Anda di halaman 1dari 6

UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS)

PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK (FISIP) UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Mata Kuliah : Metode Penelitian Sosial (Kuantitatif)


Kelas : HI 3C
Semester :3
Sistem Kredit Semsester (SKS) : 3 SKS
Dosen Pengampu : Idris Hemay, M.Si

1. Hasil Frequencies Perilaku Pemilih Elektabilitas Partai menjelang pemilu legislatif DPR
RI di Kota Palembang tergambar dalam tabel di bawah ini, mohon saudara/saudari
buatkan grafik dan deskripsikan secara baik hasil survei di bawah ini !. Bobot Nilai 20

Frequency Valid Percent


Valid PKB 26 6,5
Gerindra 109 27,3
PDIP 62 15,5
Golkar 42 10,5
NasDEM 64 16,0
Garuda 3 0,8
Berkarya 2 0,5
PKS 17 4,3
Perindo 5 1,3
PPP 4 1,0
PSI 1 0,3
PAN 7 1,8
Hanura 5 1,3
Demokrat 51 12,8
PBB 2 0,5
Total 400 100,0

2. Lakukan uji Frequencies pada Elektabilitas Presiden dan Wakil Presiden (p65) dari hasil
survei di kota Palembang menjelang pilpres 2019 dan hasilnya deskripsikan secara baik!
(data SPSSnya terlampir). Bobot Nilai 20

3. Lakukan uji “crostabulasi persen baris” antara Usia, (p6) dengan Elektabiitas Calon
Presiden (p.65) dari hasil survei di Kota Palembang menjelang pilpres 2019 dan hasilnya
deskripsikan secara baik! (data SPSSnya terlampir). Bobot Nilai 20

4. Lakukan uji “crostabulasi persen baris” antara Pendidikan, (p7) dengan Elektabiitas
Calon Presiden (p.65) dari hasil survei di Kota Palembang menjelang pilpres 2019 dan
hasilnya deskripsikan secara baik! (data SPSSnya terlampir). Bobot Nilai 20

5. Lakukan uji regresi lliner “Hipotesis bahwa Agama (p10) berpengaruh secara signifikan
terhadap perilaku pemilih presiden dan wakil presiden (p65)” di Kota palembang
menjelang pilpres 2019. Catatan hipotesis diterima jika nilai sig.nya lebih kecil dari 0,05.
Jika lebih besar dari 0,05 maka hipotesis ditolak. Hasilnya mohon dideskripsikan secara
baik. (data SPSSnya terlampir). Bobot Nilai 20

SELAMAT BEKERJA, GOOD LUCK…!!!


No. 1
Valid
    Percent
Gerindra 27.3
NasDEM 16 Tabel disamping diurutkan berdasarkan besaran
persen dari yang terbesar hingga terkecil.
PDIP 15.5
Demokrat 12.8
Golkar 10.5
PKB 6.5
PKS 4.3
PAN 1.8
Valid
Perindo 1.3
Hanura 1.3
PPP 1
Garuda 0.8
Berkarya 0.5
PBB 0.5
PSI 0.3
Total 100,0

27.3

16 15.5
12.8
10.5
6.5
4.3
1.8 1.3 1.3 1 0.8 0.5 0.5
0.3

Gerindra NasDEM PDIP Demokrat Golkar


PKB PKS PAN Perindo Hanura
PPP Garuda Berkarya PBB PSI

Deskripsi :

Berdasarkan grafik tersebut dapat dijelaskan bahwa, dari hasil survei di Kota
Palembang menjelang pilpres 2019, partai Gerindra menjadi partai dengan suara terbanyak
dan paling mendapat perhatian menjelang pemilu legislatif DPR RI di Kota Palembang
sebesar 27,3 %. Sedangkan partai yang kurang mendapat perhatian dari masyarakat
Palembang adalah partai PSI dengan perolehan suara sebesar 0,3%.
Dalam grafik tersebut dapat dilihat bahwasannya Partai Gerindra menempati posisi
utama dengan suara mayoritas respoden yakni sebesar 27,3%, dari hasil survei di Kota
Palembang menjelang pilpres 2019. Kemudian diposisi kedua ditempati oleh partai Nasdem
yakni sebesar 16%. Selisih yang cukup besar antara posisi parta pertama dan kedua yakni
dengan selisih 11%. Sehingga Partai Gerindra mendapat perhatian yang baik dari kota
Palembang.
No. 2

48% Joko Widodo - KH. Ma'ruf


52% Amin
Prabowo Subianto -
Sandiaga Uno

Deskripsi :

Berdasarkan diagram tersebut dapat diketahui bahwa dapat dijelaskan bahwa, dari
hasil survei di Kota Palembang menjelang pilpres 2019, lebih banyak suara yang memilih
pasangan Prabowo Subianto – Sandiaga Uno untuk dipilih menjadi presiden, sebesar 52%.
Kemudian pasangan Joko Widodo – KH. Ma’ruf Amin memperoleh suara 48% untuk dipilih
menjadi presiden. Selisih dari kedua pasangan calon presiden tidak berbeda jauh, dengan
selisih sebesar 4%. Sehingga dari hasil survei di Kota Palembang menjelang pilpres 2019,
pasangan Prabowo Subanto – Sandiago Uno mendapatkan perolehan suara yang lebih unggul
dibandingakan dengan pasangan Joko Widodo – KH Ma’ruf Amin, dengan selisih yang
cukup tipis yakni sebesar 4%.

No. 3

67.2%
> 59 Tahun 32.8%

52.2%
50 - 59 Tahun 47.8%

44.6%
40 - 49 Tahun 55.4%

45.3%
30 - 39 Tahun 54.7%

54.2%
20 - 29 Tahun 45.8%

66.7%
<20 Tahun 33.3%

Prabowo Subianto - Sandiaga Uno Joko Widodo - KH. Ma'ruf Amin

Deskripsi :

Berdasarkan grafik diatas dapat dijelaskan bahwa, dari hasil survei di Kota
Palembang menjelang pilpres 2019, pasangan calon presiden Prabowo Subianto – Sandiaga
Uno dominasinya/unggul dipilih oleh responden yang berusia <20 tahun yakni sebesar
66,7%, responden yang berusia 20-29 tahun yakni sebesar 54,2%, responden yang berusia 50-
59 tahun yakni sebesar 52,2%, dan kemudian responden berusia >59 tahun yakni sebesar
67,2%. Sedangkan pasangan presiden Joko Widodo – Ma’ruf Amin dominasinya/unggul
dipilih oleh responden yang berusia 30-39 tahun yakni sebesar 54,7% dan responden yang
berusia 40-49 tahun yakni sebesar 55,4%.

Chi-Square Tests

Asymp. Sig. (2-


  Value df sided)
Pearson 10.754a 5 .056
Chi-
Square
Likelihood 10.922 5 .053
Ratio
Linear-by- 1.145 1 .285
Linear
Associatio
n
N of Valid 397    
Cases
a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5.
The minimum expected count is 7.25.

Dalam pengujian melalui chi-square ini untuk mengamati apakah ada hubungan
diantara dua variabel tersebut yakni variabel Usia responden dengan variabel Elektabilitas
Calon Presiden. Dapat dilihat dari kolom Asymp. Sig. (2-sided) pada baris Pearson Chi-
Square dimana hasilnya 0,056. Artinya kedua variabel tersebut, yakni usia dengan
elektabilitas calon presiden tidak terdapat kolerasinya karena kurang dari ketentuan
seharusnya yang dapat dikatakan korelasi jika dibawah 0,05. Sehingga usia responden dengan
elektabilitas calon presiden dalam penelitian ini tidak berpengaruh dari hasil survei di Kota
Palembang menjelang pilpres 2019.

No. 4
Tidak Sekolah Diploma SLTA SD
S2/S3 SLTP S1
66.7%
63.9%
61.5%
56.5%
52.9%
50.0%50.0% 50.0%50.0%
47.1%
43.5%
38.5%
36.1%
33.3%

Joko Widodo - KH. Ma'ruf Amin Prabowo Subianto - Sandiaga Uno

Deskripsi :

Berdasarkan grafik diatas dapat dijelaskan bahwa, dari hasil survei di Kota
Palembang menjelang pilpres 2019, dengan melihat dari latar belakang pendidikan, respoden
yang memilih pasangan Joko Widodo – KH. Ma’ruf Amin, besaran persen dari masing-
masing latar belakang pendidikan responden yang memilih pasangan tersebut, yaitu S1 yakni
sebesar 63,9%, SLTP yakni sebesar 52,9%, S2/S3 yakni sebesar 50,0%, SD yakni sebesar
50,0%, SLTA yakni sebesar 43,5%, Diploma yakni sebesar 38,5%, dan Tidak Sekolah yakni
sebesar 33,3%. Sehingga pasangan calon presiden Joko Widodo – KH. Ma’ruf Amin banyak
dipilih dan mampu menarik perhatian dari responden yang berlatar belakang pendidikan S1,
namun pasangan tersebut kurang mendapat perhatian dari responden yang berlatar belakang
pendidikan yang tidak sekolah.
Berdasarkan grafik diatas dapat dijelaskan bahwa, dari hasil survei di Kota
Palembang menjelang pilpres 2019, dengan melihat dari latar belakang pendidikan, respoden
yang memilih pasangan Prabowo Subianto – Sandiaga Uno, besaran persen dari masing-
masing latar belakang pendidikan responden yang memilih pasangan tersebut, yaitu Tidak
Sekolah yakni sebesar 66,7%, Diploma yakni sebesar 61,5%, SLTA yakni sebesar 56,5%, SD
yakni sebesar 50,0%, S2/S3 yakni sebesar 50,0%, SLTP yakni sebesar 47,1%, dan S1 yakni
sebesar 36,1%. Sehingga pasangan calon presiden Prabowo Subianto – Sandiaga Uno banyak
dipilih dan mampu menarik perhatian dari responden yang berlatar belakang pendidikannya
Tidak Sekolah, namun pasangan tersebut kurang mendapat perhatian dari responden yang
berlatar pendidikan S1.

Chi-Square Tests

Asymp.
Sig. (2-
  Value df sided)
Pearson 7.558a 6 .272
Chi-
Square
Likelihood 7.617 6 .268
Ratio
Linear-by- .663 1 .415
Linear
Associatio
n
N of Valid 394    
Cases
a. 2 cells (14.3%) have expected count less
than 5. The minimum expected count is .95.

Dalam pengujian melalui chi-square ini untuk mengamati apakah ada hubungan
diantara dua variabel tersebut yakni variabel Pendidikan responden dengan variabel
Elektabilitas Calon Presiden. Dapat dilihat dari kolom Asymp. Sig. (2-sided) pada baris
Pearson Chi-Square dimana hasilnya 0,272. Artinya kedua variabel tersebut, yakni
pendidikan dengan elektabilitas calon presiden tidak terdapat kolerasinya karena kurang dari
ketentuan seharusnya yang dapat dikatakan korelasi jika dibawah 0,05. Sehingga latar
belakang pendidikan responden dengan elektabilitas calon presiden dalam penelitian ini tidak
berpengaruh dari hasil survei di Kota Palembang menjelang pilpres 2019.

No. 5

Dalam analisis regresi linier sederhana digunakan untuk mengukur besarnya pengaruh
satu variabel bebas atau variabel independent (Agama) terhadap variabel terikat atau variabel
dependen (perilaku pemilih presiden dan wakil presiden). Sehingga uji analisis regresi linear
sederhana berjudul “Pengaruh Agama Terhadap Perilaku Pemilih Presiden dan Wakil
Presiden”. Dari judul tersebut maka hipotesis atau kesimpulan sementara yang saya ajukan
dan uji dengan analisis regrasi linear hipotesis bahwa “Agama Berpengaruh Secara
Signifikan Terhadap Perilaku Pemilih Presiden dan Wakil Presiden” di Kota palembang
menjelang pilpres 2019.
Dengan variabel penelitian, Agama sebagai variabel bebas (X) dan Perilaku Pemilih
Presiden dan Wakil Presiden sebagai variabel terikat (Y). Secara umum rumus yang
digunakan dalam regresi linier adalah Y= a + Bx. Untuk dapat mengetahui nilai koefisien
regresi, dapat berpedoman pada data yang telah diolah menggunakan SPSS pada output tabel
coefficients berikut.

Coefficientsa

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 1.583 .103 15.412 .000

p10 Agama -.063 .097 -.033 -.655 .513

a. Dependent Variable: p65. Seandainya Pemilihan Presiden Hari Ini Siapa yang Bapak/Ibu Pilih

Keterangan :
- a = Angka konstan dalam kolom unstandardized coefficients, pada kasus ini nilainya
sebesar 1.583. Artinya bahwasannya jika tidak ada Agama (X) maka nilai Perilaku
Pemilih Presiden dan Wakil Presiden (Y) adalah sebesar 1.583.
- B = Angka koefisien regresi. Nilainya sebesar -0.063. artinya setiap penambahan 1%
tingkat Agama (X), maka Perilaku Pemilih Presiden dan Wakil Presiden (Y) akan
meningkat sebesar -0.063.
- Karena nilai koefisien regresi bernilai minus (-), sehingga dapat dikatakan bahwa
Agama (X) berpengaruh negatif terhadap Perilaku Pemilih Presiden dan Wakil
Presiden (Y).
- Sehingga dapat dimasukkan kedalam rumus, yakni Y = 1.583 – 0.063 x

Uji hipotesis digunakan untuk mengetahui apakah koefisien regresi tersebut


signifikan atau tidak. Hipotesis yang diajukan dalam analisis regresi linier adalah:

H0 = Tidak ada Pengaruh Agama (X) terhadap Perilaku Pemilih Presiden dan Wakil
Presiden (Y).
Ha = Ada Pengaruh Agama (X) terhadap Perilaku Pemilih Presiden dan Wakil Presiden
(Y).

Untuk memastikan koefisien regresi tersebut signifikan atau tidak, dapat


dilakukan uji hipotesis dengan cara membandingkan nilai signifikan (Sig.) dengan
probabilitas 0,05.
1. Jika nilai signifikan (Sig.) lebih besar > dari probalitas 0,05 mengandung arti bahwa
tidak pengaruh antara variabel X terhadap variable Y, dan
2. Sebaliknya jika nilai signifikan (Sig.) lebih kecil < dari probalitas 0,05 mengandung
arti bahwa ada pengaruh antara variabel X terhadap variable Y.

Pada tabel coefficients diatas dapat dilihat bahwa besaran signifijan (Sig.)
sebesar 0,513, yang artinya lebih kecil < dari probabilitas 0,05. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa H0 diterima dan Ha ditolak, yang berarti bahwa “Tidak Ada
Pengaruh Agama (X) terhadap Perilaku Pemilih Presiden dan Wakil Presiden (Y)”

Anda mungkin juga menyukai