Anda di halaman 1dari 3

Krisis yang terjadi antara negara Rusia dan Ukraina turut memberikan dampak global

dalam wujud ancaman krisis energi dan inflasi sebagai dampak dari sisi demand dan supply.
Pasar keuangan global tengah mengalami masa shock terapy karena bank-bank sentral siap
melawan kenaikan inflasi dengan cara menaikkan suku bunga. Suku bunga yang lebih tinggi
tersebut diprediksi akan memperlambat laju ekonomi. Berdampak bagi aktor non negara dan
internasional langsung menarik bisnis mereka dari Rusia. Apple, misalnya, mengumumkan
akan berhenti menjual iPhone dan produk populer lainnya di Rusia, Boeing dan Airbus
menghentikan suplai suku cadang pesawat dan layanan bagi maskapai penerbangan Rusia.
Barat juga mengambil tindakan terhadap bank sentral Rusia, dan mengakibatkan bank
tersebut tidak dapat memperoleh akses ke sebagian besar cadangan devisanya senilai US$
630. Risiko bagi ekonomi Asia juga akan muncul jika harga minyak terus naik, karena
ketegangan geopolitik akan membebani prospek ekonomi Asia melalui berlanjutnya kenaikan
harga minyak dan komoditas lain, inflasi, serta aktivitas perdagangan.

Dari sisi demand, apabila terjadi kenaikan harga terus menerus mengakibatkan barang jadi
(final goods) dapat meningkat, maka masyarakat akan mengeluarkan lebih banyhak uang dan
berakibat daya beli menjadi semakin turun. Krisis terjadi lebih lama, maka pertumbuhnan
ekonomi dunia akan cenderung menurun dan inflasi terancam tinggi.

Menurut laporan Global Economic Prospects terbaru Bank Dunia, pertumbuhan ekonomi
global pada tahun 2022 melambat menjadi 4,9 % dan diramalkan menurun menjadi 3,9 %.
IMF dan Bank Dunia diperkirakan akan mngoreksi pertumbuhan ekonomi dunia. Dampak
dari konflik telah mendorong naiknya harga minyak dunia menjadi di atas US$ 100 per barel.
Terjadi kenaikan pada harga komoditas CPO (Crude Palm Oil), batu bara, gas bumi di mana
Rusia dan Ukraina merupakan eksportir gas pasar global. Rusia menyumbang 1,9 % barang
ekspor dunia, bermitra dengan negara China, Uni Eropa dan Amerika Serikat. Rusia
mengekspor 49 % minyak bumi dan gas ke Uni Eropa dan masuk negara ke tujuh eksportir
gas untuk Jepang, Uni Eropa, dan China. Dan Rusia merupakan penyumbang eksportir
batubara di dunia. Kenaikan komoditas CPO telah mencapai 8 ribu ringgit per ons, batu bara
mencapai US$ 400 per ton.

Adanya keterkaitan dari dampak konflik Rusia dengan Ukraina. Karena negara-negara di
dunia saling ketergantungan satu sama lain. Dengan adanya krisis Rusia dengan Ukraina
berdampak bagi negara-negara lain maupun dari segi ekonomi maupun politik.
Dalam teori neoliberalisme berpusat pada ekonomi dunia dan mengiklankan kesejahteraan
individunya. Neoliberalisme menerima bahwa ekonomi dan rezim yang mengatur ekonomi
dunia adalah segmen yang paling banyak membentuk interdependensi dengan aktor lainnya
karena pada dasarnya ekonomi menjawab sebagian besar kepentingan negara, sehingga
bentrokan atau konflik dapat diredam. Sependapat dengan kaum neoliberalis, keberadaan
kerangka atau struktur dunia yang anarkis akan memberdayakan dan menjadi peluang yang
luar biasa untuk berpartisipasi dalam bentuk pertukaran dan saling ketergantungan dalam
bidang keuangan (Baldwin, 1993). Sudut pandang ini kemudian sering disebut sebagai
pendekatan pendorong untuk menguji organisasi di seluruh dunia dan desain partisipasi
universal (Martin, 2007). Neoliberalisme mempercayai bahwa dengan sistem internasional
yang anarki, kerja sama sangat dibutuhkan untuk mengatasi hambatan yang akan terjadi
sehingga akan menimbulkan interdepedensi (Lamy, 2001).Dalam pemikiran neoliberalisme
yang membahas mengenai dampak ekonomi terhadap negara lain adalah interdepedensi
ekonomi. Interdepedensi adalah suatu konsep yang berasal dari teori Liberalisme.
Interdepedensi merupakan hubungan antara dua negara atau lebih yang hubungannya sangat
rentan terhadap perilaku negara yang bisa mempengaruhi tindakan negara lain.
Interdepedensi adalah kondisi yang mengacu pada situasi dimana perilaku negara atau aktor
ditentukan oleh peristiwa eksternal. Maka dari itu adanya kerterkaitan dari dampak ekonomi
terhadap negara-negara lain, karena Rusia merupakan negara eksportir bahan bagi negara
lain. Ketergantungan itu yang mengakibatkan banyak dampak global dari krisis Rusia.
https://ekonomi.bisnis.com/read/20220112/620/1488023/bank-dunia-pangkas-proyeksi-
pertumbuhan-ekonomi-global-jadi-32-persen-di-2023

https://unpar.ac.id/invasi-rusia-ke-ukraina-dan-perekonomian-global/

https://www.cnbcindonesia.com/news/20220316175451-4-323370/sederet-efek-ekonomi-
perang-rusia-vs-ukraina-indonesia-siap

Anda mungkin juga menyukai