DI ERA MODERNISASI
(Studi Kasus Pondok Pesantren Babussalam Kalibening
Mojoagung Jombang)
PROPOSAL SKRIPSI
Oleh :
MOHAMMAD NURSALIM
NIRM : 2013.4.097.0001.1.001075
DI ERA MODERNISASI
A. Konteks Penelitian
tahun semakin maju dan sangat cepat dalam berbagai aspek kehidupan yang
salah satunya adalah dalam bidang pendidikan, yang merupakan suatu upaya
untuk menjembatani sebuah peralihan dari masa sekarang ke masa yang akan
istilah santri berasal dari bahasa Tamil, yang berarti guru mengaji. 1 Pesantren
1
Ruchman Basori, The Founding Father Pesantren Modern Indonesia : Jejak Langkah K.H.
A. Wahid Hasyim (Banten : Inceis, 2008), 33.
2
adalah sebuah pendidikan tradisional yang para siswanya tinggal bersama dan
belajar di bawah bimbingan guru yang lebih dikenal dengan sebutan kiai dan
dalam kompleks yang juga menyediakan masjid untuk beribadah, ruang untuk
oleh tembok untuk dapat mengawasi keluar masuknya para santri sesuai
pola kehidupan warganya, serta pola adopsi terhadap berbagai macam inovasi
pesantren lainnya, hal ini dapat dilihat dari besar kecilnya pesantren
akan tetapi untuk pesantren besar perlu ditambah dengan unsur-unsur lain,
2
Wikipedia, “Pengertian Pesantren dan Santri”, dalam
https://id.wikipedia.org/wiki/Pesantren, (29 Januari 2016)
3
Abd. Halim Soebahar, Studi Transformasi Kepemimpinan Kiai dan Sistem Pendidikan
Pesantren (Yogyakarta: LKiS, 2013), 33.
3
seperti: Ustadz sebagai pembantu kiyai dalam pengajaran, gedung sekolah atau
madrasah, pengurus, tata tertib dan lain sebagainya sesuai dengan kebutuhan.4
pesantren. Hal ini diperlihatkan dengan dua fungsi utama pesantren, yakni
pola belajar mengajar yang khas ala pesantren. Di samping itu, pondok
hetrogen, terlebih pada masa otonomi dan desentralisasi yang baru dilakukan
4
Mastuhu, Dinamika Sistem Pendidikan Pesantren : Suatu Kajian Tentang Unsur dan Nilai
Sistem Pendidikan Pesantren (Bogor : IPB, 1989), 55-56.
4
rekayasa sosial untuk mendorong lembaga pendidikan supaya dapat berparan
tasamuh tenggang rasa dan tawasut toleran untuk mewujudkan kebutuhan serta
urgen bagi umat Islam. Lembaga ini memiliki potensi yang besar sebagai
lembaga pendidikan dan pengkaderan bagi generasi muda Islam sekali gus
berdirinya pada tahun 1974 M. bertepatan tahun 1396 H. Sampai saat ini,
perkembangan zaman.
5
Hal ini tampak realistis di tengah perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, telah ada unit-unit pendidikan baik dibidang formal, non formal,
informal dan unit pendukung. Dalam bidang bidang formal dan nonformal ada
Babussalam yakni Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) dan Klinik Gavrilla Medika
Babussalam.
notabene santri-santrinya terdiri dari berbagai penjuru tanah air mulai dari
sabang sampai merauke. Mereka hadir dari berbagai latar belakang mulai dari
perbedaan latar belakang suku, budaya, ras, bahasa dan tingkat pendidikan
orang tua, mereka semua melebur jadi satu dalam satu atap dengan tujuan yang
6
inovasi sistem pendidikan pondok pesantren. Alasannya, pengasuh-pengasuh di
yakni “memelihara tradisi lama yang masih releven dan melakukan inovasi
yang konstruktif”.
penelitian ini, yang pertama adalah guna untuk memenuhi kewajiban sebagai
lingkup sistem dari sistem pendidikan nasional, maka tidak salah bila maha
siswa progam sarjana dari prodi pendidikan agama Islam membahas dan
dunia kepesantrenan.
sejumlah perguruan tinggi Islam, dalam hal ini insya Allah yang peneliti
laksanakan pada saat ini dimana peneliti ingin mengemukakan teori inovasi
khususnya, oleh karena itu pada penelitian ini, peneliti mengambil Pondok
dengan harapan dari sejumlah tahap atau tingkat tersebut akan dapat di buat
7
kesimpulan. Yang ke kedua sebagai pendalaman ilmu penelitian sendiri dalam
pengetahuan yang di peroleh dalam menempuh prodi ini. Dan yang ketiga
sebagai tugas dan kewajiban peneliti sebagai mahasiswa progam sarjana dalam
semoga salah satunya melalui penelitian ini di catat sebagai amal yang
bermanfaat. Amiin
1. Identifikasi Masalah
berikut:
2. Batasan Masalah
8
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah Peneliti deskripsikan
diatas, berkaitan pula dengan keterbatasan waktu, tenaga, dan biaya. Maka
C. Fokus Penelitian
D. Tujuan Penelitian
9
E. Devinisi Istilah
menafsirkan judul penelitian ini, maka akan peneliti jelaskan arti beberapa
1. Inovasi
dirasakan atau diamati sebagai suatu hal yang baru bagi seseorang atau
berbeda dari yang sudah ada atau yang sudah dikenal sebelumnya (gagasan,
metode, atau alat).6 Begitu juga dalam UU No. 18 tahun 2002 tentang sistem
nilai dan konteks ilmu pengetahuan yang baru, atau cara baru untuk
5
Udin Saefudin Sa’ud, Inovasi Pendidikan (Bandung: Alfabeta, 2008), 3.
6
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama, 2008), 538.
7
Undang-undang RI No. 18 tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan,
Dan Penerapan Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi Pasal 1 Ayat 9.
10
2. Sistem
Sistem berasal dari bahasa Yunani, yaitu System yang berarti hubungan
juga yang mengatakan bahwa, Sistem adalah perangkat unsur yang secara
3. Pendidikan
4. Sistem Pendidikan
8
Tohari Musnamar, Bimbingan dan Wawanwuruk Sebagai Suatu Sistem (Yogyakarta:
Cendekia Sarana Informatika, 1985), 38.
9
Armai Arief, Pengantar Ilmu Penddidikan Islam (Jakarta: Ciputat Pers, 2002), 69.
10
W. J. S. Porwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka,
1976), 955.
11
M. Arifin, Kapita Selekta Pendidikan Islam (Islam dan Umum) (Jakarta : Bumi Aksara,
1993), 245.
12
W. J. S. Porwadarminta, Kamus Umum....., 232.
11
Sistem Pendidikan adalah totalitas interaksi dari seperangkat unsur-
satu sama lain menuju tercapainya tujuan pendidikan yang telah menjadi
mempunyai tujuan, dan semua kegiatan dari semua komponen atau bagian-
pendidikan.14
5. Pondok Pesantren
bawah bimbingan seorang (atau lebih) guru yang lebih dikenal dengan
sebutan kyai.15
6. Modernisasi
Kata modernisasi berasal dari dua suku kata yaitu modern yang berarti
mutakhir dan sasi yang artinya proses. Jadi modernisasi adalah proses
12
atau pramodern (dalam arti teknologi dan organisasi sosial) ke arah
negara Barat.17
F. Kegunaan Penelitian
pendidikan yang ada dalam pondok pesantren di era modernisasi ini, maka
1. Peneliti
Mojoagung Jombang.
17
Ati Haviati Oktora, dkk., Sosiologi Sekolah MenengAtas dan Madrasah Aliyah Jilid 3
Kelas XII (Jakarta : Mutiara Sumber Widya, ), 39.
13
2. Lembaga pendidikan khususnya di Pondok Pesantren Babussalam
dan teori yang didapat di bangku kuliah, dan sebagai bahan referensi bagi
G. Kerangka teoritik
14
c. Sistem Pendidikan Pesantren
H. Penelitian terdahulu
1. Skripi Ahmad Syah Mas’ud Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun
sistem pendidikannya.
b. Terdapat beberapa faktor yang melandasi penerapan kurikulum
15
zaman namun tetap dipadu dan dipandu dengan nilai-nilai
salafiyahnya.
2) Pentingnya sebuah ijazah, untuk memudahkan santri-santinya
pesantren (Internal) dan faktor yang datang dari luar pondok pesantren
(Ekternal):
1) Faktor Internal
a) Perubahan disebabkan oleh bertambah dan berkurangnya
16
pesantren merubah sisitem lama dan membuka sistem
Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Salatiga
17
peningkatan pendidikan agama Islam dalam era modernisasi pada
18
c. Faktor penunjang dalam mewujudkan modernisasi sistem pendidikan
memadai, (3). Rasa optimisme yang tinggi dari berbagai pihak baik
semangat atau keinginan kuat dari para santri dan masyarakat untuk
19
dari pengasuh, pengurus yayasan, pengurus Pondok Pesantren (asatidz)
I. Prosedur Penelitian
a. Pendekatan penelitian
b. Jenis penelitian
20
kualitatif) dan snowball (dari informan kunci, peneliti mencari subyek-
generalisasi.19
2. Kehadiran Peneliti
peneliti adalah bagian integral data artinya peneliti ikut aktif dalam
kualitatif lebih bersifat subjektif dan hasil lebih kasuistik, adapun desain
penelitian.
19
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan : Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D
(Bandung: Alfabeta, 2015), 15.
20
Iskandar, Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial (Jakarta : Gaung persada, 2009),
118.
21
libatkan dalam penelitian ini antara lain adalah pengasuh, ketua dan
3. Lokasi penelitian
a. Data
tanggal 11 juli 1977 disebutkan bahwa data adalah segala fakta dan
22
akan menentukan ketepatan dan kekayaan data yang diperoleh. Data
Jombang.
b) Ketua Pondok Pesantren Babussalam Kalibening Mojoagung
Jombang.
c) Pengurus Pondok Pesantren Babussalam Kalibening Mojoagung
Jombang.
2) Sumber sekunder
22
Muhammad Tholchah Hasan, dkk, Metode Penelitian Kualitatif Tinjauan Teoritis dan
Praktis (Surabaya: Visipres Media, 2013), 120.
23
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian....., 172.
24
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan : Pendekatan ...., 308.
25
Ibid., 308-309.
23
5. Prosedur pengumpulan data
berikut:
a. Observasi
penelitian.27
b. Interview/wawancara
topik tertentu.28
26
Ibid., 310.
27
Ibid., 310.
28
Ibid., 317.
24
Tujuannya adalah agar peneliti memperoleh informasi yang lebih
c. Dokumentasi
6. Analisis data
sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan
sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang
orang lain.30
29
Ibid., 329.
30
Ibid.,334.
25
sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktifitas dalam analisis data
memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan
difahami.34
Dalam hal ini Miles dan Huberman menyatakan bahwa “the most
bersifat narasi.35
31
Ibid., 337.
32
Ibid., 338.
33
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian....., 29.
34
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan : Pendekatan ....., 341.
35
Ibid., 341.
26
c. Verifikasi dan Simpulan Data
kredibel.36
36
Ibid., 345.
37
Ibid., 345.
27
sejawat, analisis kasus negatif, dan member check.38 Tidak semua teknik
a. Perpanjangan Pengamatan
yang disembunyikan lagi. Bila telah terbentuk rapport, maka telah terjadi
b. Meningkatkan Ketekunan
kepastian data dan urutan peristiwa akan dapat direkam secara pasti dan
sistematis.41
38
Ibid., 368.
39
Ibid., 369.
40
Ibid., 369.
41
Ibid., 370.
28
Dengan Meningkatkan ketekunan, maka peneliti dapat
memberikan deskripsi data yang akurat dan sistematis tentang apa yang
diteliti. Dengan membaca ini maka wawasan peneliti akan semakin luas
c. Triangulasi
Wiliam Wiersma menyatakan bahwa “Triangulation is qualitative
pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagai
waktu.43
d. Menggunakan bahan referensi
Yang dimaksud bahan referensi disini adalah adanya pendukung
perlu didukung oleh foto-foto. Alat bantu perekam data dalam penelitian
42
Ibid., 371.
43
Ibid., 372.
29
peneliti.44
8. Tahap-tahap penelitian
a. Tahap Pra-Penelitian.
30
dosen pembimbing, menganalisis data, membuat draf awal konsep hasil
penelitian.
c. Tahap Pasca-Penelitian
penelitian ini adalah bentuk urutan atau berjenjang yakni mulai pada tahap
Namun walau demikian sifat dari kegiatan yang dilakukan pada masing-
J. Sistematika pembahasan
Bab II kajian teori, dalam skripsi ini pada kajian teori berisi tentang
31
Bab III paparan data dan temuan penelitian, bab ini berisi tentang
kesimpulan dari pembahasan dan saran atas laporan yang telah dilaksanakan.
K. Waktu Penelitian
lebih dua minggu yakni dimulai sejak minggu ketiga bulan Desember 2016
hingga minggu keempat bulan Juni 2017, adapun tabel dari rencana
32
Tabel 1.1. Jadwal Rencana Pelaksanaan Penelitian
Arief, Armai, Pengantar Ilmu Penddidikan Islam, Jakarta, Ciputat Pers, 2002.
Arifin, M., Kapita Selekta Pendidikan Islam (Islam dan Umum), Jakarta, Bumi
Aksara, 1993.
2009.
Oktora, Ati H., dkk., Sosiologi Sekolah MenengAtas dan Madrasah Aliyah Jilid 3
Pustaka, 1976.
Sudjana, Nana, dkk., Penelitian Dan Penilaian Pendidikan, Bandung, Sinar Baru
Algesindo, 2010.
Ayat 9.