Anda di halaman 1dari 10

Nama : ilham hadinata

Kelas : B
Semester : 5
Inti Dari Setiap Paragraf Pada Bab 1
(Sumber Buku : Pengembangan Kurikulum Rekayasa Pedagogik Dalam
Pembelajaran)
1. Pentingnya memberi pendidikan kepada generasi bangsa yang ditata melalui
kurikulum
2. Pendidikan adalah warisan yang mencakup segala aspek kehidupan karena
adanya komunikasi
3. Pendidikan memilki tujuan untuk mewariskan masa lalu dari generasi ke
generasi yang masih terus berkembang dan dianut sampai sekarang
4. Proses pemdidikan dalam keluarga dan masyarakat
5. Proses lahirnya lembaga-lembaga pendidikan dimasyarakat untuk
mendapatkan apa yang diperlukan bagi kehidupan keluarga dan masyarakat
6. Telaah kurikulum yang diikuti dengan perubahan dalam strategi pembelajaran
agar mampu menyesuaikan dengan perubahan pola hidup masyarakat
7. Peran generasi muda dalam pendidikan
8. Kewajiban pendidikan dalam mengembangkan potensi dasar dan potensi
khusus seorang individu
9. Diversifikasi dan strukrutasi lembaga berdasarkan peran dan fungsi umum
lembaga pendidikan
10. Tugas dan fungsi khusus lembaga pendidikan dalam mengembangkan
potensi khusus untuk menguasai kemampuan khusus
11. Kurikulum adalah panduan yang digunakan untuk mencapai tujuan
pendidikan agar fungsi pendidikan dapat fungsi pendidkan dapat tercapai
12. Perkembangan sistem pendidikan di indonesia
13. Kurikulum dalam bentuk fisik adalah dokumen atau rencana tertulis yang
seringkali menjadi fokus utama dalam proses pengembangan kurikulum
14. Perbedaan pemikiran dapat menyebabkan terjadinya perbedaan dalam
kurikulum yang dihasilkan,baik sebagai dokumen maupun sebagai
pengalaman hasil belajar
15. Istilah kurikulum secara etimologis
16. Ralph tyler (1957) menegaskan bahwa kurikulum adalah seluruh pengalaman
belajar yang direncanakan oleh sekolah untuk mencapai tujuan
pendidikannya
17. Menurut Kerr (1982) dalam Hamzah B. Uno (2005), kurikulum adalah
keseluruhan proses pembelajaran yang direncanakan dan dibimbing di
sekolah, baik secara kelompok maupun individu, di dalam sekolah atau diluar
sekolah
18. Menurut Peter F. Olivia ( 1997), ada dua hal penting yang harus di pahami
dalam kurikulum.pertama,kurikulum merupakan program atau rencana yang
mamuat proyeksi yang akan dilakukan oleh lembaga pendidikan.kedua,
kurikulum merupakan seluruh pengalaman ( all experiences)
19. Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan belajar dalam rangka upaya mencapai tujuan
pendidikan
20. UU RI No. 20 Thn 2003 tentang Sistem pendidikan Nasional Pasal 1 Ayat 19
menyatakan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi, tambahan pelajaran dan digunakan sebagai pedoman
kegiatan pelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
21. Kurikulum adalah seperangkat rencana / program yang yang dikembangkan
lembaga sekolah dalam bentuk dokumen tentang komponen seperti pikiran
tentang pendidikan,tujuan yang akan dicapai, konten yang harus di kuasi
peserta didik, serta evaluasi yang dirancang untuk mengetahui penguasaan
kemampuan yang dinyatakan dalam tujuan
22. Pengembangan kurikulum hedaknya memiliki landasan dan berangkat dari
kejelasan apa yang dimaksud dengan kurikulum itu sendiri, dan kejelasan apa
fungsi dari kurikulum tersebut
23. Terdapat tiga landasan dalam mengembangkan suatu kurikulum, yaitu
landasan filpsofis, landasan psikologis, dan landasan sosiologi
24. Ada tiga dimensi kefilsafatan yang harus diperhatikan ketika akan merancang
kurikulum, antara lain adalah falsafah pendidikan, falsafah negara, dan
falsafah lembaga pendidikan
25. Aliran-aliran dalam filsafah dalam penyusunan dan pengembangan
kurikulum,antara lain Perenealisme, Esensialisme, Progrevisme,
Rekontruktivisme.
26. Kurikulum harus dapat mengantisipasi perubahan nilai sosial, sebab
pendidikan adalah cara yang dianggap paling strategis untuk mangimbangi
kemajuan IPTEK
27. Pembaruan kurikulum perlu dilakukan sebab tidak ada kurikulum yang sesuai
dengan sepanjang masa, dan harus menyesuaikan dengan perkembangan
zaman yang senantiasa cenderung berubah
28. Perubahan kurikulum dapat mengakibatkan perubahan dalam operasional
kurikulum , baik orang yang terlibat dalam pendidikan maupun faktor-faktor
penunjang dalamm pelaksanaan kurikulum
29. Perubahan struktural kurikulum yang menyangkut komponen kurikulum, yaitu:
1 Perubahan tujuan
2 Perubahan isi dan struktur
3 Perubahan strategi kurikulum
4 Perubahan sarana kurikulum
5 Perubahan dalam sistem evaluasi kurikulum
30. Dalam perubahan kurikulum sejak tahun 1945, kurikulum pendidikan
mengalami perubahan. Perubahan tersebut merupakan konsekuensi logis
dari terjadinya perubahan sistem politik, sosial budaya, ekonomi, dan IPTEK
dalam masyarakat berbangsa dan bernegara
31. Herliyati ( 2008) menjelaskan bahwa indonesia merdeka dalam pendidikan
pada masa pemberlakuan kurikulum yaitu kurikulum sederhana ( 1947-1964),
pembaruan kurikulum ( 1968 dan 1975), kurikulum berbasis keterampilan
proses (1984 dan 1994), dan kurikulum berbasis kompetensi (2004 dan 2006)
32. Kurikulum yang digunakan di indonesia dipengaruhi oleh tatanan sosial politik
indonesia, sekolah-sekolah dibentuk dengan membedakan pendidikan antara
anak belanda, anak timur asing, dan anak pribumi
33. Rentjana pelajaran 1947 boleh dikatakan sebagai pengganti sistem
pendidikan kolonial belanda
34. Rentjana pelajaran 1947 baru dilaksanakan sekolah-sekolah pada 1950.
Sejumlah kalangan menyebut sejarah perkembangan kurikulum diawali dari
kurikulum 1950. Bentuknya memuat dua hal pokok
1 Daftar mata pelajaran dan jam pengajarannya
2 Garis- garis besar pengajaran
35. Pendidikan watak atau perilaku mengutamakan :
1 Kesadaran bernegara dan bermasyarakat
2 Materi pelajaran dihubungkan dengan kejadian sehari-hari
3 Perhatian terhadap kesenian dan peendidikan jasmani
36. Ciri dari kurikulum 1952 ini adalah setiap rencana pelajaran harus
memerhatikan isi pelajaran yang dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari
37. Rentjana pelajaran terurai tahun 1952 memiliki ‘’sialbus’’mata pelajaran yang
jelas sekali. Pada masa itu kelas masyarakat megajarkan keterampilan,
seperti pertanian, pertukangan, dan periakan yang tujuannya agar anak tak
mampu sekolah ke jenjang SMP, bisa langsung bekerja
38. Rencana pendidikan 1964 memiliki konsep pembelajaran yang bersifat aktif,
kreatif, dan produktif, dimana konsep pembelajaran ini mewajibkan sejolah
membimbing anak agar mampu memikirkan sendiri pemecahan persoalan
(problem solving)
39. Rencana pendidikan 1964 melahirkan kurikulum 1964 yang dikenal dengan
istilah pancawardhana, dimana pendidikan dasar lebih menekankan pada
pengetahuan dan kegiatan fungsional praktis
40. Kurikulum 1964 adalah alat untuk membentuk manusia pancasila yang
sosialisasi imdonesia, dengan sifat-sifat seperti pada ketetapan MPRS No.II
tahun 1960
41. Sifat dari kurikulum1964 adalah separate subject curriculum, yang
memisahkan mata pelajaran berdasarkan lima kelompok bidang studi
(pancawardhana)
42. Kurikulum 1964 adalah pemerintah mempunyai keinginan agar rakyat
mendapat pengetahuan akademik untuk pembekalan pada jenjang SD, yang
dipusatkan pada program lima kelompok bidang studi (pancawardhana)
43. Kurikulum 1968 adalah pembaruan dari kurikulum 1964, dimana struktur
kurikulum pendidikannya dari pancawardhana menjadi pembinaan jiwa
pancasila, pengatahuan dasar, dan kecakapan khusus
44. Tujuan dari kurikulum 1968 yaitu pendidikan ditekankan pada upaya untuk
membentuk manusia pancasila sejati, kuat, dan sehat jasmani, mempertinggi
kecerdasan dan keterampilan jasmani, moral, budi pekerti, dan keyakinan
beragama
45. Kurikulum 1968 memiliki sifat correlated subject curriculum, artinya materi
pelajaran pada tingkat bawah mempunyai korelasi dengan kurikulum sekolah
lanjutan
46. Kurikulum 1968 memiliki muatan materi pelajarannya sendiri hanya teoritis,
tak lagi mangaitkannya dengan permasalahan faktual di lingkungan sekitar
47. Kurikulum berorientasi pencapaian tujuan menekankan pada isi atau materi
pelajaran yang bersumber dari disiplin ilmu
48. Menurut kurikulum berorientasi pencapaian tujuan, belajar adalah berusaha
menguasai isi atau materi pelajaran sebanyak-banyaknya. Semua proses
pembelajaran diarahkan dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran.
49. Latar belakang ditetapkannya kurikulum 1975 sebagai pedoman pelaksanaan
pengajaran disekolah adalah :
1 Sejak tahun 1969 di negara indonesia telah banyak perubahan yang
terjadi sebagai akibat lajunya pembangunan nasional, yang
mempunyai dampak baru terhadap program program pendidikan
nasional
2 Pada kurikulum 1968, hal-hal yang merupakan faktor kebijaksaan
pemerintah yang berkembang dalam rangka pembangunan nasional
tersebut belum diperhitungkan
50. Prinsip-prinsip yang digunakan kurikulum 1975 sebagai pengganti 1968 yaitu
:
1 Berorientasi pada tujuan
2 Menganut pendekatan integratif dalam arti bahwa setiap pelajaran
memiliki arti dan peranan yang menunjang tercapainya tujuan yang
lebih integratif
3 Menekankan kepada efesiensi dan efektifitas dalam hal daya dan
waktu
4 Menganut pendekatan sistem instruksional yang dikenal dengan
Prosedur Pengembangan Sistem Intruksional (PPSI)
5 Dipengaruhi psikologi tungkah laku dengan menekankan kepada
stimulus respon dan latihan
51. Ketentuan dan pedoman kurikulum 1975 yaitu :
1 Tujuan institusional
2 Struktur program kurikulum
3 Garis-garis besar program pengajaran
52. Komponen-komponen PPSI meliputi :
1 Pedoman perumusan tujuan
2 Pedoman prosedur pengembangan alat penilaian
3 Pedoman proses kegiatan belajar siswa
4 Pedoman program kegiatan guru
5 Pedoman pelaksanaan program
6 Pedoman perbaikan atau revivsi
53. PPSI memberikan penilaian pada setiap akhir pelajran atau pada akhir satuan
pelajrab tertentu, berbeda dengan kurikulum yang sebelumnya yang
memberikan penilainan pada akhir semester atau akhir tahun saja
54. Teknik supervisi dan administrasi sekolah dipelajari pada pedoman kurikulum
tentang supervise dan administrasi
55. Pada tahun 1984 pemerintah menetapkan pergantian kurikulum 1975 oleh
1984 karena kurikulum 1975 hingga menjelang 1983 dianggap sudah tidak
mampu lagi memenuhi kebutuhan masyarakat
56. Secara umum dasar perubahan kurikulum 1975 ke kurikulum 1984 adalah :
1 Terdapat beberapa unsur dalam GBHN yang belum terapung ke dalam
kurikulum pendidikan dasar dnan menengah
2 Terdapat ketedakserasian antara kurikulum berbagai bidang studi
dengan kemampuan anak didik
3 Terdapat kesenjangan program kurikulum dan pelaksanaanya
4 Terlalu padatnya isi kurikulum yang harus diajarkan
5 Pengadaan program studi baru untuk memenuhi kebutuhan
perkembangan lepangan kerja
57. Ciri-ciri kurikulum 1984 yaitu :
1 Berorientasi kepada tujuan instruksional
2 Pendekatan pengajar melalui CBSA
3 Materi pelajaran dikemas dengan menggunakan pendekatan spiral
4 Menanamkan pengertian terlebih dahulu sebelum diberikan latihan
5 Materi disajikan berdasarkantingkat kesiapan atau kematangan siswa
6 Menggunakan pendekatan keterampilan proses
58. Kurikulum 1984 dilaksanakan secara bertahap dari kelas 1 SMA berturut
tahun berikutnya di kelas yang lebih tinggi
59. Latar belakang kurikulum 1994 yaitu :
1 Sesuai dengan UUD 1945
2 Diperlukan peningkatan dan penyelenggaraan pendidikan nasional
3 Dengan berlakunya UU RI No. 2 Thn 1989 maka sekolah menengah
umum perlu disesuaikan dengan peraturan perundang-undangan
60. Tim Basic Science adalah tim yang memiliki salah satu tugas yang ikut
mengembangkan kurikulum di sekolah
61. Kurikulum 1994 berdampak pada sistem pembagian waktu pelajaran, yaitu
dengan mengubah dari sistem semester ke sistem caturwulan
62. Ciri-ciri pemberlakuan kurikulum 1994 :
1 Pembagian tahapan pelajaran di sekolah dengan sistem caturwulan
2 Pembelajaran di sekolah lebih menekankan materi pelajaran yang
cukup padat
3 Kurikulum 1994 bersifat populis
4 Dalam pelaksanaan kegiatan
5 Dalam pengajaran suatu mata pelajaran hendaknya disesuaikan
dengan kekhasan konsep bahasan dan perkembangan berpikir siswa
6 Pengajaran dari hal yang konkret ke hal yang abstrak
7 Pengulangan-pengulangan materi
63. Terdapat beberapa permasalahan dalam melaksanakan kurikulum 1994 salah
satunya adalah beban belajar siswa terlalu berat karena banyaknya mata
pelajaran dan banyaknya materi
64. Upaya peningkatan mutu pendidikan harus dilakukan secara menyeluruh,
yakni aspek-aspek moral, akhlak, budi pekerti, pengetahuan, keterampilan,
seni, olahraga, dan perilaku
65. Kebijakan-kebijakan nasional dalam penyempurnaan kurikulum untuk
mewujudkan peserta didik yaiu :
1 Perubahan keempat UUD 1945 pasal 31 tentang pendidikan
2 Tap MPR No. IV / MPR / 1999 tentang GBHN tahun 1999-2004
3 Undang-undang tentang sistem pendidikan nasional
4 Pemberlakuan undang-undang nomor 22 tahun 1999 tentang otonomi
daerah
5 Peraturan pemerintah nomor 25 tahun 2000 tentang kewenangan
66. Kurikulum 2004 lebih populer dengan sebutan KBK (kurikulum berbasis
komputer)
67. KBK tidak lagi mempersoalkan proses belajar, proses pembelajaran
dipandang merupakan wilayah otoritas guru.
68. Kompetensi mengandung beberapa aspek, yaitu knowledge, under-standing,
skill, value, attitude, dan interest. Kompetensi dapat di klarifikasikan
contohnya: kompetensi lulusan, kompetensi dasar, dan sebagainya
69. Secara umum kompetensi diartikan sebagai pengetahuan, keterampilan, dan
nilai-nilai dasar yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak
70. Empat gugus yang dikelompokkan dalam kompetensi utaman :
1 Factual knowledge
2 Conceptual knowledge
3 Procedural knowledge
4 Metacognative knowledge yang menyangkut tentang fitur-fitur dasar
71. Procedural knowledge meliputi pengetahuan dan pemahaman, dan
metacognitive knowledge merupakan kompetensi menyangkut tentang
pengetahuan terhadap kognisi secara umum dan kesadaran serta memahami
kognisi sendiri
72. Keempat gugus kompetensi utama tersebut perlu djembatani lima unsur
pokok dalam Kepmen 045/U/2002
73. Keunggulan KBK dibandingkan kurikulum 1994 adalah :
1 KBK yang dikedepankan penguasaan materi hasil dan kompetensi
paradigma
2 Silabus di tentukan secara beragam
3 Sistem penialaian lebih menitikberatkan pada aspek kognitif
4 KBK memiliki empat komponen yaitu : KHB, PBK, KBM, PKBS
74. Penyusunan KTSP mengacu pada standar isi dan standar kompetensi lulusan
untuk pendidikan dasar sampai menengah
75. Prinsip dan bagian dari KTSP
76. Pedoman dalam pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan
77. SKL sebagai pedoman penialaian dalam penentuan kelulusan peserta didik
dari satuan pendidikan
78. Pemberlakuan KTSP sepenuhnya diserahkan kepada sekolah dan ditetapkan
kepala sekolah
79. Pedoman penyusunan kurikulum pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah
80. Secara umum tujuan diterapkannya KTSP adalah untuk memandirikan dan
memberdayakan satuan pendidikan melalui pemberian kewenangan kepada
lembaga pendidikan dan mendorong sekolah untuk mengambil keputsan
secara partisipatif dalam mengembangkan kurikulum.
81. Tujuan khusus diterapkannya KTSP menurut Mulyasa yakni meningkatkan
mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif sekolah dalam
mengembangkan kurikulum, mengelola dan memberdayakan sumber daya
yang tersedia, meningkatkan rasa peduli warga sekolah dalam
pengembangan kurikulum melalui pengambilan keputusan bersama, serta
meningkatkan kompetisi yang sehat antarsatuan pendidikan tentang kualitas
pendidikan yang akan dicapai.
82. Tujuah hal yang ada kaitannya dengan KTSP perlu diterapkan pada satuan
pendidikan, yaitu Sekolah lebih mengetahui kekuatan peluang serta ancaman
bagi dirinya, sekolah lebih mengetahui kebutuhan lembaganya, Pengambilan
keputusan lebih baik di lakukan oleh sekolah karena sekolah yang tahu mana
yang terbaik, Keterlibatan warga sekolah dan masyarakat dalam
pengembangan kurikulum untuk menciptakan transparansi dan demokrasi
yang sehat, Sekolah dapat bertanggung jawab tentang mutu pendidikannya
masing-masing, Sekolah dapat melakukan persaingan yang sehat dengan
sekolah lainnya dalam meningkatkan mutu pendidikan, serta sekolah dapat
merespon aspirasi masyarakat dan lingkungan yang berubah secara cepat
serta mengakomodasinya dengan KTSP.
83. Prinsip-prinsip pengembangan KTSP menurut Permendiknas Nomor 22
Tahun 2006 yakni berpusat pada potensi, perkembangan, serta kebutuhan
peserta didik dan lingkungannya, Beragam dan terpadu, Tanggap terhadap
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, Relevan dengan
kebutuhan, Kurikulum dikembangkan dengan memperhatika relevansi
pendidikan tersebut dengan kebutuhan hidup dan dunia kerja, Menyeluruh
dan berkesinambungan, Belajar sepanjang hayat, kurikulum diarahkan pada
proses pengembangan, pembudayaan, dan pemberdayaan peserta didik
yang berlangsung sepanjang hayat, dan Seimbang antara kepentingan
global, nasional, dan lokal.
84. Enam komponen penting yang dimiliki KTSP yakni visi dan misi satuan
pendidikan, tujuan pendidikan satuan pendidikan, kalender pendidikan, truktur
muatan KTSP, silabus, dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
85. Kurikulum merupakan perangkat pendidikan yang mewakili pendidikan dalam
menjawab tantangan masyarakat yang direkonstruksi oleh masyarakat
setempat dan dikategorikan dalam beberapa jenjang seperti jenjang nasional,
lokal maupun daerah. Dimana rekonstruksi menyangkut berbagai dimensi
kehidupan dalam jenjang tersebut dan akan menjadi lebih sulit ketika
seseorang harus merajut berbagai kepentingan pada berbagai jenjang dan
dimensi kehidupan.
86. Berkembangnya IPTEK juga mempengaruhi berbagai segi kehidupan seperti
budaya, sosial maupun politik. Dengan perkembangan tersebut manusia
dihadapkan dengan hal-hal baru yang dianggap sebagai tantangan zaman
yang mau tidak mau harus dihadapi, dan untuk menjawab tantangan tersebut
diperlukan system pendidikan yang memiliki muatan yang kuat sebagai bekal
menghadapinya.
87. Sejak merdeka perubahan system pendidikan di Indonesia terjadi tanpa ada
pola maupun tujuan yang jelas. Namun sejak dikeluarkannya UU Nomor 20
tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan dikuatkan dengan
Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan
barulah Indonesia mulai memperlihatkan perkembangan kearah
pembentukan kompetensi peserta didik.
88. Perubahan berbagai kurikulum yang terjadi sebelum diberlakukannya UU
Nomor 20 Tahun 2003 dan Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006 tidak
memiliki arah dan tujuan yang jelas
89. Kurikulum 1975 bermaksud membentuk karakter dari manusia. Meskipun
demikian, kurikulum 1975 masih dikembangkan secara filosofis pendidikan
keilmuan yang dominan dan tidak berorientasi pada pembangunan. Kurikulum
tersebut kemudian digantikan dengan kurikulum 1984 yang dikenal dengan
pendekatan CBSA yang lebih berorientasi pada teori belajar mengajar dan
memperhatikan isi pelajaran.
90. Kurikulum 1994 diberlakukan setelah kurikulum 1984 dianggap tidak cocok
lagi dengan kebutuhan bangsa akan tetapi kurikulum ini sering menimbulkan
masalah diantaranya beban siswa semakin berat karena semakin banyaknya
jumlah mata pelajaran serta materi dari setiap mata pelajaran tersebut. Selain
itu mata pelajaran dianggap terlalu sukar karena kurang relevan dengan
aplikasi kehidpuan sehari-hari.
91. Pada tahun 2004 kurikulum kembali mengalami perubahan menjadi
Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang dikembangkan berdasarkan
pendekatan kompetensi. Dilihat dari pengemasan mata pelajaran dan sumber
kompetensi yang dilakukan menunjukkan bahwa kurikulum 2004 adalah
kurikulum akademik.
92. Dua tahun kemudian pemerintah kembali merubah kurikulum menjadi
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan atau lebih dikenal dengan KTSP
dimana kurikulum ini dianggap sebagai jawaban dari otoritas sekolah yang
sesuai dengan otonomi daerah yang menginginkan pendidikan ditangani oleh
masing-masing daerah walaupun ujian nasional masih merupakan penilaian
akhir dari suatu keberhasilan sekolah.
93. Masih menjadi pertanyaan kurikulum mana yang mampu bertahan terhadap
tuntutan tantangan zaman.
94. Survival merupakan sesuatu yang berlangsung mulai dari sesuatu itu ada
hingga sekarang. Sehingga kurikulum yang survival adalah kurikulum yang
mampu bertahan dalam menjawab tantangan zaman dimana manusia
membutuhkannya.
95. Life Skill adalah kemampuan sepanjang hayat, kemampuan berpikir secara
kompleks, komunikasi yang efektif, membangun kerja sama, melaksanakan
peranan sebagai warga Negara yang bertanggung jawab, memiliki kesiapan
dan kecakapan untuk bekerja, serta memiliki karakter dan etika untuk terjun
ke dunia kerja.
96. Hendaknya kurikulum yang survival itu dimulai dengan menganalisis
kebutuhan bangsa, menentukan tujuan yang jelas, mengendalikan proses
pelaksanaan kurikulum, dievaluasi secara periodic sehingga pada akhirnya
peserta didik akan memiliki kecakapan hidup untuk menghadapi tantangan
zaman yang bukan pada masa sekarang tetapi pada masa yang akan datang.
97. Kurikulum pendidikan nasional harusnlah sejalan dengan pancasila dan UUD
1945 serta perundang-undangan yang berlaku baik ditingkat pusat maupun
daerah untuk mencapai tujuan pendidikan nasional yang dimana dalam
mencapainya harus memiliki landasan yang kuat, landasan tersebut berupa
landasan filsafat, landasan psikologis, dan landasan sosiologis.
98. Dengan adanya landasan yang kuat maka kurikulum akan mampu bertahan
sesuai dengan kebutuhan masyarakat dimana apabila dilakukan perubahan
maka yang diubah hanya bagian-bagian tertentu saja.
99. Mulai dari kurikulum pendidikan 1947 sampai dengan kurikulum 1994
dianggap hanya mampu menjawab tantangan zaman dalam jangka pendek.
Sebaliknya mulai dari kurikulum 2002 sampai KTSP dianggap telah
memperlihatkan bahwa Indonesia akan memiliki kurikulm yang mampu
bertahan karena dikembangkan dengan memperhatikan tiga landasan.
100. Kurikulum menurut pandangan modern tidak hanya sebatas kegiatan
pengajaran dikelas saja tetapi menyangkut segala kegiatan yang disediakan
dan direncanakan sekolah untuk mencapai tujuan pendidikan yang lebih
komprehensif.
101. Dalam implementasi kurikulum dihadapkan dengan dua masalah yakni
permasalah yang terkait dengan kurikulum tertulis dengan kurikulum di
lapangan. Agar jedua masalah tersebut tidak menjadi kendala maka
diperlukan kebijakan yang menjamin pengembangan sumber daya manusia ,
peningkatan kemampuan stakeholder, meningkatkan kesejahteraan pendidik
dan tenaga kependidikan, mengupdate saranprasarana pendukung, dan
menciptakan Susana yang kondusif bagi pelaksanaan kurikulum secara
optimal.
102. Kurikulum akan terus bertahan ditengah arus globalisasi untuk
menjawab tantangan zaman meski nama apapun yang menempel pada
sebuah kurikulum dan bagaimanapun perubahan yang dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai