Anda di halaman 1dari 4

NAMA: AZIZAH M.

NUR

NIM: 23111162

KELAS: E

DOSEN PENGAMPU: Yessi Rifmasari M.Pd

SEJARAH PRNDIDIKAN INDONESIA

Hakekat sejarah pendidikan di Indonesia mencakup perkembangan, transformasi, dan


peristiwa penting yang memengaruhi sistem pendidikan dari masa ke masa. Beberapa aspek
kunci dalam hakekat sejarah pendidikan di Indonesia melibatkan perubahan politik, sosial,
ekonomi, dan budaya. Berikut adalah gambaran umum tentang hakekat sejarah pendidikan di
Indonesia:

1. Masa Pra-Kemerdekaan:
Pendidikan pada masa Hindia Belanda terutama diselenggarakan untuk kalangan
pribumi yang terbatas. Sekolah-sekolah pribumi dibuka, tetapi aksesnya terbatas dan
terkendala oleh ketidaksetaraan.
Gerakan Taman Siswa yang dipimpin oleh Ki Hajar Dewantara pada tahun 1922
memberikan kontribusi besar terhadap pendidikan nasional. Gerakan ini menekankan
pada hakikat dan tujuan pendidikan yang bersifat holistik.

2. Masa Kemerdekaan Awal:


Setelah proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, pendidikan di Indonesia
mengalami perubahan besar. Pemerintah memprioritaskan pendidikan sebagai sarana
untuk membangun bangsa yang merdeka dan mandiri.
Pendirian Universitas Indonesia pada tahun 1950 menjadi tonggak penting dalam
pengembangan pendidikan tinggi di Indonesia.
3. Masa Orde Baru:
Pada masa Orde Baru, pemerintah mengimplementasikan kebijakan "Pembangunan
Nasional" yang termasuk dalam sektor pendidikan. Program pembangunan fisik dan
pembukaan perguruan tinggi baru mengalami peningkatan.
Pendidikan dasar dan menengah menjadi fokus, tetapi terdapat kendala seperti
ketidaksetaraan akses dan kurangnya keterlibatan masyarakat.

4. Era Reformasi:
Reformasi pada tahun 1998 membawa perubahan signifikan dalam hakekat
pendidikan di Indonesia. Pemerintah berkomitmen untuk meningkatkan akses,
kualitas, dan relevansi pendidikan.
Penghapusan ujian nasional pada tahun 2015 dan pengenalan Kurikulum 2013
menunjukkan upaya untuk menghadirkan pendidikan yang lebih responsif dan
holistik.
5. Kurikulum Merdeka Belajar:
Hakekat terbaru dalam sejarah pendidikan Indonesia adalah konsep "Merdeka
Belajar." Ini menekankan pada kebebasan, keberagaman, dan responsivitas terhadap
kebutuhan individu dalam pembelajaran.
Merdeka Belajar bertujuan untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih
fleksibel, dinamis, dan sesuai dengan perkembangan global.

Hakekat sejarah pendidikan di Indonesia mencerminkan upaya untuk terus meningkatkan dan
mengembangkan sistem pendidikan sesuai dengan kebutuhan dan dinamika masyarakat.
Transformasi dan perubahan terus berlangsung untuk mencapai tujuan pembangunan nasional
dan mempersiapkan generasi penerus yang lebih berkualitas.

Ajaran Agama menjadi landasan Pendidikan

a. Pendidikan Hindu-Budha
Sistem pendidikan semenjak periode awal berkembangnya agama Hindu-Budha di
Indonesia sepenuhnya sudah bermuatan keagamaan. Pelaksanaan pendidikan keagamaan
Hindu-Budha berada di padepokan-padepokan. Ajaran Hindu-Budha ini memberikan
corak praktik pendidikan di zaman kerajaan-kerajaan Hindu dan Budha di Kerajaan Kutai
(Pulau Kalimantan), Kerajaan Tarumanegara hingga Majapahit (Pulau Jawa), Kerajaan
Sriwijaya (Pulau Bali dan Sumatera). Pada periode akhir berkembangnya pendidikan
Keagamaan Hindu-Budha, pola pendidikan dilakukan oleh para guru pengajar di
padepokan-padepokan tidak lagi bersifat kolosal dalam kompleks, dengan jumlah murid
relatif terbatas dan bobot materi pembelajaran yang bersifat religius dan spiritual. Selain
belajar untuk menuntut ilmu, para murid di padepokan ini juga harus bekerja demi
terpenuhinya kebutuhan sehari-hari mereka.

b. Pendidikan Islam
Saudagar asal Gujarat pada abad ke-13 menjadi salah satu ciri-ciri dari mulainya
pendidikan berlandaskan ajaran Islam di Indonesia. Mula-mula kehadiran mereka terjalin
melalui hubungan teratur dengan para pedaganag asal pulau Sumatra dan Jawa.
Kemudian, para saudagar yang beragama Islam asal Gujarat itu di Indonesia menjadi
penyebar agama Islam. Ajaran agama Islam awal berkembang di kawasan pantai pesisir,
sementara ajaran agama Hindu masih kuta di kawasan pedalaman. Kerajaan Samudra-
Pasai (1297) di Indonesia menjadi kerajaan Islam pertama lebih tepatnya Aceh. Jauh
sebelum Kerajaan Samudra-Pasai berdiri pengaruh ajaran Islam sudah masuk terlebih
daulu ke Indonesia. Terbukti dengan adanya batu nisan seorang wanita bernama Fatimah
binti Maimun pada tahun 476 H (1082 M) di Leran, dekat Gresik Jawa Timur (di kutip
dari laman https://www.kompasiana.com di akses pada tanggal 29 November 2019, pukul
0951 WIB). Pada masa pra-kolonial pendidikan agama Islam berbentuk pendidikan di
pesantren, pendidikan di musola/langgar dan pendidikan di madrasah.

c. Pendidikan Katholik dan Kristen Prostestan


Pendidikan Katholik bermula dari abad ke-16 melalui orang-orang Portugis yang
menguasai Malaka. Portugis memiliki usaha mencari rempah-rempah untuk dijual di
Eropa, dikarenakan saat itu harga rempah-rempah sangat mahal. Portugis bersama
misionaris Katholik-Roma berperan ganda sebagai penasehat spiritual, menempuh
perjalanan jauh disertai menyebar agama agama yang diyakini pada setiap tempat yang di
datanginya. Segera setelah Portugis dan Katholik-Roma menduduki suatu pulau,
menjadikan penduduk setempat sebagai pemeluk Katholik-Roma merupakan usaha utama
yang mereka lakukan. Kemudian, untuk mendidik anak-anak setempat didirikanlah acara
seminar-seminar. Namun, hanya sekitar setengah abad (500 tahun) kekuasaan Portugis itu
bertahan dan tidak berlangsung lama karena diusir oleh Spanyol. Kemudian sistem
pendidikan bercorak agama Kristen-Protestan tersebar di bawah pengaruh bangsa
Belanda di Indonesia.
Sumber: Rahayu Setiya Suci (2020).Sejarah Pendidikan Indonesia. Formadiksi. Diakses
28 Desember 2023. Dari https://formadiksi.um.ac.id/sejarah-pendidikan-indonesia-dari-
masa-ke-masa-membentuk-karakter-pribadi-pribumi-bangsa/

Anda mungkin juga menyukai