Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Tarbawi| Volume 1|No 1| ISSN 2527-4082| 29

PERKEMBANGAN KURIKULUM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


DI INDONESIA

Amirah Mawardi1
Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam| Unismuh Makassar

ABSTRAK
Studi ini bertujuan mendeskripsikan perkembangan kurikulum pendidikan agama
Islam (PAI) di Indonesia, dengan fokus pada perkembangan kurikulum (PAI) pra
kemerdekaan, orde lama, orde baru, dan orde reformasi. Data diperoleh melalui
studi kepustakaan. Studi ini menemukan bahwa pendidikan agama (Islam)
mengalami dinamika yang berfluktuasi sejalan dengan sikap politik pemerintah
terhadap umat Islam. Memasuki era akhir orde baru hingga era reformasi sekarang
ini pendidikan agama Islam mengalami perkembangan positif, hanya saja
kurikulumnya masih tetap harus didesain agar kompatibel dengan dinamika zaman.

Kata Kunci: Perkembangan kurikulum, Pendidikan agama Islam di Indonesia.

ABSTRACT

This study aims to describe the development of Islamic education curriculum (PAI) in
Indonesia, with a focus on curriculum development (PAI) pre-independence, the old
order, the new order, and order reforms. Data obtained through library research.
The study found that Islamic education (Islam) to experience the dynamics of
fluctuating in line with the government's political attitude toward Muslims. Entering
the era of the New Order era to the present reform of Islamic education experienced
a positive development it's just that the curriculum remains to be designed to be
compatible with the dynamics.

Keywords: curriculum development, Islamic education in Indonesia.


Jurnal Tarbawi| Volume 1|No 1| ISSN 2527-4082| 30

PENDAHULUAN harapan, bahkan sebagian ahli


mengatakan pendidikan Indonesia
Perkembangan teknologi yang dianggap gagal.
semakin pesat mengakibatkan pemikiran Kajian tentang perkembangan
peserta didik juga berkembang dengan kurikulum PAI di Indonesia adalah
cepat. Oleh karena itu, kurikulum di kajian yang bernuansa sejarah, maka
indonesia juga sudah kesekian kali metode pengumpulan data pada kajian
diubah demi menyesuaikan antara ini lebih banyak menggunakan metode
perkembangan pendidikan, kemajuan dokumentasi. Dokumentasi, merupakan
teknologi, dan perkembangan peserta jenis/teknik yang paling banyak dan
didik.Perubahan yang dilakukan pada paling menonjol digunakan oleh para
kurikulum di Indonesia bertujuan untuk peneliti sejarah. Istilah lain yang sering
menyesuaikan dan mengembangkan digunakan ialah studi kepustakaan
pendidikan Indonesia ke kualitas yang (library research). Dalam kaitan ini,
lebih baik. pengertian dokumentasi sesungguhnya
Namun dalam setiap perubahan tidak lagi hanya mengandung pengertian
kurikulum, sistem kurikulum di dokumentasi ansich, tetapi mencakup
indonesia tidak selalu berdampak positif, pengertian luas. Ia meliputi berbagai
namun juga ada yang bersifat negatif sumber sejarah seperti karya-karya
sehingga diperlukan adanya perbaikan ilmiah, kitab-kitab, dokumen, arsip,
kembali pada sistem pendidikan yang majalah, koran, bahkan catatan harian
diterapkan pada saat itu. pribadi. Tetapi pada umumnya para
Dalam tulisan ini, diuraikan peneliti sejarah akan memburu sumber-
beberapa kurikulum yang pernah sumber primer terlebih dahulu, jika tidak
diterapkan di Indonesia, sehingga dapat ada atau belum diketemukan sumber
diambil pelajaran dari rangkuman primer, baru mereka akan menggunakan
perkembangan tersebut, terutama yang sumber-sumber sekunder.
berkaitan dengan kurikulum pendidikan
agama Islam. HASIL DAN PEMBAHASAN
Diakui atau tidak sampai saat ini
kita masih banyak mengacu pada konsep Secara historis, sampai dengan
desain kurikulum yang dibawa dari abad XIX pendidikan Islam masih
barat. Mereka dianggap lebih cerdas dan banyak diselenggarakan oleh institusi
cepat dalam membaca peluang yang masjid maupun pesantren. Asrarah
berkembang sehingga melahirkan (1999: 71) menggambarkan
inovasi-inovasi baru sebagai terobosan perkembangan kurikulum di Indonesia
dalam bidang pendidikan. Sementara yang telah beberapa kali mengalami
kita masih berkutat dalam proses perubahan disertai dengan ciri masing-
mencari konsep kurikulum mana yang masing.
dianggap tepat dan relevan. Sering kali
kurikulum mengalami perubahan, akan 1. Kurikulum Pendidikan Agama
tetapi outcome-nya masih jauh dari Islam Pra Kemerdekaan
Jurnal Tarbawi| Volume 1|No 1| ISSN 2527-4082| 31

Pendidikan pada prakemerdekaan 2. Kurikulum Pendidikan Agama


dipengaruhi oleh kolonialisme. Hasilnya Islam Masa Orde Lama
bangsa ini dididik untuk mengabdi
kepada penjajah. Karena itu, menurut M. Sebagaimana yang disebutkan
Ali Hasan (2003), pada saat penjajahan pada pendahuluan, bahwa kurikulum
semua bentuk pendidikan dipusatkan pendidikan nasional telah beberapa kali
untuk membantu dan mendukung mengalami perubahan. Kurikulum pada
kepentingan penjajah. Pada mulanya, era Orde Lama dibagi manjadi 2
mereka tidak pernah terpikirkan untuk kurikulum, di antaranya:
memperhatikan pendidikan namun
murni hanya mencari rempah-rempah. a. Kurikulum 1947
Meski demikian, bangsa Eropa ini juga
memiliki misi penyebaran agama. Kurikulum 1947 oleh karena
Karena itu pada abad ke-16 dan 17, beberapa sebab, kurikulum ini dalam
mereka mendirikan lembaga pendidikan prakteknya baru dilaksanakan pada
dalam upaya penyebaran agama Kristen tahun 1950. Oleh sebab itu, banyak
di Nusantara. Pendidikan tersebut tidak kalangan menyebutkan bahwa
hanya diperuntukkan bagi mereka tapi perkembangan kurikulum di Indonesia
juga penduduk pribumi yang beragama secara formal dimulai tahun 1950.
Kristen. Keberadaan pendidikan agama islam
Lebih lanjut M. Ali Hasan (2003) telah diatur pelaksanaannya dalam SKB
menjelaskan, pihak penjajah yang dua menteri (Menteri PP & K dan
merasakan perlu adanya pegawai Menteri Agama) tahun 1946.
rendahan yang dapat membaca dan Kurikulum 1947 ini masih kental
menulis guna membantu pengembangan dengan corak system pendidikan Jepang
usaha, khususnya tanam paksa, maka ataupun Belanda. Menurut Sutrisno
dibentuklah lembaga-lembaga (2012), hal ini terjadi mungkin
pendidikan. Namun kelas ini masih disebabkan karena negara ini baru
hanya diperuntukkan untuk kalangan merdeka. Sehingga, proses pendidikan
terbatas, yaitu anak-anak priyai. Konsep lebih ditekankan untuk mewujudkan
ideal pendidikan kolonialis adalah manusia yang cinta negara, menjadi
pendidikan yang mampu mencetak para berdaulat dan tumbuh kesadaran
pekerja yang dapat dipekerjakan oleh berbangsa dan bernegara
penjajah pula. Tujuan pendidikan
kolonial tidak terarah pada pembentukan b. Kurikulum 1952-1964
dan pendidikan orang muda untuk
mengabdi pada bangsa dan tanah airnya Dalam kurikulum ini muatannya
sendiri, akan tetapi dipakai untuk adalah pada pengajaran yang harus
menanamkan nilai-nilai dan norma- disampaikan pada siswa, dalam bentuk
norma masyarakat penjajah agar dapat mata pelajaran Bahasa Indonesia, Bahasa
ditransfer oleh penduduk pribumi dan Daerah, Ilmu Alam, Ilmu Hayat, Ilmu
menggiring penduduk pribumi menjadi Bumi, dan sejarah. Sementara itu,
budak dari pemerintahan kolonial.
Jurnal Tarbawi| Volume 1|No 1| ISSN 2527-4082| 32

pelaksanaan pembelajaran dalam Boleh dibilang, kurikulum 1968


kurikulum ini sebagaimana diatur dalam ini adalah penyempurnaan dari
UUPPP (Undang-Undang Pokok kurikulum 1964. Sejak kemerdekaan,
(Pendidikan dan Pengajaran) nomor 4 kurikulum ini menjadi model kurikulum
tahun 1950. Selanjutnya, muncul SKB terintegrasi. Focus kurikulum ini tidak
dua menteri tahun 1951 yang lagi pancawardhana sebagaimana
menegaskan bahwa pendidikan agama kurikulum 1964. Hanya saja,
wajib diselenggarakan di sekolah- pelaksanaan pendidikan agama
sekolah, minimal 2 jam perminggu. kebijakannya kurang lebih sama dengan
kurikulum 1964.
Selain itu, DEPAG juga telah
mengupayakan terbentuknya kurikulum b. Kurikulum 1975
agama di sekolah maupun pesantren,
akhirnya dibentuklah tim yang diketuai Dalam kurikulum ini, orientasi
oleh K.H. Imam Zarkasyi dari Pondok pendidikan adalah untuk meningkatkan
Gontor yang berhasil menyusun efektifitas dan efisiensi kegiatan belajar
kurikulum agama yang kemudian mengajar. Di era inilah dikenal istilah
disahkan oleh menteri agama pada tahun satuan pelajaran yang merupakan
1952. Disebutkan bahwa, setelah rencana pengajaran pada setiap bahasan.
DEPAG berhasil menyusun kurikulum Sementara tujuan pendidikan dan
itu, pendidikan agama memperoleh porsi pengajaran terbagi pada tujuan
25 % dari keseluruhan mata pelajaran pendidikan umum, tujuan institusional,
yang diajarkan sekolah selama tujuan kurikuler, tujuan instruksional
seminggu. umum dan tujuan instruksional khusus.
Pendidikan agama islam dalam
3. Kurikulum Pendidikan Agama kurikulum 1975 mengalami perubahan
Islam Masa Orde Baru cukup signifikan. Adanya SKB 3
menteri (Menteri Agama, Menteri dalam
Peralihan dari era orde lama ke Negeri dan Menteri P&K) serta
era orde baru pada akhirnya turut disusunnya kurikulum madrasah 1975,
berdampak pada wajah pendidikan pendidikan agama mendapatkan porsi
nasional, buktinya kurikulum yang 30%, sementara pendidikan umum 70%.
berlaku di era orde lama juga turut Sehingga ijazah madrasah setingkat
berganti, dan tidak cukup disitu, di era dengan ijazah dari sekolah umum, dan
orde baru sendiri kurikulum telah murid madrasah yang ingin pindah ke
mengalami beberapa perubahan. Di sekolah umumpun diakui/diperbolehkan.
bawah ini adalah model kurikulum yang Kondisi demikian berbeda dengan masa-
berlangsung selama era orde baru masa sebelum kurikulum 1975 ini
sebagaimana dikemukakan E. Mulyasa diterapkan.
(2003), antara lain:

a. Kurikulum 1968
Jurnal Tarbawi| Volume 1|No 1| ISSN 2527-4082| 33

c. Kurikulum 1984 Sejarah telah mencatat bahwa


bergantinya rezim maka akan berdampak
Kurikulum 1984 ini adalah pada perubahan kebijakan yang berlaku.
menyempurnakan kurikulum 1975. Era reformasi yang mengedepankan
Peran siswa dalam kurikulum ini keterbukaan, transparansi dan
menjadi mengamati sesuatu, akuntabilitas, nyatanya telah pula
mengelompokkan, mendiskusikan, berpengaruh pada dunia pendidikan
hingga melaporkan. Model ini disebut nasional. Kurikum di era reformasi juga
Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) atau telah mengalami beberapa perubahan,
Student Active Leaming (SAL). CBSA diantaranya:
memposisikan guru sebagai fasilitator,
sehingga bentuk kegiatan ceramah tidak a. Kurikulum KBK
lagi ditemukan dalam kurikulum ini.
Pendidikan agama dikuatkan melalui Era reformasi telah memberikan
SKB 2 Menteri (Menteri P&K dan ruang yang cukup besar bagi perumusan
Menteri dalam Negeri) yang kebijakan-kebijakan pendidikan baru
mempertegas lulusan madrasah juga bisa yang bersifat reformatif dan
juga melanjutkan pendidikannya ke revolusioner. Era ini memiliki visi untuk
sekolah umum. mewujudkan masyarakat Indonesia yang
berdaya saing, maju, sejahtera dalam
d. Kurikulum 1994 dan Suplemen wadah NKRI. Sebagai salah satu
Kurikulum 1999 dampak dari laju reformasi adalah
dibuatnya sistem “Kurikulum Berbasis
Kurikulum 1994 merupakan hasil Kompetensi” atau yang kerap disebut
upaya untuk memadukan kurikulum- kurikulum KBK.
kurikulum sebelumnya, terutama Menguatkan hal diatas,
kurikulum 1975 dan 1984. Yang patut pemerintah kemudian menetapkan UU
dicatat dalam periode ini adalah, No 20 tahun 2003 tentang sistem
terbitnya UU SISDIKNAS No 2 tahun pendidikan nasional menggantikan UU
1989 yang menegaskan bahwa madrasah No 2 tahun 1989, dan sejak saat itu
adalah lembaga pendidikan yang berciri pendidikan dipahami sebagai: “usaha
khas islam, artinya muatan kurikulum sadar dan terencana untuk mewujudkan
struktur dan konsepnya senafas dengan suasana belajar dan proses pembelajaran
nilai-nilai islam. Lebih jauh, dengan UU agar peserta didik secara aktif
SISDIKNAS ini, pendidikan agama mengembangkan potensi dirinya untuk
islam akhirnya berjalan satu paket memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
dengan system pendidikan nasional. pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta
4. Kurikulum Pendidikan Agama keterampilan yang diperlukan dirinya,
Islam Masa Reformasi masyarakat, bangsa dan Negara.”. Di
antara karakteristik utama KBK
Jurnal Tarbawi| Volume 1|No 1| ISSN 2527-4082| 34

sebagaimana dikemukakan E. Mulyasa basisnya. Menurut Toto Suharto (2011),


(2003), yaitu: Apapun model dan bentuknya, harus
diakui keberadaan kurikulum menjadi
 Menekankan pencapaian unsur penting dalam dunia pendidikan.
kompetensi siswa, bukan Tanpa kurikulum, maka sulit rasanya
tuntasnya materi. menerjemahkan dan mewujudkan tujuan
 Kurikulum dapat diperluas, pendidikan.
diperdalam, dan disesuaikan
dengan potensi siswa (normal, b. Kurikulum Tingkat Satuan
sedang, dan tinggi). Pendidikan (KTSP) atau Kurikulum
 Berpusat pada siswa. 2006
 Orientasi pada proses dan hasil.
 Pendekatan dan metode yang Secara umum KTSP tidak jauh
digunakan beragam dan bersifat berbeda dengan KBK namun perbedaan
kontekstual. yang menonjol menurut Sutrisno (2012),
 Guru bukan satu-satunya sumber terletak pada kewenangan dalam
ilmu pengetahuan. penyusunannya, yaitu mengacu pada
 Buku pelajaran bukan satu- desentralisasi sistem pendidikan.
satunya sumber belajar. Pemerintah pusat menetapkan standar
 Belajar sepanjang hayat; kompetensi dan kompetensi dasar,
 Belajar mengetahui (learning sedangkan sekolah dituntut untuk
how to know), mampu mengembangkan dalam bentuk
 Belajar melakukan (learning how silabus dan penilaiannya sesuai dengan
to do), kondisi sekolah dan daerahnya.
 Belajar menjadi diri sendiri Kurikulum Tingkat Satuan
(learning how to be), Pendidikan (KTSP) merupakan
 Belajar hidup dalam kurikulum operasional yang disusun oleh
keberagaman (learning how to dan dilaksanakan di masing-masing
live together). satuan pendidikan (sekolah/madrasah).
Sedangkan pemerintah pusat hanya
Dalam KBM-nya, pendekatan memberi rambu-rambu yang perlu
belajar mengajar lebih pada jenis dirujuk dalam pengembangan
pendekatan CTL (Contekstual Teaching kurikulum. Jadi pada kurikulum ini
and Learning), menyangkut sekolah sebagai satuan pendidikan
konstruktuvisme, inkuiri, bertanya, berhak untuk menyusun dan membuat
masyarakat belajar, pemodelan, refleksi silabus pendidikan sesuai dengan
dan penilaian otentik. kepentingan siswa dan kepentingan
Dengan ditetapkannya kurikulum lingkungan. KTSP lebih mendorong
2004 ini, maka berimplikasi langsung pada lokalitas pendidikan. Selanjutnya,
dengan pelaksanaan pendidikan agama penyelenggaraan pendidikan agama
Islam, akhirnya madrasahpun islam di madrasah/sekolah, dijabarkan
menjadikan “kompetensi”, sebagai dalam kurikulum agama yang
Jurnal Tarbawi| Volume 1|No 1| ISSN 2527-4082| 35

dikeluarkan oleh KEMENAG, dan tepat dan potensi yang dimilikinya dari dalam
pada bulan Mei 2008 menteri Agama jiwa. Hal itulah yang mendoronggg
mendatangani PERMENAG no. 2 tahun bagaimana penanaman budaya lokal
2008, menyangkut standard kompetensi dalam pendidikan dapat diterapkan.
lulusan dan standard isi PAI. Sistem ini akan diterapkan dalam konsep
sintem pendidikan kurikulum 2013.
c. Kurikulum 2013 Sistem yang dapat lebih mengentalkan
budaya lokal yang selamaa ini dilupakan
Berikut ini adalah cirri-ciri yang dan seakan diacuhkan. Olehnya itu
melekat dalam K-13 (Kurikulum 2013, dengan sistem pendidkan kurikulum
sebatas yang penulis ketahui), yaitu: 2013 diharapkan pilar budaya lokal
dapat kembali menjadi inspirasi dan
1) Mewujudkan pendidikan yang implementasi dalam kehidupan
berkarakter bermasyarakat. Dihrapkan budaya lokal
dapat menjadi ciri penting dan menjadi
Pendidkan berkarakter raja di negeri sendiri dan tidak punah
sebenarnya merupakan karakter dan ciri ditelan zaman.
pokok kurikulum pendidikan
sebelumnya. Dimana dalam kurikulum 3) Menciptakan Pendidikan yang ceria
tersebut dituntut bagaimana mencetak dan Bersahabat
peserta didik yang memiliki karakter
yang baik, bermoral dan mmemiliki budi Pendidikan tidak hanya sebagai
pekerti yang baik. Namun pada media pembelajaran. Tetapi pada
implementasi kkurikulum ini masih dasarnya pendidikan merupakan tempat
terdapat berbagai kekuragan sehingga untuk menggali seluruh potensi dalam
menuaiberbagai kritik. sehingga diri. Olehnya itu, dengan sistem
kurikulum berbasis kompetensi ini pendidikan yang diterapkan pada
direvisi guna menciptakan sistem kurikulum 2013 nantinya akan
pendidikan yang berkelanjutan dan dapat diharapkan dapat menggali seluruh
mencerdaskan kehidupan bangsa. potensi diri peserta didik, baik restasi
akademik maupun non akademik. Maka
2) Menciptakan Pendidikan yang dengan begitu pada kurikulum 2013
Berwawasan Lokal nantinya akan diterapkan pendidikan
yang lebih menyenangkan, bersahabat,
Wawasan lokal merupakan satu menarik dan berkompeten. Sehingga
hal yang sangat penting. NAmun pada dengan cara tersebut diharapkan seluruh
kenyataan yang terjadi selama ini, potensi dan kreativitas serta inovasi
potensi dan budaya lokal seaan peserta didik dapat tereksploitasi secara
terabaikan dan tergerus oleh tingginya cepat dan tepat.
pengaruh buudaya modern. Budaya yang
cenderung membawa masyarakat untuk
melupakan cita-cita luhur nenek moyang
Jurnal Tarbawi| Volume 1|No 1| ISSN 2527-4082| 36

KESIMPULAN Sutrisno, dan Muhyidin Al Barobis.


2012. Pendidikan Islam Berbasis
Periode sebelum kemerdekaan: Problem Sosial. Yogyakarta: Ar Ruzz
Pada periode ini sistem pendidikan dan Media
pengajaran agama islam Al-qur’an dan
pengajian kitab yang diselenggarakan Mulyasa, E. 2003. Kurikulum Berbasis
dirumah-rumah, surau,masjid, pesantren, Kompetensi. Bandung: PT Remaja
dan lain-lain. Rosdakarya.
Periode setelah kemerdekaan:
Pada periode ini setelah Indonesia Toto Suharto, Toto. 2011. Filasafat
merdeka maka dibentuklah Departemen Pendidikan Islam. Yogyakarta: Ar Ruzz
Agama yang akan mengurus masalah Media.
keberagamaan di Indonesia termasuk di
dalamnya pendidikan, khususnya
madrasah.
Pengembangan Kurikulum PAI
pada Masa SKB 3 Menteri: Dengan
diterbitkannya SKB 3 Menteri itu
bertujuan antara lain untuk
meningkatkan mutu pendidikan
dilembaga-lembaga pendidikan islam,
SKB 3 Menteri ini dikeluarkan pada 24
Maret 1975.
Pengembangan Kurikulum PAI
di Madrasah Pasca UU No. 20/2003 dan
UU No. 2 Tahun 1989: Setelah lahirnya
UU No. 2/1989 tentang Sistem
Pendidikan Nasional. Berbeda dengan
Undang-undang kependidikan
sebelumnya, Undang-undang ini
mencakup ketentuan tentang semua
jalur dan jenis pendidikan.

DAFTAR PUSTAKA

Asrahah, Hanun. 1999. Sejarah


Pendidikan Islam, Jakarta: Logos
Wacana Ilmu.

Hasan, M. Ali dan Mukti Ali, 2003.


Kapita Selekta Pendidikan Agama Islam.
Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya.

Anda mungkin juga menyukai