Anda di halaman 1dari 3

Dampak Perang Rusia-Ukrania Secara Global

Pendahuluan

Berlangsungnya perang selalu berdampak signifikan pada kondisi dunia secara umum
termasuk kepada stabilitas keamanan dan politik dunia, di sisi lain, perang juga memiliki
pengaruh dan dampak yang substansial diantaranya terhadap keberlangsungan
ekonomi dunia. Perang antara kedua negara tentu tidak hanya akan berdampak
pada kedua negara yang berperang, melainkan juga bisa ke berbagai negara,
seperti di Indonesia, perang dapat membuat harga bahan pangan di Indonesia
meningkat.

Lebih dari dua tahun terakhir, seluruh dunia sedang berjuang untuk memulihkan kondisi
global akibat terdampak pandemi covid-19 dan masih akan berlanjut karena hingga
saat ini belum ada tanda-tanda pandemi akan berakhir. Masalah covid belum tuntas,
dunia diberikan pekerjaan tambahan untuk memulihkan kondisi dari perang Rusia dan
Ukraina yang berlangsung hingga saat ini dan belum bisa diprediksi kapan akan
berakhir.

Perang Rusia-Ukraina sangat mempengaruhi situasi dunia dan menjadi topik yang
banyak dibicarakan. Berbagai media massa dan elektronik diramaikan oleh berita
tentang perang yang diawali dari konflik berkepanjangan antara Rusia dengan NATO
dan Amerika tersebut . Berawal dari pecahnya Unisoviet dan kemudian direkrutnya
Ukraina untuk menjadi anggota NATO pada 2008 lalu. Konflik Rusia-Ukraina yang
semakin memanas sejak saat itu memunculkan banyak kecemasan dari berbagai
macam pihak akan timbulnya perang dunia ke-3. Rusia telah melakukan latihan militer
besar-besaran di perbatasan Ukraina pada aal 2022, hal ini membuat presiden Amerika
Serikat Joe Biden mengultimatum Rusia untuk tidak menyebabkan perang dan akan
mengenakan sanksi ekonomi jika Rusia bersikeras. Namun, peringatan itu tidak
digubris oleh Rusia, hingga pada tangal 22 Februari Rusia melancarkan serangannya
ke Rusia.
Perang di Ukraina, dalam semua dimensinya, menghasilkan efek berjenjang yang
mengkhawatirkan bagi ekonomi dunia yang sudah terpukul oleh COVID-19 dan
perubahan iklim, dengan dampak yang sangat dramatis pada negara-negara
berkembang. Proyeksi terbaru oleh the United Nations Conference on Trade and
Development (UNCTAD) memperkirakan bahwa ekonomi dunia akan menjadi titik
persentase penuh dari pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) lebih rendah dari
yang diharapkan karena perang, yang sangat mengganggu pasar pangan, energi, dan
keuangan yang sudah ketat.1

Perang tersebut telah menyebabkan kerusakan yang luas dan hilangnya nyawa di
pusat- pusat populasi utama hingga menyebar ke seluruh daerah pedesaan dan
memicu perpindahan besar-besaran. Lebih dari 3,6 juta orang terpaksa meninggalkan
rumah mereka dan melarikan diri melintasi perbatasan ke tempat yang aman. Jutaan
lainnya menjadi pengungsi lokal. PBB telah mengkonfirmasi 4.266 kematian warga sipil
dan 5.178 luka-luka di Ukraina.2 Jelas bahwa perang telah mengakibatkan tantangan
ketahanan pangan yang besar dan memburuk serta mengganggu mata pencaharian
selama musim tanam pertanian di Ukraina dan juga telah mempengaruhi ketahanan
pangan global.

Sebelum perang di Ukraina, harga pangan internasional telah mencapai titik tertinggi
sepanjang masa. Ini sebagian besar disebabkan oleh kondisi pasar, tetapi juga harga
energi, pupuk, dan semua layanan pertanian lainnya yang tinggi. Pada Februari 2022,
Indeks Harga Pangan the Food and Agriculture Organization of the United Nations
(FAO) mencapai rekor sejarah baru, 21 persen di atas levelnya setahun sebelumnya,
dan 2,2 persen lebih tinggi dari puncak sebelumnya di tahun. 3

1
UN-GCRG, Global Impact of war in Ukraine on food, energy and finance systems, April 2022.
2
https://www.cnbcindonesia.com/news/20220609082250-4-345519/8-update-perang-rusia-vs-ukraina-
ada-korban-baru diakses tanggal 7 juli 2022.
3
FAO, Impact of the Ukraine-Russia conflict on global food security and related matters under the
mandate of the Food and Agriculture Organization of the United Nations (FAO), April 2022.
Dampak konflik Rusia-Ukraina kemungkinan besar akan dirasakan oleh pemerintah
dan masyarakat di seluruh dunia dalam banyak hal terutama bidang ekonomi selain itu
juga berpengaruh apada bidang lainnya seperti politik, sosial, perthanan dan lainnya.
Krisis di Ukraina mengancam prinsip inti yang mendasari tatanan perdamaian dan
keamanan internasional pasca-Perang Dunia II, yang diabadikan dalam Piagam
Perserikatan Bangsa-Bangsa — yaitu larangan ancaman atau penggunaan kekuatan
terhadap integritas teritorial atau kemerdekaan politik dari negara bagian mana pun.
Laporan potensi eskalasi konflik dengan NATO, termasuk ancaman perang nuklir
(betapapun kecil kemungkinannya), mengingatkan pada era politik kekuasaan yang
lalu.

2. Risiko siber yang meningkat

Kami melihat tindakan dan ancaman keamanan siber terhadap entitas terutama di Ukraina, termasuk penolakan layanan
dan serangan malware untuk mengganggu infrastruktur siber. Tetapi negara-negara yang menargetkan pemerintah Rusia
dengan sanksi atau menawarkan dukungan publik untuk Ukraina dapat terjebak dalam pembalasan dendam dan
menghadapi risiko serangan dunia maya serupa - yang dapat memengaruhi keuangan dan infrastruktur penting lainnya
serta sistem TI.

Intinya adalah ada ancaman keamanan siber yang meningkat secara global. Semua organisasi harus bergerak ke posisi
siaga tinggi dalam hal keamanan siber dan melindungi aset mereka yang paling penting. Membangun rencana dan
ketahanan keamanan siber dengan cepat menjadi prioritas nomor satu di banyak organisasi — dan harus dipertimbangkan
secara serius.

Anda mungkin juga menyukai