Anda di halaman 1dari 2

Kenaikan Harga Bahan Pokok Menjelang Natal

Meskipun momen Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 belum tiba,
Kementerian Perdagangan (Kemendag) mulai memantau stabilisasi harga dan
ketersediaan barang kebutuhan pokok (bapok). Inspektur Jenderal Kemendag Srie
Agustina, memaparkan pada 2019 terjadi inflasi terkait bahan makanan, sebesar
3,09 persen yang disumbang oleh komoditi cabai. Ini diakibatkan faktor cuaca
yakni kemarau panjang. Ada dua hal yang harus dikawal kenaikannya, yaitu
inflasi bahan makanan dan kelompok bahan makanan. Perkembangan harga
barang kebutuhan relatif stabil.

Pihak Kemendag sudah melakukan langkah antisipasi terkait kenaikan


permintaan saat Natal dan Tahun Baru (nataru). Dengan cara memenuhi
ketersediaan bahan pokok di daerah menjelang akhir tahun 2019. Langkah
antisipasi yang dilakukan Kemendag adalah dengan melakukan rapat koordinasi
nasional, dengan para Kepala Dinas Provinsi yang membidangi perdagangan, dan
para pelaku usaha bapok (per komoditi).

Aktivitas pedagang di pasar tradisional Senen. Menghadapi bulan puasa,


Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita memastikan bahwa harga bahan pokok
di pasaran terpantau stabil. Adapun harga bahan pokok, pada minggu keempat
November 2019, tercatat secara umum sebelumnya relatif stabil dan cenderung
turun. Ini khususnya cabai merah (turun 11,22 persen), dan cabai rawit (turun
11,04 persen). Sementara, untuk harga bawang merah naik 21,53 persen menjadi
Rp 27.649/kg. Begitupun dengan daging ayam naik 2,8 persen menjadi Rp
34.158/kg.

Dari hasil pantauan itu, diperoleh komoditi yang naik berbeda-beda di


setiap pasar, seperti di pasar Senen yang naik adalah harga telur ayam menjadi Rp
24.000/kg, di pasar Kramat Jati yang naik bawang putih dengan harga Rp
35.000/kg. Sementara di pasar Bahari terdapat tiga komoditi yang naik yaitu telur
ayam Rp 25.000/kg, cabe merah besar Rp 40.000/kg, dan bawang merah Rp
35.000/kg. Sama halnya, di pasar Kebayoran lama juga terdapat tiga komoditi
yang mengalami kenaikan, yaitu telur ayam Rp 25.000/kg. Kemudian cabai merah
keriting Rp 40.000/kg, dan cabe merah besar Rp 45.000/kg. Sedangkan, di pasar
Glodok dan pasar Palmerah terpantau relatif stabil.

Kenaikan harga bahan pokok menjelang nataru tiap tahun terjadi. Hal ini
disebabkan banyaknya bahan pokok yang dibutuhkan masyarkat untuk
menyambut nataru. Sehingga pedagang di pasar menaikkan harga barang tersebut
agar mereka mendapatkan keuntungan yang besar. Kenaikan tersebut bukanlah
kesepakatan antara pedagang namun kesepakatan pedagang dengan pemerintah.
Pemerintah ikut serta dalam kenaikan tersebut namun pemerintah juga harus bisa
menstabilkan keadaan tersebut.

Pemerintah bisa melakukan sistem penstabilan keadaan harga agar tidak


terjadinya perbandingan harga dengan pasar yang lain. Kenaikan bahan pokok
akan mengurangi permintaan masyarakat sehingga masyarakat mencari bahan
pokok di pasar yang harganya relatif stabil. Untuk itu pemerintah harus
menstabilkan keadaan harga di setiap pasar yang ada, agar masyarakat tidak
memilih-milih saat ingin berbelanja.

Sumber : Liputan6.com

Anda mungkin juga menyukai