1. Geopolitik
2. Geoekonomi
Krisis yang perlu diantisipasi bisa muncul sebagai tanda bahwa cara-cara
lama tidak berfungsi lagi, dan paradigma yang lama harus diubah atau
ditinggalkan. Kesulitan dalam mendeteksi perluasan perubahan paradigma ini
sering disebabkan oleh ketidakmampuan mengenali interaksi antara berbagai
faktor baru. Sebagai contoh, krisis pangan global yang terjadi karena peningkatan
permintaan akan sumber energi mengarah pada pengembangan sumber energi
alternatif seperti CPO, jagung, gandum, dan beras. Di era abad ke-21 yang sangat
terkoneksi, keterbatasan pilihan para pemangku kepentingan, termasuk
pemerintah, semakin terasa. Dalam kondisi seperti itu, krisis yang pada awalnya
terbatas pada satu sektor kehidupan dapat berkembang menjadi krisis nasional
yang memaksa perubahan paradigma.
1. Pendidikan, Kesehatan, dan Ekonomi: Tiga pilar utama yang harus diperkuat
untuk menciptakan masyarakat yang kuat dan produktif.
3. Aspek Politik: Demokrasi yang sehat dan tata kelola yang baik mendukung
stabilitas dan kemajuan negara. Isu-isu seperti korupsi dan ketidaksetaraan
akses terhadap keadilan perlu ditangani secara serius. Tantangan korupsi dapat
merusak integritas pemerintahan. Cara menangani ini termasuk meningkatkan
transparansi, menerapkan undang-undang anti-korupsi, dan mempromosikan
akuntabilitas
4. Inovasi dan Teknologi: Kunci untuk bersaing di era global yang semakin
terhubung adalah inovasi dan adaptasi terhadap perkembangan teknologi.
Investasi dalam sumber daya manusia yang kompeten dan teknologi yang
relevan sangat diperlukan. Beberapa tantangan utamanya
termasuk:Keterbatasan Infrastruktur: Perlu pengembangan infrastruktur digital,
seperti jaringan internet yang cepat dan terjangkau, untuk mendukung
pertumbuhan teknologi.Kualitas Pendidikan: Pentingnya meningkatkan
kualitas pendidikan dalam hal STEM (Sains, Teknologi, Teknik, dan
Matematika) untuk menghasilkan tenaga kerja yang kompeten di bidang
teknologi.Aksesibilitas dan Inklusivitas: Pentingnya memastikan bahwa
inovasi teknologi dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat, termasuk
yang berada di daerah terpencil.Perlindungan Data dan Privasi: Menangani isu-
isu privasi dan keamanan data dalam era digital yang berkembang pesat.Kerja
Sama dan Investasi: Meningkatkan kerja sama dengan sektor swasta dan
menarik investasi untuk mendukung riset dan pengembangan.Regulasi yang
Mendukung Inovasi: Menciptakan regulasi yang mendukung perkembangan
teknologi dan inovasi tanpa mengorbankan keamanan dan etika.Inovasi
berkelanjutan: Fokus pada teknologi yang mendukung pembangunan
berkelanjutan, termasuk energi terbarukan dan lingkungan.Keterampilan
Manusia dan Perubahan Budaya: Mendorong perubahan budaya yang
mendukung inovasi serta meningkatkan keterampilan teknologi
masyarakat.Penelitian dan Pengembangan: Investasi dalam penelitian dan
pengembangan teknologi untuk menciptakan solusi lokal yang berdaya saing
global.Kemitraan Internasional: Membangun kemitraan internasional untuk
bertukar pengetahuan dan teknologi dengan negara-negara lain.
5. Aspek Sosial: Kesetaraan gender dan kesejahteraan sosial adalah penting dalam
visi kemajuan Indonesia. Memastikan semua warga negara memiliki akses
yang sama terhadap peluang dan kesejahteraan adalah komitmen yang tak
terhindarkan. Pembangunan kesejahteraan sosial menekankan pada
keberfungsian sosial (social Junctioning) manusia dalam kehidupan sosial
masyarakat. Tujuan pembangunan kesejahteraan sosial adalah tercapainya
kondisi kesejahteraan sosial yang adil dan merata serta berjalannya suatu
sistem kesejahteraan sosial yang mapan dan mekmbaga sebagai salah satu
piranti kehidupan masyarakat Indonesia dam upaya menjadi bangsa yang maju,
mandiri dan mampu memenuhi kebutuhan hidupnya sesuai dengan standard
kemanusiaan.
DAFTAR PUSTAKA