1) Pendidikan Sejarah, Universitas Negeri Medan, Indonesia 2) Pendidikan Sejarah, Universitas Negeri Medan, Indonesia 3) Pendidikan Sejarah, Universitas Negeri Medan, Indonesia Email: zzulia1009@gmail.com
Abstract
Abstrak
PENDAHULUAN keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, Pendidikan merupakan salah serta keterampilan yang diperlukan satu kebutuhan manusia untuk bisa dirinya, masyarakat, bangsa dan berproses dan berinteraksi di dunia Negara. luar dengan semua masyarakat sekitarnya. Pendidikan juga menjadi Pada masa orde lama yang salah satu bekal terpenting masa merupakan awal mula Indonesia depan. Menurut Undang-Undang terbentuk, terjadi banyak perubahan Republik Indonesia No. 20 Tahun termasuk dalam sistem pendidikan 2003 tentang sistem Pendidikan yang ada di Indonesia. Seperti yang Nasional Pasal 1 ayat (1), pengertian diketahui bahwa Pancasila merupakan pendidikan adalah usaha sadar dan dasar dan falsafah bangsa Indonesia, terencana untuk mewujudkan suasana sesuai yang tertera didalam belajar dan proses pembelajaran agar pembukaan Undang-Undang Dasar peserta didik secara aktif 1945, yang dijadikan landasan mengembangkan potensi dirinya untuk pendidikan Indonesia. Sehingga memiliki kekuatan spiritual Pancasila dijadikan landasan utama pendidikan Indonesia (Gunawan, 4 tahap penelitian, yaitu: (1) Heuristik, 1995; 31-32) menghimpun bahan-bahan atau sumber melalui studi kepustakaan, (2) Setelah berhasilnya PKI Kritik sumber, menyeleksi data-data ditumpaskan, masa orde baru pun yang telah terkumpul melalui kritik berdiri dibawah kepresidenan intern dan kritik ekstern, (3) Soeharto. Pada masa orde baru ini Interpretasi (4) Historiografi. dikenal dengan sebutan masa sistematika berikutnya mulai dari pembangunan, salah satu hal yang pembuatan judul, abstrak, inti, dibangun yakni pembangunan sistem pendahuluan hingga pembahasan pendidikan. Pada masa orde baru menggunakan literatur baca mulai dari terkhusus pada pendidikan dasar, e-book, jurnal, artikel, makalah, terdapat Instruksi Prseiden (Inpres) laporan penelitian terdahulu, karya Pendidikan Dasar. Namun sangat ilmiah, ensiklopedia, internet, dan disayangkan karena Inpres ini sumber-sumber lainnya. Dalam pengaplikasiannya hanya pada segi pembuatan artikel juga terdapat sistem kuantitas, tanpa diimbangi dengan mengumpulkan informasi yang perkembangan mutu. Pada masa orde terpecaya (relevan) dengan topik yang baru juga beberapa kali terjadi sudah ditentukan dari pembahasan pergantian kurikulum. sebelumnya. Tujuan penelitian ini ialah PEMBAHASAN membandingkan sistem pendidikan masa orde lama dengan sistem Kurikulum Masa Orde Lama pendidikan masa orde baru, serta 1. Kurikulum 1947, "Renjtana dampak yang diberikan di masa Pelajaran 1947" peralihan orde lama menuju orde baru dalam bidang pendidikan. Kurikulum pertama yang lahir pada masa kemerdekaan memakai METODE PENELITIAN istilah dalam bahasa Belanda "leer plan" yang artinya rencana Metode yang digunakan dalam pembelajaran istilah ini lebih populer penelitian ini yaitu, metode historis. dibanding istilah kurikulum. Arah Metode historis dapat dikatakan suatu pendidikan pada masa ini lebih bersifat proses mengkaji, menganalisa dan politis dari orientasi pendidikan membaca secara kritis redaksional Belanda ke kepentingan nasional. buku teks dan mengaitkan dengan Dapat dipahami bahwa sistem kondisi peralihan masa orde lama pendidikan pada saat itu masih terhadap orde baru. Pembahasan dipengaruhi oleh sistem pendidikan penelitian ini terfokus pada kolonial dan Jepang. Sistem perkembangan pendidikan. pendidikan kolonial dikenal dengan Penggunaan metode historis dalam sistem yang sangat diskriminatif. penulisan artikel ini dilakukan melalui Sekolah-sekolah dibangun dengan membedakan layanan pendidikan bagi anak-anak Belanda, anak-anak Timur Hal yang paling menonjol dan asing, dan anak pribumi. Golongan sekaligus ciri khas dari kurikulum ini pribumi dibagi menjadi golongan adalah setiap rencana pelajaran harus strata sosial bawah dan priayi. Setelah memperhatikan isi pelajaran dan kemerdekaan, tepatnya 3 tahun setelah dihubungkan dengan kehidupan merdeka pemerintah mulai menyusun sehari-hari dan kehidupan nyata di kurikulum sederhana dan Pancasila masyarakat. Mata pelajaran ditetapkan sebagai asas pendidikan. diklarifikasikan dalam 5 kelompok Kurikulum sederhana yang berjalan bidang studi yaitu moral, kecerdasan, saat itu dikenal dengan istilah rencana emosional, keterampilan, dan jasmani. pelajaran 1947. Kurikulum ini lebih menekankan pada pembentukan 3. Kurikulum 1964 "Rentjana karakter manusia Indonesia yang Pendidikan 1964" merdeka dan berdaulat dan sejajar Pada tahun 1964 pemerintah dengan bangsa lain. Sehingga banyak kembali melakukan penyempurnaan ahli menyatakan bahwa kelahiran terhadap kurikulum di Indonesia. Isu kurikulum 1947 sebagai pengganti yang berkembang pada rencana sistem pendidikan kolonial Belanda pelajaran 1964 adalah konsep yang baru dilaksanakan pada tahun pembelajaran aktif, kreatif, dan 1950. Orientasi rencana pelajaran 1947 produktif. Konsep tersebut tidak menekankan pada pendidikan mewajibkan setiap sekolah kognitif. Namun demikian kurikulum membimbing anak agar mampu ini lebih mengutamakan pendidikan memikirkan sendiri pemecahan watak yang meliputi pendidikan masalah terhadap berbagai masalah kesadaran bernegara dan yang ada. Cara belajar dalam konteks bermasyarakat. Struktur program kurikulum 1964 menggunakan sebuah dalam rencana pelajaran 1947 dibagi metode yang disebut dengan gotong menjadi dua bagian yaitu struktur royong terpimpin. Selain itu program yang menggunakan bahasa pemerintah menetapkan hari Sabtu daerah dan bahasa Indonesia. sebagai hari Krida yang artinya pada 2. Kurikulum 1952, "Renjtna hari tersebut peserta didik diberikan Pelajaran Terurai 1952" kebebasan untuk berlatih berbagai kegiatan disesuaikan dengan minat dan Kurikulum 1952 ini merupakan bakat masing-masing. Kurikulum 1964 penyempurnaan dari kurikulum dirancang agar mampu menjadi Alat sebelumnya. Konsep kurikulum di untuk mencetak manusia Indonesia antara keduanya relatif sama namun pancasila yang sosialis sosialis. demikian kurikulum ini sudah mengarah pada suatu tujuan sistem Kurikulum Masa Orde Baru pendidikan nasional. Kelahiran dari 1. Kurikulum 1968 kurikulum 1950 juga dipengaruhi oleh tuntutan undang-undang nomor 4 Kelahiran kurikulum ini bersifat tahun 1950 tentang dasar-dasar politis mengganti rencana pendidikan pendidikan dan pengajaran di sekolah. 1964 yang dicitrakan sebagai hasil dari produk pemerintah Orde Lama. Dari aspek tujuan pendidikan Kurikulum ini dan perkembangan ilmu pengetahuan lebih ditekankan pada upaya untuk dan teknologi. Kurikulum 1984 membentuk manusia Pancasila sejati, mengusung tema process kill kuat dan sehat jasmani, mempertinggi approach. Keterampilan proses adalah kecerdasan dan keterampilan jasmani, pendekatan pembelajaran yang moral, budi pekerti dan keyakinan memberi tekanan kepada proses beragama. Kurikulum 1968 pembentukan keterampilan dalam menekankan pendekatan organisasi memperoleh pengetahuan dan materi pelajaran kelompok pembinaan mengomunikasikan pemerolehannya. Pancasila, pengetahuan dasar, dan Pendekatan keterampilan proses kecakapan khusus. Kelahiran diupayakan dilakukan secara efektif kurikulum 1968 karena adanya dan efisien dalam mencapai tujuan pertimbangan politik ideologis yang pembelajaran. dianut pemerintah pada saat itu yaitu Orde Baru. 4. Kurikulum 1994 dan Suplemen Kurikulum 1999 2. Kurikulum 1975 Kurikulum 1994 merupakan hasil Kurikulum 1975 menekankan pada upaya untuk memadukan kurikulum- tujuan agar pendidikan lebih efektif kurikulum sebelumnya terutama dan efisien. Latar belakang kelahiran kurikulum 1975 dan 1984. Sayang kurikulum 1975 adalah sebagai akibat perpaduan antara tujuan dan proses dari banyaknya perubahan yang terjadi belum berhasil sehingga banyak kritik sebagai dampak dari pembangunan berdatangan. Disebabkan oleh beban nasional Terutama sejak tahun 1967. belajar peserta didik dinilai terlalu Kurikulum ini memuat beberapa pedoman dan ketentuan antara lain : berat dari muatan nasional Sampai yang pertama, tujuan instruksional muatan lokal. Materi muatan lokal adalah suatu tujuan yang hendak disesuaikan dengan kebutuhan daerah dicapai lembaga dalam melaksanakan masing-masing. Misalnya bahasa program pendidikan. Tujuan ini daerah, kesenian, keterampilan daerah, berlaku mulai pendidikan dasar sampai dan lain-lain. Berbagai kepentingan dengan atas. Yang kedua struktur kelompok-kelompok masyarakat juga program kurikulum adalah suatu hendak mendesak agar isu-isu tertentu kerangka umum program pengajaran masuk dalam kurikulum. Akhirnya yang akan diberikan pada setiap satuan kurikulum 1994 menjelma menjadi pendidikan. Yang ketiga garis-garis kurikulum super padat secara singkat program pengajaran. faktor yang menjadi latar belakang 3. Kurikulum 1984 " kurikulum diberlakukannya kurikulum 1994 1975 yang disempurnakan" adalah undang-undang Dasar 1945 Latar belakang lahirnya kurikulum mengamanatkan upaya untuk 1985 ialah karena kurikulum 1975 mencerdaskan kehidupan bangsa, yang dianggap sudah tidak relevan dengan kedua dalam rangka mewujudkan kebutuhan masyarakat pada saat itu pembangunan nasional di bidang pendidikan diperlukan peningkatan tinggi republik, dan pendidikan tingkat dan penyempurnaan penyelenggaraan tinggi pendudukan Belanda. Fasilitas pendidikan nasional yang disesuaikan pendidikan juga berkembang disana dengan perkembangan ilmu terlebih pada muncuilnya akademisi pengetahuan dan teknologi, serta yang berkecimpung pada dunia kesenian perkembangan masyarakat pendidikan. Seperti Ki Hajar dan kebutuhan pembangunan. Dewantara. Bangunan pendidikan Pemberlakuan undang-undang nomor seperti sekolah – sekilah juga sudah 2 tahun 1989 tentang sistem banyak dibangun. pendidikan nasional berimplikasi 2. Perkembangan Infrastruktur terhadap perubahan kurikulum pada dan Sarana Prasarana tingkat sekolah menengah umum. Pendidikan Masa Orde Baru Perbandingan Infrastruktur dan Seiring berjalannya waktu dan Sarana Prasarana Pendidikan Masa perkembngan teknologi, Orde Lama dan Orde Baru perkembangan infrastruktur dan sarana 1. Perkembangan Infrastruktur prasarana pendidikan di Indonesia dan Sarana Prasarana tentu meningkat. Banyak bangunan Pendidikan Masa Orde Lama sekolah yang dibangun pada masa orde baru. Sejak pemerintahan Presiden Pada masa orde lama, pendidikan Soeharto, pembangunan pendidikan bersifat sangat diskriminatif. Hal itu dijadikan hal yang wajib dan sungguh terjadi karena pengaruh dari sistem – sungguh. Menurut Kemebdikbud pendidikan kolonial dan Jepang. (2018), pada tahun 1973 presiden Sekolah – sekolah pada masa orde Suharto mengeluarkan INPRES No. lama sibangun dengan membedakan 10/1973 tentang program bantuan layanan pendidikan bagi anak – anak pembangunan gedung SD dengan Belanda, anak timur asing, dan bangsa tujuan memperluas perkemangan pribumi. Bangsa pribumi pun masih belajar dipedesaan dan perkotaan yang dibagi menjadi dua yaitu strata sosial penduduknya berpenghasilan rendah. bawah dan priayi (Alhamuddun, 2019: Pada awal pelaksanaan program SD 47). Inpres, setiap tahun pembangunan Pada masa ini juga terjadi sekolah berkembang. Sebelum perkembangan sistem pendidikan. Program Lima Tahun (PELITA) Menurut fadli (2019), Perencanaan dilaksanakan silaksanakan, pada tahun guna peningkatan pendidikan dibagi 1968 jumlah gedung SD sebanyak atas beberapa tingkatan pendidikan, 60.023 unit dan gedung SMP 5.897 antara lain pendidikan rendah, unit. pendidikan guru, pendidikan umum, Setiap perencanaan pembangunan pendidikan kejuruan, pendidikan sekolah tersebut disesuaikan dengan teknik, pendidikan tinggi, pendidikan program wajib belajar minimal 6 tahun oleh Presidern Soeharto. Menurut Cahyaningsih (2016:984), program ini berupaya memberikan kesempatan kepada anak – anak dan remaja yang belum memiliki kesempatan belajar dapat belajar dan mendapatkan ilmu pengetahuan. Selain itu pada akhir pelita II, sarana penunjang wajib belajar telah tersedia, diantaranya terdapat 122.932 SD Negeri dan swasta dan jumlah guru 839.267 orang. Jumlahnya belum termasuk guru pengangkatan yang masih dalam tahap proses. Terdapat juga Madrasah Ibtidaiyah Negeri dan swasta sebanyak 21.013 buah dengan jumlah guru 42. 134 orang. Bagi anak yang cacat juga disediakan SLB negeri dan swasta sebanyak 306 buah, SDLB sebanyak 200 buah, dengan tenaga pengajar selirihnya 5000 orang. Pada awal Pelita VI, jumlah sekolah tersebut meningkat menjadi sekitar 150.000 gedung SD dan 20.000 gedung SMP (Kemendikbud, 2018). Dapat dikatakan bahwa terjadi peningkatan yang cukup baik terhadap pendidikan terutama bidang infrastruktur serta sarana dan prasarana pendidikan masa orde baru.