Disusun Oleh :
Femas Fakhrurozi Ishak E2A002272
Muslikhatuh Mufaridah E2A022319
Winy Fadillah Octaviani E2A022284
Ikbal Priyo Hutomo E2A022292
Imel Nabila Zam Zami E2A022299
Puji Prasetyoo Utomo E2A022305
Agunia Maizeni E2A022316
Prodi S1 Manajemen
Fakultas Ekonomi
Universitas Muhammadiyah Semarang
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah swt .Atas rahmat dan hidayah-Nya
sehingga pada kesempatan ini Saya dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Teori
Perdagangan Internasional” Tidak lupa Shalawat serta salam kita panjatkan kepada
junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Yang kita tunggu Syafaat beliau nanti yang yaumul
akhir, Ya robbal’ alamin .
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak dapat selesai tanpa bantuan
dari berbagai pihak serta dukungan dan doa teman teman semua sehingga makalah ini
dapat selesai dengan tepat waktu .
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
disebabkan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu
kami mengharapkan segala bentuk saran dan kritik yang membangun dari pihak sehingga
kami berharap semoga ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua .
Kelompok 1
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
iv
3. Apa saja factor pendorong dari perdagangan internasional?
4. Apa dampak dari perdagangan internasional?
v
BAB II
PEMBAHASAN
7
bahwa suatu negara akan mengekspor barang yang memiliki faktor produksi yang berlimpah
secara intensif. Suatu negara dikatakan memiliki faktor produksi berlimpah (untuk tenaga
kerja misalnya) jika rasio dari tenaga kerja terhadap faktor lainnya lebih besar dibandingkan
rasio dari negara mitranya. Sedangkan suatu barang disebut bersifat padat tenaga kerja jika
biaya tenaga kerja merupakan bagian terbesar dari nilai barang tersebut dibandingkan biaya
faktor produksi lainnya.
Teori Heckscher-Ohlin atau model proporsi faktor merupakan perluasan dari model
Ricardian dan menunjukkan bahwa perbedaan sumber daya negara merupakan kekuatan
pendorong dalam perdagangan internasional. Penelitian Morrow (2010) menyatakan bahwa
keunggulan komparatif berasal dari perbedaan kelimpahan faktor produksi dan intensitas
faktor produk. Model H-P sering juga disebut model 2x2x2, bermakna terdapat dua negara,
dua faktor produksi (tenaga kerja dan modal) dan dua barang.
b. Teori Stolper Samuelson
Menurut teori perdagangan internasional penghapusan hambatan perdagangan dapat
meningkatkan spesialisasi produksi, meningkatkan produktivitas dan mendorong
pertumbuhan ekonomi. Dengan pendayagunaan keunggulan komparatif masing-masing
daerah maka konsumen akan memperoleh manfaat dari produk yang lebih murah serta
berkualitas. Stolper – Samuelson dalam teorinya menunjukkan bahwa spesialisasi produk
berdampak langsung pada upah dan pengembalian modal. Teori Stolper – Samuelson
menyatakan bahwa perubahan harga output mempengaruhi harga faktor ketika produksi
positif dan keuntungan ekonomi nol dipertahankan di setiap industri.
Hal tersebut berguna dalam menganalisis efek pada pendapatan faktor baik ketika
negara beralih dari autarki ke perdagangan bebas atau ketika tarif atau peraturan pemerintah
lainnya diberlakukan dalam konteks model Heckscher-Ohlin (H-O). Generalisasi teori
Stolper – Samuelson tidak bertentangan dengan pandangan dasar teori perdagangan
internasional bahwa perekonomian yang menghadapi harga dunia tetap (fixed world prices)
akan memperoleh keuntungan secara keseluruhan dari pengurangan tarif. Namun teori ini
menyoroti potensi konflik distribusi atas kebijakan perdagangan dengan pengecualian ketika
kompensasi atas kerugian pendapat benar-benar dibayarkan. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa kenaikan harga suatu barang akan menyebabkan kenaikan harga faktor yang
digunakan secara intensif dalam industri tersebut dan penurunan harga pada faktor lainnya.
c. Teori Rybczynski
Teori Rybczynski mengasumsikan terdapat dua faktor produksi, dua negara dan dua
teori, di mana ketika satu faktor produksi meningkat maka produksi barang yang
membutuhkan peningkatan faktor tersebut secara intensif akan meningkat pula untuk
diproduksi sedangkan produksi barang lainnya menurun. Jones dalam Akther et al., 2022
menyatakan bahwa ketika faktor-faktor produksi meningkat pada proporsi yang beragam,
produksi barang yang menggunakan tingkat peningkatan tersebut meningkat pada tingkat
yang lebih besar daripada faktor lainnya. Inoue dalam Akhter et al., (2022) membuktikan
teori Rybczynski dalam konteks model Stolper – Samuelson, menyatakan bahwa jika
negara-negara mengubah faktor kelimpahan yang dimiliki dari satu faktor ke faktor lainnya.
8
Maka bagian produksi dan perdagangan juga mengalami pergeseran ke komoditas yang
secara intensif menggunakan faktor kelimpahan baru negara tersebut.
9
2.3.6 Adanya Asas Keunggulan Komparatif
Faktor pendorong keenam dari perdagangan internasional adalah adanya asas
keunggulan komparatif. Artinya, bahwa setiap negara memiliki keunggulannya masing-
masing. Maksud memiliki keunggulan, adalah ketika suatu negara memiliki suatu hal yang
tidak dimiliki oleh negara lainnya, contohnya seperti Sumber Daya Alam atau Sumber Daya
Manusia. Keunggulan yang dimiliki oleh suatu negara pula, merupakan sebuah sumber yang
berkaitan dengan pendapatan untuk negara tersebut.
Devisa adalah sumber valuta asing sebagai alat pembayaran dari perdagangan
internasional antar negara. Tidak semua mata uang negara lain dinyatakan devisa, tetapi
hanya jika mata uang tersebut dijadikan sebagai alat tukar barang atau jasa antar negara.
Karena dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi karena perdagangan internasional,
devisa negara pun akan bertambah dengan adanya perdagangan internasional. Devisa negara
diperoleh dari berbagai negara yang membeli produk dari suatu negara. Devisa itu berbentuk
mata uang asing seperti dollar, euro, yen dan macam-macam mata uang dari negara lain.
10
aktivitas ekonomi internasional ini. Sumber daya suatu negara meningkat ketika nilai ekspor
tinggi.
Dengan bertambahnya aktivitas ekonomi dan jumlah produk yang diekspor dalam
kegiatan perdagangan internasional, terlihat bahwa pertumbuhan ekonomi di suatu negara
telah meningkat. Hal tersebut berarti industri-industri semakin padat kerjanya, oleh karena itu
diperlukannya tenaga kerja tambahan untuk membantu aktivitas industri agar lebih cepat
bergerak. Untuk menambah tenaga kerja maka dibukalah lapangan pekerjaan untuk
masyarakat di negara tersebut. Lapangan kerja membuat masyarakat menjadi makmur.
Dengan dibukanya lapangan pekerjaan berarti mengurangi adanya pengangguran. Industri
akan sangat terbantu dan diharapkan dapat memproduksi produk yang lebih bagus dan
berkualitas agar dapat bersaing dengan produk luar negeri. Produk yang berkualitas akan
memancing negara lain untuk melakukan transaksi dalam perdagangan internasional.
5. Hubungan Antarnegara
Perdagangan internasional juga memiliki dampak positif untuk menarik investor dari
luar negeri untuk menambah modal usaha agar industri dapat tumbuh lebih besar lagi.
Investor biasanya tertarik karena sebelumnya pernah di lakukan perdagangan internasional
dan bersinggungan dengan investor tersebut. Dengan adanya tambahan modal dari investor
asing ini maka pertumbuhan ekonomi di suatu negara akan semakin meningkat. Keuntungan
lainnya juga akan lebih banyak membuka lapangan pekerjaan. Ini akan memberi dampak
besar pada perekonomian.
11
8. Transfer Teknologi
Perdagangan internasional ini juga memiliki peran dalam transfer teknologi, terutama
dari negara maju ke negara berkembang. Negara yang telah membuat teknologi baru seperti
mesin untuk industri, ataupun teknologi pribadi seperti gawai akan diekspor kepada negara
yang butuh teknologi baru tersebut. Dengan demikian semua negara akan merasakan
perkembangan teknologi terbaru dari aktivitas perdagangan internasional ini. Negara
berkembang dapat mengimpor teknologi dari negara maju agar negaranya juga semakin
bertumbuh dengan adanya teknologi canggih.
9. Menstabilkan Harga
Spesialisasi negara artinya suatu negara memiliki produk yang jadi andalan untuk
diekspor ke luar negeri. Negara lain yang melakukan impor juga sudah percaya bahwa
produk yang di beli memiliki kualitas yang baik. Misalnya Indonesia memiliki produk
andalan karet untuk diekspor ke berbagai negara, dan sebagian besar karet di dunia
merupakan hasil dari Indonesia. Hal ini akan membuat negara lain memiliki pelanggan setia
dari produk yang di jual oleh suatu negara. Keuntungan lain juga dapat menaikkan
pendapatan suatu negara.
Sebuah negara tentunya tidak bisa hidup sendiri, butuh negara lain untuk bekerja
sama untuk memenuhi kebutuhan negara masing-masing. Tidak semua negara memiliki
produk atau teknologi yang sama dengan negara lain. Dengan adanya perdagangan
internasional berbagai negara yang melakukan transaksi dengan negara yang bersangkutan
akan memiliki produk yang sama. Terlebih lagi jika negara itu tidak bisa memproduksinya
maka jalan terbaik adalah dengan melakukan impor dari negara yang membuat produk
tersebut. Hasil impor tersebut tentunya untuk memenuhi kebutuhan negara.
12
2.4.2 Dampak Negatif
Dampak negatif lainnya yang kerap tidak disadari adalah penjajahan secara ekonomi
oleh negara lain. Ketika produk dalam negeri tidak mampu mengimbangi pasar dan penjualan
barang impor dari luar negeri, pada akhirnya produk buatan Indonesia sendiri akan tersisih
dan tidak laku di pasaran.
13
BAB III
3.2 SARAN
14
DAFTAR PUSTAKA
Dewi, Maya Utami. DAMPAK NEGATIF PERDAGANGAN INTERNASIONAL BAGI
EKONOMI NEGARA. UNIVERSITAS STEKOM (diakses pada 23 November
2023). https://sistem-informasi-s1.stekom.ac.id/informasi/baca/DAMPAK-
NEGATIF-PERDAGANGAN-INTERNASIONAL-BAGI-EKONOMI-
NEGARA/2d7938214791af5aaf4a6413c99896bc76b77f71#:~:text=Dampak%20nega
tif%20perdagangan%20internasional%20antara,memiliki%20produk%20yang%20leb
ih%20berkualitas.
Dwi, Anugrah (2023). TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL.
https://feb.umsu.ac.id/teori-perdagangan-internasional/. Di akses pada 20 November
2023.
Uma, Bamai. 2022 Des 24. Dampak Positif Perdagangan Internaional. Artikel (diskses pada
23 November 2023). https://bamai.uma.ac.id/2022/12/24/dampak-positif-perdagangan-
internasional/
Panjaitan, Alfredo Cristopel (2023) ANALISIS EKSPOR KOPI INDONESIA KE SEPULUH
NEGARA TUJUAN UTAMA TAHUN 2002 – 2021. S1 thesis, Universitas Atma Jaya
Yogyakarta.
Rosyda. “Pengertian dan Teori Perdagangan Internasional Menurut Para Ahli”.
https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-dan-teori-perdagangan-
internasional/#google_vignette. Diakses pada 20 Nvember 2023.
Rosyda. “Teori-teori Perdagangan Internasional dan Manfaatnya”.
https://www.gramedia.com/literasi/teori-perdagangan-internasional/. Diakses pada 20
November 2023.
https://lib.ui.ac.id/file?file=digital/126053-5894-Hubungan%20antara-Literatur.pdf
15