Anda di halaman 1dari 2

BABAK BARU EKONOMI POLITIK GLOBAL

AKIBAT PANDEMI COVID-19

Pandemi Covid-19 tentu saja menimbulkan beragam dampak signifikan terhadap berbagai
sektor di seluruh dunia, tidak hanya berdampak pada ancaman kesehatan masyarakat pandemi
ini memiliki dampak serius bagi tatanan ekonomi politik global. Hal tersebut dibuktikan
dengan adanya fakta dimana seluruh negara yang terdampak Covid-19 mengalami
keterlambatan pertumbuhan ekonomi. Dan Indonesia turut masuk kedalam daftar negara yang
merasakan lambannya laju ekonomi akibat pandemi. Mewabahnya virus Covid-19 secara
global membuat berbagai tatanan dunia secara terpaksa ikut berubah.

Di awal kemunculan virus corona pada tahun 2020 silam, pandemi Covid-19 yang
menimbulkan banyak korban jiwa berjatuhan mengharuskan pemerintah di berbagai negara
yang terdampak mengeluarkan kebijakan protokol kesehatan yang ketat, seperti berjaga jarak,
memakai masker, dan mengurangi berpergian dari rumah ketika hal yang akan dilakukan
tidak begitu penting dan mendesak. Upaya itu dilakukan pemerintah untuk menekan angka
penyebaran virus corona. Pembatasan kegiatan berskala besar membuat aktivitas
perekonomian negara terdampak Covid-19 perlahan-lahan mulai melumpuh, negara yang
dapat bertahan secara finansial ditengah pandemi pun hanya sebagian kecil.

Eksistensi kemunculan pandemi Covid-19 membuat segala dinamika perpolitikan


internasional saat ini tertuju pada upaya penanganan virus corona dalam skala global. Oleh
sebab itu, mewabahnya virus corona yang mengakibatkan banyak negara turut terkena
dampaknya bisa dijadikan sebagai babak baru dalam pergerakan politik global. Bahkan pada
tahun 2020 lalu, berbagai lembaga internasional memprediksi laju perekonomian di tahun itu
mengalami penurunan yang signifikan jika dibandingan dengan tahun-tahun sebelumnya.
Karena, pada saat pertama kali virus corona mewabah banyak negara yang menetapkan
kebijakan lockdown, sehingga berbagai rantai produksi aktivitas perdagangan global terputus.

Ketika situasi krisis akibat pandemi Covid-19 melanda berbagai negara di dunia,
masyarakat dengan strata sosial menengah kebawah merasakan dampak yang paling parah
jika dibandingkan dengan penduduk strata sosial kelas atas, sebab, segala aktivitas
perekonomian di dunia berhenti total secara paksa. Merespon kemirisan situasi tersebut,
sejumlah negara terdampak Covid-19 sedikit demi sedikit memberikan bantuan prioritas
kepada masyarakatnya berupa bantuan penanganan finansial, pangan, kesehatan, serta
bantuan jaringan pengamanan sosial. Selain itu, bantuan kebijakan fiskal dan moneter turut
diberikan dalam bentuk penurunan bunga kredit perbankan dan glontoran stimulasi guna
menyelamatkan masyarakatnya dan perekonomian negara tersebut. Sepanjang tahun 2020
IMF Policy Responses to Covid-19 telah mencatat kurang lebih terdapat 169 negara di dunia
mengeluarkan bantuan perekonomian untuk penduduknya.

Setelah mengalami keterpurukan perekonomian selama tahun 2020, negara terdampak


Covid-19 di dunia berbondong-bondong melakukan recovery terhadap perpolitikan dan
perekonomian, baik secara domestik ataupun global. Seluruh aktor internasional bersatu,
bekerjasama memikirkan berbagai upaya guna ditemukannya solusi atas kerusakan sistem
perekonomian dunia akibat pandemi. Pada pertengahan tahun 2021 produksi vaksin corona
mulai maksimal yang kemudian didistribusikan secara global. Proses pemerataan vaksin yang
sedang berlangsung di seluruh dunia kini membuat korban berjatuhan tak lagi sebanyak
pertama kali pandemi berlangsung. Pandemi Covid-19 ini membuat dunia saling bergantung
satu sama lain, dimana setiap negara saling memerlukan bantuan guna meminimalisir dampak
buruk yang akan ditimbulkan oleh wabah tersebut. Dalam topik ini, peran globalisasi yang
semakin berkembang turut mempermudah proses pemulihan ekonomi global.

Anda mungkin juga menyukai