Anda di halaman 1dari 9

TEKS EDITORIAL

BAHASA INDINESIA

Guru Mata Pelajaran:


Dra. Nova Linda, M.Pd

Disusun oleh :

Kelompok 3
Chairunnisa Sugiarto (9)
Clarisa Tazkia Rakhma (11)
Elisabet Nauli Pane (13)
Leviana Perwita Setyarini (23)
Maria Anastasya Sinamo (25)
Sindi Retnowati (35)
Di Ambang Resesi
Kamis, 4 Agustus 2022

Ancaman inflasi tinggi di depan mata dan dunia berada di ambang resesi. Badan Pusat Statistik
menyebut inflasi tahunan pada Juni mencapai 4,35 persen, melesat dibandingkan bulan sebelumnya
yang hanya 3,55 persen. Angka inflasi kali ini juga sudah melampaui sasaran yang ditetapkan oleh
pemerintah maupun Bank Indonesia, yaitu 2-4 persen.
Tingginya inflasi atau kenaikan harga-harga secara umum tak lepas dari kondisi perekonomian
dunia. Konflik Rusia dan Ukraina telah mengerek harga energi dan sejumlah komoditas pangan ke
level tertinggi. Walhasil inflasi di sejumlah negara maju juga melesat hingga mencapai catatan
tertinggi sepanjang sejarah.
Dampaknya konsumsi masyarakat melemah dan pertumbuhan ekonomi terancam melambat.
Dunia pun berada di ambang resesi. Untuk menahan laju inflasi, negara-negara maju mulai mengerek
suku bunga acuan. Ada pula yang menggelontorkan stimulus untuk warga dengan penghasilan
terendah.
Indonesia memilih jalan lain: menambah subsidi untuk menahan kenaikan harga bahan bakar
minyak. Tahun ini, belanja subsidi membengkak dari Rp 206,96 triliun menjadi Rp 578,1 triliun
karena pemerintah menahan harga Pertalite, Solar, dan elpiji bersubsidi.
Di sisi moneter, Bank Indonesia berkukuh menahan bunga acuan 3,5 persen dengan
pertimbangan tingkat inflasi yang masih terkendali. Dampaknya adalah larinya modal asing
mengingat negara-negara maju sudah mengerek suku bunga secara signifikan. Di pasar obligasi,
penyerapan surat berharga negara mulai menurun dan imbal hasil obligasi bakal melambung.
Pelaku industri pun menaikkan harga jual produknya karena tak kuat menahan biaya bahan baku
yang rata-rata masih diimpor. Ada pula tulisan mengenai risiko kredit macet setelah program
restrukturisasi kredit selesai dalam tujuh bulan ke depan. Selamat membaca

Penulis : Nur Haryanto

Editor : Nur Hayanto


Harga Minyak Merangkak Naik Usai Sentuh Level Terendah
dalam 6 Bulan
Kamis, 18 Agustus 2022
Data Administrasi Informasi Energi (EIA) menunjukkan, stok minyak mentah AS turun 7,1
juta barel dalam seminggu hingga 12 Agustus 2022 menjadi 425 juta barel, dibandingkan dengan
perkiraan analis untuk penurunan 275.000 barel dalam jajak pendapat Reuters.

Dikutip dari CNBC, Kamis (18/8/2022), harga minyak mentah Brent naik USD 1,31 atau 1,42
persen ke level USD 93,65 per barel. Sebelumnya pada hari itu, kekhawatiran resesi telah
mendorong harga minyak ini ke level terendah sejak Februari di USD 91,51. Sementara harga
minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik USD 1,58 atau 1,8 persen menjadi USD
88,11 per barel.

Data EIA juga menunjukan ekspor minyak mentah AS mencapai 5 juta barel per hari dan
mencetak rekor tertinggi karena WTI telah diperdagangkan dengan diskon tajam ke Brent, membuat
pembelian minyak mentah AS lebih menarik bagi pembeli asing.

Sebagai tanda permintaan yang kuat, stok bensin turun 4,6 juta barel, jauh lebih tinggi dari
perkiraan 1,1 juta barel.“Itu diharapkan menjadi laporan persahabatan dan itu cukup banyak di
seluruh papan. Beberapa kekhawatiran kehancuran permintaan yang dialami pasar tampaknya sedikit
berkurang,” kata Analis Price Futures, Phil Flynn.

American Petroleum Institute pada Selasa menandai penarikan 448.000 barel dalam stok
minyak mentah dan 4,5 juta barel dalam persediaan bensin, menurut sumber.Minyak telah
melonjak pada tahun 2022, mendekati level tertinggi sepanjang masa di kisaran USD 147
pada bulan Maret setelah invasi Rusia ke Ukraina.

Namun, Rusia telah mulai secara bertahap meningkatkan produksi minyak setelah
pembatasan terkait sanksi dan karena pembeli Asia telah meningkatkan pemintaan. Hal
ini membuat Moskow meningkatkan perkiraan untuk produksi dan ekspor minyak hingga
akhir 2025.

Pendapatan Rusia dari ekspor energi diperkirakan naik 38 persen tahun ini sebagian
karena volume ekspor minyak yang lebih tinggi, sebagai tanda bahwa pasokan dari
negara itu tidak terpengaruh sebanyak yang diperkirakan pasar semula.

Prospek resesi juga baru-baru ini membebani harga minyak. Inflasi Inggris
melonjak menjadi 10,1 persen pada Juli, tertinggi sejak Februari 1982. Hal ini
engintensifkan tekanan pada rumah tangga, dan mendorong harga minyak lebih rendah
pada hari sebelumnya.

“Ada risiko penurunan yang meningkat sebagai akibat dari prospek pertumbuhan
dan ketidakpastian yang sedang berlangsung di sekitar pembatasan COVID-19 di China,”
kata Craig Erlam dari broker OANDA.

Eksodus pedagang, terutama hedge fund dan spekulan, telah membuat perubahan
harga minyak harian jauh lebih besar dari tahun-tahun sebelumnya.
Di sisi pasokan minyak, pasar sedang menunggu perkembangan dari pembicaraan
untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir Iran 2015 dengan kekuatan dunia, yang
pada akhirnya dapat mengarah pada peningkatan ekspor minyak Iran.

Uni Eropa dan Amerika Serikat mengatakan pada hari Selasa bahwa mereka sedang
mempelajari tanggapan Iran terhadap apa yang disebut UE sebagai proposal final untuk
menyelamatkan kesepakatan.

Analis Goldman Sachs mengatakan kembalinya pasokan minyak mentah Iran akan
mengurangi perkiraan 2023 mereka sebesar USD 5-USD 10 per barel dari level USD 125
per barel.
Penulis : Maulandy Rizky

Editor : Bayu Kencana

Harga Sembako dan Sayur Mayur Meroket, Para Pedagang


Terpaksa Kurangi Barang Dagangannya
Senin, 22 Agustus 2022

Di Pasar Palmerah Jakarta Pusat, baik penjual maupun pembeli mengeluhkan dampak
kenaikan harga bahan pokok yang hampir bersamaan, mulai dari beras, tepung terigu, telur ayam,
hingga cabai merah semua harganya naik cukup siginifikan.

Kenaikan harga sejumlah bahan pokok, hingga sayur mayur dan menyebabkan turunnya minat
pembeli. Tingginya harga bahan pokok membuat pedagang terpaksa mengurangi barang yang
dijualnya. Sementara itu di Pasar Tradisional Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten, warga juga
mengeluhkan kenaikan sembako dan sayur mayur.

Harga cabai merah bahkan naik hingga Rp 20.000 per kilogram. Presiden Joko Widodo
menyebut, saat ini pemerintah berfokus menjaga daya beli masyarakat. Jokowi bahkan menjanjikan
akan menaikkan besaran bantuan sosial jika ada kelebihan dalam APBN saat blusukan di Pasar
Sukamandi, Subang, Jawa Barat, Selasa (12/7/2022) pagi.

Kenaikan harga sembako berdampak pada tingkat inflasi.Badan Pusat Statistik mencatat ada
kenaikan inflasi dua bulan terakhir di bulan Mei inflasi sebesar 0,40 % dan naik di bulan Juni 2022
ke angka 0,61%. Angka inflasi secara keseluruhan di tahun 2022 sejak Januari-Juni 2022 berada di
angka 3,19%. Pemerintah harus berusaha menstabilkan harga kebutuhan pokok demi menjaga daya
beli masyarakat.

Secara berkelanjutan, stabilnya harga pangan dan sembako juga dapat memulihkan
perekonomian nasional.

Penulis : Shinta Milenia


Harga Telur dan Daging Ayam Kompak Naik, Berikut Harga
Sembako Hari Ini di Jakarta
Senin, 22 Agustus 2022
Daftar harga sembako hari ini, Senin (22/8/2022) di Jakarta mengalami kenaikan pada beberapa
komoditas. Kenaikan harga sembako hari ini itu diketahui berdasarkan laman https://infopangan.jakarta.go.id/.
Berdasarkan laman tersebut, komoditas yang mengalami kenaikan adalah komoditas telur ayam ras. Misalnya,
daging sapi murni mengalami kenaikan Rp 45 dibandingkan harga kemarin menjadi Rp 30.566 per kilogram.

Kemudian, ayam broiler juga serupa naik Rp 222 menjadi Rp 39.000 per kilogram. Selain itu, ada juga
harga sembako yang mengalami penurunan. Misalnya minyak goreng curah turun tipis Rp 26 menjadi Rp
14.461 per kilogramnya. Selain minyak goreng curah, sembako lain yang juga mengalami penurunan adalah
cabai rawit merah. Cabai rawit merah turun Rp 2.158 menjadi Rp 56.883 per kilogram.

Berikut daftar harga sembako hari ini berdasarkan laman https://infopangan.jakarta.go.id/ yang dikutip
pada pukul 11.20 WIB :
Daftar Harga Sembako Hari Ini

Harga Beras IR I (IR 64) Rp 11.362/kg


Harga Beras IR II (IR 64) Ramos Rp 10.631kg
Harga Beras IR III (IR 64) Rp 9.722/kg
Harga Beras Muncul I Rp 12.300/kg
Harga Beras IR 42/Pera Rp 11.864/kg
Harga Beras Setra I/Premium Rp 11.968/kg
Harga Minyak Goreng (Kuning/Curah) Rp 14.461/kg
Harga Cabai Merah Keriting Rp 68.288/kg Harga Cabai Merah Besar (TW) Rp 72.883/kg
Harga Cabai Rawit Merah Rp 56.883/kg
Harga Cabai Rawit Hijau Rp 53.444/kg
Harga Bawang Merah Rp 37.666/kg
Harga Bawang Putih Rp 32.045/kg
Harga Ayam Broiler/Ras 39.000/ekor
Harga Telur Ayam Ras Rp 30.566/kg
Harga Gula Pasir 14.233/kg
Harga Tepung Terigu Rp 10.111/kg Harga Garam Dapur Rp 3.500/250 gram
Harga Kentang (Sedang) Rp 18.666/kg
Harga Tomat Rp 15.333/kg
Harga Kelapa Kupas Rp 9.662/butir
Harga Semangka Rp 10.944/kg Harga Jeruk Medan Rp 26.926/kg

Penulis : Elsa Catriana


Editor : Aprilia Ika
Harga Telur Ayam Sentuh Rp 33 Ribu per Kg, Ini
Penyebabnya
Senin, 22 Agustus 2022

Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau ID Food, Frans


Marganda Tambunan membantah kenaikan harga telur ayam dalam beberapa waktu
terakhir kilogram bukan disebabkan oleh kelebihan pasokan (over supply). Hal ini
sebagaimana diungkapkan oleh Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan.

"Kemungkinan bukan over supply. Kalau over supply pasti harga turun. itu
harganya naik telur Rp 33 ribu saat ini," tegasnya dalam acara Ngopi Bareng BUMN di
Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (22/8/2022).

Frans mengatakan, kenaikan harga pangan tinggi protein hewani yang mencapai
Rp33.000 per kilogram (kg) dilakukan peternak untuk menutupi kerugian imbas
anjloknya beberapa waktu lalu. Dia mencatat, saat itu, harga telur ayam sempat
menyentuh Rp17.000 per kg sampai Rp 18.000 per kg. "Dan di situ mereka rugi besar,"
tekannya.

Oleh karena itu, lanjut Frans, momentum pemulihan ekonomi saat ini dimanfaatkan
para peternak untuk menaikkan harga jual telur ayam guna menutupi kerugian. "Jadi,
mereka (peternak) bukan untuk cari untung berlebih. Tapi, menutupi kerugian
sebelumnya," pungkasnya.

Sebelumnya, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menyampaikan, saat ini,


komoditas telur ayam mengalami kelebihan pasokan (over supply), sehingga banyak yang
dimatikan ketika menetas. Hal itu lantaran pemerintah khawatir harga telur menjadi
rendah.

"Memang telur ada naik sedikit kemarin Rp 32.000 minggu lalu Rp 27.000 tapi
sekarang Rp 29.000-30.000 per kilogram," kata Mendag Zulhas di Pasar Tomang Barat,
Jakarta Barat.

Penulis : Imanuel Antonius

Editor : Sulaeman
Dampak Berkepanjangan Perang Rusia-Ukrania,
Indonesia Terpaksa Inflasi
Minggu, 14 Agustus 2022

Dampak perang Rusia-Ukraina yang berkepanjangan membawa Indonesia kepada ancaman


inflasi. Pelemahan rupiah hingga melonjaknya komoditas impor pangan dunia harus diwaspadai.
Pemerintah meminta kemandirian ekonomi daerah bisa jadi solusi ketidakpastian ekonomi global.

Presiden ingatkan krisis pangan sudah terjadi di benerapa negara, presiden minta pemda dan
masyarakat mulai manfaatkan lahan kosong untuk memenuhi kebutuhan sehai-hari.

Presiden Joko Widodo, tantang masyarakat yang ingin harga pangan naik. Kalimat tersebut
muncul kala presiden ingatkan masyarakat potensi kenaikan harga pangan. Seperti harga roti dan mi
karena harga gandum yang merangkak naik akibat konflik Rusia dan Ukraina.

Presiden kemudian minta masyarakat bersyukur harga beras tidak naik, meski Indonesia sudah
tidak impor beras selama 3 tahun terakhir.

Pasalnya, harga komoditas pangan di seluruh dunia sedang mengalami kenaikan, bahkan di
beberapa negara kenaikan harga pangan telah mencapai 30 sampai 50 persen.

Presiden mengatakan sejumlah negara asia bahkan sudah mulai kekurangan pangan akut. Untuk
menghindari krisis pangan, presiden meminta kepada pemerintah derah dan masyarakat perlunya
membangun kemandirian pangan dengan memanfaatkan lahan kosong.

Penulis : Natasha Ancely

Editor : Fitri Sartina Dewi


Teks Editorial
(Argumentasi)

Ancaman inflasi tinggi di depan mata dan dunia berada di ambang resesi. Badan Pusat Statistik
menyebut inflasi tahunan pada Juni mencapai 4,35 persen, melesat dibandingkan bulan sebelumnya
yang hanya 3,55 persen. Angka inflasi kali ini juga sudah melampaui sasaran yang ditetapkan oleh
pemerintah maupun Bank Indonesia, yaitu 2-4 persen. Karena tingginya inflasi menyebabkan
kenaikan harga harga sembako.

Kenaikan harga sembako berdampak pada tingkat inflasi. Badan Pusat Statistik mencatat ada
kenaikan inflasi dua bulan terakhir di bulan Mei inflasi sebesar 0,40 % dan naik di bulan Juni 2022
ke angka 0,61%. Angka inflasi secara keseluruhan di tahun 2022 sejak Januari-Juni 2022 berada di
angka 3,19%.

Harga cabai turun semenjak 4 juli 2022 , terutama harga cabai rawit merah dan juga bawang
bawangan walaupun sedikit angka turun nya harga tetapi tetap saja membantu masyarakat di Jakarta.
Menteri Pertanian dan Menteri Perdagangan mengatakan Penurunan ini diikuti dengan panen raya
cabai yang terjadi di Sumedang, Jawa Barat penurunan turut terjadi pada komoditas cabai merah
besar dan keriting yang dalam satu minggu terakhir perlahan mulai turun.

Sebelumnya, kenaikan harga cabai sebagai imbas dari menurunnya produksi akibat anomali
cuaca dan penyakit tanaman. Harga komoditas cabai mengalami kenaikan akibat berkurangnya
pasokan sebagai akibat curah hujan tinggi, serangan hama penyakit Antraknosa/Patek (Tuban, Blitar
dan Kediri). Selain itu, faktor pengalihan fungsi lahan ke komoditas lain, perubahan pola/jadwal
tanam, dan kenaikan harga Saprodi-pestisida di beberapa sentra produk juga menjadi faktor kenaikan
harga cabai.

Perekonomian Indonesia mulai terguncang dikarenakan naiknya berbagai kebutuhan pangan


masyarakat. Salah satu penyebabnya ialah akibat dari perang antara Rusia dan Ukrania. Indonesia
mengimpor gandum dari Ukrania dan mengimpor pupuk dari Rusia, namun karena perang, terjadilah
hambatan kegiatan perdagangan Internasional. Tetapi seharusnya peperangan yang terjadi tidak
berdampak serius terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Pemerintah sebaiknya
mengembangkan kegiatan produksi gandum di sektor pertanian. Karena Indonesia adalah konsumen
gandum yang tinggi, seperti mie instan, roti, makanan cepat saji pinggir jalan seperti gorengan
siomay, kue kering, dan lainnya. Karena impor gandum terhambat, sehingga menyebabkan kenaikan
harga makanan yang terbuat dari gandum, dan itu berdampak pada masyarakat golongan menengah
kebawah. Sehingga minat beli masyarakat berkurang, maka dari itu pedagang mengurangi pula
jumlah barang dagangannya.

Sedangkan pada kasus terhambatnya impor pupuk Rusia ke Indonesia disebabkan karena
kebijakan Rusia sendiri yang sedang membatasi interaksi dagang antar negara termasuk melarang
ekspor pupuk ke Indonesia karena sedang maraknya inflasi Rusia ke Ukrania. Sehingga terjadi
kenaikan harga pada pupuk dan berujung imbasnya pada kenaikan harga bahan pangan yang berasal
dari pertanian seperti beras, cabai, dan sembako lainnya. Disinilah peran pemerintah untuk
menangani kasus naiknya harga pupuk, seharusnya pemerintah meningkatkan kegiatan produksi
pupuk di Indonesia dengan memanfaatkan segala potensi yang ada. Karena keadaan yang mendesak,
pemerintah harus gerak cepat menanganinya, bisa memanfaatkan kotoran hewan ternak, limbah
sayur mayur yang diolah menjadi pupuk kompos.

Anda mungkin juga menyukai