Disusun Oleh :
Dosen Pengajar :
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2020
A. Latar Belakang
Di akhir tahun 2019, dunia dikagetkan dengan adanya wabah ‘virus corona’
yang berawal dari kota Wuhan, Republik Rakyat Tiongkok. Virus corona ini dapat
menyebar dengan cepat, tidak terlihat dan mematikan. Virus ini terus menyebar,
puncak meluasnya dari virus ini mulai dari awal tahun 2020 dimana virus corona ini
disebut juga dengan nama Covid-19 ini menyebar dengan cepat ke setiap negara.
Setiap negara ini berusaha untuk melindungi rakyatnya demi menekan angka
kematian di negaranya, dengan berbagai kebijakan, mulai dari menutup akses
perjalanan, sistem karantina maupun sistem Lockdown. Tak kala negara Amerika
Serikat yang disebut sebagai negara Hegemoni, kewalahan untuk menangani Covid-
19. Presiden Amerika Serikat (AS), yakni Donald Trump dengan Pesiden Republik
Rakyat Tiongkok (RRT), yakni Xi Jinping menjadi sorotan banyak dunia karena
perseteruan antara kedua negara besar tersebut di tengah pandemi Covid-19 ini. AS
merupakan salah satu negara yang terpapar Covid-19 dengan korban terbanyak d
dunia.
Sejak awal kebijakan yang dikeluarkan oleh Presiden Donald Trump tidak
luput dari pemberitaan internasional, kebijakan Presiden Donald Trump dalam
mengupauakan penyebaran virus corona di negara Amerika Serikat, dinilai kurang
dan lebih lagi membuat situasi yang memanas antara AS dengan WHO dan AS
dengan RRT. Dengan kebijkan keluarnya AS dari Badan Kesehatan Dunia WHO, hal
itu membuat keresahan dari beberapa kalangan petinggi di AS sendiri karena
kebijakan keluarnya AS dari WHO sangat beresiko buruk terhadap masa depan sistem
kesehatan. Dengan melepaskan kontribusi finansial AS pada WHO akan berdampak
buruk bagi AS sendiri jika di masa yang akan datang, pandemi semacam ini
menerjang kembali dan AS dinilai belum bisa dan siap untuk melakukan upaya
pencegahan.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jawaban dari rumusan masalah yang
telah dipaparkan, tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan ini adalah sebagai
berikut:
H0: Variabel kebijakan keluarnya Amerika Serikat dari WHO tidak berpengaruh
terhadap citra Donald Trump studi kasus mahasiswa FISIP UIN Jakarta.
H1: Variabel kebijakan keluarnya Amerika Serikat dari WHO berpengaruh terhadap
citra Donald Trump studi kasus mahasiswa FISIP UIN Jakarta.
E. Kerangka Teori
1. Kebijakan
a. Pengertian Kebijakan
Kebijakan dapat didefinisikan sebagai serangkaian rencana program,
aktivitas, aksi, keputusan, sikap, untuk bertindak maupun tidak bertindak yang
dilakukan oleh para pihak (aktor-aktor), sebagai tahapan untuk penyelesaian
masalah yang dihadapi. Penetapan kebijakan merupakan suatu faktor penting
bagi organisasi untuk mencapai tujuannya (Iskandar, 2012).
2. Citra Politik
a. Pengertian Citra Politik
Citra politik terbentuk berdasarkan informasi yang diterima, baik secara
langsung maupun melalui media politik, termasuk media massa yang bekerja
untuk menyampaikan pesan politik yang umum dan aktual. Citra politik
berkaitan juga dengan pembentukan pendapat umum, karena pada dasarnya
pendapat umum terbangun melalui citra politik, sedangkan citra politik
terwujud sebagai konsekwensi kognitif dari komunikasi politik (Arifin, 2006:
1). Hal itu juga seperti yan disampaikan oleh Roberts (1977), bahwa
komunikasi tidak secara langsung menimbulkan pendapat atau perilaku
tertentu, tetapi cenderung mempengaruhi cara khalayak mengorganisasikan
citranya tentang lingkungan, dan citra itulah yang mempengaruhi pendapat
atau prilaku khalayak (Arifin, 2006:1)
Dengan demikian citra ini merupakan pandangan terhadap kesan maupun
gambaran seseorang, sehingga citra politik ini sangat mempengaruhi pendapat
publik terhadap seseorang. Citra sangat perlu dijaga agak berdampak baik di
sekitar lingkungan masyarakat maupun di mata publik.
F. Metodologi Penelitian
1. Jenis Penelitian
Dalam melakukan penelitian mengenai Pengaruh Kebijakan Keluarnya
Amerika Serikat Dari WHO Terhadap Citra Donald Trump, peneliti menggunakan
jenis kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013 : 13), metode penelitian kuantitatif
dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat
positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik
pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data
menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik
dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
2. Ruang Lingkup
Dalam penelitian ini ruang lingkunya merupakan Mahasiswa Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik UIN Syarif Hidayattulah Jakarta, yang telah mengikuti
mata kuliah pembelajaran Pengantar Ilmu Politik.
3. Populasi
Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri dari banyak objek dan
subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono
2016:80). Berdasarkan pernyataan tersebut, populasi dalam penelitian ini adalah
mahasiswa FISIP Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah yang berjumlah
1.633 mahasiswa, yakni dengan jumlah mahasiswa setiap jurusan :
a. Hubungan Internasional sebanyak 728 mahasiswa;
b. Ilmu Politik sebanyak 495 mahasiswa;
c. Sosiologi sebanyak 410 mahasiswa.
4. Sampel
Pengertian sampel menurut Sugiyono (2012:73) adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut sampel yang diambil dari
populasi tersebut harus betul-betul representative (mewakili). Jadi sampel
dijadikan sabagai pengambilan suara yang dianggap sebagai perwakilan dan
diharapkan mampu untuk mewakili populasi tersebut.
Dalam menentukan jumlah sampel yang akan mewakili Solvin, peneliti
menggunakan teknik Slovin sebagai berikut:
N
n=
1+Ne2
Keterangan:
n: sampel
N: jumlah populasi
e: perkiraan kesalahan
Berdasarkan jumlah populasi mahasiswa FISIP UIN Jakarta, memiliki 1.633
orang. Dalam penelitian ini peneliti memperkirakan margin of error yang
ditetapkan sebesar 6% atau 0,06.
Sehingga:
n = 1.633/(1+(1.633 x 0,062)
n = 1.633/(1+(1.633 x 0,0036)
n = 1.633/(1+5.87)
n = 1.633/6.87
n = 237.700
Apabila dibulatkan maka besar sampel minimal dari 1.633 populasi pada
margin of error 6% adalah sebesar 238. Berdasarkan jumlah tersebut, maka akan
diperoleh jumlah respoden untuk masing-masing jurusan sebanyak:
a. Hubungan Internasional sebanyak:
n = 728/1.633 x 238 = 106,10 atau 106
b. Ilmu Politik sebanyak:
n = 495/1.633 x 238 = 72,14 atau 72
c. Sosiologi sebanyak:
n = 410/1.633 x 238 = 59,75 atau 60
Sehingga jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 238 dari 1.633
populasi mahasiswa FISIP UIN Jakarta.
5. Variabel Penelitian
Variabel penelitian dapat membedakan atau membawa variasi pada suatu nilai
tertentu. Ada dua jenis variabel yang diuji dalam penelitian ini yaitu Variabel
Bebas
(X) dan Variabel Terikat (Y).
(X)
(Y)
Kebijakan Keluarnya AS
Citra Donald
dari WHO Trump
a. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari subyek
penelitian dengan menggunakan alat pengukuran atau pengambilan data
langsung pada subyek sebagai sumber informasi yang dicari (Anwar 2010:91).
Dalam hal ini ialah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari dokumen-dokumen
grafis, foto-foto, film, dan benda-benda lain yang dapat memperkaya data
primer (Arikunto 2010:22). Contoh dari data sekunder yaitu data yang
diperoleh dari hasil kepustakaan, baik dari buku bacaan, skripsi terdahulu,
karya ilmiah, dan jurnal sebelumnya.