Anda di halaman 1dari 1

Nama : Anggitha Rama Dewanta

Nim : 372018034

1. Menguatnya aspek kebudayaan dalam hubungan internasional melalui kerjasama antar negara
yang menghasilkan diplomasi kebudayaan yang semakin mempererat aspek kebudayaan dalam
hubungan internasional. Dalam konsep Soft Power oleh Joseph Nye menjelaskan bahwa unsur
kebudayaan yang dimiliki suatu negara yang dikemas begitu menarik dapat menjadi perhatian
negara lain untuk mengundang kerjasama dan akhirnya melangsungkan kepentingan masing-
masing negara yang bersangkutan. Pengaruh globalisasi semakin memperkuat keterkaitan aspek
kebudayaan dalam hubungan internasional, selain itu perang ideologi juga dianggap mampu
memperkuat budaya dalam pusaran konflik internasional untuk mempertahankan wibawa negara
tersebut. Peran budaya mulai diperhitungkan untuk membahas mengenai identitas sosial. Dalam
sisi negatif seiring berjalannya waktu banyak terjadi konflik antar negara dalam perebutan
kebudayaan.
2. Identitas saling terkait dengan aspek budaya dikarenakan identitas negara lahir dari kebudayaan
yang diciptakan oleh masyarakat suatu negara. Di dalam konflik budaya terlibatnya agama dan
etnisitas karena keduanya terbentuk karena budaya dan menjadi identitas yang sudah menjadi
karakter atau ciri suatu negara.
3. Multikulturalisme menjadi respon suatu masyarakat atau pemerintah terhadap isu-isu keragaman
budaya dalam suatu masyarakat, selain itu multikulturalisme menjadi ideologi untuk melegitimasi
masuknya keragaman etnis dan agama dalam struktur umum masyarakat termasuk dalam struktur
politik dan multikulturalisme merupakan salah satu bentuk kebijakan publik untuk menciptakan
kesatuan nasional dalam suatu keragaman. Pengelolahan multikulturalisme menjadi sangat
penting untuk memunculkan identitas suatu negara. Multikulturalisme menekankan tentang
penerimaan terhadap adanya keragaman, dan berbagai macam budaya di dalam realita masyarakat
menyangkut agama,etnis maupun sistem sosial.

Anda mungkin juga menyukai