umat Islam bahkan memainkan peran penting mewujudkan kepentingan yang lebih baik
dan sangat besar yang turut dalam maka perjuangan haruslah dilaksanakan
memperjuangkan kemerdekaan dan upaya secara demokratik berdasarkan prinsip-prinsi
membebaskan diri dari belenggu penjajahan. kehidupan politik yang demokratik. Kedua,
Organisasi-organisasi Islam juga turut Islam merupakan agama mayoritas penduduk
bermunculan untuk menyerukan agama dan Indonesia, dengan kenyataan yang demikian
pemikiran Islam kepada masyarakat luas dan umat Islam dapat dengan mudah memobilisasi
hal ini selalu mendapat respon positif dan dukungan sehingga pada akhirnya menjadi
baik, meskipun tidak semua kalangan dapat kekuatan politik yang besar dan usaha
menerimanya dengan terbuka. Tak jarang menanamkan nilai-nilai Islam dalam segala
umat Islam harus menghadapi tantangan dari kehidupan politik lebih mudah dilaksanakan.
kalangan yang kurang mendukung Ketiga, di kalangan Islam' terdapat individu
keberadaannya, seperti yang pernah dialami yang menginterprestasikan Islam secara
pada Orde Baru. harfiah/ ketat, sehingga dalam
Pada masa Orde Baru, umat Islam mengartikulasikan kepentingan seringkali
turut memainkan peran penting dalam hal diperlihatkan dengan nada dan ekspresi yang
menghancurkan kekuatan komunis di keras, hitam putih baik di dalam mengkritik
Indonesia dan menjadi salah satu penegak pemerintah maupun kelompok lain sehingga
utama lahirnya Orde Baru. Atas dari itu umat memicu konflik-kohflik yang primordialistik
Islam menaruh harapan yang besar untuk (Gaffar, 1993, p. 72).
dapat terlibat dalam pengelolaan negara di Era
Orde Baru. Hal ini diawali dengan upaya
untuk menghidupkan kembali Partai Masyumi Kebijakan Sistem Pendidikan Islam Masa
sebagai wadah politik bagi umat Islam di Orde Baru
Indonesia. Respon umat Islam ketika Orde Kebijakan pemerintah Orde Baru
Baru mulai bangkit mengikuti tiga pola. tentang pendidikan agama sangat dipengaruhi
Pertama, pola apologi, kemudian diikuti oleh perkembangan politik saat itu
dengan usaha penyesuaian diri dan adaptasi (Yuningsih, 2015, p. 180). Pada masa Orde
terhadap modernisasi. Kedua, melakukan Baru, pendidikan Islam menghadapi tantangan
apologi terhadap ajaran-ajaran Islam tetapi yang bersifat politis. Masa Orde Baru yang
menolak modernisasi yang dinilai sebagai yang berlangsung selama 32 tahun ini, pada
westernisasi dan sekulerisasi. Ketiga, pola 16 tahun pertamanya hubungan antara umat
Volume 16, No 2, September 2020
Kebijakan Sistem Pendidikan Islam di Indonesia pada Masa Orde Baru 5
Sri Andini

Islam (tradisionalis-politis) dengan menjadi mata pelajaran pokok dan wajib


pemerintah orde baru belum harmonis. Hal ini diikuti oleh setiap murid/mahasiswa sesuai
terjadi sejak masa pemerintahan orde lama, dengan agamanya masing-masing”. Dilihat
akibat terdapat kebijakan dari pemerintah dari keabsahan hukum penyelenggaraan
yang sangat bersifat politis dan tidak Pendidikan Agama Islam pada sekolah umum,
mendukung terhadap umat Islam. Kekuatan mengalami proses yang panjang yakni sejak
nasional bahkan sempat terpecah menjadi 3 masa pasca kemerdekaan hingga ditetapkan
yaitu golongan nasionalis sekuler, golongan undang-undang no. 2 Tahun 1989 tentang
priyayi dan golongan Islam. Dari ketiga Sistem Pendidikan Nasional.
kekuatan tersebut, golongan nasionalis sekuler Dalam proses mendapatkan
seringkali mendominasi dibanding dengan keabsahan hukum atas pelaksanaan
golongan lainnya. bahkan beberapa anggota pendidikan agama sejak kurun kemerdekaan,
dari golongan ini pernah berkolaborasi dengan terjadi tarik menarik antara kelompok yang
golongan komunis untuk menghancurkan pro karena menganggap bahwa Pendidikan
golongan Islam yang berakhir dengan tragedi Agama Islam merupakan pembelajaran yang
Gerakan 30 September Partai Komunis penting diberikan di Sekolah/Perguruan
Indonesia tahun 1965 (Hamzah, 2011, p.11). Tinggi, dan kelompok yang kontra karena
Pendidikan masa Orde Baru selalu mengganggp tidak penting dan cukup diganti
berafiliasi kepada ideologi politik pemerintah. dengan pendidikan budi pekerti saja
Kebijakan UU Sikdiknas yang barupun oleh (Alrudiyansah, 2016, p.53).
masyarakat dianggap pemerintah hanya Pada masa Orde Lama tepatnya pasca
mementingkan agendanya sendiri. Kebijakan kemerdekaan Indonesia, sempat terjadi
pendidikan masih didominasi kepentingan politisasi pendidikan Islam yang erat
oemerintah serta mengabaikan masyarakat kaitannya dengan Kementrian Agama
yang ingin mendapatkan pendidikan yang Republik Indonesia yang resmi berdiri pada 3
berkualitas. Demikian halnya dengan Januari 1946 tepatnya di Yogyakarta.
pendidikan agama, dianggap dikotomis Pendirian lembaga ini pada awalnya
dengan pendidikan umum. Hal ini karena menimbulkan pro kontra di kalangan berbagai
kebijakan pemerintah lebih berpihak kepada pihak. Bagi yang pro menganggap bahwa
pendidikan umum sehingga terkesan Kementrian Agama merupakan suatu
diskriminatif. UU No 2 tahun 1989 tentang keharusan sejarah sebagai lanjutan dari
Sikdiknas tidak kuat memberi peluang Kantor Urusan Agama pada masa Jepang.
pendidikan agama untuk berintegrasi dengan Sedangkan yang kontra menganggap bahwa
pendidikan umum. Ketidakmampuan ini keberadaan lembaga ini merupakan suatu
disebabkan karena ilmu agama masih konsensi yang terlalu berlebihan dari sebuah
diajarkan secara terpisah-pisah (eksklusif) negara baru kepada kaum muslim. Memasuki
dimana siswa hanya mengetahui agamanya masa pemerintahan Orde Baru Kementrian
masing-masing dan diajarkan dengan otoritas agama pada akhirnya berubah nama menjadi
agama menggunakan metode dogmatis. Hal Departemen Agama melalui Kepres No. 15
ini kemudian mendorong para tokoh Muslim tahun 1984 tentang susunan departemen.
untuk memperjuangkan pendidikan agama Departemen ini mempunyai tugas pokok yaitu
Islam dalam kebijakan Negara (Malla, 2011, menyelenggarakan sebagian dari tugas umum
pp. 57-59). pemerintah dan pembangunan di bidang
Hubungan umat Islam dengan agama salah satunya adalah pembangunan
pemeritah Orde Baru mulai membaik pada pendidikan agama (Suharto, 2012, pp. 369-
enam belas tahun terakhir pemerintahan Orde 371).
Baru. Pada masa ini tercatat sejumlah Kebijakan lain yang mengatur tentang
kemajuan yang memperlihatkan kemesraan pendidikan agama Islam pada masa Orde
dan keberpihakan pemerintah terhadap umat Lama adalah TAP MPR No IV/MPR/1978
Islam. Pada masa Orde Baru, kebijakan sistem yang memuat GBHN untuk mempertegas
pendidikan nasional mengacu kepada TAP kembali pelaksanaan pendidikan agama mulai
MPRS No. 27, pasal 1, 5 Juli 1966, dari sekolah dasar sampai dengan perguruan
menetapkan bahwa “Pendidikan agama tinggi. Kemudian lebih detailnya dijelaskan
5
6 – ISTORIA: Jurnal Pendidikan dan Sejarah

kembali melalui keputusan pemerintah no bawah Kementerian Pendidikan Nasional, di


08/c/u1975 yang menyatakan bahwa samping perbedaan proporsi materi pelajaran
pendidikan agama dari sekolah dasar sampai agama Islam (Shabir, 2013, pp. 170-172).
adalah salah satu bidang studi pendidikan Kemudian pada perkembangan
agama yang diajarkan tiap minggu selama 2 selanjutnya, sejalan dengan kebijakan
jam untuk SD kelas I,II dan II, 3 jam untuk pemerintah pada masa Orde Baru, kebijakan
SD kelas IV, V, VI, serta 2 jam untuk jenjang diarahkan untuk melakukan penambahan serta
SMP dan SMA. Pendidikan agama juga memperbaiki sarana dan prasarana keagamaan
menjadi penentu kenaikan kelas dengan nilai dikarenakan pendidikan agama merupakan
minimal 6. Pemerintah juga membuat bagian terpenting dari pembentukan manusia
berbagai kebijakan yang bertujuan untuk seutuhnya. Sampai UUSPN Nomor 2 Tahun
memperkuat kedudukan pendidikan agama, 1989 dikeluarkan, pengadaan dan peningkatan
misalnya pada Undang-Undang No. 2 tahun sarana prasarana terus ditingkatkan. Meskipun
1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional bab problema sosial-ekonomi jumlahnya naik-
IX pasal 39 ayat yang menegaskan bahwa isi turun, tetap dapat disepakati bahwa animo
kurikulum tiap jenis, jalur, dan jenjang masyarakat untuk sekolah kian meningkat
pendidikan wajib memuat pendidikan (Shabir, 2013, p. 173).
pancasila, agama, dan kewarganegaraan. Akan tetapi, akibat krisis ekonomi
Sehingga dari peraturan tersebut dapat yang berlangsung sejak Juli 1997 program
disimpulkan bahwa pendidikan agama peningkatan mutu pendidikan yang
menjadi salah satu komponen wajib dalam ditargetkan pemerintah Orde Baru yang mulai
kurikulum pendidikan dasar dan menengah. berlangsung pada Pelita VII terpaksa
Peraturan tersebut juga menunjukan betapa mengalami kegagalan. Orde Baru pun
pentingnya pendidikan agama untuk berakhir dan digantikan oleh rezim Reformasi.
diterapkan di Indonesia (Ali, 2015, pp. 102- Terdapat beberapa faktor yang dianggap
103). menjadi penyebab program pemerintah dalam
Pendidikan Islam di Indonesia selalu sektor pendidikan Islam belum terpenuhi
berkaitan dengan eksistensi pesantren dan secara optimal. Pertama, distribusi
madrasah. Pendidikan pesantren diperkirakan pembangunan sector pendidikan kurang
merupakan pendidikan Islam tertus di mampu menyentuh lapisan sosial kelas
Indonesia karena telah ada sejak kedatangan bawah. Kedua, kecenderungan yang kuat pada
Islam ke nusantara. Kemudian kemunculan wilayah pembangunan yang bersifat fisik
madrasah di Indonesia dimulai pada abad XX material, sedangkan masaah-masalah kognitif
bersamaan dengan munculnya organisasi- spiritual belum mendapatkan pos yang
organisasi Islam lain seperti Nadhatul Ulama strategis. Ketiga, muncul industri yang
(NU) dan Muhammadiyah. Pasca Indonesia membengkak, menjadikan agenda yang serius
merdeka madrasah terus berjalan sebagaimana bagi pendidikan Islam di Indonesia pada masa
mestinya sesuai kemampuan pendukung dan pembangunan ini. Keempat, perubahan-
masyarakat di sekitarnya. Pembaruan perubahan sosial yang berjalan tidak
madrasah baru dimulai pada Orde Lama. sistematis, bahkan kadang eksklusif dalam
Melalui Kementrian Agama, dilakukan dialektik pembangunan sebagaimana yang
pembaruan sistem pendidikan di madrasah telah disebutkan di atas. Kelima, kurikulum
dengan memperkenalkan Madrasah Wajib yang belum mantap, terbukti dengan
Belajara (MWB). Pada awal Orde Baru beragamnya jumlah prsentase untuk pelajaran
kebijakan untuk madrasah yaitu antara tahun umum dan agama pada berbagai sekolah
1967-1970 dilakukan penegrian terhadap berlogo agama Islam. Keenam, kurang
lingkungan Madrasah Tsanawiyah (MTS) dan berkualitasnya guru, kurang professional,
Madrasah Aliyah (MA). Kemudian melaui kurang inovatif, kurang berperan dalam
SKB (Surat Keputusan Bersama) 3 Mentri pengembangan pendidikan. Ketujuh, dualism
membuat keputusan dengan menempatkan pengelolaan pendidikan antara Departemen
pendidikan islam pada perguruan agama Agama dan Departemen Pendidikan dan
menjadi sejajar dengan sekolah umum. Kebudayaan. Kedelapan, belum adanya
Bedanya, madrasah berada di bawah sentralisasi dan disentralisasi yang jelas.
Kementerian Agama, sementara sekolah di Kesembilan, sisa-sisa pendidikan jaman
Volume 16, No 2, September 2020
Kebijakan Sistem Pendidikan Islam di Indonesia pada Masa Orde Baru 7
Sri Andini

penjajahan yang sedikit banyak masih ditiru. dengan semakin membaiknya ekonomi dan
Kesepuluh, minimnya persamaan hak dengan stabilitas nasional pemerintah Orde Baru.
pendidikan umum. Kesebelas, minimnya Meskipun tidak semua program
peminat sekolah agama karena kerap pemerintah Orde Baru khususnya dalam
dipandang prospeknya tidak jelas (Ikhwan, bidang pendidikan Islam dapat berhasil,
2017, pp. 20-22). Ketidakberhasilan bahkan mengalami kegagalan pada akhir
pemrintah Orde Baru dalam menuntaskan periode kepkuasaannya, namun tetap harus
program-programnya tersebut akhirnya diakui bahwa pada masa orde baru telah
melahirkan era Reformasi sebagai perbaikan, mampu memberikan ruang bagi lembaga dan
koreksi dan penyempurna atas berbagai pendidikan agama Islam untuk berkembang.
kelemahan kebijakan pemerintah sebelumnya Pada masa Orde Baru, pendidikan Islam dapat
yang dilakukan secara menyeluruh dalam dikatakan mulai berkembang dengan sangat
berbagai bidang, termasuk dalam bidang signifikan. Pengajaran Islam semakin
agama dan pendidikan Islam. berkembang dengan munculnya beberapa
program pendidikan Islam, antara lain adanya
Dampak Kebijakan Pendidikan Islam Masa program pelatihan bahasa Arab yang disiarkan
Orde Baru di TVRI, didirikannya MUI, didirikannya
Pendidikan Islam di Indonesia telah MAN PK, program penyebaran da’i, dan lain-
berlangsung cukup lama serta mengalami lain. Beberapa kebijakan pendidikan Islam
banyak pasang surut di setiap masanya. masa Orde Baru membawa perubahan
Begitu juga dengan berbagai tantangan terhadap pendidikan Islam. Lahirnya SKB
pendidikan Islam yang harus dihadapi oleh Tiga Menteri yang menyatakan bahwa alumni
umat Muslim. Seperti pada masa orde lama madrasah bisa melanjutkan pendidikannya ke
sampai 16 tahun pertama periode masa Orde sekolah umum. Sehingga kurikulum madrasah
Baru, pendidikan Islam dan umat Islam masih pun harus diseimbangkan dengan kurikulum
dipandang sebelah mata. Kebijakan sekolah umum. Pada masa Orde Baru inilah
pemerintah yang ada juga turut pendidikan agama menjadi pelajaran wajib
memperlihatkan bahwa tak ada keberpihakan mulai dari Sekolah Dasar (SD) sampai
yang ditunjukkan kepada umat Islam. Hal ini universitas (Yuningsih, 2015, p. 192).
tidak lepas dari beberapa peristiwa sejarah
masa lalu yang dilakukan oleh beberapa
Simpulan
oknum mengatasnamakan Islam untuk
melakukan aksi kudeta terhadap Secara umum pendidikan pada masa
pemerintahan. Golongan Islam juga orde baru penuh dengan intrik dunia politik
dipandang sebagai ekstrem kanan yang selalu dan birokrasi. Pendidikan masa Orde Baru
siap membentuk negara Islam untuk dapat dikatakan bersifat sangat sentralistik,
menggantikan ideologi Pancasila sebagai yang berarti bahwa segala kebijakan
ideologi dasar negara. didominasi dan diatur secara langsung oleh
Pemerintah dan beberapa pihak kerap pemerintah pusat. Meskipun tidak menuntut
melakukan berbagai cara untuk melemahkan kemungkinan hal ini memiliki kelebihan yaitu
kekuatan gumat Islam dengan jalan bahwa standar mutu pendidikan menjadi lebih
mendeskreditkan Islam. Namun hal itu tak jelas. Sedangkan kebijakan ini juga membawa
lantas membuat golongan umat Islam merasa beberapa dampak negatif dimana sekolah
putus asa untuk kembali berjuang menjadi tidak memiliki ruang kebebasan
mendapatkan hak dan keadilan. Terbukti untuk menentukan sendiri arah dan tujuan
dengan semakin lama sikap pemerintah mulai pendidikannya.
melunak dan membuat serangkaian kebijakan Hal ini pula yang terjadi pada
yang berpihak dan mendukung pendidikan pendidikan agama Islam. Pendidikan Islam
Islam di Indonesia. Pada masa Orde Baru, merupakan satu-satunya konsep pendidikan
pendidikan Islam mulai menampakkan yang menjadikan makna dan tujuan
wajahnya dan mulai berkembang ditandai pendidikan mejadi lebih tinggi dapat
dengan semakin membaiknya hubungan mengarahkan manusia kepada tujuan hidup
pemerintah dan umat Islam didukung pula yang ideal dan menjauhkan manusia dari
7
8 – ISTORIA: Jurnal Pendidikan dan Sejarah

keburukan dan penyimpangan. Penanaman agama merupakan bagian terpenting dari


konsep pendidikan agama Islam sangatlah pembentukan manusia seutuhnya.
penting, maka tak heran jikau pendidikan Meskipun tidak semua program
agama dimasukkan ke dalam kurikulum pemerintah Orde Baru dalam bidang
pendidikan nasional. Hal ini karena pendidikan Islam dapat berhasil, bahkan
pendidikan agama merupakan merupakan mengalami kegagalan pada akhir periode
salah satu materi yang bertujuan kepkuasaannya, namun tetap harus diakui
meningkatkan akhlak mulia serta nilai-nilai bahwa pada masa orde baru pendidikan Islam
spiritual, pendidikan agamapun menjadi salah mulai berkembang dengan pesat. Pengajaran
satu mata pelajaran wajib baik di tingkat Islam semakin berkembang dengan
sekolah dasar, menengah, sampai perguruan munculnya beberapa program pendidikan
tinggi. Islam, antara lain adanya program pelatihan
Namun, kondisi umat Islam pada bahasa Arab yang disiarkan di TVRI,
masa Orde Baru tidak terlalu mendukung didirikannya MUI, didirikannya MAN PK,
adanya pemerintah untuk mengeluarkan program penyebaran da’i, dan lain-lain.
kebijakan dalam hal pendidikan agama Islam. Beberapa kebijakan pendidikan Islam masa
Hubungan umat Islam dan pemerintah justru Orde Baru membawa perubahan terhadap
menunjukkan ketidakharmonisan. Kebijakan pendidikan Islam. Lahirnya SKB Tiga
pemerintah Orde Baru tentang pendidikan Menteri yang menyatakan bahwa alumni
agama sangat dipengaruhi oleh perkembangan madrasah bisa melanjutkan pendidikannya ke
politik saat itu. Pada masa Orde Baru, sekolah umum. Sehingga kurikulum madrasah
pendidikan Islam menghadapi tantangan yang pun harus diseimbangkan dengan kurikulum
bersifat politis. Masa Orde Baru yang yang sekolah umum. Pada masa Orde Baru inilah
berlangsung selama 32 tahun ini, pada 16 pendidikan agama menjadi pelajaran wajib
tahun pertamanya hubungan antara umat mulai dari Sekolah Dasar (SD) sampai
Islam (tradisionalis-politis) dengan universitas.
pemerintah orde baru belum harmonis. Hal ini
terjadi sejak masa pemerintahan Orde Lama,
DAFTAR PUSTAKA
akibat terdapat kebijakan dari pemerintah
yang sangat bersifat politis dan tidak Ainiyah, Nur. (2013). Pembentukan Karakter
mendukung terhadap umat Islam. Kekuatan Melalui Pendidikan Agama Islam.
nasional bahkan sempat terpecah menjadi 3 Jurnal Al-Ulum. Volume 13, Nomor
yaitu golongan nasionalis sekuler, golongan 1, (pp. 25-38).
priyayi dan golongan Islam. Dari ketiga Ali, St Hasniyati Gani. (2015). Kebijakan
kekuatan tersebut, golongan nasionalis sekuler Pemerintah terhadap Pembinaan
seringkali mendominasi dibanding dengan Pendidikan Islam. Jurnal Al-Ta’dib.
golongan lainnya. bahkan beberapa anggota Vol. 8, No. 2, (pp. 99-110)
dari golongan ini pernah berkolaborasi dengan
golongan komunis untuk menghancurkan Alrudiyansah. (2016). Politik Kebijakan
golongan Islam yang berakhir dengan tragedi Pemerintah terhadap Pendidikan
Gerakan 30 September Partai Komunis Agama Islam di Masa Orde Baru. Nur
Indonesia tahun 1965 (G-30 S PKI). El-Islam. Volume 3, Nomor 1, (pp.
Hubungan umat Islam dengan pemeritah orde 50-62).
baru mulai membaik pada enam belas tahun Darmawijaya. (2015). Islam dan Kekuasaan
terakhir pemerintahan Orde Baru. Pada masa Orde Baru: Membaca Kembali Politik
ini tercatat sejumlah kemajuan yang De-Islamisasi Soeharto. Sosiologi
memperlihatkan kemesraan dan keberpihakan Reflektif. Volume 10, N0.1, (pp. 63-
pemerintah terhadap umat Islam. Kemudian 84).
pada perkembangan selanjutnya, sejalan
dengan kebijakan pemerintah pada masa orde Gaffar, Afan. (1993). Islam dan Politik dalam
baru, kebijakan diarahkan untuk melakukan Era Orde Baru. Unisia. No. 17, Tahun
penambahan serta memperbaiki sarana dan XIII, Triwulan VI, (pp. 69-79).
prasarana keagamaan dikarenakan pendidikan

Volume 16, No 2, September 2020


Kebijakan Sistem Pendidikan Islam di Indonesia pada Masa Orde Baru 9
Sri Andini

Hamzah, Syeh Hawib. (2011). Resistensi Siswoyo, Dwi Siswoyo dkk. (2013). Ilmu
Pendidikan Islam dalam Lintas Pendidikan. Yogyakarta : UNY Press.
Sejarah Indonesia. Dinamika Ilmu.
Suharto, Toto. (2012). Implikasi Kebijakan
Volume 11, Nomor 2, (pp. 1-22).
Pendidikan Era Soeharto Pada
Husain, Sarkawi B. (2017). Sejarah Eksistensi Madrasah. Jurnal
Masyarakat Islam Indonesia. Pendidikan Islam. Volume XVII No
Surabaya : Airlangga University 3, (pp. 365-382).
Press.
Tolchah, Moch. (2015). Dinamika Pendidikan
Ikhwan, Afiful. (2017). Kajian Sosio-Historis Islam Pasca Orde Baru. Yogyakarta :
Pendidikan Islam Indonesia Era LKiS Pelangi Aksara.
Reformasi. Edukasi. Volume 05,
Yuningsih, Heni. (2015). Kebijakan
Nomor 01, (pp. 14-32).
Pendidikan Islam Masa Orde Baru.
Jabar, Cepi Safruddin Abdull, dkk. (2016). Jurnal Tarbiya. Volume 1, No. 1, (pp.
Manajemen Pendidikan. Yogyakarta : 175-194).
UNY.
Malla, Hamlan Andi Baso. (2011). Kajian
Sosio Historis tentang Politik
Kebijakan Pendidikan Islam di
Indonesia. Inspirasi. No. XIV, (pp.
51-64).
Masniyah, Iin. (2019). Tujuan Pendidikan
Islam dan Gerakan Ikswannul
Muslimin Manurut Hasan Al-Banna.
Istoria. Vol. 15, No. 2, (pp. 140-159).
Muzammil, As’ad. (2016). Kebijakan
Pemerintah dalam Bidang Pendidikan
dari Orde Lama sampai Orde Baru
(Suatu Tinjauan Historis). POTENSIA
: Jurnal Pendidikan Islam. Volume 2,
Nomor 2, (pp. 183-198).
Putra, Eka. (2008). Hubungan Islam dan
Politik Masa Orde Baru. Jurnal
Dakwah. Vol. IX, Np. 2, (pp. 185-
201).
Rusmin, Muhammad B. (2017). Konsep dan
Tujuan Pendidikan Islam. Jurnal
Inspiratif Pendidikan. Volume VI,
Nomor I, (pp.72-80).
Salmiwati. (2013). Urgensi Pendidikan
Agama Islam dalam Pengembangan
Nilai-Nilai Kultural. Jurnal Al-
Ta’lim. Jilid 1, Nomor 4, (pp.336-
345).
Shabir, M U. (2013). Kebijakan Pemerintah
dan Pengaruhnya terhadap Pendidikan
Islam di Indonesia. Lentera
Pendidikan.Vol. 16, No. 2, (pp. 166-
177).
9

Anda mungkin juga menyukai