Anda di halaman 1dari 3

Isu Ancaman Resesi Global Di Tengah Perang Rusia – Ukraina dan Masalah Kesehatan

Global seperti Covid- 19 dan Mokeypox


Konflik yang terjadi antar rusia dan ukraina memiliki dampak yang cukup buruk bagi
perekonomian di seluruh dunia “ anggota G20 sepakat bahwa pemulihan ekonomi ekonomi
global melambat akibat perang Rusia – Ukraina “ kata Sri Mulyani. Saat ini resesi ekonomi
yang dialami oleh dunia berupa inflasi. Perekonomian mengalami tekanan yang besar. Selain
itu, kegiatan dan juga aktivitas masyarakat dalam menjalankan perekonomian kian melambat.
Ukraina dan Rusia merupakan dua negara penting karena memiliki keterlibatan terkait
produksi bahan pangan dan energi. Ukraina dikenal dengan pemasok gandum terbesar yang
menjadi bahan pangan pembuat mi instan atau tepung terigu di beberapa negara. Ketika
produksi mengalami penurunan, maka akan menaikkan harga gandum. jadilah inflasi
melanda negara Ukraina juga negara sekitar yang ingin mengimpor gandum dari negara
tersebut. hal ini akan membuat beberapa negara mengalami kerugian.
Di sisi lain, Rusia adalah pemberi pasokan minyak bumi yang merupaka energi
terbesar. minyak bumi adalah bahan baku utama dalam pembuatan bahan bakar, seperti
BBM. Jika produksi minyak bumi semakin langka dan menaikkan harga barang tersebut,
maka akan dapat menimbulkan inflasi. inflasi yang terjadi secara terus menerus dapat
menyebabkan pelemahan ekonomi atau penurunan perekonomian di suatu negara.
Perang antara Rusia dengan Ukraina juga memicu kenaikan berbagai komoditas, salah
satunya adalah minyak goreng. Hal tersebut dikarenakan minyak goreng sunflower yang
diproduksi oleh kedua negara eks Uni Soviet tersebut tidak bisa mengekspor komoditasnya
sehingga masyarakat di berbagai negara yang mulanya bergantung pada minyak goreng
sunflower beralih ke minyak goreng sawit. Dampak yang timbul dari fenomena tersebut
adalah naiknya demand atau permintaan terhadap minyak sawit menjadi sangat tinggi.
Kemudian, angka permintaan yang tinggi tersebut menjadi penyebab kenaikan harga
komoditas minyak goreng sawit di berbagai negara, termasuk Indonesia. Kondisi seperti ini
seharusnya menguntungkan Indonesia sebagai negara produsen kelapa sawit pada sector
ekspor komoditas. Namun, hal tersebut juga dapat menjadi ancaman karena dapat
menyebabkan naiknya biaya energi dan dapat mengganggu kelancaran rantai pasokan
kebutuhan minyak goreng domestic yang pada akhirnya menyebabkan kelangkaan pada
komoditas tersebut.
Menteri Perdagangan (Mendag) Indonesia Muhamad Luthfi, mengatakan bahwa
kenaikan harga komoditas minyak goreng selaras dengan kenaikan harga Crude Palm Oil
(CPO). Pada bulan Januari tahun 2022, harga rata-rata Crude Palm Oil (CPO) dunia telah
mencapai angka Rp13.244 per kilogram. Artinya, harga tersebut telah mengalami kenaikan
sebesar 77 persen jika dibandingkan dengan bulan Januari di tahun 2021. Menurut data yang
dikutip dari investing.com pada 9 Maret 2022 di Bursa Komoditas Rotterdam, harga Crude
Palm Oil (CPO) berada di level US$2.010 per ton. Harga tersebut terhitung telah meningkat
sebesar 10,14 persen dari angka penutupan sebelumnya yang hanya sebesar US$1.825 per
ton.
Penurunan tingkat perekonomian akibat perang antara Rusia dan juga Ukraina juga
terjadi dalam sektor finansial (keuangan). Dampak yang timbul adalah tingkat suku bunga
pada negara maju akan menjadikan nilai mata uang di negara berkembang lemah. Hal
tersebut telah terjadi di beberapa negara terutama di Eropa. Sudah terbukti dengan adanya
inflasi yang meningkat hingga 8 persen , juga jatuhnya nilai mata uang euro terhadap dollar
AS.
Selain itu, adanya perang Rusia-Ukraina juga menjadi penyebab anjloknya Initial
Public Offering (IPO) pada kuartal I di tahun 2022. Berdasarkan data Bloomerg, tercatat IPO
sebesar US$65 miliar pada tiga bulan pertama di tahun 2022, hal tersebut berarti bahwa telah
terjadi penurunan sebesar 70 persen dari yang awalnya sebesar US$219 miliar. CBOE
Voltality Index atau Chicago Board Options Exchange telah mengukur bahwa lonjakan
perubahan pasar telah mencapai angka 30 ketika Rusia berhasil menginvasi Ukraina. Secara
historis, mayoritas listing global dilakukan saat indeks menunjukkan di bawah 25.
Di Indonesia, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah hingga mencapai
angka 0,86 persen serta menurun ke level 6.869. Bursa Efek Indonesia (BEI) juga telah
mencatat bahwa sebanyak 492 emitmen telah mengalami penurunan valuasi saham dan
terhitung 109 emitmen yang mencatatkan kenaikan valuasi saham. Sejalan dengan Indek
(Atok, 2022)s Harga Saham Gabungan (IHSG), mata uang Rupiah juga mengalami
penurunan hingga level 14.415 per Dolar AS. Di sisi lain, perang Rusia-Ukraina juga memicu
kenaikan harga emas dunia. Harga emas sempat tercatat mencapai angka US$2.000 per ons
troy atau sekitar Rp930.000 per gramnya. Secara teknikal, harga emas memang dikatakan
belum bisa melebihi angka US$2.000 namun dengan adanya guncangan geopolitik juga
memungkinkan untuk melebihi indeks tersebut.
Selain guncangan geopolitik perang antara Rusia dengan Ukraina, dunia juga
mendapat sebuah ancaman baru yaitu mulai mewabahnya monkeypox atau cacar monyet.
Berdasarkan data Business Standard, saat ini telah terdeteksi 170 kasus cacar monyet di
Eropa. Adanya kasus monkeypox yang telah mewabah ini juga berpotensi memberikan
berbagai resesi ekonomi bagi dunia, seperti halnya pada saat pandemi Covid-19 mulai
mewabah.
Jadi, depresi ekonomi yang tidak segera diatasi maka akan semakin memperparah
keadaan suatu bangsa. Perekonomian yang semakin menurun akan menjatuhkan
kesejahteraan rakyat dan membuat ketidaknyamanan atau kesenjangan, terlebih lagi adanya
virus covid-19 juga virus monkeypox yang menyebar rata di dunia. Semakin melumpuhkan
perekonomian, juga menyebabkan tingkat kematian masyarakat yang tinggi. Maka dari itu,
perlu adanya tindakan dari pemerintah dalam merumuskan kebijakan agar tetap menjaga
kestabilan perekonomian negara.

DAFTAR PUSTAKA

Aeni, S. N. (2022, March 18). Berita: Nasional. Retrieved from katadata.co.id:


https://katadata.co.id/agung/berita/6233ff14d5695/kenapa-minyak-goreng-mahal-ini-
tiga-alasannya#:~:text=Harga%20Minyak%20Nabati%20Dunia
%20Meningkat&text=Di%20hadapan%20anggota%20Komisi%20VI,sekitar
%2077%25%20dibandingkan%20Januari%202021.
Aldila, N. (2022, March 27). Home: Ekonomi & Bisnis. Retrieved from ekonomi.bisnis.com:
https://ekonomi.bisnis.com/read/20220327/620/1515582/duh-ipo-global-anjlok-70-
persen-dampak-perang-rusia-ukraina
Atok, F. (2022). ANALISIS KONFLIK RUSIA DAN UKRAINA. Jurnal Poros Politik, 11-
15.
Ni Made Prasiwi Bestari, S. S. (2022). Dampak Konflik Rusia – Ukraina terhadap Pariwisata.
Jurnal HI, 1-13.
Siregar, W. A. (2022, March 7). IDX Channel: Market News. Retrieved from IDX Channel:
https://www.idxchannel.com/market-news/perang-rusia-ukraina-bikin-ihsg-dan-
rupiah-ambruk-emas-tembus-rp1-juta-per-gram#:~:text=Perang%20yang
%20berkepanjangan%20di%20Ukraina,mengalami%20koreksi%20di%20awal
%20pekan.&text=Sementara%20itu%2C%20harga%20emas%20

Anda mungkin juga menyukai