Supriadin
Penulis adalah Mahasiswa Program Pascasarjana UIN Alauddin Makassar.
email: supriadinaljundiyyu@yahoo.co.id
18
Politik Pendidikan Islam… (Supriadin)
19
El-HiKMAH, Volume 8, Nomor 2, Desember 2014
20
Politik Pendidikan Islam… (Supriadin)
21
El-HiKMAH, Volume 8, Nomor 2, Desember 2014
22
Politik Pendidikan Islam… (Supriadin)
23
El-HiKMAH, Volume 8, Nomor 2, Desember 2014
24
Politik Pendidikan Islam… (Supriadin)
25
El-HiKMAH, Volume 8, Nomor 2, Desember 2014
26
Politik Pendidikan Islam… (Supriadin)
27
El-HiKMAH, Volume 8, Nomor 2, Desember 2014
d. Diskusi (Muna>d}arah)
Metode ini sebagai penyajian bahan pelajaran dengan cara
murid atau santri membahasnya bersama-sama melalui tukar
pendapat tentang suatu topik atau masalah tertentu yang ada dalam
kitab kuning atau pelajaran lainnya. Dalam metode ini, kiai atau
guru bertindak sebagai moderator karena metode diskusi bertujuan
agar murid atau santri aktif dalam belajar. Melalui diskusi ini, akan
tumbuh dan berkembang pemikiran-pemikiran kritis, analitis dan
logis.
Beberapa metode yang penulis sebutkan di atas, tentunya hanya
merupakan representasi secara umum dari metode pembelajaran di
pesantren. Namun, seiring berkembangnya dinamika pendidikan
maupun teknologi dan informasi, tentunya metode pembelajaran
pesantren pun sedemikian rupa menyesuaikan diri dengan
perubahan tersebut.
28
Politik Pendidikan Islam… (Supriadin)
29
El-HiKMAH, Volume 8, Nomor 2, Desember 2014
30
Politik Pendidikan Islam… (Supriadin)
31
El-HiKMAH, Volume 8, Nomor 2, Desember 2014
32
Politik Pendidikan Islam… (Supriadin)
33
El-HiKMAH, Volume 8, Nomor 2, Desember 2014
34
Politik Pendidikan Islam… (Supriadin)
35
El-HiKMAH, Volume 8, Nomor 2, Desember 2014
36
Politik Pendidikan Islam… (Supriadin)
37
El-HiKMAH, Volume 8, Nomor 2, Desember 2014
38
Politik Pendidikan Islam… (Supriadin)
Catatan Akhir
Peran dan keberadaan pondok pesantren sebagai salah satu
lembaga pendidikan asli Indonesia memang harus tetap dilestarikan
dan diperhatikan perkembangannya, karena kehadiran pondok
pesantren di tengah-tengah masyarakat adalah selain untuk
memberdayakan masyarakat juga sebagai wadah untuk menyiapkan
kader-kader Ulama yang mampu menguasai dan memahami al-
Qur‘an dan Hadis secara baik dan benar dan sesuai dengan
kebutuhan masyarakat.
Kemunculan madrasah dipandang menjadi salah satu indikator
penting bagi perkembangan positif kemajuan prestasi budaya umat
Islam, mengingat realitas pendidikan, sebagaimana terlihat pada
fenomena madrasah yang sedemikian maju saat itu, adalah
cerminan dari keunggulan capaian keilmuan, intelektual dan
kultural. oleh karenanya timbul kebanggaan terhadap madrasah,
karena lembaga ini mempunyai citra ‖eksklusif‖ dalam penilaian
masyarakat.
Pesantren dan madrasah mengalami perkembangan pada masa
orde baru dan reformasi dengan dikeluarkannya beberapa peraturan
perundang-undangan yang mengatur pelaksanaan pendidikan
umum dan pesantren secara setara (upaya menghilangkan dualisme
pendidikan)
39
El-HiKMAH, Volume 8, Nomor 2, Desember 2014
Daftar Pustaka
40
Politik Pendidikan Islam… (Supriadin)
41