Anda di halaman 1dari 16

PERAN SEKTOR PERBANKAN DI DALAM MENDUKUNG

PEREKONOMIAN NASIONAL DI TENGAH KETIDAKPASTIAN


PEREKONOMIAN GLOBAL

Artikel

Muhamad Irgi Apriansyah

muhamadirgiapriansyah@gmail.com

Program Studi Ekonomi Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, UIN
Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Abstrak

Peran Perbankan sebagai pendukung perekonomian nasional semakin


meningkat akibat ketidakpastian perekonomian global sebagai lembaga
keuangan yang berperan strategis dalam mengalokasikan sumber daya
keuangan, sektor perbankan memberikan dampak yang signifikan terhadap
stabilitas dan pertumbuhan perekonomian negara. Ketidakpastian ekonomi
global yang dapat disebabkan oleh faktor-faktor seperti fluktuasi harga
komoditas, perubahan kabijakan moneter dan krisis keuangan,
mempengaruhi kondisi ekonomi dunia, dalam artikel ini, konteks dan
peran perbankan sebagai penjamin stabilitas perekonomian nasional harus
ditekankan demi aksesibilitas keuangan negara, karena memiliki peran
yang sangat penting, sektor perbankan menyediakan akses modal dan
pembiayaan, menjaga stabilitas dan mendorong inklusi keuangan serta
membantu mengatasi hambatan investasi.

Kata Kunci: Sektor perbankan, ketidakpastian, perekonomian global,


perekonomian nasional

1
PENDAHULUAN

Ekonomi merupakan pilihan alokasi sumber daya yang langka. Ekonomi


akan selalu bermanfaat selama itu yang diatasai oleh ilmu ekonomi adalah alokasi
sumber daya yang langka. Sebaliknya sumber daya yang tidak langka tidak usah
dibicarakan dalam ilmu ekonomi.1 Kemudian peran suatu perbankan sangatlah
penting dalam mendorong perekonomian suatu negara. Bank bisa dikatakan
sebagai jantungnya perekonomian suatu negara. Oleh karena itu kemajuan suatu
negara bisa ditinjau lewat kemajuan bank di negara yang bersangkutan. 2
peran
pemerintahan suatu negara menjadi hal yang menarik untuk dibahas lebih dalam.
Pertumbuhan ekonomi merupakan output sebagai suatu proses peningkatan dari
waktu ke waktu menjadikannya indikator yang sangat penting dalam mengukur
keberhasilan suatu negara. 3

Termaktub dalam pembukaan UUD 1945, keseluruhan arah dan gerak


kehidupan bangsa dalam rangka pembangunan yang berkelanjutan meliputi
berbagai sektor kehidupan bermasyarakat, negara dan bangsa, untuk melaksankan
tugas dan mewujudkan tujuan bersama dalam arti nasional, hakikat pembangunan
nasional adalah pembangunan manusia itu sendiri untuk menjadi lebih mandiri.
Maka perlu didorong lewat sektor perekonomian suatu negara, yang bisa di
tunjang dengan adanya perbankan.4 Perbankan merupakan industri yang selalu
dianggap sebagai roda dan penggerak perekonomian dalam suatu negara tertentu,
peranan perbankan dalam roda perekonomian bisa dikatakan sebagai intermediary
institution dalam mengumpulkan kemudian bisa menyalurkan dana bagi
masyarakat luas guna pembiayaan diberbagai sektor dan kegiatan perekonomian
sehingga bisa menimbulkan negara yang kuat dalam sektor perekonomian. Menurt
Gill secara garis besar peranan perbankan dalam perekonomian terbagi menjadi
empat bagian. Diantaranya, pertama, menjalankan Tranmission function atau
1
Agoes Parera, pengantar ilmu ekonomi, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2020), P. 3
2
Nurul Ichsan Hasan, E-book, pengantar perbankan, (Jakarta: Gaung persada press
group, 2014), P. 1
3
Ahmad Maruf, pertumbuhan ekonomi Indonesia: determinan dalam prospeknya, Jurnal
Ekonomi dan studi pembangunan, Vol. 9, No. 1, 2008, P. 44
4
Fahrial, peranan bank dalam pembangunan ekonomi nasional, Universitas Islam Riau,
Jurnal Ensiklopedia, Vol. 1, No, 1, 2018. P. 179-180

2
fungsi tranmisi, kedua, menghimpun kemudian menyalurkan dana. Ketiga, bisa
mentranformasikan lalu mendistrubusikan segala resiko dalam perekonomian.
Keempat, untuk menstabilkan kondisi ekonomi. 5
Pemerintah dihadapkan pada
dilema akibat jumlah penduduk Indonesia yang sangat besar. Menurut Agung
Laksono, jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2010 mengalami peningkatan
sebesar 18% dibndingkan tahun 2000. Namun, peningkatan jumlah penduduk ini
tanpa diirngi peningkatan kualitas individu penduduknya telah menyebabkan
munculnya berbagai masalah dan meningkatnya tingkat kemiskinan.6

Namun seiringnya berjalan waktu, perekonomian Indonesia tentunya


menunjukkan suatu tanda pemulihan dan kuat, banyak komponen pengeluaran
tumbuh dengan positif kecuali pada bagian konsumsi, pemerintah Indonesia masih
mengalami hambatan. Pertumbuhan ekonomi didorong oleh kelompok
pengeluaran konsumsi rumah tangga yang selalu menjadi sumber pertumbuhan
yang tinggi, dimana selalu meningkatnya aktivitas belanja pada momen hari
Ramadhan dan Hari raya Idul Fitri. Kita lihat dari sisi produksi, banyak sektor
yang mengalami berbagai perkembangan yang positif kecuali administrasi
pemerintah dan jasa pendidikan yang masih dalam tahap kontraksi. Sektor
transportasi dan pergudangan mencatatkan pertumbuhan tertinggi karena oleh
liburan dan perjalanan dari masyarakat ke berbagai daerah. Perekonomian
Indonesia diprediksi akan terus membaik di tengah-tengah kondisi inflasi dunia
dan perlambatan ekonomi di berbagai daerah sepanjang tahun ini. Namun,
Indonesia harus dalam tahap tetap waspada terhadap berbagai resiko seperti
meningkatnya Geopolitik yang terus meningkat, pengetatan kebijakan moneter
global, serta kenaikan harga komoditas. Beberapa negara belakangan ini
mengalami perlambatan dalam pertumbuhan perkeonomian dan peningkatan
penekanan inflasi, yang dimana menunjukkan adanya suatu resiko stagflasi. Tapi
hal tersebut tidak nampak para perekonomian nasional atau domestik. Windflall

5
H. Bachtiar Simatupang, peranan perbankan dalam meningkatkan perekonomian
Indonesia, Universitas Islam Sumatera Utara, Jurnal Riset akuntansi multiparadigma, Vol. 6, No.
2, 2019, P. 136
6
Ari Mulianta Ginting, pengaruh pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan sektor
keuangan terhadap pengurangan kemiskinan di Indonesia, Jurnal Ekonomi dan kebijakan publik,
Vol. 4, No. 2, 2013, P. 118.

3
Effect memberikan kesempatan bagi pemerintah untuk bagaimana bisa terus
memperluas stimulus fiskal dengan adanya fokus utama pada proses pemulihan.7

Pertumbuhan pada ekonomi global semakin terhambat oleh konflik antara


Tiongkok dan Amerika Serikat. Adanya pemberlakuan tarif tambahan impor oleh
kedua negara tersebut yang telah memberikan dampak negatif pada kinerja
perdagangan global, yang telah menganggu rantai pasokan global sehingga
volume perdagangan dunia melambat secara sigmifikan. Terlebih lagi, eskalasi
adanya konflik perdagangan yang terjadi di tengah adanya ketidakpastian tinggi
seputar negosiasi Brexit sertu isu geopolitik dan lain-lain. Yang dapat
menyebabkan peningkatan yang tajam, ketidakpastian dan sentimen yang dapat
mempengaruhi konsumen ekonomi. Sehingga kinerja ekspor, konsumsi dan
inventasi menjadi semkain lemah. Akibat dari adanya penurunan tersebut adalah
berdampak pada pertumbuhan ekonomi di beberapa negara di seluruh dunia tidak
sesuai dengan keinginan awal. Beberapa risiko yang selalu mempengaruhi
perekonomian global dan dipekirakan akan terus memburuk. Perang dagang
antara kedua negara Tiongkok dan Amerika Serikat berppotensi akan semakin
memburuk dan membutuhkan waktu yang lama untuk menemukan solusi
mendasar. Resiko lainnya potensi melemahnya ekonomi India dan Tiongkok,
serta meningkatnya geopolitik di berbagai wilayah didunia. Selain itu, negara-
negara berkembang seperti Indonesia sedang menghadapi suatu tekanan yang
sulit. Sehingga ada potensi perlambatan ekonomi yang mendasar dan lebih dalam
lagi. Untuk merespons perlambatan ekonomi dan inflasi yang rendah, bank sentral
negara-negara utama mengambil langkah-langkah kebijakan akomodatif. 8
Ketidakpastian perekonomian global tentunya menjadi pembahasan menarik bagi
penulis untuk bagaimana kita bisa melihat peran perbankan mengatasi surut dan
naiknya perekonomian global yang bertujuan untuk mendukung perekonomian
nasional tetap stabil dan konsisten. Selanjtnya, penulis akan membahas lebih
dalam lagi mengenai peran perbankan dalam perekonomian nasional ditengah
ketidakpastian ekonomi global.

7
Kedeputian bidang ekonomi kementerian PPN/BAPPENAS, perkembangan Ekonomi
Indonesia dan dunia triwulan II Tahun 2022, Edisi Vol. 6, No. 2, 2022, P. 2
8
Team Bank Indonesia, ‘E-book’ “perkembangan ekonomi keuangan dan kerja sama
Internasional, (Jakarta: Bank Indonesia, 2012), P. 5

4
LITERATURE REVIEW

1. Judul Kajian Stabilitas keuangan, penguatan intermediasi


di tengah ketidakpastian ekonomi global
2. Penulis Tim Bank Indonesia
3. Tahun 2019
4. Tanggal Review 27 Juni 2023
5. Tujuan Memberikan wawasan dan pemahaman yang lebih
baik tentang pentingnya intermediasi keuangan,
peran lembaga keuangan, dan kebijakan yang relevan
dalam menjaga stabilitas keuangan di tengah
tantangan ekonomi global yang tidak pasti.
6. Hasil Hasil dari buku tersebut: Bank Indonesia
memperkuat pengawasan, terutama terhadap bank-
bank besar dan korperasi yang tentunya memiliki
pengaruh signifikan dalam sistem keuangan dan
ekonomi. Sinergi antar Bank Indonesia, pemerintah,
dan otoritas keuangan lainnya juga akan memperkuat
untuk menjaga stabilitas sistem keuangan.

1. Judul Peranan Bank dalam pembangunan ekonomi nasional


2. Penulis Fahrial
3. Tahun 2018
4. Tanggal Review 29 Juni 2023
5. Tujuan Membahas strategi dan kebijakan bank, dampak
kegiatan bank, dampak kegiatan bank terhadap
pertumbuhan ekonomi, serta memberikan
rekomendasi kebijakan untuk memperkuat peran
bank dalam mendukung sektor-sektor strategis dan
mendorong inklusi keuangan
6. Hasil Hasil dari jurnal tersebut: Bank memiliki peran
penting dalam mendukung pembangunan nasional,

5
salah satu peran konkrit adalah dalam menyalurkan
dana kepada masyarakat yang membutuhkan modal
usaha, terutama melalui sektor usaha mikro, kecil,
dan menengah. Melalui penyaluran dana untuk sektor
riil. Bank secara tidak langsung berkontribusi dalam
mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Ketersediaan dana tersebut juga memungkinkan
percepatan pembangunan infrastruktur.

METODE PENELITIAN

Peran sektor perbankan di dalam mendukung perekonomian nasional di


tengah ketidakpastian perekonomian global, dapat digunakan metode penelitian
yang relevan.

Analisis deskriptif: Metode ini digunakan untuk menggambarkan dan


menganalisis peran sektor perbankan dalam mendukung perekonomian nasional.
Penelitian ini akan melibatkan pengumpulan data tentang aktivitas perbankan,
kredit yang disalurkan, produk dan layanan yang disediakan, serta dampaknya
terhadap pertumbuhan ekonomi. Analisis deskriptif akan memberikan gambaran
yang komprehensif tentang kontribusi sektor perbankan dalam situasi
ketidakpastian perekonomian global.

Analisis data statistik: Metode ini melibatkan pengumpulan data statistik


terkait kinerja sektor perbankan dan indikator ekonomi nasional. Data tersebut
dapat meliputi pertumbuhan kredit, likuiditas perbankan, tingkat suku bunga,
pertumbuhan investasi, dan lain sebagainya. Melalui analisis data statistik, dapat
dilakukan pemodelan dan pengujian hipotesis untuk mengevaluasi hubungan
antara aktivitas perbankan dengan kinerja ekonomi nasional di tengah
ketidakpastian perekonomian global.

Survei, Metode ini melibatkan pengumpulan data melalui survei kepada


pelaku sektor perbankan, regulator, dan pemangku kepentingan terkait lainnya.
Survei ini dapat mencakup pertanyaan tentang strategi perbankan dalam

6
menghadapi ketidakpastian perekonomian global, kebijakan yang diadopsi, dan
persepsi mereka tentang peran perbankan dalam mendukung perekonomian
nasional. Wawancara mendalam dengan informan kunci juga dapat dilakukan
untuk memperoleh wawasan yang lebih mendalam tentang peran sektor
perbankan.

Studi kasus: Metode ini melibatkan analisis mendalam terhadap beberapa


kasus studi tentang bank atau lembaga keuangan tertentu yang telah berhasil
mendukung perekonomian nasional di tengah ketidakpastian perekonomian
global. Studi kasus ini dapat melibatkan analisis kualitatif dan kuantitatif terhadap
data historis, laporan keuangan, dan kebijakan yang diterapkan oleh bank tersebut.
Pendekatan studi kasus dapat memberikan wawasan yang lebih spesifik dan
kontekstual tentang peran sektor perbankan dalam situasi yang kompleks. Metode
penelitian akan tergantung pada tujuan penelitian, ketersediaan data, serta sumber
daya yang tersedia. Kombinasi beberapa metode penelitian juga dapat digunakan
untuk memberikan pemahaman yang komprehensif tentang peran sektor
perbankan dalam mendukung perekonomian nasional di tengah ketidakpastian
perekonomian global.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Peran sektor perbankan dalam mendukung perekonomian nasional


sangatlah penting, apalagi di tengah-tengah ketidakpastian perekonomian global.
Dengan fokus pembahasan tentunya dapat poin-poin utama dalam memahami
peranan krusial sektor perbankan dalam mendukung perekonomian nasional
ditengah ketidakpastian perekonomian global.

Kinerja Sektor Keuangan di tengah ketidakpastian global dan menstabilkan


Perekonomian Nasional

Dalam konteks stabilitas sistem keuangan, terdapat beberapa faktor yang perlu
diperhatikan:

7
1. Pengaruh Dinamika Perekonomian Global: Pertumbuhan ekonomi global
diperkirakan melambat dengan tingginya ketidakpastian. Risiko dari perang
dagang antara AS dan Tiongkok, kondisi politik dalam negeri AS, Brexit, dan
risiko geopolitik dapat mempengaruhi perekonomian global dan berimplikasi pada
volatilitas pasar keuangan.
2. Pertumbuhan Ekonomi Domestik yang Positif: Perekonomian domestik
menunjukkan perkembangan positif dengan pertumbuhan ekonomi yang
diproyeksikan berada dalam kisaran 5,0%-5,4%. Permintaan domestik yang kuat,
investasi yang tetap kuat, dan kebijakan belanja sektor Pemerintah yang
berkualitas menjadi faktor pendukung. Tingkat inflasi yang terjaga dan rendah
juga memberikan stabilitas.
3. Tantangan dalam Perekonomian Domestik: Terdapat tantangan yang dapat
memberikan dampak pada sistem keuangan domestik. Pemilihan Presiden, Wakil
Presiden, dan legislatif secara serentak dapat meningkatkan ketidakpastian dan
volatilitas pasar keuangan domestik. Selain itu, pertumbuhan impor yang tinggi
dan keterbatasan pertumbuhan ekspor dapat mempengaruhi kinerja korporasi
domestik dan berdampak pada risiko kredit. Perkembangan teknologi keuangan
juga perlu dikelola dengan baik untuk menghindari risiko yang dapat terjadi
dalam sektor keuangan.
Dalam menghadapi kondisi ini, penting bagi otoritas keuangan dan pelaku
industri untuk meningkatkan manajemen risiko, menjaga likuiditas, dan
mengadopsi kebijakan yang tepat guna menjaga stabilitas sistem keuangan. Kerja
sama antara pemerintah, otoritas keuangan, dan pelaku industri menjadi kunci
dalam menjaga stabilitas perekonomian nasional di tengah ketidakpastian global.9
Pemerintah Indonesia tetap optimis namun tetap waspada dalam menghadapi
situasi yang menantang ini. Perekonomian Indonesia diyakini memiliki ketahanan
yang kuat dalam menghadapi tekanan ekonomi global. Pertumbuhan ekonomi
pada kuartal III tahun 2022 mencapai 5,7% (YoY), didukung oleh permintaan
domestik yang kuat dan investasi yang meningkat. Tingkat inflasi yang terjaga

9
Bank Indonesia, , ‘E-Book’, Kajian Stabilitas keuangan, penguatan intermediasi di
tengah ketidakpastian ekonomi global, (Jakarta: Dapartemen kebijakan makropudensial, 2019), P.
71

8
pada 5,4% (YoY) pada bulan November 2022, serta penurunan tingkat
pengangguran dan kemiskinan, juga menjadi faktor pendukung.
Sebagai negara dengan perekonomian terbuka, Indonesia terpengaruh oleh
tekanan ekonomi global, terutama dalam perdagangan dan pasar keuangan.
Perlambatan ekonomi global perlu diwaspadai karena dapat mempengaruhi
pertumbuhan ekspor Indonesia. Namun, saat ini ekspor masih menunjukkan
pertumbuhan yang baik dengan surplus neraca perdagangan yang terjaga selama
30 bulan berturut-turut. Meskipun nilai tukar rupiah mengalami depresiasi dalam
kisaran 9% hingga Desember 2022, hal ini masih relatif rendah dibandingkan
dengan mata uang negara-negara G20 dan ASEAN lainnya. Likuiditas perbankan
masih cukup mencukupi, dan pertumbuhan kredit terus berlanjut, mendukung
penguatan perekonomian.
Perekonomian Indonesia juga menunjukkan tingkat ketahanan yang baik
dengan pertumbuhan ekonomi yang meningkat di kuartal III tahun 2022, serta
indikator-indikator utama lainnya yang menunjukkan prospek perekonomian
domestik yang kuat. Kondisi fiskal yang positif dengan pertumbuhan penerimaan
yang kuat, belanja yang dipercepat, dan pengelolaan pembiayaan yang terkendali
menjadi faktor pendukung. APBN berperan sebagai penyerap guncangan untuk
melindungi masyarakat, mendukung sektor prioritas, dan mendorong pemulihan
ekonomi. Pemerintah juga terus berkoordinasi dan mengambil kebijakan yang
tepat dalam menghadapi tekanan pasar keuangan global, termasuk upaya menjaga
permintaan domestik, mendorong ekspor beragam dan berdaya saing, serta kerja
sama perdagangan regional.
Meskipun kondisi ekonomi Indonesia masih relatif baik, pemerintah perlu
berhati-hati dalam mengambil kebijakan dan menjaga keberlanjutan fiskal.
Kebijakan fiskal akan tetap berperan sebagai penyerap guncangan dan instrumen
penting dalam mendukung reformasi struktural yang diperlukan untuk
membangun fondasi pembangunan jangka panjang. Pemerintah akan berusaha
memperkuat pemulihan ekonomi dan menjaga stabilitas di tengah tantangan yang
dihadapi oleh perekonomian global. Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun

9
2023 diperkirakan masih cukup kuat, meskipun mungkin tidak setinggi asumsi
APBN. Beberapa faktor pendukung termasuk permintaan domestik yang besar.10

Peran Sektor Perbankan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi

Dalam era globalisasi seperti yang kita rasakan sekarang ini dan semakin
terbuka lebarnya pasar dunia, Indonesia menghadapi persaingan yang semakin
luas dan berat. Ketidakmampuan dalam meningkatkan kualitas sumber daya
manusia baik di daerah maupun secara nasional dapat menyebabkan semakin
terpuruknya posisi Indonesia dalam kancah persaingan global. Pembentukan
sumber daya manusia yang berkualitas memiliki tujuan untuk meningkatkan
produktivitas agar dapat berperan maksimal dalam pembangunan nasional.
11
Pentingnya pembinaan dan pengawasan yang efektif terhadap lembaga
perbankan di Indonesia didasarkan pada pengakuan akan peran strategis lembaga
tersebut dalam mencapai tujuan pembangunan nasional. Dalam rangka
menjalankan fungsinya secara efisien, sehat, dan wajar, serta menghadapi
persaingan global, lembaga perbankan perlu didukung oleh landasan gerak yang
kokoh. Hal ini memungkinkan lembaga perbankan untuk melindungi dana yang
dititipkan oleh masyarakat dan menyalurkannya ke sektor-sektor yang produktif
guna mencapai sasaran pembangunan.

Dalam menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat, lembaga


perbankan berperan penting dalam meningkatkan pendapatan nasional dan
pendapatan masyarakat. Selain itu, keberadaan bank juga berkontribusi dalam
membuka lapangan kerja dan mengurangi tingkat pengangguran. Melalui
pemberian jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang, bank juga
membantu memperlancar arus barang dan jasa dalam masyarakat. Bank tidak
hanya melancarkan pertukaran barang dan jasa, tetapi juga memberikan informasi,
pengetahuan, dan penjaminan keuangan. Peran bank dalam perekonomian

10
Badan Kebijakan Fiskal, ‘E;book’, tinjauan ekonomi, keuangan, dan fiskal, (Jakarta:
Badan kebijakan Fiskal, 2022), P. 7
11
Jay Aryaputra Singgih, peran pengusaha muda dalam mendorong perekonomian
Indonesia guna meningkatkan pembangunan nasinal, Jurnal lembaga ketahanan nasional republik
Indonesia, Vol. 8, No. 3, P. 111.

10
nasional mengalami krisis kepercayaan pada tahun 1998 selama krisis moneter.
Namun, melalui upaya restrukturisasi dan penyehatan yang dilakukan oleh
pemerintah dan Bank Indonesia, perbankan berhasil pulih dan memperoleh
kembali kepercayaan masyarakat. Kepercayaan yang tinggi dan peran strategis
perbankan dalam perekonomian menjadikan industri ini diatur dengan ketat.
Tujuan regulasi yang diberlakukan adalah untuk menciptakan sistem perbankan
yang sehat, kuat, dan stabil, sehingga dapat mendukung pembangunan nasional.
Keberadaan bank juga memberikan bantuan dana kepada usaha mikro,
kecil, dan menengah yang membutuhkan modal usaha. Dalam memfasilitasi roda
perekonomian sektor riil, perbankan turut berkontribusi dalam percepatan
pembangunan nasional. Melalui pemberian pinjaman, bank juga mendukung
pembangunan sarana dan prasarana fisik yang bermanfaat bagi masyarakat umum.
Secara keseluruhan, perbankan memiliki peran penting dan strategis dalam
mendukung pembangunan ekonomi nasional. Melalui fungsi-fungsinya, lembaga
perbankan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan
kerja, mempercepat pembangunan infrastruktur, dan memberikan dukungan
finansial kepada berbagai sektor dalam masyarakat.12

Peran Sektor Perbankan dalam mendorong inkklusi keuangan


Inklusi keuangan telah menjadi isu global yang mendapatkan perhatian.
Fair Finance Guide International (FFGI) mendorong praktik keuangan
berkelanjutan dalam bisnis perbankan. FFGI menekankan beberapa tema penting
yang seharusnya menjadi prinsip dalam bisnis perbankan, salah satunya adalah
inklusi keuangan. Bank diharapkan untuk mengembangkan produk dan layanan
yang memenuhi kebutuhan masyarakat secara menyeluruh, serta mendukung
pengembangan ekonomi berkelanjutan dan keadilan sosial. Melalui pemberian
kredit dan pinjaman, bank dapat membantu perusahaan dan pemerintah
menjalankan peran dan bisnis mereka. Selain itu, bank juga dapat mendorong
pengembangan inovasi produk dan solusi yang dapat mengatasi masalah sosial
dan krisis lingkungan. Dengan menyediakan pinjaman dan mendorong investasi

12
Fahrial, peranan perbankan dalam pembangunan ekonomi nasional, Universitas Islam
Riau, Jurnal Ensiklopedi, Viol. 1, No. 1, 2018, P. 181

11
produktif, bank memainkan peran kunci dalam setiap kegiatan bisnis.13
Pemerintah melalui Dewan Nasional
Keuangan Inklusif (DNKI) aktif mendorong agen bank untuk memainkan peran
penting dalam meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia. Dalam upaya
mencapai kesejahteraan masyarakat yang merata, agen bank menjadi instrumen
yang vital dalam memberikan akses kepada masyarakat terhadap layanan
keuangan formal. Sejak diluncurkannya Program Layanan Keuangan Tanpa
Kantor Dalam Rangka Keuangan Inklusif (Laku Pandai) pada tahun 2015, jumlah
agen bank mengalami peningkatan yang signifikan dalam setahun pertama, dari
sekitar 60.000 menjadi hampir 1 juta agen bank.
Data menunjukkan bahwa 55,3% orang dewasa di Indonesia telah
memiliki akun di lembaga keuangan formal, dan sebanyak 70,3% dari total
penduduk dewasa telah dilayani oleh lembaga keuangan formal. Namun, upaya
untuk mewujudkan akses yang merata terhadap layanan keuangan formal harus
terus dilakukan agar kesejahteraan masyarakat benar-benar tercapai. Hal ini
disampaikan oleh Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Iskandar Simorangkir, dalam
sebuah studi yang diluncurkan oleh Boston Consulting Group (BCG) dan
Microsave Indonesia pada tanggal 19 November di Jakarta.
Mayoritas agen bank di Indonesia, terutama agen Laku Pandai, melayani
layanan Cash-In-Cash-Out (CICO) yang meliputi isi saldo dan penarikan tunai.
Melalui layanan ini, masyarakat dapat dengan aman menyimpan pendapatan
mereka dan menarik sebagian tabungan ketika dibutuhkan. DNKI mendorong
agen bank untuk lebih aktif dalam melayani masyarakat, karena agen bank
membantu mengurangi biaya layanan bagi nasabah dan memudahkan akses
masyarakat terhadap layanan keuangan formal. Iskandar menyatakan bahwa
perhatian lintas sektor terhadap agen bank harus ditingkatkan, mengingat mereka
membantu memperluas jangkauan kantor cabang bank terutama di daerah
pedesaan dan perbatasan yang belum terjangkau.
Agen bank merupakan salah satu saluran utama selain kantor cabang bank
untuk mengakses layanan keuangan formal. Survei Nasional Inklusi Keuangan
13
Rotua Nuraini Tampubolon, ‘E-book’ peranan perbankan menuju keuangan inklusif di
Indonesia, (Jakarta, Koalisi responsi Bank Indonesia, 2017, P. 76

12
tahun 2018 menunjukkan bahwa 58,6% populasi penduduk dewasa di Indonesia
mengetahui lokasi agen bank. Agen bank menjadi pilihan utama bagi mereka
dalam membuka rekening Basic Saving Account (BSA) dan melakukan deposit
atau penarikan dalam enam bulan terakhir. Iskandar memberikan contoh petani
kelapa sawit di Sumatera yang dapat menabung untuk pendidikan anak mereka
melalui agen bank terdekat dari tempat tinggal mereka. Mereka juga dapat
melakukan penarikan tunai dari keluarga yang bekerja di Jakarta melalui agen
bank tersebut. Survei Nasional Inklusi Keuangan tahun 2018 juga menunjukkan
bahwa kesadaran akan keberadaan agen bank14

KESIMPULAN

Kesimpulan ringkas dari tiga topik yang telah dijelaskan:

1. Stabilitas sistem keuangan: Dalam menghadapi ketidakpastian global,


penting bagi otoritas keuangan dan pelaku industri untuk meningkatkan
manajemen risiko, menjaga likuiditas, dan mengadopsi kebijakan yang
tepat guna menjaga stabilitas sistem keuangan. Pemerintah Indonesia tetap
optimis namun tetap waspada, dengan pertumbuhan ekonomi yang kuat
dan kebijakan yang mendukung.

2. Peran lembaga perbankan: Lembaga perbankan memiliki peran penting


dalam perekonomian nasional, termasuk meningkatkan pendapatan
nasional, membuka lapangan kerja, memperlancar arus barang dan jasa,
serta memberikan dukungan finansial kepada berbagai sektor dalam

14
Kementerian koordinator bidang perekonomian, pemerintah dorong bank tingkatkan
peran dukung inklusi Nasional, diakses dari: Ekon.go.id, pada tanggal 29 Juni 2023.

13
masyarakat. Regulasi yang ketat diberlakukan untuk menciptakan sistem
perbankan yang sehat dan stabil.

3. Inklusi keuangan: Inklusi keuangan merupakan isu global yang


mendapatkan perhatian. Bank berperan penting dalam mengembangkan
produk dan layanan yang memenuhi kebutuhan masyarakat, serta
mendukung pengembangan ekonomi berkelanjutan dan keadilan sosial. Di
Indonesia, pemerintah aktif mendorong agen bank sebagai instrumen vital
dalam meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan keuangan formal
melalui program Laku Pandai. Meskipun telah ada peningkatan signifikan,
upaya untuk mencapai akses yang merata terhadap layanan keuangan
masih harus terus dilakukan.

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Badan Kebijakan Fiskal, 2022, ‘E;book’, tinjauan ekonomi, keuangan, dan fiskal,
Jakarta: Badan kebijakan Fiskal.

Bank Indonesia, 2019, ‘E-Book’, Kajian Stabilitas keuangan, penguatan


intermediasi di tengah ketidakpastian ekonomi global, Jakarta: Dapartemen
kebijakan makropudensial.

Ichsan, Nurul Hasan, 2014, E-book, pengantar perbankan, (Jakarta: Gaung


persada press group.

Parera, Agoes, 2020, ‘E-book’ pengantar ilmu ekonomi, Jakarta: PT Bumi


Aksara.

14
Tampubolon, Rotua Nuraini, 2017, ‘E-book’ peranan perbankan menuju
keuangan inklusif di Indonesia, (Jakarta, Koalisi responsi Bank Indonesia.

Team Bank Indonesia, 2012, ‘E-book’ “perkembangan ekonomi keuangan dan


kerja sama Internasional, Jakarta: Bank Indonesia

Jurnal

Aryaputra, Jay, Singgih, 2020, peran pengusaha muda dalam mendorong


perekonomian Indonesia guna meningkatkan pembangunan nasinal, Jurnal
lembaga ketahanan nasional republik Indonesia, Vol. 8, No. 3.

Fahrial, 2018, peranan bank dalam pembangunan ekonomi nasional, Universitas


Islam Riau, Jurnal Ensiklopedia, Vol. 1, No, 1.

Kedeputian bidang ekonomi kementerian PPN/BAPPENAS, 2022,


perkembangan Ekonomi Indonesia dan dunia triwulan II Tahun 2022,
Edisi Vol. 6, No. 2.

Maruf, Ahmad, 2008, pertumbuhan ekonomi Indonesia: determinan dalam


prospeknya, Jurnal Ekonomi dan studi pembangunan, Vol. 9, No. 1.

Mulianta, Ari Ginting, 2013, pengaruh pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan


sektor keuangan terhadap pengurangan kemiskinan di Indonesia, Jurnal
Ekonomi dan kebijakan publik, Vol. 4, No. 2.

Simatupang, H. Bachtiar, 2019, peranan perbankan dalam meningkatkan


perekonomian Indonesia, Universitas Islam Sumatera Utara, Jurnal Riset
akuntansi multiparadigma, Vol. 6, No. 2.

Internet

Kementerian koordinator bidang perekonomian, pemerintah dorong bank


tingkatkan peran dukung inklusi Nasional, diakses dari: Ekon.go.id, pada
tanggal 29 Juni 2023.

15
16

Anda mungkin juga menyukai