1. Apa yang anda ketahui tentang ideologi komunisme dan fasisme? Bandingkan
dimana letak perbedaan kedua ideologi tersebut?
a. Komunis
Dalam ideologi komunis, Karl Marx yang merupakan tokoh utama
pencetus ideologi Komunisme hidup setalah meletusnya revolusi besar di daratan
Eropa, yakni Revolusi Politik Kaum Borjuis di Prancis dan Revolusi Industri di
Inggris. Revolusi kaum borjuis mengantar kaum borjuis berkuasa secara politik
dan ekonomi. Sedangkan revolusi industri mengantarkan pada perkembangan
yang pesat ekonomi industri yang bersifat kapitalis. Kegiatan industri berubah
total, tenaga kerja manusia digeser oleh mesinmesin. Keadaan sosial semakin
memburuk, nilai tenaga buruh jatuh. Komunisme dalam pengertiannya merupakan
ideologi yang berkenaan dengan filosofi, politik, sosial, dan ekonomi yang tujuan
utamanya terciptanya masyarakat komunis dengan aturan sosial ekonomi
berdasarkan kepemilikan bersama alat produksi dan tidak adanya kelas sosial,
uang, dan negara.
Menganut sistem satu partai yakni partai komunis, sehingga tidak ada yang
namanya partai-partai oposisi.
Sifatnya ateis, yaitu tidak mengimani adanya Tuhan. Menganggap Tuhan tidak
ada, kalau dia berpikir bahwa Tuhan tidak ada. Tetapi ketika berpikir Tuhan itu
ada, maka keberadaan Tuhan terserah kepada manusia.
Kurang menghargai manusia sebagai individu, dibuktikan dengan ajaran yang
tidak mengijinkan seseorang menguasai alat-alat produksi.
Komunisme mengajarkan teori pertentangan (perjuangan) kelas.
Dalam sistem komunis, negara bertanggung jawab untuk menyediakan pekerjaan
dan kompensasi sesuai dengan kemampuan setiap individu. Ideologi komunis ini
berupaya untuk mesejahterakan seluruh rakyat.
Kurang menghargai manusia sebagai individu, dibuktikan dengan ajaran yang
tidak mengijinkan seseorang menguasai alat-alat produksi.
b. Fasisme
Fasisme, ditinjau dari akar-akar pemikirannya tergolong unik. Seperti yang
dikatakan Hayes merupakan percampuran berbagai yang paling radikal,
reaksioner dan mencakup berbagai gagasan ras, agama, ekonomi, social dan
moralitas akar-akar filosofis. Fasisme merupakan ideologi yang reaksioner
sedangkan komunisme revolusioner. Fasisme lebih bersifat “kuno” karena ide-
idenya dibangun diatass bangsa, keluarga, ras. Agama tradisional (selama itu tidak
terlalu kuat). Pada intinya fasisme adalah tentang melindungi dan memperkuat
bangsa dan menyingkirkan bagian-bagian masyarakat yang membuatnya lemah,
seperti perbedaan pendapat internal dan kelompok-kelompok yang tidak
berkontribusi seperti demonstran / pasifis.
Negara dijadikan sebagai alat yang permanen dalam mencapai tujuan negara
Tidak rasional
Tidak mengakui persamaan derajat manusia
Tidak mengakui oposisi
Sistem pemerintahan satu partai
c. Perbedaan ideologi komunisme dan ideology fasisme
Ideologi komunis sendiri digagas oleh tokoh-tokoh seperti Karl Marx, Fredrinch
Engels, dan juga Victor d’Hupay. Sedangkan dari ideologi Fasisme digagas oleh
tokoh terkenal seperti Adolf Hitler dan Benito Mussolini.
Fasisme sendiri merupakan sebuah ideologi yang menjunjung tinggi rasa
Nasionalisme yang tinggi/Ultra Nasionalisme, bahkan karena rasa cinta tanah air
mereka yang tinggi ini mereka bahkan bisa membantai sebuah negara dengan kejam
dimana mereka merasa negaranyalah yang harus utama, kuat, dan patut dibanggakan
demi kepentingan negara nya sendiri. sedangkan komunisme yang asli tidak berfokus
kepada Nasionalisme melainkan bagaimana agar tidak lagi kelas sosial saja. Komunis
bertujuan untuk mensejahterakan rakyatnya. Tujuan dari komunisme adalah demi
membangun adanya kesetaraan sosial dengan upaya kepemilikan sosial dari produksi.
Sedangkan tujuan fasisme, bertujuan demi membangn persatuan nasional dan
memelihara masyarakat yang stabil dan teratur.
Dalam polemik ekonomi, ideology komunis kontrol dan kendalinya oleh pemerintah
sedangkan ideologi fasisme sendiri kuasa ekonomi, yakni alat-alat produksi secara
nominal dimiliki secara pribadi, namun tetap diarahkan oleh negara. Dalam bidang
ekonomi fasisme bersifat pribadi secara ekonomi sedangkan komunisme adalah
komunal. Ketika fasisme berusaha untuk memperkuat bangsa - yang berarti
swasembada. Ketergantungan pada impor untuk kemakmuran lemah; memperkuat
industri yang ada dan memberdayakan mereka secara internal untuk menciptakan
kekuatan industri adalah tujuan bersama. Orang-orang pada umumnya pergi bekerja
untuk bisnis besar yang sama dan korporasi yang mereka lakukan di bawah rezim pra-
fasis, meskipun sekarang ada lebih banyak kekuatan yang diberikan kepada pemilik
untuk menindak hak-hak pekerja atas nama ketertiban nasional. Ini sering berarti
aliansi yang erat antara bisnis besar dan pemerintah. Sebaliknya, komunisme
menghapuskan industri dan bisnis swasta, mengumpulkan pertanian, menghilangkan
kepemilikan pribadi, dan menempatkan para pemimpin politik pemerintah yang
bertanggung jawab atas bisnis dan industri - semua orang dalam teori seharusnya
mendapat dan hidup dengan syarat yang sama.
Ada sekali banyak negara yang ada di dunia menerapkan konsep Trias
Politica dari Montesquieu ini. Seperti contoh negara Indonesia. Untuk melihat apakah
sistem pemerintahan Indonesia menerapkan konsep Trias Politica atau tidak, maka
dapat di lihat dalam konstitusi negara Indonesia yaitu Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Di dalam konstitusi tersebut dapat
diketahui apakah terjadi pembagian kekuasaan yang didasarkan atas jenis dan
fungsi-fungsi negara, yaitu baik Legislatif, Eksekutif, maupun Yudikatif ke dalam
lembaga negara atau lembaga pemerintah.