FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI 2021 Pandemi penyakit virus corona (Covid-19) belum selesai menjangkiti dunia, tetapi kini ancaman baru muncul dari kemungkinan babak baru perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China. Menariknya, kemungkinan babak baru perang dagang ini dipicu oleh virus corona.
Presiden AS Donald Trump mengatakan bisa saja mengenakan bea
masuk impor akibat cara penanganan virus corona yang dilakukan China sehingga menjadi pandemi global. Presiden Amerika Serikat Donald Trump beberapa kali memilih menyebut virus corona sebagai "virus China". Sementara Menteri Luar Negeri Mike Pompeo menyebutnya "virus Wuhan", yang membuat Beijing tersinggung.
Presiden dan menteri luar negeri AS mengecam China karena
kegagalannya dalam penanganan awal wabah tersebut. Tetapi juru bicara China sama sekali menolak gagasan bahwa mereka kurang transparan tentang apa yang sedang terjadi. Pandemi virus corona terjadi pada saat hubungan AS- China sedang surut.
Kesepakatan perdagangan parsial hampir tidak terpampang karena
ketegangan antara kedua negara. Baik China dan AS tengah mempersenjatai diri kembali, secara terbuka mempersiapkan konflik di Asia Pasifik di masa mendatang. China muncul, setidaknya dalam konteks regional, sebagai kekuatan super militer dan kini China menghendaki status lebih luas lagi di kancah internasional.
Pandemi itu kemudian mengancam hubungan AS-China ke tingkat
yang lebih sulit. Ini bisa memiliki pengaruh penting bagi keberlangsungan krisis dan dunia. Ketika virus ini dikalahkan, kebangkitan ekonomi China akan memainkan peran penting dalam membantu membangun kembali ekonomi global yang hancur.Tetapi untuk saat ini, bantuan Cina sangat penting dalam memerangi virus corona.
Pandemi Covid-19 sudah membawa perekonomian global mengalami
resesi, bahkan diperkirakan akan menjadi yang terburuk sejak Depresi Besar (Great Depression) pada tahun 1930an, apalagi jika ditambah babak baru perang dagang AS Seperti diketahui, pada bulan Januari lalu Amerika Serikat dan China sudah menandatangani kesepakatan dagang fase I.
Dinamika Perang Dagang antara Amerika Serikat dengan China
seakan menjadi kekhawatiran keseimbangan ekonomi global. hingga pada tanggal 23 Agustus 2019 menjadi bulan yang suram dinamika kedua aktor menjadi sulit untuk diperkirakan. Momen penting terjadi disaat China mengumumkan pembalasannya atas tindakan dan kebijakan Trump terkait tarif barang-barang impor tiongkok senilai $300 miliar. Sebagai respon dari ketetapan tersebut, presiden Donald Trump mengupayakan pemberian arahan kepada perusahaan-perusahaan Amerika Serikat agar segera menarik diri dari China.
Kehadiran dari penyakit menular tersebut seakan berhasil mengubah
konsentrasi ketegangan di antara kedua negara. fokus perhatian dari ketegangan pada akhirnya dapat dihindarkan, pengendalian dan kontrol pandemi coronavirus menjadi perhatian utama negara China dalam mengatasi dan melawan COVID-19 serta dalam pemulihan kembali kondisi nasional terutama masalah perekonomian. Disaat yang sama Amerika Serikat juga mengalami kondisi yang serupa sehingga mengakibatkan kondisi yang tidak terkendali. Konsekuensi harus dihadapi oleh kedua negara great power dari perselisihan atas perang dagang. Sebagai negara yang mengalami paling awal terkena coronavirus, China juga hadir sebagai negara yang berhasil bangkit dari kondisi keterpurukan pandemi.
Sebelum terjadinya pandemi COVID-19, hubungan dagang Amerika
Serikat dan China yang tidak stabil menjadi isu utama dalam perdagangan global. China mengalami pertumbuhan ekonomi yang sangat pesat dalam beberapa dekade terakhir dengan catatan kesuksesan strategi ekonomi yang berorientasi pada ekspor sebelum COVID-19 terjadi.
Kegiatan ekspor yang dilakukan China dalam perdagangan global
secara signifikan berasal dari perdagangan surplus dengan Amerika Serikat. Ekspansi pasar ekspor China yang begitu cepat bahkan mengurangi kontribusi Amerika Serikat dalam perdagangan global. Setelah adanya COVID-19, berbagai kendala lahir dan membuat instabilitas ekonomi global yang tentunya berdampak pula pada perang dagang antara Amerika Serikat terlebih pada China yang mengalaminya lebih awal.
Dengan pembahasan dari artikel ini yang menggunakan teori
merkantilisme, pembahasan diarahkan pada persaingan ekonomi antara Amerika Serikat dan China yang menjadikan momentum pandemi COVID-19 sebagai tantangan sekaligus peluang.
Pendekatan sederhana terhadap krisis ekonomi di Yunani: Sebuah perjalanan untuk menemukan krisis ekonomi Yunani yang dimulai pada tahun 2008 dan menggemparkan dunia. Penyebab dan implikasinya