PENGARUH PRESIDENSI G20 TERHADAP MANAJEMEN TALENTA NASIONAL BIDANG RISET DAN INOVASI DI INDONESIA
Anita Widi Astuti dan Hendy Arsyad Rahindra
PRESIDENSI G20 INDONESIA SEBAGAI MOMENTUM PERCEPATAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK
Fajar Kurniawan Firdaus dan Carina Fritsca Utomo
IMPLEMENTASI SISTEM PENGELOLAAN FOOD LOSS AND WASTE (FLW) DI INDONESIA SEBAGAI INISIATIF
PRESIDENSI G20
Prima Luna dan Esty Asriyana Suryana
AKANKAH PRESIDENSI G20 INDONESIA MENJADI MILESTONE PETA JALAN PEMBANGUNAN EKONOMI PERDESAAN
YANG BERKELANJUTAN?
Siti Khoeriyah
KEBIJAKAN MITIGASI MIDDLE INCOME TRAP MELALUI INVESTASI SEKTOR TRANSPORTASI YANG BERKELANJUTAN
Decky Subarja dan Asropi
PEMANFAATAN PRESIDENSI INDONESIA DALAM G20 UNTUK PEMBANGUNAN EKONOMI HIJAU DAN DEKARBONISASI
INDONESIA 2060
Frendy Ahmad Afandi
STRATEGI PENINGKATAN PELAYANAN KESEHATAN BALITA DALAM MENDUKUNG PERCEPATAN KESEHATAN GLOBAL
Sulistianingsih
Diterbitkan oleh
Pusat Pembinaan Analis Kebijakan | Deputi Bidang Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara
Jurnal Analis Kebijakan | Vol. 6 No.1 Tahun 2022
Pengarah
Dr. Adi Suryanto, M.Si.
Penanggung Jawab
Dr. Tri Widodo Wahyu Utomo, SH., MA.
Pemimpin Redaksi
Yogi Suwarno, MA., Ph.D.
Redaktur
Dr. Sri Wahyu Wijayanti, SE., MSE.
Dr. Suwatin Miharti, S.Sos., MA.
Mitra Bebestari
1. Dr. Adi Suryanto, M.Si.
2. Prof. Dr. Agus Pramusinto, MDA.
3. Prof. Dr. Irfan Ridwan Maksum, M.Si.
4. Prof. Dr. R. Siti Zuhro, MA.
5. Dr. Sunarto, M.Si.
6. Dr. Bevaola Kusumasari, M.Si.
Alamat Redaksi
Pusat Pembinaan Analis Kebijakan
Deputi Bidang Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara,
Lembaga Administrasi Negara
Gedung B Lantai 4
Jl. Veteran, No. 10, Jakarta, 10110
Telp: (021) 3868201-5 ext. 136
Website: jak.lan.go.id
Email: pusaka@lan.go.id dan analiskebijakan@gmail.com
i
Jurnal Analis Kebijakan | Vol. 6 No.1 Tahun 2022
DAFTAR ISI
Keredaksian ……………………………………………………………………. i
Daftar Isi ……………………………………………………………………. ii
Sambutan ……………………………………………………………………. iii
Sekapur Sirih ……………………………………………………………………. iv
Salam Redaksi ……………………………………………………………………. v
ii
Jurnal Analis Kebijakan | Vol. 6 No.1 Tahun 2022
SAMBUTAN
Segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
perkenan-Nya, Jurnal Analis Kebijakan dapat kembali terbit dan memasuki Volume 6
Nomor 1 di akhir tahun ini. Semoga kita semua diberikan kesehatan dan kekuatan untuk
memberikan kontribusi terbaik yang dapat kita berikan bagi bangsa dan negara melalui bidang
profesi kita masing-masing.
Terlepas dari seluruh tantangan besar yang meski kita hadapi di tengah-tengah
pandemik, Indonesia mendapatkan kepercayaan yang begitu besar dengan meneruskan
Presidensi G20 dari Italia di perhelatan KTT Roma di akhir Oktober tahun 2021 yang lalu.
Presidensi Indonesia akan berlangsung selama satu tahun, dari awal Desember 2021 hingga
akhir November 2022. Sebuah tantangan yang sangat besar mengingat G20 diisi oleh 19 negara
besar dan Uni Eropa yang berkontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi dunia. Menyitir
situs resmi Bank Indonesia, gabungan negara anggota G20 menyumbang lebih dari 60%
populasi bumi, berkontribusi pada 75% perdagangan global, dan 80% PDB dunia.
Melalui Presidensi G20, Indonesia dengan mengusung tema “Recover Together,
Recover Stronger”, berupaya bersama bangsa-bangsa lain di dunia membenahi berbagai
masalah global yang terjadi pasca pandemi Covid-19 yang tak dapat disangkal telah menjadi
sebuah pukulan terberat tidak saja bagi perekonomian dunia, tapi juga telah mengubah cara
kita bersosialisasi dan berkomunikasi dengan sesama. Tentu saja, tema besar yang dibawa
Indonesia di dalam G20 tahun ini tidak akan pernah dapat dicapai tanpa kita, seluruh komponen
bangsa, secara bersama-sama ikut serta aktif membenahi apa yang sempat terguncang di dalam
negeri sendiri pasca pandemic Covid-19.
Hal-hal di atas menggugah Jurnal Analis Kebijakan untuk membawa tema, “Kontribusi
Presidensi Indonesia di G20 terhadap Peningkatan Kualitas Kebijakan Publik di Indonesia,” di
dalam edisi Volume 6 Nomor 1 ini. Sebuah cita-cita luhur bahwa melalui perhelatan besar ini
diharapkan mampu menggugah seluruh decision maker, dan terutama pemerintah, baik di pusat
maupun di daerah untuk terus meningkatkan kualitas kebijakan yang dihasilkan, kebijakan
yang diharapkan mampu mendukung upaya bersama untuk pulih, dan mendorong upaya
bersama untuk lebih tangguh sebagai sebuah bangsa yang mampu survive dari terjangan badai
pandemik dan seluruh implikasinya di berbagai sektor kehidupan.
Melalui Jurnal Analis Kebijakan Volume 6 Nomor 1 ini diharapkan dapat menstimulasi
ide-ide terbaik dari para penulis yang nantinya dapat menjadi inspirasi bagi para pemerhati
kebijakan, khususnya bagi mereka yang bersinggungan dengan pandemi Covid-19 secara
langsung. Saya mengucapkan terima kasih kepada para penulis, mitra bebestari dan pengelola
Jurnal Analis Kebijakan, serta banyak pihak yang telah terlibat di dalam penerbitan ini.
Salam Analis Kebijakan!
iii
Jurnal Analis Kebijakan | Vol. 6 No.1 Tahun 2022
SEKAPUR SIRIH
“Di dalam kekuatan yang besar terdapat tanggung jawab yang besar,”. Demikian pesan
Ben kepada keponakannya, Peter Parker, yang kemudian menjadi superhero pelindung kota
New York dari kejahatan, di dalam komik terbitan Marvel buah karya Stan Lee yang kemudian
diadaptasi menjadi film hits Spiderman. Kata-kata terakhir pamannya itulah yang kemudian
terus menjadi pelita penuntun sang pahlawan, bahkan memberinya kekuatan di saat-saat
momen paling terpuruk di dalam hidupnya, bahwa ia dan seluruh potensi yang ada pada
dirinya, bukanlah ada untuk dirinya sendiri melainkan untuk kemaslahatan kota dimana sang
pahlawan tinggal.
Kata-kata yang diucapkan Ben kepada Peter Parker itu sedikit banyak menggambarkan
posisi Indonesia saat ini. Melalui Konferensi Tingkat Tinggi di kota Roma di akhir Oktober
2021 yang lalu, negara kita memperoleh kepercayaan sekaligus amanat yang sangat besar dari
negara-negara anggota G20, yaitu mengemban tugas Presidensi G20 di tahun 2022 ini.
Mengingat peristiwa bersejarah ini terjadi di tengah situasi dunia yang masih diselimuti kabut
pandemi Covid-19, tugas yang dijunjung di bahu negeri tercinta bukanlah sebuah tugas yang
kecil melainkan sebentuk tanggung jawab yang besar. Sebuah tanggung jawab yang besar yang
tentunya dipercayakan kepada Indonesia karena bangsa-bangsa lain memandang Indonesia,
dengan segala potensi yang ada, sanggup menjalankan amanat dan tugas tersebut dengan baik.
Hal itu tentu menjadi sebuah tantangan bagi kita. Tugas dan tantangan itu justru
menuntut kita untuk bertransformasi, dan transformasi tersebut tidak akan dapat terjadi tanpa
adanya kebijakan-kebijakan berkualitas yang dihasilkan. Jika memandang kembali pada
pondasi dasar bangsa kita, maka perhelatan G20 merupakan jalan terang bagi Indonesia untuk
“ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan sosial.”
Membawa tema, “Kontribusi Presidensi Indonesia di G20 terhadap Peningkatan
Kualitas Kebijakan Publik di Indonesia,” Lembaga Administrasi Negara melalui Jurnal Analis
Kebijakan Volume 6 Nomor 1 berupaya mendorong Analis Kebijakan serta para pemerhati
kebijakan di Indonesia untuk menghasilkan buah pemikiran yang mampu memberikan
kontribusi positif melalui rekomendasi kebijakan yang berkualitas sebagai respon atas
kepercayaan besar yang kita peroleh dari masyarakat global saat ini. “Recover Together,
Recover Stronger.”
Maju terus Analis Kebijakan di Indonesia!
Kepala LAN
Adi Suryanto
iv
Jurnal Analis Kebijakan | Vol. 6 No.1 Tahun 2022
SALAM REDAKSI
Dear Pembaca,
Jurnal Analis Kebijakan kembali mempersembahkan edisi perdana di 2022 ini melalui
berbagai buah karya pemikiran para pemerhati kebijakan dan Analis Kebijakan dari
Kementerian, Lembaga dan Daerah di Indonesia.
Melalui tulisannya, duet Anita Widi Astuti dan Hendy Arsyad Rahindra, melalui
tulisannya berupaya menawarkan solusi yang diharapkan mampu mengembangkan ekosistem
riset yang baik serta mampu meningkatkan inovasi yang berdampak luas bagi masyarakat
dengan mendorong kolaborasi internasional yang sinergis antara peneliti Indonesia dan
berbagai institusi penelitian internasional.
Sementara itu Atiqa Azza El Darman, membahas tentang kajian terkait kebijakan
pemberdayaan UMKM pada presidensi G20 Indonesia. Penulis menawarkan berbagai strategi
yang dapat diambil pemerintah guna menjawab tantangan tersebut.
Berikutnya, Fajar Kurniawan Firdaus dan Carina Fritsca Utomo, melalui
tulisannya berupaya mewujudkan kebijakan pelayanan publik terintegrasi yang berbasis data
dengan melakukan kolaboratif antara Kementerian PANRB dengan stakeholder terkait yang
diharapkan berdampak kuat pada peningkatan kualitas pelayanan publik yang diharapkan dapat
mempercepat pemulihan ekonomi nasional.
Sementara itu, Prima Luna dan Esty Asriyana Suryana, mengulas tentang
perkembangan implementasi kebijakan Food Loss and Waste (FLW) yang sejalan dengan
amanat Presidensi G20 pada tahun 2022 di Indonesia dan negara anggota G20 lainnya serta
berupaya membentuk wadah bersama untuk monitoring pengurangan FLW.
Selanjutnya, Siti Khoeriyah berupaya mengupas sejauh mana peran Presidensi G20
Indonesia tahun 2022 bagi pembangunan perekonomian perdesaan yang berkelanjutan melalui
penyelarasan pilar-pilar presidensi G20 Indonesia menjadi peta jalan dalam penentuan strategi
dan kebijakan pembangunan ekonomi desa.
Berikutnya, melalui policy brief yang pertama, Decky Subarja dan Asropi,
berupaya mewujudkan kebijakan mitigasi middle income trap melalui investasi sektor
transportasi yang berkelanjut.
Sementara itu, Frendy Ahmad Afandi, di dalam hasil analisisnya menunjukkan
Indonesia perlu terlibat secara aktif dalam perdagangan karbon dunia melalui implementasi
Perpres No. 98 Tahun 2021 tentang Nilai Ekonomi Karbon dan peraturan lainnya yang terkait.
Selanjutnya, Sulistianingsih, mengemukakan pentingnya peningkatan pelayanan
kesehatan guna melindungi kesehatan balita dalam rangka mendukung akselerasi kesehatan
global.
Lembaga Administrasi Negara menyampaikan terima kasih kepada para penulis yang
berkontribusi menyampaikan gagasan terbaiknya. Kami menantikan partisipasi aktif para
penulis, baik analis kebijakan maupun pemerhati kebijakan lainnya untuk berbagi hasil kajian
dan analisisnya pada penerbitan Jurnal Analis Kebijakan edisi berikutnya.
v
Jurnal Analis Kebijakan | Vol. 6 No.1 Tahun 2022
ARTIKEL JURNAL
vi
Jurnal Analis Kebijakan | Vol. 6 No. 1 Tahun 2022
ABSTRAK
Untuk mengembangkan ekosistem riset yang baik dan meningkatkan inovasi yang
berdampak luas bagi masyarakat, salah satu upayanya dengan mendorong kolaborasi
internasional antara peneliti Indonesia dan berbagai institusi penelitian internasional.
Penelitian – penelitian sebelumnya telah membahas tentang pentingnya kolaborasi
internasional dalam meningkatkan aspek-aspek penting dalam kemajuan Indonesia.
Pemanfaatan infrastruktur di BRIN dalam pelaksanaan Research and Innovation Initiative
Gathering (RIIG) didukung juga dengan penyediaan sumber daya manusia dan pendanaan
dari program Manajemen Talenta Nasional bidang riset dan inovasi. Para peneliti asing
dapat memanfaatkan program Manajemen Talenta Riset bidang riset dan inovasi untuk
melakukan kolaborasi riset di Indonesia yang dampaknya dapat meningkatkan publikasi
internasional dan pertukaran pengetahuan antar periset.
Kata Kunci : Badan Riset dan Inovasi Nasional, Inovasi, Manajemen Talenta Nasional,
Presidensi G20, Riset
ABSTRACT
To develop a good research ecosystem and increase innovation that has a broad impact on
society, one of its efforts is to encourage international collaboration between Indonesian
researchers and various international research institutions. Previous researches have
discussed the importance of international collaboration in improving important aspects of
Indonesia's progress. The use of infrastructure at BRIN in the implementation of the
Research and Innovation Initiative Gathering (RIIG) is also supported by the provision of
human resources and funding from the National Talent Management program in the field
of research and innovation. Foreign researchers can take advantage of the Research Talent
Management program in the field of research and innovation to carry out research
collaborations in Indonesia whose impact can increase international publications and
knowledge exchanges between researchers.
Keywords: National Research and Innovation Agency, Innovation, National Talent
Management, G20 Presidency, Research
1
Jurnal Analis Kebijakan | Vol. 6 No.1 Tahun 2022
2
Jurnal Analis Kebijakan | Vol. 6 No.1 Tahun 2022
3
Jurnal Analis Kebijakan | Vol. 6 No.1 Tahun 2022
4
Jurnal Analis Kebijakan | Vol. 6 No.1 Tahun 2022
diplomasi dan politik luar negeri, dan inovasi di negara Indonesia. Karena
kredibilitas adalah modal yang sangat riset bersifat universal dan global,
berharga. membutuhkan banyak pihak untuk
meningkatkan kapasitas dan kompetensi
Ketiga, di bidang pembangunan
riset di Indonesia. Maka dari itu, BRIN
ekonomi dan sosial berkelanjutan.
menyiapkan pertemuan Research and
Presidensi G20 menjadi salah satu
Innovation Initiative Gathering (RIIG).
momentum untuk menunjukkan
BRIN akan fokus pada dua hal. Pertama,
berbagai showcase atau event yang
meningkatkan kolaborasi riset melalui
menampilkan kemajuan pembangunan
resources sharing baik infrastruktur dan
Indonesia, dan potensi investasi di
anggaran. Kedua, fokus memperkuat
Indonesia. Diharapkan hal ini berpeluang
kolaborasi riset yang memanfaatkan riset
menciptakan multiplier effect bagi
biodiversitas baik darat maupun laut.
perekonomian daerah karena berkontribusi
bagi sektor pariwisata, akomodasi 2. Manajemen Talenta Nasional Bidang
(perhotelan), transportasi, dan ekonomi Riset dan Inovasi
kreatif, serta UMKM lokal. (Kemenlu,
Pengertian Manajemen Talenta
Oktober 2022). Nasional merujuk pada pengertian
Di KTT G20 tahun 2017 di Manajemen Talenta Global yaitu aktivitas
Hamburg, Jerman, misalnya Indonesia juga yang dikembangkan secara sistematis oleh
terlibat dalam beberapa pertemuan organisasi pemerintah/non pemerintah
bilateral, diantaranya dengan Norwegia. untuk meningkatkan secara kuantitas dan
Nilai perdagangan dan investasi yang kualitas SDM dalam skala nasional/global
tumbuh positif di tahun 2016 digunakan agar memungkinkan proses inovasi dan
Jokowi sebagai momentum peningkatan keunggulan daya saing warga negara dan
kerja sama antara Indonesia dan Norwegia korporasi (Khilji, et al., 2015:237).
di masa yang akan datang. Nilai Program Manajemen Talenta
perdagangan 2016 mengalami peningkatan Nasional bidang riset dan inovasi
40,5 persen dibanding tahun 2015. menjawab permasalahan dua masalah
Sementara investasi mengalami fundamental dalam penataan iklim riset di
peningkatan sebesar 772 persen, termasuk Indonesia. Pertama, dominasi pemerintah
peningkatan investasi portofolio dari terlalu besar dengan ditandai 80% sumber
Pension Global Fund Norwegia. daya manusia dan aktivitas riset dikuasai
Perkembangan positif ini perlu terus kita pemerintah, jika sesuai standar UNESCO,
pertahankan, atau bahkan ditingkatkan,” harusnya hanya 20% dan sisanya yakni
kata Presiden Jokowi seperti dilansir dari
industri dan pihak non-pemerintah lain.
siaran pers Biro Pers Sekretariat Presiden Kedua, sebelum adanya BRIN ada 74
(dw.com, Juli 2017). lembaga dan Kementerian (K/L), sehingga
Ajang G20 dimanfaatkan Badan semua terlalu kecil dan critical mass
Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk sumber daya dan aktivitas risetnya sangat
memperkuat kolaborasi riset dan inovasi. rendah. Sementara terkait dengan kualitas
Kepala BRIN Laksana Tri Handoko SDM, saat ini kondisi SDM riset Indonesia
menyampaikan, ajang G20 akan secara umum masih relatif rendah
dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitasnya, meskipun secara jumlah sudah
kolaborasi riset dengan negara-negara cukup memadai. Saat ini jumlah peneliti
anggota G20. Laksana Tri Handoko hanya sekitar 15% saja yang berkualifikasi
mengatakan bahwa negara-negara anggota S3. (Bona, Maret 2022)
G20 merupakan negara maju dalam sains Untuk menjelaskan pengelolaan
dan teknologi. BRIN ingin memanfaatkan Manajemen Talenta Nasional maka harus
dan mendorong untuk mempercepat riset
5
Jurnal Analis Kebijakan | Vol. 6 No.1 Tahun 2022
6
Jurnal Analis Kebijakan | Vol. 6 No.1 Tahun 2022
7
Jurnal Analis Kebijakan | Vol. 6 No.1 Tahun 2022
8
Jurnal Analis Kebijakan | Vol. 6 No.1 Tahun 2022
9
Jurnal Analis Kebijakan | Vol. 6 No.1 Tahun 2022
10
Jurnal Analis Kebijakan | Vol. 6 No.1 Tahun 2022
11
Jurnal Analis Kebijakan | Vol. 6 No.1 Tahun 2022
12
Jurnal Analis Kebijakan | Vol. 6 No.1 Tahun 2022
mikrobiologi, good
manufacturing practice
dalam rangka
membangun Pusat
Nasional
Keanekaragaman Hayati
di Indonesia yang
modern dan lengkap,
serta terbuka untuk
kegiatan penelitian
kolaboratif di tingkat
nasional dan
internasional;
• BRIN mempunyai lima
armada kapal penelitian
kelautan, Kelas Baruna
Jaya, mampu melakukan
penelitian di bidang
geosains kelautan,
oseanografi, ilmu
atmosfer,
keanekaragaman hayati
laut, dan pemetaan dasar
laut, terutama untuk
mempercepat upaya
pemahaman laut dalam;
• Beberapa fasilitas BRIN
dibangun untuk
penelitian ilmu bumi dan
penginderaan jauh dalam
upaya membantu
pemantauan tumpahan
minyak, kualitas air,
mangrove, terumbu
karang, budidaya, zona
penangkapan ikan
potensial, hilangnya
hutan/keanekaragaman
hayati, dan pertumbuhan
perkebunan kelapa
sawit;
• Beberapa laboratorium
energi terbarukan,
termasuk reaktor riset
dan laboratorium nuklir
terkait untuk melakukan
penelitian dan inovasi di
bidang energi.
13
Jurnal Analis Kebijakan | Vol. 6 No.1 Tahun 2022
15
Jurnal Analis Kebijakan | Vol. 6 No.1 Tahun 2022
16
Jurnal Analis Kebijakan | Vol. 6 No.1 Tahun 2022
Deutsche Welle, Inilah Visi Jokowi di Laily, 2021, Memahami G20, Presidensi,
KTT G20, https://www.dw.com/ Anggota, dan Jenis
id/inilah-visi-jokowi-di-ktt-g20/a- Pertemuannya, https://katadata.co.id
39611456. Diakses tanggal 17 Juli /redaksi/berita/61ca6a184fa6b/mem
2022, pukul 20.29 WIB. ahami-g20-presidensi-anggota-dan-
jenis-pertemuannya. Diakses tanggal
Kementrian Luar Negeri Indonesia,
20 Maret 2022, pukul 12.28 WIB.
Indonesia Usung Semangat Pulih
Bersama dalam Presidensi G20 Media Indonesia, Riset, Inovasi, dan
Tahun 2022, https://kemlu. Reindustrialisasi,
go.id/portal/id/read/3288/berita/presi https://mediaindonesia.com/kolom-
densi-g20-indonesia. Diakses pakar/398939/riset-inovasi-dan-
tanggal 21 Maret 2022, pukul 11.54 reindustrialisasi. Diakses tanggal 20
WIB. Juli 2022, pukul 06.55 WIB.
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nugraheny, Jokowi: Dengan Risiko Apa
Nasional Republik Indonesia/Badan Pun, Satu Per Satu Ekspor Bahan
Perencanaan Pembangunan Mentah Akan Saya Setop,
Nasional, Indonesia 2045: https://nasional.kompas.com/read/20
Berdaulat, Maju, Adil, dan Makmur, 22/01/26/08203891/jokowi-dengan-
https://perpustakaan.bappenas.go.id/ risiko-apa-pun-satu-per-satu-ekspor-
elibrary/file_upload/koleksi/migrasi- bahan-mentah-akan-saya?page=all.
datapublikasi/file/Policy_Paper/Ring Diakses tanggal 17 Maret 2022,
kasan%20Eksekutif%20Visi%20Ind pukul 13.21 WIB.
onesia%202045_Final.pdf. Diakses
tanggal 17 Maret 2022, pukul 09.00
WIB.
17
Jurnal Analis Kebijakan | Vol. 6 No.1 Tahun 2022
ABSTRAK
Artikel ini membahas tentang kajian terkait isu strategis kebijakan pemberdayaan UMKM pada
presidensi G20 Indonesia. Penelitian ini merupakan Library Research dengan menggunakan
metode pendekatan deskriptif kualitatif dalam mengumpulkan sumber data yang berkaitan dengan
objek kajian. Metode berpikir yang digunakan adalah metode induktif, yaitu dari data atau fakta
menuju ke tingkat representasi yang lebih tinggi. Dari representasi tersebut kemudian dianalisis dan
ditarik kesimpulan sebagai jawaban permasalahan yang ada. Isu Strategis Kebijakan Pemberdayaan
UMKM pada presidensi G20 Indonesia 1. Mendorong Pertumbuhan Ekonomi melalui Kebijakan
Stimulus Fiskal untuk UMKM Para pelaku usaha yang mengeluhkan kesulitan dikarenakan
kurangnya sosialisasi dari pemerintah mengenai persyaratan dalam mendapatkan bantuan tersebut.
2. Evaluasi terhadap Kebijakan UMKM Evaluasi kebijakan perlu dilakukan untuk menyikapi
situasi global , sehingga kebijakan UMKM bisa lebih fleksibel dan tidak merugikan UMKM.
Kesimpulan dari kajian ini yaitu: 1. Pemerintah harus lebih fokus terhadap kebijakan stimulus
fiskal, dan mempermudah regulasi bagi UMKM dalam mendapatkan bantuan. Seperti yang
diketahui bahwa selama ini masalah pelik yang selalu dialami oleh UMKM adalah dari segi
permodalan. 2. Evaluasi terhadap Kebijakan UMKM selama ini masalah di lapangan dalam
penyaluran anggaran stimulus ekonomi bagi UMKM saat ini menjadi kompleks dan terlihat kurang
koordinasi.
Kata Kunci : Isu, Strategis, UMKM, Presidensi G20
ABSTRACT
This article discusses a study related to what are the strategic issues of MSME empowerment
policies in the G20 Indonesia presidency. This research is a Library Research study using a
qualitative descriptive approach in collecting data sources related to the object of study. The
method of thinking used is an inductive method, namely from data or facts to a higher level of
representation. From this representation, it is analyzed and conclusions are drawn as answers to
existing problems. Strategic Issues of MSME Empowerment Policy in the G20 Indonesia presidency
1. Encouraging Economic Growth through Fiscal Stimulus Policies for MSMEs Business actors
who complain of difficulties due to lack of socialization from the government regarding the
requirements for obtaining such assistance. 2. Evaluation of MSME Policy Policy evaluation needs
to be carried out to respond to the global situation, so that MSME policies can be more flexible and
do not harm MSMEs. The conclusions of this study are: 1. The government should focus more on
fiscal stimulus policies, and simplify regulations for MSMEs in obtaining assistance. As it is known
that so far the complicated problem that has always been experienced by MSMEs is in terms of
capital. 2. Evaluation of MSME policies so far, problems in the field in the distribution of the
economic stimulus budget for MSMEs are currently complex and seem to lack coordination.
Keywords: Issues, Strategic, MSME, G20 Presidency
18
Jurnal Analis Kebijakan | Vol. 6 No.1 Tahun 2022
19
Jurnal Analis Kebijakan | Vol. 6 No.1 Tahun 2022
warna biru pada tulisan G20 Indonesia permanen dari klub ekonomi eksklusif ini.
menjadi jati diri kita sebagai negara bahari. Ditambah dengan cakupan isu yang akan
Implikasi dari terbentuknya G20 menjadi perhatian forum ini adalah hal-hal
yang tidak hanya berkaitan dengan
semakin kuat di tahun 2008, terlebih ketika
ekonomi, namun juga akan menyinggung
forum ini mengalami transisi level
isu sosial dan lingkungan. Merujuk pada
pertemuannya menjadi wadah bertemunya
ambisi kuat dari forum ini memberikan
para kepala negara yang duduk bersama
stimulus pada jumlah negara yang ingin
guna menyikapi kondisi perekonomian
terlibat secara aktif di G20. Indonesia
dunia. Proyeksi masa depan dengan
menjadi salah satu negara yang justru
dibentuknya G20 adalah untuk
diberikan peluang untuk menjadi anggota
mengantisipasi krisis ekonomi dunia,
permanen dari forum G20.
karena forum ini mempunyai tujuan utama
yaitu membangunkomitmen internasional Ditetapkannya Indonesia sebagai
yang akan memberikan peran nyata dalam anggota tetap dari forum G20 berdasarkan
memberikan solusi global bagi setiap dengan beberapa hal penting, yang pertama
permasalahan ekonomi. adalah perannya dalam menginisiasi
Esensi common goal yang menjadi pembentukan ASEAN. Pembentukan
ASEAN yang mencakup sebagai jembatan
landasan vital dari forum ini adalah
dalam mewadahi persoalan-persoalan
terbentuknya sebuah aksi kolektif dalam
ekonomi kawasan. Pengalaman yang telah
menyikapi problematika ekonomi dunia,
dimiliki oleh Indonesia tersebut
dengan mengedepankan fleksibilitas.
memberikan peluang baginya untuk
Selain itu G20 dijadikan acuan bagi
diikutsertakan dalam klub ekonomi
pengambilan kebijakan ekonomi dunia, dan
eksklusif ini. Selain itu pengalaman
juga sebagai pedoman penting bagi forum
Indonesia dalam mengatasi krisis keuangan
multilateral (WTO) lain untuk memberikan
pada tahun 1998 yang dinilai cukup baik,
respon terkait situasi ekonomi dunia.
dan partisipasi nyata dari Indonesia dalam
Reformasi dalam badan-badan setiap forum ekonomi dunia. Dan Indonesia
ekonomi dunia seperti International pun menjadi salah satu negara di kawasan
Monetary Fund (IMF), World Bank, bahkan yang mempunyai skala besar dalam
World Trade Organization (WTO) banyak perdagangan dunia.
dikontribusikan dari hasil-hasil pertemuan
Sebagai satu-satunya negara di
forum G20. Pengaruh besar dari eksistensi
kawasan yang menjadi anggota G20,
G20 membuat para kepala negara dari para
memberikan sebuah harapan baru untuk
anggota permanen forum ini bersepakat
menyuarakan kepentingan negara- negara
untuk menjadikannya sebagai premier
ASEAN lainnya dan juga negara
forum for Economic Cooperation (forum
berkembang lainnya. Banyak pihak yang
utama kerjasama ekonomi) (Hermawan
dkk, 2011). Melihat begitu besar dan menaruh harapannya melalui keterwakilan
Indonesia dalam forum ini. Hal penting
luasnya skala cakupan kerjasama, serta
yang menjadi harapan baru bagi banyak
implikasi kuat dari G20, maka menjadi
negara berkembang adalah keterbukaan
wajar banyak negara menawarkan dirinya
akses pasar dunia untuk komoditas yang
untuk dapat dikukuh menjadi anggota
dihasilkan, jika selama ini terkendala oleh
20
Jurnal Analis Kebijakan | Vol. 6 No.1 Tahun 2022
21
Jurnal Analis Kebijakan | Vol. 6 No.1 Tahun 2022
22
Jurnal Analis Kebijakan | Vol. 6 No.1 Tahun 2022
23
Jurnal Analis Kebijakan | Vol. 6 No.1 Tahun 2022
dengan tujuan G20. Tujuan dari pilar pekerjaan yang mempunyai nilai yang
pembangunan ekonomi adalah tercapainya sama; 6. Pada tahun 2020, secara
pertumbuhan ekonomi berkualitas melalui substansial mengurangi proporsi usia muda
keberlanjutan peluang kerja dan usaha, yang tidak bekerja, tidak berpendidikan
inovasi, industri inklusif, infrastruktur atau terlatih; 7. Mengambil langkah-
memadai, energi bersih yang terjangkau langkah segera dan efektif untuk
dan didukung kemitraan. Adapun target mengentaskan kerja paksa, mengakhiri
dari pertumbuhan ekonomi yang inklusif perbudakan modern dan perdagangan
dan berkelanjutan, tenaga kerja penuh dan manusia dan menegakkan larangan dan
produktif dan pekerjaan yang layak bagi eliminasi bentuk terburuk dari tenaga kerja
semua antara lain:1. Memelihara anak, termasuk perekrutan dan
pertumbuhan ekonomi perkapita sesuai pemanfaatan serdadu anak, dan pada tahun
dengan situasi nasional dan, khususnya, 2025 mengakhiri segala bentuk tenaga kerja
setidaknya mempertahankan 7 persen anak; 8. Melindungi hak-hak pekerja dan
pertumbuhan produk domestik bruto mendukung lingkungan kerja yang aman
pertahunnya di negara-negara kurang bagi seluruh pekerja, khususnya bagi
berkembang;2. Mencapai level yang lebih perempuan buruh migran, dan pekerja
tinggi untuk produktivitas ekonomi melalui dalam situasi genting; 9. Pada tahun 2030,
disertifikasi, peningkatan mutu teknologi merancang dan mengimplementasikan
dan inovasi, termasuk melalui fokus kebijakan yang mendukung turisme yang
terhadap sektor-sektor yang mempunyai berkelanjutan yang dapat menciptakan
nilai tambah lebih dan padat karya;3. lapangan kerja sekaligus mendukung
Mendorong kebijakan yang berorientasi budaya dan produk lokal; 10. Menguatkan
pembangunan yang mendukung aktivitas kapasitas institusi keuangan domestik
produktif, penciptaan lapangan kerja, untuk mendorong dan meluruskan akses
kewirausahaan, kreativitas dan inovasi, dan terhadap perbankan, asuransi dan layanan
mendorong pembentukan dan pertumbuhan pendanaan untuk semua
usaha mikro, kecil dan menengah, termasuk
3. Penelitian Sebelumnya
melalui akses terhadap layanan
Adapun beberapa penelitian yang
pendanaan/permodalan;4. Memperbaiki
secara progresif, sampai tahun 2030, berhubungan dengan keketuaan negara
anggota G20 adalah sebagai berikut:
efisiensi sumberdaya global dalam hal
konsumsi dan produksi dan berupaya untuk 1. Colakoglu dan Hecan (2016) dalam
memisahkan pertumbuhan ekonomi dari penelitiannya yang berjudul “Turkey in
degradasi lingkungan, sesuai dengan Global Governance: An Evaluation of
kerangka kerja 10 tahun program tentang Turkey’s G20 Presidency and the Antalya
konsumsi dan produksi yang berkelanjutan, Summit 2015” menyatakan bahwa sulit
dengan dipelopori negara- negara maju; 5. untuk menarik kesimpulan atas
Pada tahun 2030, mencapai keberhasilan KTT G20 Turki yang lalu.
ketenagakerjaan secara penuh dan Dalam penelitiannya tidak secara
produktif dan pekerjaan yang layak bagi khususnya membandingkan kepresidenan
seluruh perempuan dan laki-laki, termasuk Turki dengan kasus kepresidensian G20
untuk kaum muda dan orang dengan lainnya seperti kepresidenan Korea,
disabilitas, juga kesetaraan upah bagi Kanada, Meksiko, dan Australia. Di tengah
24
Jurnal Analis Kebijakan | Vol. 6 No.1 Tahun 2022
kondisi domestik yang sedang sulit, dan menjaga stabilitas keuangan global. Di
kebermanfaatan KTT Turki G20 bagi Turki sisi lain, China ingin melampaui upaya
sendiri dikatakan banyak yang terlewatkan Turki untuk mempromosikan “inclusive
dan kurang bermanfaat meskipun masih growth, implementation and investment”
banyak diperdebatkan. Dikatakan bahwa untuk mendorong para pemimpin G20 agar
Turki seharusnya bisa lebih baik mendukung sumber baru dalam
menunjukkan signifikansinya bagi pertumbuhan dan inovasi global, dan
pemerintahan global dan memberikan transformasi di pertumbuhan dengan
kontribusi baru bagi negara anggota G20. mendorong pembangunan yang inklusif
Namun, sisi positifnya, Presidensi G20 dan saling berhubungan. Menurut jurnal
Turki masih diwarnai dengan tersebut faktor yang menentukan
perkembangan konkret. Turki mampu keberhasilannya keketuaan China di G20
menetapkan beberapa agenda yang adalah apakah China dapat membangun
memajukan kerjasama G20, dan melakukan koalisi yang lebih luas dari negara anggota
beberapa langkah penting untuk G20, terutama yang bersedia mendukung
pertumbuhan ekonomi global yang sehat. program wealth and skills re-distribution
yang diperlukan dalam membangun
2. Chin dan Dobson (2015), dalam jurnal
“China’s Presidency of the G20 Hangzhou: infrastruktur China.
On Global Leadership and Strategy” 3. Scholz dan Brandi (2017) dalam
menyebutkan bahwa terdapat beberapa penelitiannya yang berjudul “Implementing
proses dan aspek strategis keketuaan China the 2030 Agenda for Sustainable
dalam G20. Keketuaan China mengambil Development: Achievements and
bentuk-bentuk baru terkait kepemimpinan Limitations of the G20 Presidency in 2017”
global terutama terkait tata kelola global menyebutkan bahwa peningkatan
yaitu memperluas agenda strategi konsentrasi pendapatan, kekuatan ekonomi,
diplomatik China, memajukan diplomasi dan pengetahuan serta penguasaan atas
multilateral, dan bekerja sama untuk teknologi akan mengurangi kapasitas
mereformasi sistem internasional dan transformatif masyarakat di dalam dan di
pemerintahan global. Dalam menentukan luar G20. Mengingat bobot ekonomi
agenda dan prioritas KTT Hangzhou, China mereka dan dampaknya terhadap
mematuhi kewajibannya untuk perubahan lingkungan global, semua
menindaklanjuti prioritas idari KTT G20 anggota G20 harus melakukan bagian
sebelumnya di Antalya, meskipun China mereka untuk menghormati konsensus
juga menggunakan otoritas tuan rumah global untuk mencapai Agenda 2030 dan
untuk mengejar beberapa agenda untuk mempromosikan kerjasama global.
transformatif dengan tujuan strategis Untuk meningkatkan upaya
mengarahkan ekonomi global. Chin dan mempromosikan agenda SDGs 2030, para
Dobson menyatakan bahwa China pemimpin G20 harus memanfaatkan posisi
memastikan kontinuitas KTT 2015 dan keunggulan komparatif mereka untuk
sebelumnya, terutama dalam memperkuat mengatasi masalah yang sangat penting
stabilitas makroekonomi, memastikan untuk mencapai tujuan ini, terutama dengan
kerjasama kebijakan makroekonomi dan mempromosikan koherensi kebijakan
moneter, menjaga ekonomi dunia terbuka, untuk pembangunan berkelanjutan,
25
Jurnal Analis Kebijakan | Vol. 6 No.1 Tahun 2022
membentuk tata kelola ekonomi global, dan terbatas. Dari perspektif dunia mengakui
mereformasi kerjasama internasional. bahwa UMKM memainkan peran yang
Selama presidensi G20 Jerman, reformasi sangat penting dalam pembangungan dan
kerangka tata kelola ekonomi global dan pertumbuhan ekonomi, tidak hanya
peran lembaga keuangan internasional Negara-negara berkembang, tetapi pada
dalam penyediaan barang publik global Negara maju juga. Meskipun memiliki
belum mendapatkan kesepakatan. kontribusi besar terhadap pembangunan di
Meskipun situasi geopolitik yang Indonesia, UMKM juga memiliki
menantang yang dihadapi para pemimpin kelemahan seperti; kualitas sumber daya
selama masa presidensi G20 Jerman, KTT manusia, badan hukum dari UMKM,
Hamburg menghasilkan banyak hasil pinjaman modal, dan kurangnya
positif. G20 berhasil berpegang pada pengetahuan dan pengalaman dalam
komitmen sebelumnya, seperti mendukung menghadapi hambatan di lapangan.
sistem perdagangan multilateral dan Kategori permasalahan UMKM menurut
berbasis aturan, serta menghapus subsidi Setyobudi (2007) dibedakan menjadi tiga
bahan bakar fosil secara bertahap, meski problems yaitu (1) basic problems berupa
masih tanpa batas waktu yang jelas. permasalahan modal, bentuk badan hukum,
SDM, pengembangan produk dan akses
4. Usaha Mikro Kecil Menengah pemasaran, kemudian (2) advanced
(UMKM) problems yang terdiri dari pengenalan dan
a. Gambaran Umum UMKM di penetrasi pasar ekspor yang belum optimal,
Indonesia kurangnya pemahaman terhadap desain
Usaha Mikro Kecil Menengah produk produk yang sesuai dengan karakter
(UMKM) adalah suatu kesempatan usaha pasar, permasalahan hukum yang
bisnis yang produktif, yang dimiliki oleh menyangkut hak paten, prosedur kontrak
individu atau kelompok dan memenuhi penjualan serta peraturan yang berlaku di
segala macam kriteria usaha mikro negara tujuan ekspor. Permasalahan ke-(3),
sebagaimana diatur oleh Undang-Undang. intermediate problems yaitu permasalahan
Usaha kecil menengah di Indonesia antara masalah dasar dengan masalah
menjadi faktor utama yang berkontribusi lanjutan, artinya permasalahan dari instansi
dalam pertumbuhan ekonomi. Usaha Mikro terkait untuk menyelesaikan masalah dasar
Kecil Menengah di Indonesia menjadi agar mampu menghadapi permasalahan
faktor utama yang berkontribusi dalam lanjutan secara lebih baik.
pertumbuhan ekonomi. UMKM adalah b. Kebijakan UMKM dan
kegiatan usaha yang dapat memperluas Implementasinya di Indonesia
lapangan kerja dan memberikan pelayanan
Dalam konteks perkembangan
ekonomi kepada masyarakat luas dan dapat
kondisi perekonomian global dan nasional
memainkan peran dalam proses pemerataan
yang dinamis, pemerintah merasa Undang-
dan peningkatan pendapatan masyarakat,
Undang Nomor 9 Tahun 1995 tentang
merangsang pertumbuhan ekonomi, serta
Usaha Kecil yang sebelumnya mengatur
berperan mewujudkan stabilitas nasional.
pengelolaan usaha mikro, kecil, dan
Bentuk usaha kecil menengah dalam bentuk
menengah tidak lagi memadai. Pemerintah
kepemilikan tunggal, kemitraan,
menimbang perlunya pemberdayaan usaha
perusahaan dan CV serta perseroan
26
Jurnal Analis Kebijakan | Vol. 6 No.1 Tahun 2022
27
Jurnal Analis Kebijakan | Vol. 6 No.1 Tahun 2022
28
Jurnal Analis Kebijakan | Vol. 6 No.1 Tahun 2022
Meskipun pemerintah selama ini 2008 Bab VII pasal 21 ayat satu yang
sudah banyak memiliki program maupun berbunyi “Pemerintah dan Pemerintah
kebijakan yang bertujuan untuk Daerah menyediakan pembiayaan bagi
memajukan, membantu serta Usaha Mikro dan Kecil”. Selain itu pada
memberdayakan UMKM, tetapi masih pasal 21 juga dijelaskan bahwa BUMN
banyak juga para pelaku usaha yang dapat menyediakan pembiayaan kepada
mengeluhkan bahwa program pemerintah UMKM. Pada pasal 22 dijelaskan bahwa
tersebut masih belum berjalan sebagaimana dalam pemberian biaya tersebut dilakukan
mestinya. melalui perbankan, lembaga keuangan
bukan bank, lembaga modal ventura dan
Menurut sumber dari kompas.com
koperasi. Kementerian Koperasi dan UKM
(2020), sebagai contoh banyak dari pelaku
bersama dengan Kementerian Dalam
usaha mikro yang sulit untuk mendapatkan
Negeri sepakat bekerja sama dalam
bantuan langsung tunai (BLT) senilai Rp
menggerakkan roda perekonomian,
2,4 juta dikarenakan persyaratannya yang
khususnya UMKM di daerah.
cukup sulit dan rumit. Adapun yang sudah
mendaftar tetapi pencairan dana BLT Selain program dalam bentuk
tersebut tidak juga cair. Selain program regular yaitu pemberdayaan UMKM, juga
pemerintah dalam pemberian BLT, adapula terdapat percepatan program Pemulihan
bantuan seperti contohnya pemberian Ekonomi Nasional (PEN) dan kerjasama
mesin-mesin produksi yang seringkali dalam penyediaan database UMKM.
dijanjikan oleh pemerintah daerah setempat Contoh lain yang juga merupakan
tetapi setelah sekian lama tidak juga kerjasama antar Kementerian dalam upaya
diberikan. Sehingga para pelaku usaha memberdayakan UMKM adalah adanya
seringkali kurang percaya akan program kerjasama antara Kementerian Koperasi
serta kebijakan yang dibuat oleh dan UKM dengan Kementerian Keuangan
pemerintah. dalam program Banpres Produktif yaitu
bantuan bagi UMKM sebesar Rp 2,4 juta
Namun demikian kebijakan
untuk membantu para pengusaha mikro
pemerintah dalam usahanya terus menerus
agar bertahan di tengah pandemi Covid 19.
memberdayakan serta mengembangkan
UMKM antara lain penurunan tarif PPh Isu Strategis Kebijakan Pemberdayaan
Final UMKM dari 1 persen menjadi 0,5 UMKM pada presidensi G20 Indonesia
persen, mempercepat perizinan dalam 1. Mendorong Pertumbuhan Ekonomi
berusaha dengan meluncurkan single melalui Kebijakan Stimulus Fiskal
submission, pinjaman Kredit Usaha Rakyat untuk UMKM
(KUR), PKBL atau Program Kemitraan dan UMKM merupakan salah satu
Bina Lingkungan, dan pelatihan sektor penting yang menopang
operasional pemasaran online dan listing perekonomian Indonesia, dan juga
penjualan produk di situs ecommerce. perekonomian negara lain di dunia.
Tata kelola pada pemberian bantuan Pemerintah Indonesia selama ini telah
kepada UMKM sebagai bentuk mengeluarkan beberapa kebijakan maupun
pemberdayaan bagi UMKM jelas tertera program terkait stimulus fiskal kepada para
pada Undang-Undang Nomor 20 Tahun pelaku usaha guna meningkatkan daya
29
Jurnal Analis Kebijakan | Vol. 6 No.1 Tahun 2022
saing mereka di pasar domestik maupun dibuat maka dari itu sudah saatnya
global. Dalam realisasinya, program dilakukan evaluasi secara menyeluruh
stimulus fiskal ini tidak berjalan karena sampai dengan saat ini belum ada
sebagaimana mestinya. Banyak dari para suatu ketentuan atau indikator yang dapat
pelaku usaha yang mengeluhkan kesulitan mengevaluasi kebijakan yang telah
dikarenakan kurangnya sosialisasi dari pemerintah buat.
pemerintah mengenai persyaratan dalam Berkaitan dengan topik
mendapatkan bantuan tersebut. Terutama sebelumnya, Indonesia perlu mengangkat
dalam kondisi pandemi seperti sekarang, agenda evaluasi kebijakan di sektor
UMKM merupakan sektor yang paling UMKM dengan para anggota G20 lainnya
jatuh dan terpuruk. Dalam beberapa kasus agar UMKM dapat terus tumbuh. Evaluasi
juga ditemukan bahwa dalam pemberian kebijakan perlu dilakukan untuk menyikapi
bantuan fiskal ini seringkali tidak tepat situasi global terkini yang terjadi, sehingga
sasaran. Diharapkan pemerintah lebih fokus
kebijakan UMKM bisa lebih fleksibel dan
terhadap kebijakan stimulus fiskal, dan
tidak merugikan UMKM.
mempermudah regulasi bagi UMKM dalam
mendapatkan bantuan tersebut, seperti yang E. Kesimpulan
diketahui bahwa selama ini masalah pelik Berdasarkan pemaparan di atas,
yang selalu dialami oleh UMKM adalah maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
dari segi permodalan. berikut:
Topik ini perlu diangkat dalam 1. Pada presidensi G20 pemerintah
pertemuan G20, agar sektor UMKM di harus lebih fokus terhadap
Indonesia dan G20 dapat terus berkembang kebijakan stimulus fiskal, dan
di masa yang akan datang. Salah satu upaya mempermudah regulasi bagi
yang bisa dilakukan bersama dengan negara UMKM dalam mendapatkan
anggota G20 lainnya adalah dengan bantuan tersebut, seperti yang
mengupayakan kebijakan optimal melalui diketahui bahwa selama ini masalah
stimulus fiskal yang dapat mendorong pelik yang selalu dialami oleh
ekonomi nasional sekaligus pertumbuhan UMKM adalah dari segi
ekonomi global. permodalan. Hal ini dilakukan agar
2. Evaluasi terhadap Kebijakan UMKM sektor UMKM di Indonesia dan
G20 dapat terus berkembang di
Bersumber dari DJP (2020) selama
masa yang akan datang.
ini masalah di lapangan dalam penyaluran
2. Evaluasi terhadap Kebijakan
anggaran stimulus ekonomi bagi UMKM
UMKM selama ini masalah di
saat ini menjadi kompleks dan terlihat
lapangan dalam penyaluran
kurang koordinasi antara lintas instansi
anggaran stimulus ekonomi bagi
yang saling mengklaim keberhasilan
UMKM saat ini menjadi kompleks
instansi masing-masing.
dan terlihat kurang koordinasi
Salah satu contoh permasalahan ini antara lintas instansi yang saling
selalu terjadi dikarenakan tidak adanya mengklaim keberhasilan instansi
monitoring dan evaluasi dari proses masing-masing. Salah satu contoh
realisasi dari suatu kebijakan/program yang permasalahan ini selalu terjadi
30
Jurnal Analis Kebijakan | Vol. 6 No.1 Tahun 2022
dikarenakan tidak adanya Fajri, H., Marisa, H., dan Alfajri. 2017.
monitoring dan evaluasi dari proses Proyeksi Perdagangan Internasional
realisasi dari suatu Indonesia dalam Kerangka Gagasan
kebijakan/program yang dibuat Poros Maritim Dunia. Prosiding. 2th
maka dari itu sudah saatnya Celscitech-UMRI. Volume 2,
dilakukan evaluasi secara September 2017.
menyeluruh karena sampai dengan Jamilus. 2017. Analisis Fungsi dan Manfaat
saat ini belum ada suatu ketentuan WTO bagi Negara Berkembang
atau indikator yang dapat (Khususnya Indonesia). Jurnal Ilmiah
mengevaluasi kebijakan yang telah Kebijakan Hukum. Volume 11, Nomor
pemerintah buat. 2, Halaman 205-225, Juli 2017.
31
Jurnal Analis Kebijakan | Vol. 6 No.1 Tahun 2022
32
Jurnal Analis Kebijakan | Vol. 6 No.1 Tahun 2022
Modal-Negara-untuk-Pemulihan- https://www.medcom.id/ekonomi/bisni
UMKM.html s/ZkeBqRqK-dorong-pemulihan-
Kementerian Koperasi dan UKM. 2020. ekonomikemenperin-beri-bantuan-
mesin-produksi-ke-ikm
Kemenkopukm dan Kemendagri
Bersinergi Dalam Berdayakan UMKM. Media Indonesia. 2017. SPI: Indonesia
Diunduh dari: http://www. depkop. go. Harus Keluar dari WTO, Tegakkan
id/read/kemenkopukm-dan-kemen Kedaulatan Pangan. Diakses
dagri-bersinergidalam-berdayakan- dari:https://mediaindonesia.com/ekono
umkm mi/135566/spiindonesia-harus-keluar-
dari-wto-tegakkan-kedaulatan-pangan
Kementerian Luar Negeri. 2014. World
Trade Organization (WTO). Diakses Modal Rakyat. 2019. Ini Nih Bukti
dari: https://kemlu.go.id/portal/id/ read/ Kepedulian Pemerintah Terhadap
133/halaman_list_lainnya/worldtrade UMKM!. Diakses dari: https://www.
organization-wto modalrakyat.id/blog/ini-nih-bukti-
Kementerian Perdagangan. 2017. Sejarah kepedulian-pemerintahterhadap-umkm
World Trade Organization. Pusat News.ddtc.co.id. 2020. Apa itu Pajak
Pendidikan dan Pelatihan Perdagangan. Transaksi Elektronik. Diakses dari:
Diakses dari: http://pusdiklat. Kemen https://news.ddtc.co.id/apa-itu-pajak-
dag.go.id/v2019/article/world-trade- transaksi-elektronik-20076?page_y=
organization-wto 1256
Kompas. 2020. Banyak Pelaku UMKM News.ddtc.co.id. 2020. Bahas Pajak
Belum Tahu Cara Mendapatkan BLT Digital OECD Partisipasi Negara
Rp 2,4Juta. Diunduh dari: Berkembang Masih Minim. Diakses
https://money.kompas.com/read/2020/ dari:https://news.ddtc.co.id/bahas-
10/26/131638626/banyak-pelaku- pajak-digital-oecdpartisipasi-negara-
umkmbelum-tahu-cara-mendapatkan- berkembang-masih-minim-25799
blt-rp-24-juta News.ddtc.co.id.2020. Pemerintah Optimis
Liputan6.com. 2013. 18 Tahun Gabung Konsensus Pajak Digital akan
WTO, Indonesia Cuma Dapat Terwujud Sesuai Target. Diakses dari:
Pengalaman Pahit. Diakses dari: https://news.ddtc.co.id/pemerintah-
https://www.liputan6.com/bisnis/read/ optimiskonsensus-pajak-digital-akan-
583136/18-tahungabung-wto-indonesia terwujud-sesuai-target-25720
-cuma-dapat-pengalaman-pahit Techinasia.com. 2020. Prediksi E-
Medcom.id. 2019. Aturan WTO Dinilai Commerce Indonesia. Diakses dari:
Tidak Memadai. Diakses dari: https://id.techinasia.com/prediksi-
https://www.medcom.id/ekonomi/glob ecommerce -indonesia
als/zNAV1Dzb-aturan-wto-dinilai-
Viva.co.id. 2014. Diplomasi Jadi Alasan
tidakmemadai
Indonesia Masuk WTO. Diakses dari:
Medcom.id. 2020. Dorong Pemulihan https://www.viva.co.id/arsip/515120-
Ekonomi, Kemenperin Beri Bantuan diplomasi-jadi-alasan-indonesia-
Mesin Produksi ke IKM. Diakses dari: masuk-wto
33
Jurnal Analis Kebijakan | Vol. 6 No.1 Tahun 2022
34
Jurnal Analis Kebijakan | Vol. 6 No.1 Tahun 2022
ABSTRAK
Presidensi G20 di Indonesia yang mengusung 3 (tiga) prioritas isu yaitu arsitektur kesehatan
global, transformasi digital, dan transisi energi berkelanjutan telah memberikan kesempatan
besar dalam mengembangkan pola kebijakan yang lebih aktual. Bersamaan dengan momentum
G20, penting bagi Indonesia untuk melakukan inovasi dalam rangka percepatan peningkatan
kualitas pelayanan publik. Kebijakan yang semula bersifat tradisional perlu mengalami
perubahan menjadi kebijakan yang berbasis data (data driven policy making) agar dapat
menjadi akselerasi bagi masyarakat. Artikel ini menggambarkan bagaimana Presidensi G20
menjadi titik balik dalam pola pengambilan kebijakan pelayanan publik di Indonesia. Hal
tersebut diwujudkan dengan kebijakan pelayanan publik terintegrasi yang berbasis data dengan
melakukan kolaboratif antara Kementerian PANRB dengan stakeholder terkait sehingga
berdampak pada peningkatan kualitas pelayanan publik yang diharapkan dapat mempercepat
pemulihan ekonomi nasional.
Kata Kunci : G20, pelayanan publik, integrasi.
ABSTRACT
The G20 presidency in Indonesia, which carries out 3 (three) priority issues, namely the global
health architecture, digital transformation, and sustainable energy transition, has provided a
great opportunity to develop more actual policies. Along with the G20 momentum, it is
important for Indonesia to innovate in order to accelerate the improvement of the quality of
public services. Policies that were originally traditional in nature need to be changed into data-
based policies so that they can be accelerated for the community. This article describes how
the G20 Presidency became a turning point in public service policies in Indonesia. This is
realized by an integrated public service policy based on data by collaborating between the
Ministry of PANRB and related stakeholders so that it has an impact on improving the quality
of public services which is expected to accelerate the recovery of the national economy.
Keywords: G20, public services, integration.
35
Jurnal Analis Kebijakan | Vol. 6 No.1 Tahun 2022
36
Jurnal Analis Kebijakan | Vol. 6 No.1 Tahun 2022
Sumber: diolah penulis dari Keputusan data menjadi aspek penting dalam
Menteri PANRB Nomor 1503 Tahun 2021 pengambilan keputusan, termasuk dalam
tentang Hasil Evaluasi SPBE pada kebijakan pelayanan publik. Dalam
Kementerian, Lembaga, dan Pemerintah (Matheus, 2018) dashboard pelayanan
Daerah Tahun 2021
terintegrasi merupakan bentuk dari
Tantangan lainnya terkait dengan penerapan data-driven decision making
transformasi digital di Indonesia ada pada atau pengambilan keputusan berbasis data.
tingkat literasi digital yang masih berada Melalui konsep dashboard ini akan
dalam kategori “Sedang”, dengan nilai mendorong adanya transfer pengetahuan
indeks sebesar 3,49 dari skala 0-5 yang mempermudah improvisasi
(Kementerian Kominfo dan Katadata pengembangan pelayanan publik.
Insight Center, 2022). Adapun Adanya transformasi digital yang
pengukuran ini meliputi 4 (empat) mewujudkan data yang terintegrasi juga
komponen, antara lain: 1) Digital Culture, merupakan kunci untuk menciptakan
2) Digital Ethics, 3) Digital Skills, 4) perekonomian yang maju. Sri Mulyani
Digital Safety. Dari keempat komponen menyebutkan bahwa tantangan dari
tersebut digital safety (keamanan digital) perekonomian yang maju adalah
mendapatkan nilai terendah 3,10. Literasi memberikan layanan yang mudah,
digital menjadi aspek penting dalam sederhana, tepat waktu dan mampu
perkembangan revolusi industri 4.0. dikompetisikan dengan negara-negara lain.
Kesiapan masyarakat akan penggunaan Pemerintah bersama otoritas perlu
teknologi berjalan beriringan dengan menciptakan sistem yang mampu melayani
munculnya masyarakat 5.0 (A. Deguchi, masyarakat secara transparan, kompetitif,
et.al., 2020). Masyarakat 5.0 akan menjadi dan inovatif (Republika, 2021).
salah satu prasyarat keberhasilan
transformasi digital di Indonesia. Merujuk pada World Development
Report 2021 berikut merupakan peran data
Pengarusutamaan dari penggunaan dalam mengamplifikasi aktivitas ekonomi
teknologi informasi sendiri telah masuk
dari agenda G20 sejak dilaksanakan di
Osaka Jepang tahun 2019. Salah satu fokus
pembahasan pada saat itu adalah mengenai
konektivitas digital, keamanan siber, dan
pengembangan. Konektivitas digital
berlanjut dengan program yang disebut
dengan Data Free Flow with Trust (DFFT).
DFFT ini ditujukan dalam rangka integrasi
data lintas negara dalam upaya
pengambilan kebijakan yang tepat sasaran
dan berdampak pada peningkatan ekonomi.
Keleluasaan aliran data ini berdampak
positif yang setara dengan $2.8 trillion Gambar 3. Peran Data dalam Ekonomi
(3,5% dari GDP dunia), angka ini melebihi
dampak dari perdagangan dunia secara Sumber: World Development
tradisional (World Economic Forum, 2020). Report 2021
37
Jurnal Analis Kebijakan | Vol. 6 No.1 Tahun 2022
lingkungan agar kebijakan pelayanan publik yang berkualitas. Hal ini merupakan
sesuai dengan konteks masyarakat. implikasi dari fungsi aparatur negara
sebagai pelayan masyarakat dengan tujuan
Indonesia sendiri masih cukup
untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat.
tertinggal dalam implementasi
Secara filosofi pelayanan publik
pemerintahan yang efektif (governance
merupakan perwujudan dari beberapa peran
effectiveness) (bagian dari World
dasar Negara yaitu:
Governance Indicator) dalam pemanfaatan
data. Berdasarkan data World Bank tahun 1. Melindungi rakyat dari segala
2020, Indonesia berada pada posisi 62 bentuk penjajahan dan penindasan
dengan indeks sebesar 0,37 sangat jauh bangsa lain, dimana manifestasi
dengan Singapura di posisi pertama dengan tugas ini nampak pada kekuatan
nilai indeks 2,34. Semakin jauh dengan militer yang diciptakan oleh negara;
pemanfaatan data semakin pula kita 2. Melindungi masyarakat dari aspek
menyelenggarakan pemerintahan yang hukum dan ketidakadilan, wujud
tidak efektif. Maka dari itu perlu ada faktor dari tugas ini nampak pada
determinan dari peningkatan kualitas diciptakannya berbagai peraturan
kebijakan di Indonesia terutama pada sektor dan perangkat lembaga peradilan
pelayanan publik guna mendorong kualitas dan hukum untuk melindungi rakyat
saat ini. dari ketidakadilan;
3. Menegakkan serta memelihara
Selaras dengan kondisi ini,
lembaga-lembaga publik untuk
penyelenggaraan Presidensi G20 di
melakukan tugas-tugas pelayanan
Indonesia mengusung 3 (tiga) prioritas isu
rakyat. Bentuk aktivitasnya adalah
yaitu arsitektur kesehatan global,
berupa pelayanan publik (Aronson,
transformasi digital, dan transisi energi
1985).
berkelanjutan. Momentum presidensi ini
hanya terjadi satu kali setiap generasi (+20 Kinerja penyelenggara pelayanan
tahun sekali) (G20pedia, 2022). publik di Indonesia menurut Diah (2022)
Momentum ini menjadi saat yang tepat sejak tahun 2018 terus mengalami
untuk percepatan transformasi pelayanan peningkatan hingga tahun 2020. Pada tahun
publik di Indonesia. Penyusun kebijakan 2018 nilai indeks pelayanan publik
dan instansi penyelenggara pelayanan mendapat kategori Baik dengan Catatan,
diharapkan dapat menggunakan kemudian meningkat menjadi kategori Baik
momentum ini untuk memaksimalkan pada tahun 2019 dan tahun 2020. Pada
peran aktif Indonesia di G20, khususnya tahun 2021, nilai indeks pelayanan publik
Kementerian PANRB dalam mendukung mengalami penurunan sebesar 1,3% dari
kebijakan lalu lintas data melalui tahun 2020. Nilai indeks pelayanan publik
kolaboratif bersama stakeholder untuk pada tahun 2021 sebesar 3,79 atau termasuk
peningkatan kualitas pelayanan publik dalam kategori Baik. Penurunan ini terjadi
secara nasional. dikarenakan pandemi Covid-19 yang
fluktuatif dan penambahan lokus evaluasi
secara masif.
B. Urgensi Peningkatan Kualitas
Pelayanan Publik
Perkembangan masyarakat yang
dinamis dan kritis memberikan kesadaran
bahwa setiap warga negara memiliki hak
untuk mendapatkan pelayanan yang baik
dan tugas bagi penyelenggara pelayanan
publik adalah memberikan pelayanan
38
Jurnal Analis Kebijakan | Vol. 6 No.1 Tahun 2022
39
Jurnal Analis Kebijakan | Vol. 6 No.1 Tahun 2022
1) luasnya pandangan atas perubahan, 2) Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
strategi lebih detail, 3) transparansi, 4) pada tingkat Kabupaten/Kota dan Provinsi
orientasi pada pengguna layanan, 5) mudah di Indonesia. Evaluasi ini bertujuan untuk
dalam mengidentifikasi potensi korupsi, 6) memperbaiki kualitas layanan dan
menampilkan tren secara visual, 7) mendorong adanya peningkatan nilai
mendorong akuntabilitas. investasi.
Kedua, dari sisi operasional dapat Pada gambar 6, secara umum terjadi
meningkatkan antara lain: 1) pengambilan peningkatan nilai penanaman modal dalam
keputusan yang cepat dan lebih baik, 2) negeri (PMDN) dari tahun 2018-2020. Hal
transfer pengetahuan antar pihak yang ini merupakan salah satu keberhasilan dari
terintegrasi, 3) improvisasi untuk mencapai perbaikan kualitas layanan yang ada.
efektif dan efisien, 4) keterbukaan Meskipun pada rentang waktu ini terdapat
informasi kepada publik, 5) meningkatkan masalah global dari pandemi COVID-19.
partisipasi publik, 6) pengembangan peran Pemerintah melalui kebijakan Pemulihan
dalam partisipasi. Dari potensi Ekonomi Nasional (PEN) mendorong
kebermanfaatan data ini perlu dilakukan pengembangan usaha mikro dengan
pengolahan yang tepat guna agar pelayanan memberikan bantuan dan skema pelayanan
publik dapat berdampak bagi masyarakat. perizinan yang mudah.
Mengingat fokus pemerintah dalam Dalam menghadapi tantangan
pemulihan ekonomi, peningkatan kualitas global saat ini, menjadi penting adanya
pelayanan publik dapat dilakukan guna peningkatan kualitas pelayanan publik.
berkontribusi pada hal tersebut. Kontribusi Pelayanan publik yang berkualitas akan
tersebut dapat dilakukan dengan perbaikan mampu mewujudkan pemulihan ekonomi
layanan pada sektor ekonomi dan secara nasional maupun mengembangkan
penanaman modal. Kementerian PANRB pada tingkat internasional. Namun,
sejak tahun 2019, melakukan evaluasi pelayanan publik yang berkualitas hanya
pelayanan publik pada Dinas Penanaman dapat diwujudkan dengan pengelolaan data
40
Jurnal Analis Kebijakan | Vol. 6 No.1 Tahun 2022
41
Jurnal Analis Kebijakan | Vol. 6 No.1 Tahun 2022
42
Jurnal Analis Kebijakan | Vol. 6 No.1 Tahun 2022
dengan arahan Presiden pada launching terdorong antara lain seperti isu lingkungan,
Core Value dan Employer Branding ASN ekonomi, digitalisasi, dan yang cukup
untuk dapat bekerja secara kolaboratif dan aktual adalah penanganan pandemi
tidak ada ego sektoral, maka diperlukan COVID-19.
kerja sama lintas stakeholder dari Maka dari itu momentum Presidensi
Kementerian PANRB, Kementerian
G20 ini dapat digunakan dalam
Kominfo (yang terlibat secara langsung mempercepat transformasi pelayanan
dengan G20 untuk menangani data), Badan publik dalam sektor digital. Digitalisasi
Siber dan Sandi Negara, serta Instansi yang menjadi agenda utama dalam peningkatan
menyediakan pelayanan publik. Dengan kualitas pelayanan publik yang didorong
menerapkan kolaborasi ini dapat dengan pemerataan infrastruktur dan
mewujudkan Portal Pelayanan Publik perubahan pola pikir masyarakat.
Nasional yang mampu mendorong adanya Perubahan pola pikir ini yang nantinya juga
kebermanfaatan dari segi pemulihan menjadi poin penting pasca Presidensi G20.
ekonomi, kemudahan layanan serta Dalam artikelnya (Kirton dan Warren,
terjaminnya keamanan siber dari layanan 2018) membahas tata kelola digitalisasi
daring sehingga mampu meningkatkan pada pasca forum G20, bagaimana
kualitas layanan publik. digitalisasi menjadi isu yang sangat penting
Kedua, guna menjamin kolaborasi dan sentral dari isu lainnya. Digitalisasi
yang baik perlu adanya komitmen yang mampu melakukan improvisasi pada sektor
kuat dari instansi yang terlibat. Komitmen kependudukan, ekonomi, dan kesehatan.
ini dapat diperkuat dengan menerbitkan Maka dari itu pentingnya Presidensi G20
Surat Keputusan Bersama dari instansi ini sebagai momentum perbaikan layanan
terkait guna mempercepat integrasi layanan publik di Indonesia.
ini. Komitmen ini nantinya merupakan
bagian turunan dari percepatan DAFTAR PUSTAKA
penyelenggaraan Sistem Pemerintahan
Berbasis Elektronik (SPBE) yang Buku
sebelumnya sudah tertuang dalam Aronson, Jay Richard. 1985. Public
Peraturan Presiden Nomor 95 Tahun 2018 Finance. Singapore: McGraw-Hill
tentang Sistem Pemerintahan Berbasis Co.
Elektronik.
Deguchi A, et.al., 2020, What Is Society
Presidensi G20 sendiri merupakan 5.0, Singapore: Springer.
satu elemen penting dalam tata kelola
pemerintahan secara global yang Slaughter, Steven, 2019, The Power
berdampak langsung pada anggotanya. of The G20: The Politics of
Forum ini berhasil membawa wacana baru Legitimacy in Global Governance,
yang berguna dalam mengungurai London: Routledge.
permasalahan dari sebuah negara. Jaringan World Economic Forum, 2020, Data Free
kebijakan transnasional menjadi sebuah Flow with Trust (DFFT): Path
wadah studi bagi negara-negara yang ada Toward Free and Trusted Data
didalamnya guna melakukan improvisasi Flow. Geneva: WEF.
kebijakan. Steven Slaugther dalam
artikelnya menyatakan bahwa G20 World Development Report, 2021, Data for
merupakan forum yang mampu Better Lives, Washington: World
melegitimasi kekuatan politik dalam Bank.
mendorong produksi kebijakan yang sesuai
dengan kebutuhan global (Slaugther, 2019).
Terdapat beberapa kebijakan yang telah
43
Jurnal Analis Kebijakan | Vol. 6 No.1 Tahun 2022
44
Jurnal Analis Kebijakan | Vol. 6 No.1 Tahun 2022
45
Jurnal Analis Kebijakan | Vol. 6 No.1 Tahun 2022
Prima Luna
Kementerian Pertanian
ABSTRAK
Menurut FAO (2016), Indonesia telah dikenal sebagai negara penghasil “food waste” kedua
terbesar di dunia setelah Arab Saudi. Sebagai anggota G20 tentu saja Indonesia memerlukan
arah kebijakan yang nyata dalam pencegahan dan pengurangan “food loss and waste” agar
berkontribusi terhadap sistem pangan berkelanjutan. Artikel ini mengulas tentang
perkembangan implementasi kebijakan Food Loss and Waste (FLW) sejalan dengan amanat
Presidensi G20 pada tahun 2022 di Indonesia dan negara anggota G20 lainnya. Metode
penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan studi pustaka dan observasi.
Hasil analisis menunjukkan bahwa arah kebijakan nasional terkait pengurangan FLW telah on
the right track guna mencapai Tujuan TPB 2030. Namun, tetap perlu ada pembagian tugas dan
peran lebih konkret antara Kementerian Pertanian disisi Food Loss and Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan di sisi Food Waste. Tentu saja, pihak pemangku
kepentingan lain pun seperti BPOM, Food Banks termasuk pemerintah daerah perlu secara
aktif terlibat. Platform bersama untuk monitoring pengurangan FLW dan kampanye massif
perlu dibuat bersama dan dibawah Kementerian Koordinator agar berjalan secara berkelanjutan
dan konsisten.
Kata Kunci : Food Loss, Food Waste, Kebijakan, Presidensi G20.
ABSTRACT
According to FAO (2016), Indonesia is the world’s second largest producer of “food waste,”
trailing only Saudi Arabia. Furthermore, as a G20 member, Indonesia requires a significant
policy direction in the prevention and reduction of “food loss and waste” in order to contribute
to a sustainable food system. This study reviews the development and implementation of the
Food Loss and Waste (FLW) policy in Indonesia and other G20 member countries in
accordance with the mandate of the G20 Presidency in 2022. The research method used is a
qualitative approach with literature study and observation. The results of the analysis show
that the direction of national policies related to reducing FLW is on the right track to achieve
the 2030 SDG’s. However, there still needs to be a more concrete division of tasks and roles
between the Ministry of Agriculture on the Food Loss side and the Ministry of Environment
and Forestry on the Food Waste side. Other stakeholders such as Indonesian Food and Drugs
Agency (BPOM), Food Banks, including the regional governments need to be actively involved.
A joint platform to monitor FLW reduction and massive campaign needs to be created with
and under the Coordinating Ministry to run in a sustainable and consistent manner.
Keywords: food loss, food waste, policy, G20 presidency
46
Jurnal Analis Kebijakan | Vol. 6 No.1 Tahun 2022
47
Jurnal Analis Kebijakan | Vol. 6 No.1 Tahun 2022
(Villarino et al., 2017). Food Loss and G20 dalam rangka mencapai Target TPB
Waste (FLW) di Indonesia pada 2000-2019 Tahun 2030 dan memberikan rekomendasi
berkisar 23 - 48 juta ton/tahun dimana kebijakan terhadap strategi pengurangan
setara dengan 115 - 184 kg/kapita/tahun FLW nasional.
(Bappenas, 2021). Hal ini ekuivalen dengan
penciptaan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) B. Rumusan Masalah
sekitar 1.702,9 Mt CO2 – ek atau senilai Dalam laporan yang disampaikan
213-551 Triliun Rupiah/Tahun atau setara Bappenas tanpa adanya intervensi atau
4% - 5% PDB Indonesia, dan ekuivalen strategi maka FLW di Indonesia dapat
pula dengan memberi makan 61-125 juta mencapai 344 kg/kapita/tahun pada tahun
orang atau Indonesia memiliki kehilangan 2045. Sedangkan dengan skenario strategi,
gizi 29-47% populasi penduduknya. diperkirakan FLW dapat ditekan dan hanya
Berdasarkan data-data diatas, begitu sangat mencapai 166 kg/kapita/tahun pada tahun
signifikannya dampak kebijakan FLW 2045. Tulisan ini mencoba untuk menjawab
terhadap sektor ekonomi, lingkungan, dan beberapa pertanyaan di bawah ini guna
kesehatan. Kompleksitas ini membutuhkan mencapai target penurunan FLW tersebut:
upaya penanggulangan yang lebih
1. Sejauh mana kebijakan penanganan
komprehensif dan juga keterlibatan dari
FLW di Indonesia dan bagaimana
banyak pihak. Pada tingkat negara, pembagian peran stakeholder terkait?
diperlukan langkah penanggulangan baik
2. Siapa saja pemangku kepentingan yang
dari sisi politik dan dukungan regulasi yang
terlibat dalam rangka implementasi
dilaksanakan secara terintegrasi (Ariani et kebijakan FLW?
al. 2021).
3. Bagaimana rekomendasi kebijakan FLW
FLW merupakan salah satu isu yang yang sesuai dengan kondisi saat ini?
diangkat dalam pertemuan Presidensi G20.
Isu ini di negara maju sudah diterapkan C. Metode Penelitian
dengan baik, namun masih menjadi Metode penelitian yang digunakan
tantangan bagi negara-negara berkembang dalam penelitian ini adalah pendekatan
termasuk Indonesia. Pada Tahun 2022 ini, kualitatif dengan studi pustaka dan
Indonesia menjadi dalang yang observasi. Jenis penelitian yang digunakan
merukunkan negara-negara G20 untuk adalah jenis penelitian deskriptif. Informan
menyepakati beberapa komitmen bersama kunci pada penelitian ini adalah tim pakar
terkait isu pemulihan ekonomi dunia yang FLW, koordinator kolaborasi FLW MACS
inklusif dan komitmen penanggulangan G20, dan stakeholder terkait. Tahapan
perubahan iklim termasuk isu FLW. penelitian dilaksanakan dengan
Kesepakatan terkait isu FLW memiliki menghimpun sumber kepustakaan, baik
tendensi untuk selalu berubah tergantung primer maupun sekunder. Selanjutnya, data
kepada hasil-hasil riset atau kebijakan yang yang diperoleh dianalisis secara deskriptif
telah diterapkan oleh negara G20. Hal ini kualitatif yaitu dengan memahami dan
pun akan berdampak pada communique di merangkai data/pengutipan referensi yang
tahun 2022. Oleh karena itu, artikel ini telah dikumpulkan untuk ditampilkan
bertujuan untuk mengulas kebijakan FLW sebagai temuan penelitian, diabstraksikan
di Indonesia dan negara-negara anggota untuk mendapatkan informasi yang utuh,
48
Jurnal Analis Kebijakan | Vol. 6 No.1 Tahun 2022
Pemenuhan pangan dalam hal ini Food loss dapat berupa susut fisik
konsumsi sering diartikan sebagai dan susut mutu. Susut fisik antara lain
pemenuhan akan makanan dan minuman. disebabkan serangan hama dan penyakit,
Konsumsi mempunyai pengertian yang pembusukan ataupun kerusakan seperti
lebih luas lagi yaitu barang dan jasa yang patah yang disebabkan karena penanganan
dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan pascapanen yang belum tepat (kemasan
manusia/rumahtangga guna mendapatkan yang kurang baik maupun kerusakan saat
kepuasan, baik berupa barang tahan lama transportasi). Sementara susut mutu dapat
(durable goods) maupun barang tidak tahan terjadi karena pemanenan tidak di umur
lama (non-durable goods). Barang dan jasa optimum ataupun karena umur simpan
yang dimaksud adalah barang dan jasa yang yang sudah lama (Sudjatha dan Wisaniyasa
sudah siap dikonsumsi oleh konsumen. 2017). Sedangkan food waste adalah sisa
Barang konsumsi ini terdiri dari barang makanan dan minuman baik berupa bahan
konsumsi sementara (sekali habis) dan mentah, makanan setengah jadi atau
barang konsumsi rutin, yang dapat makanan siap konsumsi yang dihasilkan
dipergunakan lebih dari satu kali (Diulio oleh pengecer, restoran atau rumah makan
1998; Mankiw 2000) dan rumah tangga (Ariani et al 2022). Ada
dua jenis sisa makanan yaitu bagian yang
Secara umum definisi operasional
dapat dimakan oleh manusia dan bagian
yang banyak diacu mengenai kehilangan
yang tidak dapat dimakan seperti tulang,
pangan (food loss) adalah penurunan
kulit, dan lainnya. Dengan konsep tersebut,
kuantitas dan kualitas pangan yang
United Nations Environment
dihasilkan dari keputusan dan tindakan para
Programme/UNEP (2021) menyusun
pelaku usaha di sepanjang rantai pasok
besaran pemborosan makanan di setiap
pangan; tidak termasuk ritel, layanan
negara.
makanan, dan konsumen. Oleh karena itu,
kehilangan pangan terjadi pada tahap Penyebab utama food waste adalah
produksi, pasca panen dan pengolahan di perilaku konsumsi yang dilakukan oleh
sepanjang rantai pangan. Pemborosan aktor atau lembaga pada rantai pangan,
pangan atau disebut juga limbah makanan seperti pedagang, pengangkut, rumah
(food waste), di sisi lain, mengacu pada makan, hotel, dan rumah tangga. Perilaku
penurunan kuantitas dan kualitas makanan konsumsi meliputi etika makan, jumlah
yang dihasilkan dari keputusan dan porsi makan, penampilan makanan,
tindakan pengecer, penyedia layanan pemilihan menu, dan pengaruh kebiasaan
makanan, dan konsumen (FAO 2019). makan bersama berpengaruh pada
49
Jurnal Analis Kebijakan | Vol. 6 No.1 Tahun 2022
50
Jurnal Analis Kebijakan | Vol. 6 No.1 Tahun 2022
Kerja Food Security Network G20. Arah dicetuskannya isu FLW hingga Tahun 2021
kebijakan Presidensi G20 sejak disajikan pada Tabel 1.
Tabel 1. Arah Kebijakan Food Loss and Waste tercantum pada Communique Presidensi
G20 Tahun 2015-2021
Tahun Communique Tempat
2015 • MACS menekankan pentingnya pengetahuan dan 4th Meetings of Agricultural
teknologi, pra dan pasca panen dan di seluruh Chief Scientist (MACS)
rantai nilai makanan untuk mengurangi FLW G20 Antalya Summit, Turki
termasuk pengendalian hama/penyakit tumbuhan
dan hewan, meningkatkan teknologi
penyimpanan, solusi pengemasan yang inovatif,
umur penyimpanan yang lama, penciptaan
produk sampingan yang bernilai tambah, dan
praktik manajemen yang lebih baik.
• Untuk mendukung FAO, IFPRI, dan organisasi
internasional terkait lainnya, dilakukan upaya
pengembangan platform yang terkait dengan
FLW untuk berbagi informasi dan pengalaman
yang berkaitan dengan pengetahuan dan
teknologi pertanian, dalam mengukur dan
mengurangi FLW.
2016 Memastikan kesinambungan dan tindakan MACS 5th Meetings of Agricultural
terkait kegiatan pengurangan Food Loss and Waste Chief Scientist (MACS)
(FLW) di masa depan untuk menghindari duplikasi G20 Hangzou Summit, China
dan redundansi.
2017 • Diadakan Workshop di Berlin 20-22 Juni 2017 6th Meetings of Agricultural
dengan tema “Mengurangi Kehilangan & Chief Scientist (MACS)
Pemborosan Pangan: kisah sukses, hambatan, dan G20 Hamburg Summit,
strategi aksi”. Isu-isu yang dibahas antara lain Germany
seperti definisi umum dan kerangka pengukuran,
berbagi informasi, peningkatan kesadaran dan
pembangunan kapasitas, stimulasi kerjasama
penelitian, aksesibilitas untuk peluang
pendanaan, dan kerjasama yang lebih erat di
tingkat implementasi.
• Melanjutkan kerjasama kolaboratif dalam
pengurangan kehilangan dan pemborosan pangan
(FLW) dan Linked Open Data (LOD),
berdasarkan aktivitas sebelumnya dan hasil
lokakarya teknis yang telah dilakukan.
2018 Argentina menjadi tuan rumah workshop FLW pada 7th Meetings of Agricultural
Oktober 2018 di Buenos Aires dalam rangka Chief Scientist (MACS)
mengidentifikasi tantangan FLW regional di negara- G20 Buenos Aires Summit,
negara Amerika Latin dan Karibia. Argentina
2019 Mendukung upaya berkelanjutan dari kerjasama 8th Meetings of Agricultural
kolaboratif dalam pengurangan kehilangan dan Chief Scientist (MACS)
pemborosan makanan yang dipimpin oleh Jerman, G20 Osaka Summit, Tokyo
dan menyambut baik laporan kegiatan yang
diturunkan dari kerjasama antara Jerman dan
pemangku kepentingan terkait dan anggota lainnya.
51
Jurnal Analis Kebijakan | Vol. 6 No.1 Tahun 2022
Berdasarkan data pada Tabel 1, negara pengukuran indeks FLW dan mitigasi FLW
anggota G20 sejak 2015 berkomitmen untuk dengan menerapkan berbagai inovasi
memberikan perhatian dan dukungan terhadap pertanian cerdas iklim hingga penerapan
isu FLW dengan kerjasama kolaboratif untuk teknologi pascapanen sesuai dengan standar.
52
Jurnal Analis Kebijakan | Vol. 6 No.1 Tahun 2022
53
Jurnal Analis Kebijakan | Vol. 6 No.1 Tahun 2022
54
Jurnal Analis Kebijakan | Vol. 6 No.1 Tahun 2022
55
Jurnal Analis Kebijakan | Vol. 6 No.1 Tahun 2022
strengthening efforts to reduce global food practice, kualitas ruang penyimpanan yang
waste at the retail and consumer levels and kurang optimal, standar kualitas pasar dan
to reduce food loss along with production preferensi konsumen, kurangnya informasi
and supply chains in line with SDG atau edukasi pekerja pangan dan konsumen,
Commitment regarding Global FLW. We serta kelebihan porsi dan perilaku
also encourage research on the potential konsumen (Bappenas, 2021).
benefits on utilizing digital agriculture by Upaya penurunan FLW menjadi
developing the regional FLW platform and komitmen pemerintah sebagai salah satu
standardization process on agriculture bagian pembangunan rendah karbon yang
machinery and across the supply chain, tercantum dalam berbagai peraturan
including post-harvest losses based on termasuk RPJMN. Indonesia berkomitmen
previous activities and results of the mengurangi sampah termasuk sampah
technical workshops. We welcome pangan sebesar 30% dan menargetkan
continued activities of Collaborative
penanganan sampah mencapai 70% pada
Initiative on Food Losses and Food Waste
2025. Penurunan food loss pada tahap
launched at MACS-G20 to foster produksi hingga distribusi dapat
international exchange to achieve SDGs. diusahakan melalui strategi menerapkan
For this purpose, Indonesia with the Good Agriculture Processing (GAP), Good
support of Germany (FLW WG Chair) will Handling Processing (GHP), Good
host an FLW workshop in October 2022 in Distribution Processing (GDP),
Yogyakarta to tackle the identified regional meningkatkan teknologi budi daya,
FLW challenges in ASEAN countries and meningkatkan penyuluhan, meningkatkan
foster dialogue and networking activities”. infrastruktur, dan memperkuat akses pasar
Paragraf tersebut kemudian akan (Qodriyatun 2021).
ditanggapi oleh Negara-negara G20 dan
disepakati bersama. Arahan Presiden RI agar sektor
pertanian segera melakukan penguatan dari
Kebijakan penanganan FLW di Indonesia aktivitas on-farm (produksi) ke off-farm
Berdasarkan data Sistem Informasi (pascapanen) disampaikan sejak tahun
Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN), 2018, serta perlunya pengembangan usaha
dari timbulan sampah 34,5 juta ton per tani berbasis Korporasi Petani merupakan
tahun pada tahun 2020, sekitar 39,8% kebijakan dasar yang dapat dipakai sebagai
adalah sampah sisa makanan basis upaya penekanan kehilangan hasil
(sipsn.menlhk.go.id). Sektor yang pertanian. Merespon arahan tersebut,
menyumbang sampah sisa makanan Renstra Kementan 2020-2024 (Halaman
terbesar menurut Food Waste Reduction 61) menyebutkan bahwa mengurangi
Alliance (FWRA) adalah sektor rumah kehilangan hasil panen (food loss) dan
tangga (47%), restoran (37%), kantor dan limbah pangan (food waste) merupakan
layanan publik seperti rumah sakit, sekolah, salah satu upaya yang perlu ditempuh untuk
hotel (11%) (Siaputra, 2019). menjalankan strategi untuk menjaga
ketahanan pangan nasional.
Sejumlah penyebab FLW di
Indonesia antara lain disebabkan karena Program penekanan kehilangan
kurangnya implementasi good handling hasil pertanian sebenarnya telah tertuang
56
Jurnal Analis Kebijakan | Vol. 6 No.1 Tahun 2022
pada beberapa kebijakan. Salah satu melalui Badan Ketahanan Pangan dan
kebijakan yang mengatur ini adalah kolaborasi K/L melakukan upaya
peraturan Menteri Pertanian nomor pengukuran Food Waste pada skala rumah
44/Permentan/OT.140/10/2009, tentang tangga seperti disajikan pada Gambar 1.
Pedoman Penanganan Pascapanen Hasil Survey dilakukan pada rumah tangga
Pertanian Asal Tanaman yang Baik (Good Jabodetabek untuk kategori pangan beras,
Handling Practices). Dalam sayur buah, ikan dan seafood, daging, telur,
perkembangannya, peraturan ini tempe/tahu/oncom, susu dan olahan,
mengalami penyesuaian yang ditetapkan kacang-kacangan, umbi dan jagung dan
melalui Permentan nomor lain-lain. Berdasarkan hasil survey tersebut
22/Permentan/HK.14O/4/2015. Pedoman diketahui bahwa food waste sayur dan buah
ini bertujuan untuk menekan tertinggi yaitu sekitar 7,3 kg/ tahun dan 5
kehilangan/kerusakan hasil, kg/ tahun. Sedangkan total food waste
memperpanjang daya simpan, rumah tangga sekitar 113 kg/ tahun. Selain
mempertahankan kesegaran, meningkatkan itu, BKP secara kolaborasi dengan PATPI
daya guna, meningkatkan nilai tambah, telah melakukan kampanye Pesan Emas
meningkatkan efisiensi penggunaan untuk Cegah Pangan Terbuang Sia-Sia bagi
sumberdaya dan sarana, meningkatkan rumah makan, kantin, dan jasa boga serta
daya saing, memberikan keuntungan yang hashtag #ayoselamatkanpangan dan
optimum dan/atau mengembangkan usaha #stopborospangan. Kemudian pembuatan
pascapanen hasil pertanian asal tanaman video dan iklan layanan masyarakat,
yang berkelanjutan. Sayangnya kebijakan inisiasi platform penyaluran makanan, dan
ini bersifat informatif dan bukan gerakan pengambangan kajian dan perndataan
untuk menekan kehilangan hasil. FLW. Namun, upaya ini masih belum
optimal dan berkelanjutan.
Di sisi lain upaya untuk pengelolaan
Food Waste, Kementerian Pertanian
57
Jurnal Analis Kebijakan | Vol. 6 No.1 Tahun 2022
mengurangi kehilangan hasil 15% dan mengurangi 2,7% dari total timbulan
penggunaan Controlled Atmosphere sampah nasional.
Storage (CAS) dapat mengurangi Lima arahan utama kebijakan dari
kehilangan hasil kurang dari 10%. Bappenas untuk mitigasi FLW antara lain:
Sedangkan untuk komoditas padi dan (1). Perubahan perilaku fokus pada
jagung penggunaan mekanisasi pertanian pelatihan institusi FLW di wilayah/
dapat menurunkan kehilangan hasil hingga Provinsi, capacity building untuk pekerja di
30-50%. bidang pangan, dan pendidikan untuk
Kebijakan Kementerian Pertanian konsumen untuk meningkatkan
dalam menurunkan FLW adalah dengan pengetahuan FLW dan perubahan perilaku;
penerapan standar dimulai dari Good (2) Perbaikan dukungan pada sistem
Agricultural Practices (GAP), Good pangan yaitu dengan pengembangan
Distribution Practices (GDP), Good Korporasi Petani dan penyediaan
Handling Practices (GHP), dan Good infrastruktur dan fasilitas yang mendukung
Manufacturing Practices (GMP) di tingkat efisiensi proses produksi pangan dan
petani hingga di UMKM atau pelaku usaha berkontribusi pada pengurangan FLW; (3).
pertanian lainnya. Penguatan regulasi dan optimasi anggaran
dimana optimasi anggaran yang tepat untuk
Terkait food waste, Kementerian
peningkatan infrastruktur pangan,
Lingkungan Hidup dan Kehutanan
pengembangan regulasi FLW pada level
mempertegas kebijakan pengelolaan
nasional dan wilayah/ provinsi, juga,
sampah tercantum dalam Undang-undang
penguatan antar kementerian/ badan untuk
Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan
koordinasi terkait isu FLW; (4).
Sampah, UU Nomor 32 Tahun 2009
Pemanfaatan FLW yaitu dengan
tentang Perlindungan dan Pengelolaan
mendorong pengembangan platform
Lingkungan hidup. Selain itu juga Perpres
distribusi pangan, penanganan FLW yang
Nomor 97 Tahun 2012 tentang Kebijakan
mendukung ekonomi sirkular, dan
dan Strategi Nasional Pengelolaan Sampah
Rumah Tangga dan Sampah Sejenis pengembangan percontohan pemanfaatan
FLW skala kota/kabupaten; dan (5).
Sampah Rumah Tangga. Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Pengembangan studi FLW dan koleksi data
yang terintegrasi melalui sensus dan
menyarankan pemilahan sampah harus
pengembangan studi untuk melengkapi
dilakukan melalui rumah tangga. Hal ini
data FLW di Indonesia
dikarenakan 62 persen sampah yang ada di
Indonesia berasal dari rumah tangga, diikuti Berdasarkan lima arahan utama
pasar tradisional 13 persen, pusat diatas kebijakan perubahan perilaku
perniagaan 7 persen, kantor 5 persen, memegang peranan kunci dalam FLW
kawasan 4 persen, fasilitas publik 3 persen, terlebih dalam kaitannya mendukung
dan sisanya 6 persen berasal dari lainnya ekonomi sirkular. Namun kebijakan ini
(Wuragil, 2020). Bahkan, setiap orang penuh dengan tantangan dalam
dapat menghasilkan sampah 0,68 kg/hari. implementasinya. Berdasarkan hasil
Program Bank Sampah KLHK yang saat ini penelitian sebelumnya diketahui bahwa
tersebar sekitar 11.586 unit dapat motivasi dan model (tokoh yang inspiratif)
memegang peranan penting dalam
58
Jurnal Analis Kebijakan | Vol. 6 No.1 Tahun 2022
pengurangan FLW (Aramyan et al., 2021). Lingkungan Hidup dan Kehutanan di sisi
Keempat arahan utama lainnya dalam Food Waste. Tentu saja, pihak pemangku
rangka memitigasi FLW telah diturunkan kepentingan lain pun termasuk daerah perlu
dalam bentuk Peraturan Menteri terkait dan secara aktif terlibat, seperti contoh LSM
Peraturan Daerah, namun implementasi Food Banks di Eropa membuat platform
kebijakannya perlu dipertegas Kembali digital Too Good To Go sebagai aplikasi
dengan aksi nyata. bagi retail yang akan menjual produk
makanan use by atau best before dengan
Indonesia sendiri perlu menerapkan
harga diskon. Platform bersama untuk
metode pengukuran FLW sesuai platform
monitoring penurunan FLW di daerah dan
FAO dan UNEP dan lesson learned dari
kampanye massif perlu disusun bersama
negara anggota G20 yang telah lebih dahulu
dan dikolaborasikan dibawah Kementerian
melakukan pengukuran FLW. Menurut
Koordinator agar berjalan secara
FAO, ada tiga level pengukuran dalam
berkelanjutan dan konsisten. Adapun
FLW, untuk memungkinkan fleksibilitas
rekomendasi kebijakan dan pembagian
sehubungan dengan prioritas kebijakan dan
kapasitas yang berbeda untuk pengumpulan kerja pemangku kepentingan untuk
mendukung pengurangan FLW, antara lain:
data antar negara, antara lain:
1. Menetapkan regulasi terkait Food
• Indikator Level I: Limbah makanan Loss and Waste lingkup
dalam aliran limbah: UNEP bekerja Kementerian atau Lembaga terkait,
sama dengan WRAP (melalui perjanjian seperti pelabelan pangan use by atau
pendanaan skala kecil) untuk best before di setiap kemasan oleh
mengembangkan model data, dilengkapi BPOM.
dengan data negara, tentang fraksi 2. Menetapkan dan menerapkan
limbah makanan dari limbah MSW di standarisasi dalam tiap rantai pasok
tingkat negara. dan alat mesin pertanian, minimal
• Indikator Level II: Produksi limbah dalam bentuk persyaratan teknis
makanan menurut tahap rantai pasokan minimal atau SNI dan
dan penerapannya perlu diawasi di level
• Indikator Level III: Limbah makanan petani hingga distribusi oleh
dan penggunaan kembali berdasarkan Kementerian Pertanian.
tujuan: Indikator-indikator ini harus 3. Menetapkan regulasi hingga ke
diukur di tingkat nasional. Timbulnya daerah dalam rangka pengurangan
limbah makanan di tahap ritel, rumah FLW.
tangga dan konsumsi di luar rumah dari 4. Menetapkan regulasi yang
rantai pasokan makanan. mengatur kewajiban masyarakat
memilah sampah dengan
F. Kesimpulan
Arah kebijakan nasional terkait punishment yang jelas seperti
pengurangan FLW telah on the right track sampah tidak akan diangkut bila
guna mencapai Tujuan TPB 2030. Namun, tidak terpilah atau hingga denda
tetap perlu ada pembagian tugas dan peran bagi daerah yang kinerja output
lebih konkret antara Kementerian Pertanian pemilahan sampah tidak tercapai
disisi Food Loss and Kementerian dilaksanakan oleh Kementerian
KLHK dan pemerintah daerah.
59
Jurnal Analis Kebijakan | Vol. 6 No.1 Tahun 2022
60
Jurnal Analis Kebijakan | Vol. 6 No.1 Tahun 2022
61
Jurnal Analis Kebijakan | Vol. 6 No.1 Tahun 2022
Siti Khoeriyah
Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
ABSTRAK
Ditetapkannya Indonesia sebagai Presidensi G20 tahun 2022 membuka peluang yang cukup
luas bagi Indonesia untuk membawa isu strategis kedalam agenda – agenda prioritas yang
mencerminkan kepentingan negara – negara berkembang dan sejalan dengan kepentingan
nasional. Keberadaan G20 menjadi semakin strategis dan sangat berpengaruh terhadap tata
kelola perekonomian dan keuangan dunia, karena secara kolektif mewakili sekitar 2/3
penduduk dunia, 75% perdagangan global, dan setidaknya 85% Product Domestic Bruto
(PDB) global, serta 80% investasi global. Agenda prioritas pada Presidensi G20 Indonesia yang
selaras dengan Sustainable Development Goals (SDG’s) diharapkan mampu menjadi navigator
bagi arah pengambilan kebijakan dalam skala nasional, sehingga euforia Presidensi G20
Indonesia tidak hanya menjadi trend melainkan dalam implementasi mampu menjangkau
satuan terkecil dari pewilayahan di Indonesia. Berdasarkan fenomena ekonomi konsep
pembangunan diharapkan bisa membawa trickle down effect kepada masyarakat luas. Namun
dalam praktiknya pembangunan ekonomi di wilayah perdesaan seringkali justru bertolak
belakang dari harapan tersebut. Pembangunan ekonomi diwilayah perdesaan menimbulkan
efek pengurasan bagi wilayah perdesaan itu sendiri. Sejauh mana peran Presidensi G20
Indonesia tahun 2022 bagi pembangunan perekonomian perdesaan yang berkelanjutan melalui
penyelarasan pilar – pilar presidensi G20 Indonesia menjadi peta jalan dalam penentuan
strategi dan kebijakan pembangunan ekonomi desa, sehingga momentum Presidensi G20
Indonesia benar – benar membawa manfaat bagi pengembangan ekonomi wilayah perdesaan.
Kata Kunci: G20, presidensi, SDG’s, desa, ekonomi, PDB, strategi, berkelanjutan
ABSTRACT
The election of Indonesia as the G20 Presidency 2022 opens up wide opportunities for
Indonesia to bring strategic issues into priority agendas that reflect the interest of developing
countries and inline with national interest. The existence of the G20 is becoming increasingly
strategic and very influential on world economic and financial governance, because
collectively it represents around 2/3 population on the world, 75% of global trade, and at least
85% of global Gross Domestic Product (GDP), and also 80% of global investment. The priority
agenda in the G20 Presidency of Indonesia which is in line with the Sustainable Development
Goals (SDG;s) is wished to be a navigator for the direction of policy making on a national
scale, so that the euphoria of the Indonesian G20 Presidency is not only a trend but in its
implementation it is able to reach the smallest regional units in Indonesia.Base on the economic
phenomenon, the concept of development is expected to bring a trickle down effect to the wider
62
Jurnal Analis Kebijakan | Vol. 6 No.1 Tahun 2022
community. However in practice, economic development in rural areas often contradicts these
expectations. Economic development in rural areas create a backwash effect for the rural areas
themselves. How far the role of Presidency G20 Indonesia in 2022 is extend for sustainable
rural economic development through aligning the pillars of the Indonesian G20 Presidency to
become a road map in determining rural economic strategies and policies, so that the
momentum of Indonesia’s G20 Presidency really brings benefit to the economic development
of rural areas.
Keywords: G20, presidency, SDG’s, rural, economic, GDP, strategy, sustainable
63
Jurnal Analis Kebijakan | Vol. 6 No.1 Tahun 2022
solusi yang dikeluarkan tidak hanya (Purchasing Power Parity) di forum G20,
menguntungkan negara – negara maju dan secara regional Indonesia menjadi
tetapi menguntungkan semua pihak (Putri, kekuatan pasar baru (New Establish
2020). Tindakan kolektif dan kolaborasi Emerging Market) bersama Korea Selatan,
inklusif antar negara – negara maju dan Turki, dan Meksiko (Pambudi, 2022).
negara ekonomi berkembang menjadi
Terdapat dua hal mendasar yang
tujuan inti dari forum G20. Esensi common ingin dicapai oleh Indonesia di forum G20,
goal yang menjadi landasan vital dari forum diantaranya peningkatan standar mutu
ini adalah sebuah aksi kolektif dalam komoditas sesuai tuntutan pasar
menyikapi problematika ekonomi dunia internasional, agar mempunyai nilai
dengan mengedepankan fleksibilitas. Tata kompetitif dengan produk-produk sejenis di
kelola G20 yang beroperasi diluar protokol pasar global dan mendapatkan peluang
formal hukum internasional dan sistem pemanfaatan akses pasar yang lebih besar
multilateral PBB membuat G20 unik melalui transfer teknologi dan ilmu
sehingga menjadikan G20 sebagai badan pengetahuan dari sesama anggota G20
informal yang agile yang menghubungkan (Yulius et.al, 2011). Agenda prioritas pada
berbagai organisasi internasional untuk Presidensi G20 Indonesia yang selaras
menciptakan aturan atau gagasan yang dengan Sustainable Development Goals
menopang sistem ekonomi global, terutama (SDG’s) diharapkan mampu menjadi
dalam merespon krisis ekonomi dengan navigator bagi arah pengambilan kebijakan
cepat. G20 menjadi acuan bagi
dalam skala nasional, sehingga euforia
pengambilan kebijakan ekonomi dunia dan Presidensi G20 Indonesia tidak hanya
forum multilateral seperti World Trade menjadi trend melainkan dalam
Organization (WTO), International implementasi mampu menjangkau satuan
Monetary Fund (IMF), dan World Bank. terkecil dari pewilayahan di Indonesia.
Melihat begitu besar dan luasnya cakupan Peluang besar sebagai Presidensi G20
kerjasama dan implikasi dari G20, diharapkan pula mampu membuka akses
ditambah dengan cakupan isu yang menjadi wilayah perdesaan di Indonesia yang
perhatian forum G20 tidak hanya persoalan
selama ini yang masih termarginalkan
ekonomi tetapi juga isu yang menyinggung dalam kancah internasional. Peraturan
sosial dan lingkungan, tak aral hal ini Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana
memberikan stimulus pada sejumlah negara Pembangunan Jangka Menengah Nasional
untuk terlibat aktif dalam forum G20. menegaskan 17 target SDG’s telah menjadi
Ditetapkannya Indonesia sebagai bagian yang tak terpisahkan dalam 7 agenda
Presidensi G20 tahun 2022 sejak Riyadh pembangunan Indonesia.
Summit 2020 membuka peluang yang Sasaran RPJMN 2020-2024 adalah
cukup luas bagi Indonesia untuk membawa mewujudkan masyarakat Indonesia yang
isu strategis kedalam agenda – agenda mandiri, maju, adil, dan makmur melalui
prioritas yang mencerminkan kepentingan percepatan pembangunan di berbagai
negara – negara berkembang dan sejalan bidang dengan menekankan pada struktur
dengan kepentingan nasional. Posisi perekonomian yang kokoh berlandaskan
Indonesia dalam forum G20 saat ini secara keunggulan kompetitif diberbagai wilayah
domestik PDB per kapita tahun 2019
yang didukung oleh sumber daya manusia
sebesar US$ 4450 dimana pada level ini yang berkualitas dan berdaya saing. Hal ini
menyerupai 35% negara di dunia dengan sejalan dengan salah satu pilar utama yang
rasio kemiskinan sebesar 9,78% pada tahun
menjadi fokus Kepresidenan G20 tahun
2020. Secara global Indonesia berperan 2022 yakni transformasi ekonomi berbasis
penting sebagai kekuatan ekonomi baru
digital.
dilevel regional dan global dengan
peringkat 10 dalam daftar paritas daya beli
64
Jurnal Analis Kebijakan | Vol. 6 No.1 Tahun 2022
65
Jurnal Analis Kebijakan | Vol. 6 No.1 Tahun 2022
2700
2100
67
Jurnal Analis Kebijakan | Vol. 6 No.1 Tahun 2022
60
dan kegiatan, sehingga Dana Desa yang
50 terkelola dapat benar – benar membawa
40 manfaat dalam memperkuat daya ungkit
30
ekonomi desa. Permendesa Nomor 7 Tahun
20
10
2021 tentang prioritas penggunaan dana
0
2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
desa tahun 2022 menetapkan 3 fokus
prioritas yang meliputi pemulihan ekonomi
Sumber: Kementerian Keuangan, 2022 nasional sesuai kewenangan desa, program
prioritas nasional sesuai kewenangan desa,
Strategi transformasi ekonomi desa serta mitigasi dan penanganan bencana
telah dilakukan oleh pemerintah. Sejak alam sesuai kewenangan desa dapat
68
Jurnal Analis Kebijakan | Vol. 6 No.1 Tahun 2022
menjadi arahan bagi desa untuk menyusun konsumsi dan produksi Desa sadar
program dan kegiatan desa di tahun 2022. lingkungan;
Penggunaan Dana Desa untuk program
Berbeda dengan tahun – tahun
prioritas nasional sesuai kewenangan desa
sebelumnya, penggunaan Dana Desa tahun
diprioritaskan untuk pencapaian SDG’s
2022 juga diatur dalam Peraturan Presiden
Desa yang meliputi:
(Perpres) nomor 104 Tahun 2021 tentang
a. Pendataan Desa, pemetaan potensi dan
rincian Anggaran Pendapatan dan Belanja
sumber daya, dan pengelolaan
Negara (APBN) tahun anggaran 2022.
teknologi informasi dan komunikasi
Dikutip dari Perpres nomor 104 tahun
sebagai upaya memperluas kemitraan
2021, pada pasal 5 ayat 1 penggunaan dana
untuk pembangunan Desa;
desa tahun 2022 diatur penggunaannya
b. Pengembangan Desa wisata untuk
sebagai berikut:
pertumbuhan ekonomi Desa merata;
a. Program perlindungan sosial berupa c. Penguatan ketahanan pangan nabati
bantuan langsung tunai desa paling dan hewani untuk mewujudkan Desa
sedikit 40%; tanpa kelaparan;
b. Program ketahanan pangan dan hewani d. Pencegahan stunting untuk
paling sedikit 20%; mewujudkan Desa sehat dan sejahtera,
c. Dukungan pendanaan penanganan dan;
Corona Virus Diseases 2019 (COVID- e. Pengembangan Desa inklusif untuk
19) paling sedikit 8%, dari alokasi dana meningkatkan keterlibatan masyarakat
desa setiap desa; dan secara menyeluruh dalam
d. Program sektor prioritas lainnya pembangunan Desa.
Dengan demikian dari total 100% dana Penggunaan Dana Desa untuk mitigasi dan
desa yang diterima oleh setiap desa, penanganan Bencana Alam dan Nonalam
pemerintah desa hanya bisa sesuai dengan kewenangan desa
mengalokasikan 32% dari dana desa untuk diprioritaskan untuk pencapaian SDG’s
memenuhi kebutuhan program sektor Desa:
prioritas lainnya. a. Mitigasi dan penanganan bencana
Lebih rinci Permendesa Nomor 7 alam;
tahun 2021 menjelaskan penggunaan Dana b. Mitigasi dan penanganan bencana
Desa tahun 2022 untuk pemulihan nonalam, dan;
ekonomi nasional sesuai kewenangan desa c. Mewujudkan Desa tanpa kemiskinan
diprioritaskan untuk pencapaian melalui Bantuan Langsung Tunai
Sustainable Development Goal (SDG’s) (BLT) Desa.
Desa meliputi: Secara ringkas arah strategi
kebijakan Desa dalam penggunaan Dana
a. Penanggulangan kemiskinan, untuk Desa ditekankan pada tujuan SDG’s/
mewujudkan Desa tanpa kemiskinan; Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
b. Pembentukan, pengembangan, dan (TPB) untuk mendukung tujuan
peningkatan kapasitas pengelolaan pembangunan nasional dan global. Konsep
Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)/ SDG’s menggabungkan seluruh konsep
badan usaha milik Desa bersama pembangunan yang pernah disusun
(BUMDes Bersama) untuk manusia, sebagai konferensi tingkat tinggi
pertumbuhan ekonomi Desa merata; yang diselenggarakan Perserikatan
c. Pembangunan dan pengembangan Bangsa-bangsa (PBB) selama ini (UN,
usaha ekonomi produktif yang 2015) yang meliputi pembangunan sosial,
diutamakan dikelola BUMDes/ pembangunan ekonomi, pembangunan
BUMDes Bersama untuk mewujudkan lingkungan, ketahanan terhadap bencana,
kependudukan, dan sebagainya. Iskandar
69
Jurnal Analis Kebijakan | Vol. 6 No.1 Tahun 2022
70
Jurnal Analis Kebijakan | Vol. 6 No.1 Tahun 2022
71
Jurnal Analis Kebijakan | Vol. 6 No.1 Tahun 2022
72
Jurnal Analis Kebijakan | Vol. 6 No.1 Tahun 2022
73
Jurnal Analis Kebijakan | Vol. 6 No.1 Tahun 2022
74
Jurnal Analis Kebijakan | Vol. 6 No.1 Tahun 2022
75
Jurnal Analis Kebijakan | Vol. 6 No.1 Tahun 2022
POLICY BRIEF
76
KEBIJAKAN MITIGASI MIDDLE INCOME TRAP MELALUI INVESTASI SEKTOR
TRANSPORTASI YANG BERKELANJUTAN
MIDDLE INCOME TRAP MITIGATION POLICY THROUGH SUSTAINABLE
TRANSPORTATION SECTOR INVESTMENT
Decky Subarja
Kementerian Perhubungan
Asropi
Politeknik STIA LAN Jakarta
ABSTRAK
Middle income trap merupakan kondisi dimana capaian pendapatan berada pada tingkah
menengah selama bertahun-tahun dan tidak mampu bergerak ke tingkat yang lebih tinggi.
Adanya Pandemi Covid-19 yang melanda seluruh dunia termasuk Indonesia menjadikan
tantangan tersebut untuk keluar dari middle income trap dalam kondisi extra ordinary. Perlu
adanya terobosan pada sektor yang memiliki multiple effect sehingga mendorong
perekonomian Indonesia yang salah satu sektor tersebut adalah transportasi. Dengan
mengambil pembelajaran dari China, Singapura, dan Korea Selatan yang memperbaiki
indogenous, membuka konektivitas antar daerah dan memperbaiki jaringan infrastruktur
transportasi. infrastruktur yang baik juga merupakan ukuran dalam proses pemindahan barang,
buruh dan juga modal, dalam hal ini mengurangi biaya transportasi. Elaborasi ini sesuai dengan
model New Economic Geography (NEG) bahwa biaya transportasi menentukan produktivitas
ekonomi. Namun demikian, penyediaan infrastruktur transportasi menjadi isu terkait sumber
pendanaannya. Oleh karena itu, perlu adanya alternatif pembiayaan agar tidak membebani
APBN.
Kata Kunci : Middle trap income, konektivitas, indogenous, jaringan infrasturktur transportasi
ABSTRACT
The middle income trap is a condition where the income achievement is at the middle level for
years and is unable to move to a higher level. The Covid-19 pandemic that has hit the whole
world, including Indonesia, makes it a challenge to get out of the middle income trap in
extraordinary conditions. There needs to be a breakthrough in sectors that have multiple effects
so as to encourage the Indonesian economy, one of which is transportation. By taking lessons
from China, Singapore, and South Korea, which have improved the indogenous, open
connectivity between regions and improve transportation infrastructure networks. Good
infrastructure is also a measure in the process of moving goods, labor and capital, in this case
reducing transportation costs. This elaboration is in accordance with the New Economic
Geography (NEG) model that transportation costs determine economic productivity. However,
the provision of transportation infrastructure is an issue related to the source of funding.
Therefore, there is a need for alternative financing so as not to burden the APBN.
Keywords: Middle trap income, connectivity, indogenous, transportation infrastructure
network
77
Jurnal Analis Kebijakan | Vol. 6 No.1 Tahun 2022
78
Selain itu, pengembangan pada sektor domestik bruto secara nasional, yang
transportasi juga memiliki multiple effect selanjutnya diharapkan akan mendorong
pada sektor lainnya. Sebagai contoh, proses exit strategy dari jebakan
dengan terhubungnya daerah yang terisolir pendapatan menengah.
maka dapat membuka potensi industri G. Middle Income Trap
wisata pada daerah tersebut, sehingga akan Beberapa pendapat mengemukakan
mendorong terciptanya lapangan kerja bahwa Middle Income Trap merupakan
baru. Hal ini tentu merupakan kelebihan kondisi dimana capaian pendapatan berada
dari sektor transportasi. Selain itu, sektor pada tingkat menengah selama bertahun-
ini sesuai juga ciri-ciri yang disampaikan tahun dan tidak mampu bergerak ke tingkat
oleh bank dunia yaitu memperluas yang lebih tinggi. Sebagaimana
diversifikasi usaha agar mampu terlepas dikemukakan oleh Atalay (2015 : 972),
dari jebakan pendapatan menengah. bahwa konsep middle income trap
Sektor transportasi juga telah menjadi mengukur pendapatan per kapita suatu
perhatian bagi Pemerintah Indonesia. negara, dimana apabila secara ekonomi
Melalui program tol laut dan jembatan tingkat pendapatan per kapita negara
udara, pemerintah bermaksud mengurangi tersebut berada di level menengah selama
disparitas harga. Lebih dari itu, pemerintah bertahun-tahun dan tidak muncul ke tingkat
juga mencanangkan program sistem pendapatan yang lebih tinggi. Sedangkan
transportasi cerdas melalui transformasi pendapat lain, dikemukakan oleh Eryilmaz
digitalisasi pada industri transportasi yang dan Eryilmaz (2015 : 599) yang
diharapkan nantinya akan memberikan mengutarakan bahwa perangkap tersebut
dampak efisiensi dan eksistensi pelaku merupakan suatu keseimbangan ekonomi
industri transportasi serta mendorong stabil, oleh karena itu perlu adanya faktor
proses bisnis organisasi yang lebih pengungkit untuk meningkatkan
kompetitif. Upaya pemerintah untuk pendapatan per kapita.
mentransformasikan digitalisasi ke dalam
industri tersebut guna mendorong mampu H. Kebijakan Transportasi Nasional
terlepas dari jebakan. Menurut Yilmaz C.1. Sistem Logistik Nasional
(2015, dalam Eryilmaz dan Eryilmaz, 2015 Didalam mendesain pengembangan
: 603) bahwa satu-satunya cara untuk sistem logistik nasional, pemerintah telah
menembus jebakan pendapatan menengah menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 26
adalah dengan meniru, mengadaptasi dan Tahun 2012 tentang Cetak Biru
berinovasi teknologi ekonomi industri Pengembangan Sistem Logistik Nasional.
melalui pemerintah yang proaktif. Cetak biru tersebut menerangkan perihal
Selepas periode 2020, sektor kondisi yang diharapkan dari pembangunan
transportasi telah mengalami rebound pada sistem logistik nasional pada tahun 2025.
tahun 2021 bertumbuh sebesar 7,93 persen Posisi geografis Indonesia yang strategis
(year on year) dan memberikan kontribusi diharapkan menjadi “International
terhadap pertumbuhan PDB tahun tersebut Gateways”, dengan demikian diharapkan
sebesar 0,12 meskipun angka tersebut integrasi nasional maupun internasional
belum lah kembali pada suatu kondisi melalui jaringan transportasi akan menjadi
sebelum Pandemi Covid-19 (BPS, 2022). kunci sukses di era persaingan rantai pasok
Oleh karena itu, sesuai dengan tema global. Kondisi tersebut diyakini akan
presidensi G-20 di Bali yaitu “Recover memberikan kontribusi terhadap
Together, Recover Stronger” menjadi hal pertumbuhan PDB secara nasional.
yang menarik untuk mengangkat tema Kemudian, pengembangan sistem
sektor transportasi di Indonesia. Hal ini logistik nasional tersebut melibatkan
ditujukan untuk memberikan masukan berbagai sektor dari Kementerian/Lembaga
dalam rangka pertumbuhan produk serta membutuhkan dukungan kolaborasi
79
Jurnal Analis Kebijakan | Vol. 6 No.1 Tahun 2022
80
memastikan konstituen dan loyalitas 2. Singapura
pemerintah daerah kepada pemerintah Singapura merupakan salah satu
pusat. contoh negara yang mampu keluar dari
World Bank (2013) dalam Mugasejati jebakan pendapatan menengah. Strategi
dkk, (2016 : 79) melaporkan sejak tahun yang diterapkan oleh pemerintah Singapura
1979, China mengalami pertumbuhan adalah dengan menggabungkan keamanan,
ekonomi rata-rata sebesar 10%. Adapun pasar bebas dan peningkatan berkelanjutan
krisis ekonomi pada tahun 2009 sampai pada sumber daya manusianya. Kombinasi
dengan 2011 yang berdampak pada negara- antara investasi publik, insentif untuk
negara tujuan ekspor produk China investasi swasta dan koordinasi erat dengan
memberikan pengaruh pada perlambatan bisnis dan tenaga kerja yang pada akhirnya
pertumbuhan ekonomi China sehingga menghasilkan percepatan dalam
pemerintah China melakukan mitigasi meningkatkan keterampilan dan
dengan cara memberikan stimulus ekonomi produktivitas yang berdampak pada
dan kebijakan ekonomi yang ekspansif. peningkatan kesejahteraan warganya.
Menurut Saner et al (2014 : 7) ada beberapa
Gambar 3. Grafik Pertumbuhan GDP per hal yang dapat diambil sebagai
Kapita - China Tahun 2009 s.d 2020 pembelajaran dari kebijakan yang
(dalam dollar US) diterapkan oleh Pemerintah Singapura
antara lain yaitu:
a. Institusi pemerintah yang kuat
Pemerintah Singapura membangun
kelembagaannya dengan meningkatkan
sumber daya manusia agar berkompeten.
Meningkatkan keterampilan kapasitas
pemerintahnya untuk mengatasi
kegagalannya sebelum memperbaiki
kegagalan pasar. Pengembangan institusi
pemerintah dilakukan melalui peningkatan
tata kelola pemerintahan yang baik atau
Good Governance.
Sumber : https://data.worldbank.org b. Fokus pada daya saing
Ketika negara lain berpacu melakukan
Gambar 4. Grafik Pertumbuhan GDP per pembangunan guna diversifikasi industri,
Kapita – China Tahun 2009 s.d 2020 mereka tidak memaksakan diri untuk
(tahunan persen) menciptakan industri baru. Namun
memilih membangun pada sektor-sektor
yang sudah memiliki keunggulan
komparatif. Mereka merubah metodis dari
industri padat karya menjadi industri padat
modal dan akhirnya menjadi ekonomi padat
pengetahuan.
Selain itu, arah pembangunan mereka
berfokus pada upaya untuk memberikan
stimulus agar badan usaha dapat
menemukan pasarnya sendiri serta
membuka hambatan-hambatannya.
c. Tripartit: melibatkan para stakeholder
Sumber : https://data.worldbank.org Kerjasama antara badan usaha, tenaga
kerja dan pemerintah difokuskan dalam
81
Jurnal Analis Kebijakan | Vol. 6 No.1 Tahun 2022
82
terisolir dan untuk memperlancar rantai mengurangi ketergantungan pada luar
pasok barang ke daerah tersebut. Akan negeri.
tetapi, beberapa juga memiliki nilai
Berkurangnya ketergantungan pada
keekonomian yang akan memberikan
luar negeri akan memberikan dampak
“imbal balik” dari pengguna jasa. Dengan
positif bagi pertumbuhan ekonomi, dimana
adanya peningkatan jumlah investor di
pendapat tersebut diperkuat oleh
pasar modal yang mencapai 7,49 juta
kesimpulan penelitian yang dilakukan oleh
investor (sumber: cnbcindonesia.com).
Ekanayake dan Chatrna (2008, dalam
Pelibatan masyarakat sebagai investor Malale dan Sutikno 2014: 95) bahwa
tersebut seperti hubungan simbiosis bantuan luar negeri mempunyai efek
mutualisme, di satu sisi pemerintah berlawanan terhadap pertumbuhan
mendapatkan pembiayaan untuk ekonomi.
pengembangan jaringan infrastruktur
transportasi dengan tujuan peningkatan Namun demikian, hal yang perlu
ekonomi. Di satu sisi, masyarakat menjadi perhatian dalam melakukan
mendapatkan keuntungan berupa capital kebijakan urun dana atau crowdfunding
gain atau deviden. untuk pembiayaan infrastruktur
transportasi adalah regulasi sehingga perlu
Namun demikian, membutuhkan adanya kajian lebih mendalam terkait
kolaborasi antar Lembaga serta perwujudan peminatan masyarakat terhadap equity
tata kelola yang baik agar “peluang” crowdfunding dan skema pembiayaan
tersebut dapat dimanfaatkan untuk infrastruktur transportasi melalui
pengembangan infrastruktur transportasi crowdfunding.
melalui investasi yang berkelanjutan.
Penyediaan modal atau kapital dalam
pengembangan infrastruktur merupakan
upaya dalam pembangunan ekonomi. Hal DAFTAR PUSTAKA
ini selaras dengan pendapat yang
dikemukakan oleh Mugasejati (2016 : 100) Buku
bahwa keterbukaan ekonomi Mugasejati, dkk. 2016. Srategi
mendatangkan investasi yang besar dan Menghadapi Middle Income Trap.
ketersediaan kapital menjadi titik tolak Yogyakarta : Gadjah Mada
Cina dalam pembangunan ekonomi. Universitity Press.
83
Jurnal Analis Kebijakan | Vol. 6 No.1 Tahun 2022
Felipe, J., Abdon, A., Kumar, U.. 2012. Solikin M. Juhro. 2015. Sustainable
Tracking Middle Income Trap: What Economic Growth: Challenges and
Is It, Who Is In It, and Why?. Levy Policy Strategies. Working Paper
Economic Institute Working Paper Bank Indonesia. WP/15/2015.
Series, No. 715.
Raymond Saner, Lichia Yiu and S.
Hotmaria E Lumbangaol dan Ernawati Gopinathan. 2014. Policy Debate :
Pasaribu. 2018. “Eksistensi dan Learning to Grow Beyond the
Determinan Middle Income Trap di Middle-Income Trap – Singapore as
Indonesia”. Jurnal Ekonomi & an Export Model?. Diunduh di
Kebijakan Publik, Vol 9, No. 2, https://www.researchgate.net/publica
Desember 2018, E-ISSN: 2528-4673 tion/276470149.
P-ISSN: 2086-6313. Diunduh di
jurnal.dpr.go.id pada tanggal 18
MAret 2022. Peraturan Perundang-Undangan
Peraturan Presiden Republik Indonesia
Kruss, et al. 2020. Breaking Middle Income Nomor 26 Tahun 2012 tentang Cetak
Traps in a Post Covid-19 World: an Biru Pengembangan Sistem Logistik
Introduction to The Special Issue. Nasional. 5 Maret 2012. Berita
Nova Economia V.30 n.especial Negara Republik Indonesia Tahun
p.1063-1088 2020. 2012 Nomor 69, Jakarta.
84
Liputan6.com. Sektor Transportasi Udara
Mampu Serap 4,2 Juta Tenaga Kerja.
14 Agustus 2020.
https://today.line.me/id/v2/article/1yl
WmE. Akses 20 Maret 2022.
85
Jurnal Analis Kebijakan | Vol. 6 No.1 Tahun 2022
ABSTRAK
Perubahan iklim untuk menjaga kenaikan suhu bumi pada rentang 1,5-2 oC sejak revolusi
industri sudah menjadi perhatian utama banyak negara di dunia. Semakin penting bagi setiap
negara untuk melakukan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim dalam pembangunan
ekonominya di tengah kondisi saat ini di mana suhu bumi rata-rata sudah mencapai 1,1oC dari
tahun acuan. Potensi tutupan hutan dan laut yang luas serta masyarakat yang sebagian besar
berpencaharian di sektor pertanian dapat menjadi peluang Indonesia untuk mengajukan
ekonomi hijau dalam memitigasi bersama dampak dari perubahan iklim tersebut. Terdapat
empat teori yang digunakan untuk menjelaskan fenomena tersebut, yaitu ekonomi valuasi
perubahan iklim Stern (2006), kutukan sumberdaya alam, pembangunan rendah karbon, dan
SDG’s 2030. Indonesia sebagai presidensi G20 di tahun 2022 ini dapat dimanfaatkan untuk
menyepakati upaya bersama di antara negara-negara G20 dalam pembangunan ekonomi hijau
dan dekarbonisasi/ pembangunan nol emisi yang sudah ditargetkan dunia pada tahun 2050 atau
2060. Hal tersebut bersesuaian dengan tema yang diusung dalam G20 tahun 2022 ini yaitu
kesatuan sistem kesehatan global, transformasi digital, dan transisi energi. Desain riset
menggunakan teknik purposive sampling dan review literatur. Metode yang digunakan dalam
menyusun rekomendasi kebijakan ini adalah wawancara mendalam dengan pakar, diskusi
kelompok terfokus dan rapat koordinasi yang dinarasikan secara kualitatif. Hasil analisis
menunjukkan Indonesia perlu terlibat secara aktif dalam perdagangan karbon dunia melalui
implementasi Perpres No. 98 Tahun 2021 tentang Nilai Ekonomi Karbon dan peraturan
lainnya yang terkait. Pembangunan rendah karbon melalui perdagangan karbon berbasis
praktik pertanian ramah lingkungan diharapkan dapat menjadi keunggulan komparatif yang
dapat dimanfaatkan dengan baik. Secara ringkas, pemanfaatan skema perdagangan karbon
yang ada baik cap and trade, clean development mechanism, dan REDD+ yang didukung
dengan kebijakan penerapan pajak karbon dapat dilakukan secara sinergi dengan praktik
pertanian modern berwawasan lingkungan, melibatkan masyarakat melalui kemitraan, dan
praktik agroforestri.
Kata Kunci: ekonomi sirkular, G20, pembangunan berkelanjutan, perubahan iklim,
pembangunan rendah karbon
ABSTRACT
Climate change to keep the earth's temperature rising in the range of 1.5-2 oC since the
industrial revolution has been a concern for many countries in the world. It was progressively
important for every country to adapt and mitigate the climate change in its economic
development in the midst of current conditions where the average earth temperature has
reached 1.1oC from the reference year. The potential for extensive forest and marine cover as
well as people who mostly make a living in the agricultural sector could be an opportunity for
Indonesia to propose a green economy in mitigating the impacts of climate change. There were
four theories used to explain this phenomenon: the economic valuation of climate change Stern
86
(2006), the curse of natural resources, low-carbon development, and SDG's 2030. The chance
of G20 Indonesia Presidency in 2022 could be used to make agreement on joint efforts between
the countries involved in the development of a green economy and decarbonization/zero
emission development that the world has targeted in 2050 or 2060. This topic was in line with
the theme carried out in the G20 in 2022: The unity of the global health system, digital
transformation, and energy transition. The research design used purposive sampling technique
and literature review. The methods used in formulating these policy recommendations were in-
depth interviews with experts, focus group discussions, and qualitatively narrated coordination
meetings. The results of the analysis showed that Indonesia needs to be actively involved in
world carbon trading through the implementation of Presidential Regulation No. 98 of 2021
on the Economic Value of Carbon and other related regulations. Low carbon development
through carbon trading based on environmentally friendly agricultural practices is expected
to be a comparative advantage that could be put to good use. In summary, the use of existing
carbon trading schemes, including cap and trade, clean development mechanisms, and
REDD+ supported by policies on the application of carbon taxes could be done synergistically
with environmental modern agricultural practices, involving communities through
partnerships, and agroforestry practices.
Keywords: circular economy, G20, sustainable development, climate change, low carbon
development
K. Pendahuluan maupun memasok kebutuhan pangan untuk
negara-negara maju (Ritchie dan Roser
Pertumbuhan ekonomi Indonesia 2020). Negara-negara dengan PDB terbesar
tahun 2021 secara year on year (yoy) di dunia tahun 2021 adalah Amerika
sebesar 3,69%. Sektor yang menyumbang Serikat, Tiongkok, Jepang, Jerman, dan
PDB 2021 pada peringkat lima besar adalah Inggris. Negara-negara dengan emisi
industri (18,80%), perdagangan (12,71%), karbon terbesar di dunia tahun 2021 adalah
pertanian (11,39%), konstruksi (10,48%), Tiongkok, Amerika Serikat, India, Rusia,
dan pertambangan (10,43%). Sektor dan Jepang. Data menunjukkan 20 negara
dengan pertumbuhan PDB paling besar terkaya di dunia (G20) menyumbang emisi
adalah jasa kesehatan (12,16%), karbon global sebesar 78%.
transportasi dan pergudangan (7,93%),
pengadaan listrik dan gas (7,81%), Ekonomi di masa depan tidak dapat
informasi dan komunikasi (6,21%), serta bergantung lagi kepada sumber daya alam
perdagangan (5,56%) (BPS 2022). yang melimpah, terlebih lagi fakta
menunjukkan negara dengan sumberdaya
Pembangunan ekonomi suatu negara alam yang melimpah bukanlah menjadi
biasanya berbanding lurus dengan emisi negara yang terkaya bahkan sebaliknya. Hal
karbon yang dikeluarkan. Pembangunan tersebut dikenal dengan istilah kutukan
ekonomi berkaitan dengan jumlah negara kaya sumberdaya alam atau
penduduk, kemakmuran, dan lain-lain. Hal fenomena natural resource curse. Rahma
tersebut menuntut adanya penyediaan dkk (2021) melakukan penelitian terkait
energi baik yang berasal dari bahan bakar Fenomena Natural Resource Curse dalam
fosil dan non-fosil untuk kebutuhan industri Pembangunan Wilayah di Indonesia.
manufaktur, transportasi, maupun Hasilnya menunjukkan provinsi dengan
kebutuhan rumah tangga. Selain itu, pada sumberdaya alam yang melimpah
negara yang masih mengandalkan sektor cenderung menghadapi fenomena resource
ekstraktif (baik negara miskin maupun curse yang lebih tinggi dibandingkan
negara berkembang), pembukaan lahan dengan provinsi yang miskin sumberdaya
untuk pertanian tidak dapat dielakkan baik alam.
untuk mencukupi kebutuhan pangannya
87
Jurnal Analis Kebijakan | Vol. 6 No.1 Tahun 2022
88
L. Rumusan Masalah dekarbonisasi Indonesia 2060. Data primer
diperoleh dari hasil wawancara, hasil FGD,
Potensi serapan karbon yang sangat
dan rapat koordinasi. Adapun data sekunder
besar dari tutupan hutan dan laut yang luas
diperoleh dari hasil review literatur. Data
serta praktik agroforestri masyarakat belum
tersebut selanjutnya dirangkai menjadi
dilakukan perhitungan sertifikasi
informasi sistematis dan dihubungkan satu
penurunan emisi oleh konsultan profesional
sama lain berdasarkan perkembangan
dengan output berupa certified emission
informasi terkini di berbagai literatur jurnal
reductions (CERs). Hal tersebut
ilmiah, hasil webinar, maupun media cetak.
mengakibatkan potensi ekonomi hijau yang
besar dari keunggulan komparatif
Indonesia belum berdampak pada O. Deskripsi Masalah
pendapatan nasional APBN.
Ada beberapa isu global yang
Di saat dunia internasional memerlukan tindak lanjut secara serius dan
memberikan perhatian penuh terhadap hal tersebut juga sejalan dengan konsep
upaya-upaya dalam memitigasi dampak pembangunan ekonomi hijau dan
perubahan iklim, maka sudah saatnya dekarbonisasi 2060, yaitu:
Indonesia dapat memanfaatkan presidensi
G20 untuk bekerjasama dalam perdagangan 1. Ekonomi Valuasi Perubahan Iklim.
karbon dengan dua puluh negara-negara Stern (2006) menyebutkan jika suhu
ekonomi terbesar di dunia. Terlebih Perpres bumi tidak dapat dikendalikan kenaikannya
No. 98 Tahun 2021 tentang Nilai Ekonomi pada rentang 1,5-2oC pada tahun 2050
Karbon sudah berlaku sejak tanggal 29 maka GDP global akan turun 3-10%.
Oktober 2021. Disamping adanya bencana hidrometeoro-
logis dan krisis pangan akibat gagal panen
dan ledakan hama akibat perubahan iklim.
M. Tujuan Tulisan Namun, hal tersebut dapat dicegah jika
Tulisan ini bertujuan memberikan negara-negara di dunia melakukan aksi
rekomendasi kebijakan kepada pembuat bersama dengan mengelola emisi karbon
kebijakan agar ekonomi hijau dapat pada taraf yang dapat dikelola dengan
menjadi tulang punggung dan lokomotif mengeluarkan biaya sebesar 1% GDP
dalam pembangunan ekonomi nasional ke global.
depan. Ekonomi hijau menjadi keunggulan Negara-negara Uni Eropa sangat
komparatif Indonesia sehingga dapat ketat dalam menerapkan standar lingku-
dimanfaatkan dalam forum G20 untuk ngan baik untuk sektor energi maupun
bekerjasama dalam perdagangan karbon. perdagangan komoditasnya. Hal tersebut
Hal tersebut sejalan dengan semangat dari dikarenakan negara mereka sangat sensitif
negara-negara maju yang sangat terdampak dari perubahan iklim ini secara
memberikan perhatian terhadap upaya signifikan. Di negara-negara subtropis yang
mitigasi dampak dari perubahan iklim. notabene merupakan negara-negara maju,
bencana hidrometeorologis seperti banjir
dan angin tornado merupakan ancaman
N. Metode Tulisan
serius bagi warganya secara periodik. Jika
Metode yang digunakan dalam perubahan iklim terjadi hal tersebut
penulisan ini adalah wawancara mendalam membuat frekuensinya semakin meningkat.
dengan pakar lingkungan yang memahami
Uni Eropa sebagai negara konsumen
tentang ekonomi karbon, diskusi kelompok
yang memiliki daya beli yang baik sudah
terfokus mengenai ekonomi hijau, rapat
tentu akan mengeluarkan kebijakan-
koordinasi persiapan G20, dan review
kebijakan yang berdampak bagi negara-
literatur terkait ekonomi hijau dan
89
Jurnal Analis Kebijakan | Vol. 6 No.1 Tahun 2022
negara berkembang seperti Indonesia. kehutanan dan lahan (land use change and
Kebijakan tersebut seperti European Green forestry/ LUCF), pertanian, energi dan
Deal dan REDD+. Uni Eropa memiliki transportasi, limbah, dan proses industri
target penurunan emisi 55% di tahun 2030 dan penggunaan produk (The Industrial
untuk mencapai dekarbonisasi tahun 2050. Processes and Product Use/IPPU) (Adi
Uni Eropa menuntut agar komoditas yang dkk 2011). Dari sumber emisi tersebut,
dijual kepada mereka bersifat sustainable kontribusi penurunan emisi pada sektor
agar dampak negatif (eksternalitas) energi sebesar 66,67%, sektor pemanfaatan
perubahan iklim yang tidak mereka lakukan lahan sebesar 24,9%, sektor limbah 8%,
dapat diminimalisir. dan proses industri dan penggunaan produk
sebesar 2%. Konsep ekonomi sirkular dan
2. Protokol Kyoto 1992, Paris reduksi food loss and waste menjadi sangat
Agreement 2015, dan CoP 26 relevan.
Isu perubahan iklim yang berdampak 3. Target Tujuan Pembangunan
luas pada ekonomi dunia menuntut agar Berkelanjutan/ SDG’s 2030
seluruh negara-negara di dunia dapat
Indonesia telah meratifikasi SDG’s
menekan kenaikan suhu kritis bumi pada
2030 melalui Perpres No. 59 Tahun 2017
rentang 1,5-2 oC (Afandi dan Fikri 2021).
tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan
Awalnya di Protokol Kyoto 1992
Pembangunan Berkelanjutan. Indonesia
kewajiban penurunan emisi hanya
sudah berkomitmen untuk mencapai SDG’s
dilakukan oleh negara-negara emiter.
pada 2030 dan mencapai visi Indonesia
Namun pada Paris Agreement 2015
2045. Grand design yang dilakukan ada 2
kewajiban penurunan emisi dilakukan oleh
tahap. Pertama, dari pendekatan business as
semua negara. Pada forum CoP 26 di
usual menuju pembangunan yang
Glasgow salah satunya disepakati
mengedepankan keseimbangan ekonomi,
komitmen dari negara maju untuk
sosial, dan lingkungan. Hal tersebut
menggelontorkan dana yang besar dalam
dilakukan melalui lima strategi, yaitu
rangka mitigasi perubahan iklim kepada
pemulihan lahan berkelanjutan,
negara-negara berkembang.
penanganan limbah dan ekonomi sirkular,
Indonesia sendiri telah menetapkan pengembangan industri hijau, rendah
target pengurangan emisi gas rumah kaca karbon pesisir dan laut, dan pembangunan
(nationally determined contribution/ NDC) energi berkelanjutan. Kedua, pembangunan
sebesar 29% jika dengan usaha sendiri dan rendah karbon sebagai instrumen transisi
41% jika dengan dukungan internasional menuju ekonomi hijau dan pembangunan
pada tahun 2030. Target dekarbonisasi berkelanjutan. Hal tersebut dilakukan
adalah di tahun 2060 jika dengan usaha melalui ekonomi hijau sebagai bagian dari
sendiri dan tahun 2050 jika dengan transformasi ekonomi, ekonomi rendah
dukungan internasional. karbon, ekonomi biru, dan transisi energi.
Penerapan kebijakan net zero 4. Komitmen Indonesia terhadap
emissions (NZE) dilakukan melalui Ekonomi Hijau melalui
skenario puncak emisi gas rumah kaca Pembangunan Rendah Karbon dan
(GRK) akan terjadi pada tahun 2024 (1,8Gt Ketahanan Iklim
CO2e) namun kemudian akan mengalami
Visi Indonesia maju 2045 dicapai
penurunan. Selama periode 2021-2060,
melalui dua tahapan. Pertama, Indonesia
skenario NZE akan menurunkan emisi
keluar dari jebakan “middle income trap”
sebesar 87-98Gt CO2e (Bappenas 2021).
sebelum Indonesia emas 2045. Kedua,
Lima sektor penyumbang emisi Indonesia mencapai target penurunan emisi
karbon yang perlu dikendalikan, yaitu
90
sesuai Paris Agreement, dan mencapai nol mandatory (G to G) atau result based
emisi sebelum 2060. payment melalui wilayah potensi karbon
(WPK) dan ada yang bersifat voluntary
Indonesia pada RPJMN 2020-2024
carbon market (B to B) melalui non-WPK
telah menetapkan pada prioritas nasional
(Afandi dan Fikri 2021).
(PN) ke-1 dan ke-6 berupa penguatan
ketahanan ekonomi untuk pertumbuhan 2. Tahapan pembangunan proyek karbon
yang berkualitas serta membangun Tahapan teknis pembangunan proyek
lingkungan hidup, meningkatkan karbon terdiri dari pengembangan proyek
ketahanan bencana, dan perubahan iklim. dan pengembangan carbon offset.
Keduanya dilakukan melalui penguatan Pengembangan proyek terdiri dari lima
ekonomi sirkular sebagai sumber dari tahap, yaitu konsep, analisis kelayakan,
efisiensi dan pertambahan nilai dan penutupan keuangan, konstruksi, dan
implementasi pembangunan rendah karbon operasi. Pengembangan carbon offset
untuk mencapai potensi pertumbuhan terdiri dari 3 tahapan, yaitu inisiasi,
dengan mempertahankan aktivitas rendah registrasi proyek, dan penerbitan kredit.
emisi. Inisiasi merupakan penentuan ruang
lingkup awal. Registrasi proyek terdiri dari
empat tahap, yaitu dokumentasi proyek,
P. Hasil dan Pembahasan
persetujuan negara penyelenggara, validasi,
Perdagangan karbon dunia menjadi dan memasukkan registrasi karbon publik.
ekonomi masa depan dunia. Hal tersebut Penerbitan kredit terdiri dari monitoring
dikarenakan fokus negara-negara di dunia dan verifikasi dan penerbitan kredit karbon
ke depan adalah bagaimana dapat (UNDP 2018).
melakukan adaptasi dan mitigasi perubahan
3. Bioekonomi sebagai back bone
iklim dalam kegiatan ekonominya
perekonomian masa depan dan
(Lamphiere dkk 2021). Ada pandangan
kelembagaan yang mendukung
pakar perubahan iklim mengatakan jika
Konsep bioekonomi adalah dengan
ekonomi hijau tidak dilakukan saat ini,
memanfaatkan sumberdaya secara tepat/
maka lebih baik tidak dilakukan sama
pada level optimal tanpa merusak
sekali. Mitigasi perubahan iklim tidak dapat
lingkungan (OECD 2006). Bioekonomi
dilakukan secara parsial sehingga
mencakup praktik pertanian zero waste dan
pendanaan iklim harus sepenuhnya dapat
ekonomi sirkular. Konsep pertanian
dipenuhi untuk mencapai target
terpadu, pertanian presisi dan smart
pengendalian iklim bersama.
farming menjadi bagian penting terkait hal
1. Mekanisme Perdagangan Karbon ini. Pengalokasian sumberdaya termasuk
Dalam kaitannya dengan perubahan ketersediaan tutupan hutan juga dapat
iklim, negara-negara di dunia dapat dilakukan optimasi dengan program linier.
dikelompokkan menjadi dua, yaitu negara
Praktik agroforestri perkebunan
emiters dan negara yang masih mempunyai
merupakan jawaban yang tepat dalam
lahan dan hutan yang menyerap emisi.
penerapan bioekonomi ke depan. Model
Konsekuensi untuk menekan emisi adalah
yang sudah dikembangkan dalam kaitannya
merubah teknologi atau memberi
kompensasi. dengan perhitungan serapan karbon adalah
model kebun agroforestri kakao. Sejalan
Pemberian kompensasi diberikan dengan model agroforestri ada maka
kepada negara yang tidak mengubah Indonesia sebagai salah satu negara yang
tutupan lahannya, menanam lebih banyak memiliki tutupan lahan hutan dan pertanian
pohon, atau memperbaiki tata kelola sektor yang luas sudah selayaknya dapat terlibat
berbasis lahan. Ada yang bersifat aktif dalam perdagangan karbon dunia
91
Jurnal Analis Kebijakan | Vol. 6 No.1 Tahun 2022
92
CO2e; sektor kehutanan dan lahan gambut dengan dana yang dipakai untuk mencegah
sebesar 0,672 atau 1,039 giga ton CO2e; kerusakan hutan di negara penghasil
energi dan transportasi sebesar 0,038 atau karbon. Perusahaan yang sukses menjaga
0,056 giga ton CO2e; industri sebesar 0,001 hutan akan diberikan tambahan jatah atau
atau 0,005 giga ton CO2e; dan pengolahan kredit karbon bagi industri mereka.
limbah sebesar 0,048 atau 0,078 giga ton Tutupan yang dijaga mencakup
CO2e. Total target pengurangan emisi hutan, gambut, rawa, atau high value
sebesar 0,767 atau 1,189 giga ton CO2e. carbon stock (HVCS). Indonesia sebagai
Pengefektifan pengimplementasian negara tropis memiliki kawasan konservasi
peraturan akan mempercepat Indonesia REDD+ terbesar di dunia yaitu Katingan
bertransisi ke ekonomi hijau. Bentuknya Mentaya Project di Kalimantan Tengah.
dapat berupa transaksi perdagangan karbon Proyek tersebut bertugas memastikan agar
baik mandatory maupun voluntary atau hutan tetap dikelola secara asri, tidak
pengenaan pajak karbon. Dana yang tersentuh manusia.
terkumpul digunakan untuk pemberian Indonesia sebagai negara dengan
insentif fiskal program pengurangan emisi. hutan hujan tropis terbesar ketiga di dunia,
setelah Brazil dan Kongo memiliki peluang
c. Aktif dalam berbagai skema besar dalam tren dunia ke arah ekonomi
perdagangan karbon global dan hijau tersebut. Pengelolaan perkebunan
mendorong pemanfaatan potensi secara agroforestri maupun program
tutupan tanaman serta lautan dalam perhutanan sosial dapat dimanfaatkan
penyerapan karbon melalui ekonomi dalam kerangka perdagangan karbon
hijau dan ekonomi biru dengan sebaik-baiknya.
Skema perdagangan karbon ada
tiga, yaitu cap and trade, clean Perkiraan potensi perdagangan
development mechanism (CDM), dan karbon dari 10 Provinsi di luar WPK
REDD+. Pertama, mekanisme cap and (Wilayah Potensi Karbon) sebesar USD 5,2
trade dilakukan dengan memberikan batas M. Selain itu, kemampuan penyerapan
offset emisi karbon yang dapat dilepaskan karbon selain tutupan hutan seperti bakau,
oleh perusahaan. Hak berpolusi dibuat tumbuhan atau alga yang ada di laut juga
menjadi eksklusif dan terbatas. Sertifikat perlu dapat segera diperhitungkan dalam
atau surat berharga dibagikan secara merata mendukung tren adaptasi dan perubahan
kepada perusahaan-perusahaan dalam iklim, yang biasa disebut dengan ekonomi
bentuk karbon kredit. biru.
Bagi perusahaan yang melakukan
pencemaran melebihi batas offset maka
melakukan pembayaran pembelian ke
perusahaan yang dapat mengurangi emisi
karbonnya di bawah offset dengan membeli
sertifikat atau surat berharga hak berpolusi.
Kedua, mekanisme CDM dilakukan dengan
perusahaan membangun pembangkit energi
terbarukan di negara berkembang, seperti
pembangkit listrik tenaga angin atau surya.
Bantuan pembangunan pembangkit energi
pembangunan tersebut akan diberikan
sertifikat untuk menambal offset emisi.
Ketiga, mekanisme REDD+ dilakukan
dengan cara perusahaan berinvestasi
93
Jurnal Analis Kebijakan | Vol. 6 No.1 Tahun 2022
Jurnal
Dokumen
Adi S, Aldrian E, Nuraini D, Saroja D,
Tejakusuma IG. 2011. “Analisis Badan Pusat Statistik [BPS]. 2022. Berita
Pembangunan Rendah Karbon Studi Resmi Statistik No. 14/02/Th.XXV, 7
Kasus Propinsi Lampung”. Jurnal Februari 2022 tentang Pertumbuhan
Sains dan Teknologi Indonesia Vol. Ekonomi 2021. Jakarta: BPS.
13, No. 2, 95-102. Bappenas. 2021. “Pembangunan Rendah
Al-Taai SHH. 2021. “Green Economy and Karbon sebagai “backbone”
Sustainable Development”. IOP mencapai Ekonomi Hijau Indonesia
Conf. Ser.: Earth Environ. Sci. Vol. dan Net Zero Emissions”. Jakarta:
779, 1-12. Bappenas.
94
Undang-Undang Republik Indonesia No. 7
Tahun 2021 Tentang Harmonisasi
Peraturan Perpajakan. 29 Oktober
2021. Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2021 Nomor 246.
Jakarta
Website
Kompas.id. Upaya Pendanaan Perubahan
Iklim di Indonesia. 4 Februari 2022.
https://www.kompas.id/baca/telaah/2
022/02/04/upaya-pendanaan-peruba-
han-iklim-di-indonesia. Akses 30
Maret 2022.
Ritchie H dan Roser M. 2020 - "CO₂ and
Greenhouse Gas Emissions". Pub-
lished online at OurWorldInData.
org. Diakses dari : 'https://our-
worldindata.org/co2-and-other-
greenhouse-gas-emissions'. Akses 30
Maret 2022
95
Jurnal Analis Kebijakan | Vol. 6 No.1 Tahun 2022
Sulistianingsih
Puslatbang PKASN LAN
ABSTRAK
Pos pelayanan terpadu (Posyandu) sebagai penyedia layanan kesehatan untuk balita (bayi
dibawah lima tahun) tidak membuka pelayanan selama masa pandemi. Ketika Posyandu
membuka pelayanan pun, tak sedikit orang tua/pengasuh yang tidak berkenan membawa
balitanya ke Posyandu. Padahal partisipasi dalam kegiatan Posyandu berpengaruh terhadap
pengetahuan nutrisi ibu dan status nutrisi anak (Anwar et al, 2010). Sehingga tulisan ini
bertujuan mengoptimalkan kembali peran Posyandu selama masa pandemi. Program
makanan tambahan yang diterapkan selama Posyandu memiliki dampak positif terhadap
status gizi anak, bahkan mampu menurunkan 7%-15% tingkat stunting pada balita (Giles &
Satriawan, 2015). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif,
analisis deskriptif. Hasilnya diperlukan peningkatan pelayanan kesehatan guna melindungi
kesehatan balita juga dalam rangka mendukung percepatan kesehatan global. Hal tersebut
dapat dicapai melalui langkah konkret yang dapat dilakukan oleh Kementerian/Lembaga/
Pemerintah Daerah terkait, agar layanan kesehatan dapat diterima oleh balita dengan baik.
Kata kunci : pelayanan kesehatan, balita, Covid-19, Posyandu
ABSTRACT
Integrated service posts (Posyandu) as providers of health services for toddlers (infants
under five years) do not open services during the pandemic. Even when Posyandu opened
its services, not a few parents/caregivers were not willing to bring their toddlers to
Posyandu. Whereas participation in Posyandu activities has an effect on knowledge of
maternal nutrition and nutritional status of children (Anwar et al, 2010). So this paper aims
to optimize the role of Posyandu during the pandemic. The supplementary food program
implemented during Posyandu has a positive impact on children's nutritional status, even
being able to reduce 7%-15% of stunting rates in toddlers (Giles & Satriawan, 2015). The
method used in this research is a qualitative approach, descriptive analysis. As a result, it is
necessary to improve health services to protect the health of children under five as well as
to support the acceleration of global health. This can be achieved through concrete steps
that can be taken by the relevant Ministries/Institutions/Regional Governments, so that
health services can be well received by toddlers.
Keywords: health services, toddlers, Covid-19, Posyandu
96
2020). Pelayanan Kesehatan Balita dan perlindungan anak; gizi; dan akses ke
didalamnya meliputi pemantauan layanan air bersih, sanitasi, dan
pertumbuhan, perkembangan, pemberian kebersihan.
imunisasi dasar dan lanjutan, kapsul Dampak pandemi yang sangat
vitamin A dan tatalaksana balita sakit jika terasa terhadap kesehatan, baik bagi orang
diperlukan. Pelayanan kesehatan balita dewasa maupun anak-anak. Meskipun
dilaksanakan di Posyandu (Pos Pelayanan sedang dalam masa pandemi, kesehatan
Terpadu). anak dan balita harus tetap mendapat
Namun pelayanan kesehatan balita prioritas. Karena di tangan mereka masa
mengalami gangguan semenjak pandemi. depan bangsa nantinya akan diteruskan.
Hasil studi menunjukkan bahwa kurang Diketahui bahwa 80 juta anak dan remaja
lebih sebanyak 84% fasilitas kesehatan di Indonesia menghadapi dampak
layanan imunisasi mengalami gangguan sekunder yang meluas dari pandemi
yang signifikan akibat wabah COVID-19 (UNICEF, 2021). Pendidikan jutaan anak
dan kebijakan pemerintah dalam dan remaja terganggu, akses layanan
penerapan physical distancing kesehatan, gizi, dan perlindungan
(Kementerian Kesehatan dan UNICEF, terdampak begitu besar. Keluarga harus
2020). Pandemi telah memberi gangguan berjuang untuk dapat bertahan secara
besar terhadap layanan kesehatan dasar finansial. Ketimpangan yang ada semakin
karena banyak tenaga kesehatan dan memburuk, terutama yang terkait dengan
anggaran dialihkan untuk merespons gender, kemiskinan, dan disabilitas.
COVID-19. Meskipun angka kematian Adanya pandemi tersebut telah
anak akibat COVID-19 relatif rendah, membawa banyak perubahan, khususnya
terganggunya layanan kesehatan dasar dan pada aktivitas masyarakat yang sedikit
rutin menimbulkan risiko kematian tidak terbatasi dibandingkan sebelumnya.
langsung bagi anak di Indonesia (Bank Kondisi tersebut tentu berdampak pada
Dunia dalam Laporan UNICEF, 2021). kebiasaan masyarakat, salah satunya yaitu
Perkiraan awal menunjukkan bahwa pada pelayanan Posyandu. Keaktifan
gangguan pada sistem layanan kesehatan Posyandu dalam memberikan pelayanan
dan berkurangnya akses terhadap terhadap kesehatan masyarakat,
makanan dapat mengakibatkan tambahan khususnya balita, memiliki peran penting
30.560 kematian anak balita hanya dalam untuk mencegah peningkatan angka
enam bulan (Robertson et al dalam kematian bayi ditengah pandemi COVID-
Laporan UNICEF, 2021). 19.
Masa pandemi COVID-19 Tujuan dari penulisan ini adalah
(Corona Virus Diseases 2019) yang mengoptimalkan peran Posyandu dalam
dialami oleh masyarakat Indonesia dan memberikan pelayanan kesehatan dasar
seluruh dunia sejak awal tahun 2020 sehingga tumbuh kembang balita dapat
menuntut adanya pembatasan sosial yang terpantau dengan baik. Karena partisipasi
belum pernah terjadi dalam kehidupan. dalam kegiatan Posyandu berpengaruh
Pandemi ini tidak dapat diketahui secara terhadap pengetahuan nutrisi ibu dan
pasti kapan akan berakhir, namun kita status nutrisi anak (Anwar et al, 2010).
dapat melakukan evaluasi terhadap apa Bukan tanpa alasan, sebab tahun-tahun
saja dampak yang diakibatkan dari pertama kehidupan anak merupakan
pandemi ini. Laporan terbaru UNICEF periode yang sangat penting bagi
(2021), membahas dampak pandemi di pertumbuhan dan perkembangan anak
enam aspek: kemiskinan; pembelajaran; (Kemendikbud dalam BPS, 2021). Pada
kesehatan; kesehatan mental pengasuhan masa ini, berbagai potensi yang ada
97
Jurnal Analis Kebijakan | Vol. 6 No.1 Tahun 2022
Sesuai Gambar 1, dapat terlihat bahwa pandemi ini. Peran Posyandu sebagai
bayi dibawah lima tahun (balita) masih garda terdepan dalam memberikan
menjadi kelompok yang rentan selama pelayanan kesehatan dasar bagi balita,
98
sehingga tumbuh kembang anak akan memengaruhi kesehatan global; polusi
terpantau. Permasalahan yang terkait udara dan perubahan iklim, penyakit tidak
dengan status gizi dan kondisi kesehatan menular, pandemi flu global, krisis di
anak akan lebih terdeteksi sejak dini. tempat rentan, penolakan imunisasi,
Pencapaian program imunisasi dasar resistensi antibiotik, ebola atau patogen
wajib menjadi salah satu peran Posyandu, berbahaya lain, demam berdarah dengue,
berikut adanya program pemberian pelayanan kesehatan yang substandar, dan
makanan tambahan (MT), yang HIV. Pandemi COVID-19 yang merebak
diharapkan mampu meningkatkan asupan di seluruh dunia, mengubah kehidupan
nutrisi bagi balita (Suriastini, W. dkk, manusia. Bersama dengan ancaman
2021). penyakit lainnya, krisis kesehatan global
Pentingnya kegiatan Posyandu ini telah merenggut jutaan nyawa,
bagi menjaga kesehatan anak dan balita, termasuk anak-anak. Ketidaksetaraan
diperkuat dengan alasan program tingkat kesehatan terjadi di dunia
makanan tambahan yang diterapkan termasuk di kawasan Asia-Pasifik.
selama Posyandu memiliki dampak positif Dari Gambar 1, terdapat 0,6%
terhadap status gizi anak, bahkan mampu kematian karena covid-19 yang terjadi
menurunkan 7%-15% tingkat stunting pada anak dibawah 5 tahun. Angka
pada balita (Giles & Satriawan, 2015). tersebut memang sangat sedikit jika
dibandingkan dengan kematian karena
B. Metode covid-19 pada usia diatas 60 tahun yang
Menurut Arikunto (2014), metode mencapai 47,4% dari total kematian.
penelitian adalah cara yang digunakan Namun hal tersebut tetap harus menjadi
oleh peneliti dalam mengumpulkan data perhatian bagi pemerintah, terutama
penelitiannya. Data yang dikumpulkan terkait pelayanan kesehatan yang
berupa data sekunder. Metode yang sepatutnya diberikan kepada anak atau
digunakan dalam penelitian ini adalah balita, dimana pelayanan kesehatan
pendekatan kualitatif, analisis deskriptif. tersebut biasanya diselenggarakan oleh
Pada studi ini, kerangka pemecahan Posyandu.
masalah disusun secara sistematis,
berurutan mulai dari tahap awal berupa
perumusan masalah hingga tahap akhir
yaitu pemberian rekomendasi dan
penarikan kesimpulan yang layak
diajukan sesuai dengan hasil studi yang
diperoleh.
C. Hasil Kajian
Salah satu prioritas dalam
Sustainable Developing Goals (SDGs)
adalah kesehatan anak, dimana Badan
Kesehatan Dunia (WHO) mendefinisikan
kesehatan anak sebagai kondisi anak yang
tidak hanya terhindar dari penyakit atau
kelemahan fisik, tapi juga mencakup
kesehatan mental, intelektual, sosial, dan
emosional. Pada 2019 WHO merilis
sepuluh ancaman yang dapat
99
Jurnal Analis Kebijakan | Vol. 6 No.1 Tahun 2022
100
permasalahan serius dengan mutu pelayanan kesehatan dasar bagi balita.
perawatan yang diterima para ibu dan Pemberian nutrisi dan pemantauan
bayinya (Unicef, 2020). tumbuh kembang anak memiliki
Lepas dari angka kematian neonatal dampak besar terhadap kondisi
dan jika melihat mortalitas anak secara kesehatan dalam jangka pendek
keseluruhan, Indonesia telah mencapai maupun jangka panjang.
kemajuan penting. Angka kematian bayi
(kematian yang dialami anak berusia bawah 2. Sosialisasi. Hal ini diberikan
satu tahun) turun dari 68 per 1.000 anak Kementerian Pemberdayaan
pada tahun 1990 menjadi 24 per 1.000 anak Perempuan dan Perlindungan Anak
pada tahun 2017, atau lebih dari separuh. untuk memberikan pemahaman kepada
Selain itu, angka kematian balita turun dari orang tua/pengasuh, agar selalu
97 kematian per 1.000 kelahiran hidup melakukan pemantauan tumbuh
menjadi hanya 32 per 1.000 kelahiran hidup kembang anak ketika tidak
(Unicef, 2020). mendapatkan layanan kesehatan.
Disinilah diperlukan dukungan Selain itu agar orang tua/pengasuh
layanan kesehatan yang diperlukan bagi ibu dapat memfasilitasi balita untuk
pasca melahirkan dan anaknya. Tugas memperoleh layanan kesehatan yang
layanan kesehatan ini dapat dilakukan oleh baik, juga memperoleh obat/vitamin
Posyandu, untuk memberi pengetahuan selama masa pandemi.
nutrisi kepada ibu dan mengetahui status
nutrisi anak. 3. Inisiasi perbaikan sarana dan
prasarana pendukung kesehatan.
E. Rekomendasi Kebijakan Pemerintah melalui Kementerian
Terdapat beberapa hal yang perlu Kesehatan melakukan perbaikan
segera dilakukan berbagai pihak terkait melalui berbagai inisiatif, berupa
pelayanan kesehatan yang dapat program imunisasi, upaya kesehatan
ditingkatkan guna melindungi kesehatan berbasis masyarakat, dan perbaikan
balita juga dalam rangka mendukung sarana air, sanitasi, dan kebersihan
percepatan kesehatan global, yaitu: (water, sanitation, dan hygiene, atau
1. Pendataan Aktif Balita. Pendataan WASH). Sarana kebersihan dasar ini
balita di setiap wilayah oleh diperlukan untuk mengurangi
Kementerian Kesehatan melalui permasalahan yang serius terkait mutu
koordinasi antara Rukun Tetangga perawatan yang diterima para ibu dan
(RT), Rukun Warga (RW), dan bayinya yang baru lahir.
Posyandu. Pendataan ini untuk
pemberian makanan tambahan dan 4. Penguatan peran aparatur desa.
pemantauan tumbuh kembang. Untuk memperkuat peran desa dalam
Dikarenakan Posyandu tidak buka menciptakan lingkungan yang
ketika masa pandemi, atau terdapat mendukung akses ibu dan balita ke
keluarga yang khawatir memeriksakan pelayanan kesehatan, maka Kepala
balitanya ke Posyandu terdekat selama desa atau tokoh masyarakat bisa
pandemi ini, maka kader Posyandu dilibatkan untuk membentuk
atau tenaga kesehatan harus lebih pemahaman masyarakat yang baik
proaktif untuk memantau para balita di tentang pentingnya pelayanan
suatu wilayah tertentu tersebut. Kader kesehatan, karena permasalahan dalam
Posyandu atau tenaga kesehatan bisa layanan kesehatan balita banyak yang
mengunjungi atau menghubungi disebabkan faktor di level komunitas
pengasuh/orang tua balita, karena (budaya) dan faktor pemahaman ibu
peran pentingnya dalam memberikan serta keluarganya yang masih rendah.
101
Jurnal Analis Kebijakan | Vol. 6 No.1 Tahun 2022
Buku
Anwar, F., Khomsan, A., Sukandar, D.,
Riyadi, H., & Mudjajanto, E. S. 2010.
High participation in the Posyandu
nutrition program improved children
nutritional status . Nutrition
Research and Practice, 4(3), 208.
https://doi.org/10.4162/nrp.2010.4.3.
208
Arikunto, Suharsimi. 2014. Prosedur
Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta.
Badan Pusat Statistik. 2021. Profil Anak
Usia Dini.
102
Peraturan
Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 25
Tahun 2014 tentang Upaya
Kesehatan Anak.
Website
“Perubahan Tatanan Global dan
Optimalisasi Peran Dokter Spesialis
Anak”.
https://nasional.sindonews.com/read/
708523/18/perubahan-tatanan-
global-dan-optimalisasi-peran-
dokter-spesialis-anak-1646895835,
release 10 Maret 2022 pukul 14:14
WIB, diakses pada 16 Maret 2022
pukul 09.23 WIB. “Perubahan
Tatanan Global dan Optimalisasi
Peran Dokter Spesialis Anak”.
https://nasional.sindonews.com/read.
“Peta Sebaran”,
https://covid19.go.id/petasebaran,
diakses pada 22 Maret 2022 pukul
10:20 WIB.
103
Jurnal Analis Kebijakan | Vol. 6 No.1 Tahun 2022
104
105
INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI