BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perang antarnegara sudah terjadi sejak lama dan terdapat banyak kehancuran masif yang
tidak dapat dihindari. Kehancuran ini bukan hanya berdampak untuk negara yang terlibat
perang saja tetapi juga untuk negara-negara lain di dunia yang tidak ikut serta secara langsung.
Perang merupakan suatu konflik antarangkatan bersenjata dari dua negara atau lebih untuk
memberikan persyaratan kepada pihak yang kalah (Kusumaatmadja dalam Sitanggang, 2013).
Faktor penyebab terjadinya perang dari zaman dahulu sampai sekarang sangatlah luas dan
kompleks. Menurut Cahyo (2012) penyebab perang dapat menjadi kompleks dan sangat luas,
tetapi secara umum terjadi akibat kepentingan dan ideologi yang berbeda antarnegara, ambisi
untuk meningkatkan luas wilayah, dan untuk merebut sumber daya alam negara lain.
Baru-baru ini dunia diguncangkan dengan adanya perang antara negara Rusia dan
Ukraina pada 24 Februari 2022 lalu. Konflik perang yang berlangsung cukup lama menunjukan
pengaruh yang cukup serius dari sisi geopolitik dan geoekonomi secara global (Arfani dalam
Nugroho, 2022). Implikasi dari terjadinya perang Rusia-Ukraina dapat dilihat dari sisi
ekonomi dan perdagangan di dunia, khusunya Indonesia yang mengalami penurunan. Ekonomi
global yang sudah terganggu oleh pandemi Covid-19 diperparah lagi dengan adanya invasi
Rusia ke Ukraina. Rusia dan Ukraina menjadi pemain besar dalam perdagangan gas, gandum,
minyak, makanan, pupuk, dan energi global (Bakrie, Delanova, & Yani, 2022). Jika kedua
negara ini sedang berkonflik, dampaknya akan menyebar ke berbagai negara lainnya yang
memiliki hubungan ekonomi dengan kedua negara, baik secara langsung maupun tidak
langsung. Selain dari aspek ekonomi dan perdagangan dapat dilihat juga bahwa aspek politik
dan ideologi Indonesia juga terdampak dari adanya perang Rusia-Ukraina.
Berdasarkan permasalahan diatas, penulis ingin menjabarkan strategi-strategi yang dapat
diterapkan oleh pemerintah untuk menjaga ketahanan bangsa Indonesia dari segala aspek.
Strategi untuk menjaga ketahanan nasional salah satunya adalah dengan pendekatan Astagatra.
Selain itu pemerintah dapat aktif dalam politik luar negeri dan tetap mejaga stabilitas dalam
negeri. Strategi-strategi tersebut dibuat agar Indonesia dapat membangun nasionalisme untuk
menuju Indonesia sejahtera.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Dampak Perang Bagi Indonesia
Perang Rusia-Ukraina berdampak bagi perekonomian global terutama negara Indonesia
yang dapat dilihat dari lalu lintas perdagangan dengan negara Rusia dan Ukraina yanng menjadi
sangat terhambat (Permana, 2022). Banyaknya terjadi perubahan dari sektor politik dan
ekonomi di lingkup internasional ditambah lagi pandemi Covid-19 membuat perekonomian
semakin tidak terkendali (Abbas & Kelen dalam Huka & Kelen, 2022). Bukan hanya menjadi
terhambat saja tetapi juga harga-harga dari komonidas yang diperdagangkan naik secara
signifikan. Rusia sebagai salah satu pemasok minyak dunia menurunkan penawarannya
membuat harga minyak dunia naik menjadi $100 per barel (Kompas, 2022). Selain itu, kondisi
pangan ikut terdampak dengan naiknya harga gandum naik sebesar 5,35% menjadikan
harganya sebesar $9,84 per gantang. Harga gandum naik karena Rusia dan Ukraina menjadi
eksportir gandung dunia yang dapat mencapai 14% dari seluruh gandung dunia tetapi
perdagangannya terhambat (Ulya, 2022).
Hanya dari kenaikan kedua komoditas tersebut sudah dapat memberikan negative
multiplier effect bagi industri-industri lainnya. Hal tersebut dapat terjadi karena banyak industri
saat ini yang menggunakan minyak bumi (BBM) sebagai faktor produksi. Barang-barang yang
diproduksi akan menjadi sangat mahal. Di sisi lain, kenaikan harga gandum menyebabkan
beberapa produk makanan menjadi tidak terjangkau untuk kalangan menengah kebawah.
Terjadi ketidakstabilan geopolitik di wilayah Eropa maka akan berdampak yang tidak
terbatas dari ekonomi saja, perang tersebut juga berdampak terhadap kondisi politik dan
ideologi bangsa Indonesia. Ideologi Pancasila juga ikut terancam karena peperangan
merupakan kegiatan yang tidak berkemanusiaan yang sangat tidak sesuai dengan nilai-nilai di
dalam sila-sila Pancasila.