Anda di halaman 1dari 10

Abstrak

Dalam era globalisasi yang terus berkembang, negara-negara di seluruh dunia menghadapi
tantangan yang kompleks dan bervariasi dalam menjaga keamanan dan kedaulatan nasional
mereka. Bagi Republik Indonesia, sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dengan posisi
strategis di kawasan Asia Tenggara, geostrategi nasional memainkan peran penting dalam
merumuskan strategi untuk menjaga keamanan dan kedaulatan negara. Artikel ini akan
menjelaskan konsep dan peran geostrategi nasional dalam konteks globalisasi, khususnya
dalam konteks Republik Indonesia. Pertama, artikel ini akan membahas perubahan paradigma
keamanan yang terjadi sebagai hasil dari globalisasi. Selanjutnya, artikel ini akan
menjelaskan konsep geostrategi nasional Indonesia, termasuk faktor-faktor geografis yang
mempengaruhi keamanan nasional. Selanjutnya, artikel ini akan mengidentifikasi ancaman
yang dihadapi oleh Indonesia dalam konteks geostrategi nasional. Terakhir, artikel ini akan
menjelaskan strategi geostrategi yang dapat diterapkan oleh Indonesia untuk menjaga
keamanan nasional dalam era globalisasi.
Pendahuluan

I. Latar Belakang
Dalam era globalisasi yang terus berkembang, negara-negara di seluruh dunia dihadapkan
pada tantangan baru dalam menjaga keamanan dan kedaulatan nasional mereka. Globalisasi
telah mengubah lanskap politik, ekonomi, dan keamanan, yang mengharuskan negara untuk
mengadaptasi strategi mereka guna tetap relevan dan efektif. Dalam konteks ini, geostrategi
nasional memainkan peran yang krusial dalam membantu negara-negara menjaga
kepentingan nasional mereka. Artikel ini akan membahas pentingnya geostrategi nasional
dalam menjaga keamanan dan kedaulatan negara dalam konteks globalisasi.

Republik Indonesia, sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, memiliki posisi strategis
yang unik dalam konteks globalisasi. Negara ini terletak di persimpangan jalur perdagangan
internasional, memiliki sumber daya alam yang melimpah, serta memiliki beragam kelompok
etnis dan agama. Dalam era globalisasi yang ditandai dengan interkoneksi yang semakin kuat
antara negara-negara, menjaga keamanan dan kedaulatan Indonesia menjadi tugas yang
semakin kompleks. Oleh karena itu, geostrategi nasional memainkan peran yang penting
dalam merumuskan strategi yang efektif untuk menjaga keamanan dan kedaulatan negara.

II. Tujuan Penulisan

Artikel ini bertujuan untuk menganalisis konsep dan peran geostrategi nasional dalam
menjaga keamanan dan kedaulatan negara Republik Indonesia dalam konteks globalisasi
yang terus berubah. Artikel ini juga akan membahas implikasi dan tantangan yang dihadapi
Indonesia dalam menghadapi dinamika global serta pentingnya geostrategi nasional dalam
mengatasi tantangan tersebut.
Pembahasan

1. Pengertian Geostrategi
Geostrategi berasal dari kata geografi dan strategi. Geografi merujuk kepada ruang hidup
nasional, wadah, atau tempat hidupnya bangsa dan negara Indonesia. Strategi diartikan
sebagai ilmu dan seni menggunakan semua sumber daya bangsa untuk melaksanakan
kebijaksanaan tertentu dalam keadaan perang dan damai. (Dwi Salasworo et. al 2012)

Geostrategi adalah geopolitik yang dalam pelaksanaannya yaitu kebijaksanaan pelaksanaan


dalam menentukan tujuan, sarana-sarana serta penggunaan sarana-sarana tersebut guna
mencapai tujuan nasional dengan memanfaatkan konstelasi suatu negara. Sebagai suatu
strategi yang memanfaatkan konstelasi gografis dan ruang dimana bangsa Indonesia berada,
maka selalu digunakan untuk membina atau mengelola sumber daya yang dimiliki dalam
suatu rencana dan tindakan yang menjangkau masa depan dengan memperhitungkan berbagai
faktor yang ada. Dengan demikian geostrategi adalah perumusan strategi nasional dengan
memperhitungkan kondisi dan konstelasi geografis sebagai faktor utamanya, disamping itu
juga memperhatikan kondisi sosial, budaya, penduduk, SDA, lingkungan regional maupun
internasional. Geostrategi nasional dapat dirumuskan dalam konsepsi ketahanan nasional.
Konsepsi ini merupakan pengejawantahan dari Pancasila dan UUD 1945 dalam segala aspek
kehidupan yang secara terpadu, utuh menyeluruh dengan berpedoman pada wawasan
nusantara, sehingga konsepsi ini merupakan sarana mewujudkan ketahanan nasional. Jadi
dengan demikian jika wawasan nusantara merupakan geopolitik Indonesia maka disini
ketahanan nasional merupakan geostrateginya yaitu sebagai upaya dalam mewujudkan
wawasan nusantara.

2. Konteks Globalisasi
Dalam era globalisasi yang terus berkembang, konsep geostrategi nasional menjadi semakin
penting dalam menjaga keamanan dan kedaulatan negara. Globalisasi menciptakan tantangan
dan peluang baru bagi negara-negara, termasuk Republik Indonesia, dalam berbagai aspek
kehidupan. Dalam konteks ini, geostrategi nasional Indonesia memainkan peran yang
signifikan dalam menghadapi dinamika global dan memastikan kepentingan nasional
terlindungi.
Globalisasi secara luas merujuk pada integrasi ekonomi, politik, dan sosial antarnegara di
seluruh dunia. Hal ini dicapai melalui pertukaran perdagangan, investasi internasional, aliran
informasi dan teknologi, serta mobilitas manusia. Dalam konteks ini, geostrategi nasional
Indonesia harus memperhitungkan dampak globalisasi dan beradaptasi dengan perubahan
yang terjadi.
Paradigma keamanan saat ini telah berkembang dari sekedar keamanan yang berfokus pada
negara dan batas-batasnya dengan menggunakan kekuatan militer sebagai strategi menjaga
stabilitas negara kemudian meluas pada aktor individu dan menyangkut aspek ekonomi,
kesehatan, pendidikan, dan kebebasan politik. Konsep keamanan tradisional yang berfokus
pada militer dianggap belum bisa memberi jaminan keamanan kepada masyarakat di suatu
negara. Dari sinilah kemudian keamanan berubah haluan dari negara menjadi individu dan
ancaman tidak lagi hanya berupa militer tetapi juga non-militer. Ide tentang keamanan
manusia pun membuat keamanan dan pembangunan menjadi saling bersinggungan. (Hidayat
et. al 2018). Berikut ini adalah beberapa aspek penting dalam konteks globalisasi dan
perubahan paradigma keamanan:
 Interkoneksi Global: Globalisasi telah membawa tentang peningkatan interkoneksi
antara negara-negara di berbagai bidang, seperti perdagangan, teknologi informasi,
transportasi, dan migrasi. Hal ini berarti bahwa permasalahan keamanan tidak lagi
terbatas pada wilayah nasional saja, melainkan juga melibatkan dimensi global.
Keamanan nasional tidak lagi dapat dipisahkan dari keamanan regional dan global.
Negara-negara harus menghadapi ancaman yang tidak terbatas oleh batas-batas
geografis tradisional.

 Ancaman Transnasional: Globalisasi telah memperkuat kemampuan aktor non-negara,


seperti kelompok teroris, organisasi kriminal lintas batas, dan kelompok militan,
untuk beroperasi di lintas wilayah. Ancaman-ancaman ini tidak lagi terbatas pada
negara tunggal, melainkan dapat menyebar dengan cepat di tingkat global.
Misalnya, terorisme internasional dapat melibatkan kelompok teroris yang
beroperasi di berbagai negara dengan menggunakan teknologi komunikasi dan
transportasi yang canggih. Oleh karena itu, negara-negara harus mampu bekerja
sama secara internasional dalam menghadapi ancaman transnasional ini.

 Keamanan Non-Tradisional: Selain ancaman militer konvensional, globalisasi juga


telah menghadirkan ancaman non-tradisional yang berkaitan dengan isu-isu seperti
perubahan iklim, kemiskinan, bencana alam, pandemi penyakit, peredaran narkoba,
dan kejahatan siber. Ancaman-ancaman ini memiliki dampak yang luas dan
kompleks, dan seringkali melibatkan aktor non-negara. Oleh karena itu, negara-
negara harus mengadopsi pendekatan yang holistik dan kolaboratif dalam
menghadapi ancaman-ancaman non-tradisional ini. Kerja sama internasional
menjadi krusial dalam mengatasi masalah ini.

 Ketergantungan Ekonomi: Dalam era globalisasi, negara-negara semakin saling


tergantung dalam hal ekonomi. Ketergantungan ini mencakup aspek perdagangan,
investasi, rantai pasok, dan sumber daya alam. Ketika ketergantungan ekonomi
semakin kuat, stabilitas ekonomi dan keamanan nasional menjadi sangat penting.
Gangguan di satu negara dapat dengan cepat menyebar ke negara-negara lain
melalui efek domino. Oleh karena itu, negara-negara harus mampu melindungi
kepentingan ekonomi mereka dengan membangun hubungan yang saling
menguntungkan dan bermitra dengan negara-negara lain.

 Penyebaran Teknologi: Globalisasi juga telah membawa tentang penyebaran


teknologi yang pesat, termasuk teknologi informasi, telekomunikasi, dan senjata.
Sementara teknologi tersebut memberikan manfaat besar dalam berbagai sektor,
mereka juga menciptakan risiko baru. Misalnya, kemajuan teknologi komunikasi
memberikan kesempatan bagi serangan siber yang kompleks dan sofistikasi,
sementara penyebaran senjata dapat memperbesar potensi konflik bersenjata. Oleh
karena itu, negara-negara harus mampu mengatasi tantangan keamanan yang terkait
dengan penyebaran teknologi ini melalui kebijakan dan kerja sama internasional.
Dalam menghadapi perubahan paradigma keamanan yang diakibatkan oleh
globalisasi, negara-negara harus mengadopsi pendekatan yang holistik dan adaptif.
Pendekatan ini melibatkan kerja sama internasional yang erat, penguatan kapasitas nasional
dalam menghadapi ancaman baru, pengembangan kebijakan yang terintegrasi, dan
penggunaan teknologi informasi dan intelijen yang canggih. Selain itu, negara-negara harus
memahami bahwa keamanan nasional tidak dapat dicapai secara terpisah dari keamanan
regional dan global. Kerjasama multilateral dan diplomasi juga menjadi penting dalam
menjaga stabilitas dan perdamaian di tingkat internasional.

3. Perubahan Paradigma Keamanan


Globalisasi telah mengubah paradigma keamanan secara signifikan. Tradisionalnya,
keamanan nasional didefinisikan dalam konteks ancaman militer dan pertahanan teritorial.
Namun, dalam era globalisasi, ancaman terhadap keamanan negara menjadi lebih kompleks
dan meluas. Paradigma keamanan yang baru ini mencakup berbagai aspek, seperti keamanan
ekonomi, energi, lingkungan, sosial, dan siber.
1. Keamanan Ekonomi: Dalam konteks globalisasi, keamanan ekonomi menjadi faktor
penting bagi kelangsungan hidup dan perkembangan negara. Negara harus mampu
melindungi sektor ekonominya dari persaingan yang tidak adil, ketidakstabilan pasar
global, atau ketergantungan yang berlebihan pada pihak asing. Geostrategi nasional
Indonesia harus mengatasi tantangan seperti proteksionisme perdagangan, kerentanan
terhadap fluktuasi harga komoditas, dan kebijakan ekonomi negara-negara besar yang
mempengaruhi stabilitas ekonomi nasional.
2. Keamanan Energi: Indonesia sebagai negara dengan sumber daya energi yang
melimpah harus memastikan keamanan pasokan energi dalam konteks globalisasi.
Perubahan dalam dinamika pasar energi dunia, persaingan akses terhadap sumber
daya energi, dan tantangan lingkungan seperti perubahan iklim dapat mempengaruhi
keamanan energi nasional. Geostrategi nasional harus mempertimbangkan
diversifikasi sumber energi, investasi dalam infrastruktur energi, dan diplomasi energi
untuk menjaga keberlanjutan pasokan energi negara.
3. Keamanan Lingkungan: Globalisasi juga berdampak pada lingkungan hidup,
termasuk perubahan iklim, kerusakan ekosistem, dan degradasi sumber daya alam.
Geostrategi nasional Indonesia harus mempertimbangkan dampak lingkungan global
dan bertindak untuk melindungi lingkungan dalam rangka menjaga keamanan jangka
panjang negara.
4. Keamanan Sosial dan Identitas: Globalisasi juga mempengaruhi aspek sosial dan
identitas suatu negara. Integrasi budaya, migrasi internasional, dan konflik etnis atau
agama menjadi faktor yang perlu diperhatikan dalam geostrategi nasional. Indonesia
sebagai negara dengan keberagaman budaya dan agama harus memastikan keamanan
sosial dan keharmonisan antarkelompok masyarakat.
5. Keamanan Siber: Ancaman siber menjadi lebih signifikan dalam era globalisasi, di
mana informasi dan komunikasi berbasis teknologi semakin penting. Indonesia
sebagai negara dengan jumlah pengguna internet yang besar harus memiliki strategi
keamanan siber yang kuat untuk melindungi infrastruktur teknologi informasi, data
pemerintah, dan kepentingan nasional dari serangan siber. Kerja sama internasional
dalam bidang keamanan siber menjadi krusial untuk melawan ancaman ini.
4. Peran Geostrategi Nasional dalam Konteks Globalisasi
Dalam menghadapi perubahan paradigma keamanan dan dinamika globalisasi, geostrategi
nasional Indonesia memainkan peran yang penting dalam menjaga keamanan dan kedaulatan
negara. Beberapa peran kunci geostrategi nasional adalah sebagai berikut:
1. Identifikasi Ancaman dan Peluang: Geostrategi nasional harus mampu
mengidentifikasi ancaman yang dihadapi negara, baik yang bersifat tradisional
maupun yang muncul akibat perubahan globalisasi. Dengan pemahaman yang
mendalam tentang kondisi global, geostrategi nasional dapat mengidentifikasi potensi
konflik, sumber ancaman baru, serta peluang kerjasama yang dapat dimanfaatkan
untuk kepentingan negara.
2. Pertahanan dan Keamanan: Geostrategi nasional membentuk kerangka kerja untuk
pembangunan pertahanan dan keamanan negara. Ini meliputi pengembangan kekuatan
militer yang efektif, perlindungan terhadap wilayah perbatasan dan sumber daya alam,
serta perlindungan terhadap ancaman nonmiliter seperti terorisme dan kejahatan lintas
batas. Geostrategi nasional juga mempertimbangkan keberlanjutan kekuatan
pertahanan, kemandirian industri pertahanan, serta penggunaan teknologi canggih
untuk menghadapi ancaman masa depan.
3. Diplomasi dan Kerja Sama Internasional: Geostrategi nasional Indonesia juga
melibatkan diplomasi yang kuat dan kerja sama internasional. Negara harus menjalin
hubungan yang baik dengan negara-negara tetangga dan mitra internasional untuk
mengatasi tantangan bersama, seperti keamanan maritim, perubahan iklim, dan
ancaman teroris. Kerja sama ini juga dapat memberikan manfaat ekonomi dan politik,
serta memperkuat posisi Indonesia di tingkat global.
4. Pengelolaan Sumber Daya Alam: Indonesia sebagai negara dengan sumber daya alam
yang melimpah harus memiliki geostrategi yang efektif dalam pengelolaan dan
perlindungan sumber daya alam. Langkah-langkah seperti diversifikasi ekonomi,
pencegahan eksploitasi ilegal, pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan, dan
perlindungan hak-hak ekonomi nasional menjadi bagian penting dari geostrategi
nasional.
5. Pengembangan Infrastruktur: Geostrategi nasional juga berperan dalam
pengembangan infrastruktur yang mendukung konektivitas dan keamanan nasional.
Pembangunan pelabuhan, jalan raya, bandara, dan jaringan telekomunikasi yang andal
akan memfasilitasi perdagangan internasional, mobilitas manusia, dan pertahanan
nasional. Penguatan infrastruktur juga memungkinkan Indonesia memainkan peran
aktif dalam jalur-jalur perdagangan dan transportasi regional dan global.
6. Perlindungan Keamanan Sosial: Geostrategi nasional harus memperhatikan keamanan
sosial dan identitas negara. Membangun keharmonisan antarkelompok masyarakat,
mengatasi konflik etnis dan agama, serta mendorong partisipasi politik yang inklusif
adalah langkah-langkah yang penting dalam menjaga stabilitas dan keamanan sosial
negara.

5. Tantangan dan Implikasi


Meskipun geostrategi nasional Indonesia memiliki peran penting dalam menjaga keamanan
dan kedaulatan negara dalam konteks globalisasi, ada tantangan dan implikasi yang harus
diatasi:
1. Kompleksitas dan Keterbatasan Sumber Daya: Menghadapi tantangan global dan
keamanan yang kompleks memerlukan alokasi sumber daya yang memadai.
Terbatasnya anggaran dan keterbatasan sumber daya manusia dapat menjadi
hambatan dalam implementasi geostrategi nasional yang efektif.
2. Dinamika Politik dan Ekonomi Global: Geostrategi nasional harus mampu
beradaptasi dengan perubahan politik dan ekonomi global yang cepat. Perubahan
kebijakan luar negeri, pergeseran kekuatan regional, dan fluktuasi pasar global dapat
mempengaruhi strategi keamanan nasional.
3. Kerentanan Terhadap Ancaman Nonmiliter: Ancaman nonmiliter seperti terorisme,
kejahatan siber, dan perubahan iklim dapat memiliki dampak yang serius terhadap
keamanan nasional. Geostrategi nasional harus mampu mengatasi ancaman-ancaman
ini dengan memperkuat kerja sama internasional, pengembangan kapasitas nasional,
dan penguatan kelembagaan terkait.
4. Kompleksitas Hubungan Regional: Indonesia sebagai negara dengan banyak tetangga
memiliki dinamika hubungan regional yang kompleks. Geostrategi nasional harus
mempertimbangkan perbedaan kepentingan, potensi konflik, dan kerjasama dengan
negara-negara tetangga dalam menjaga keamanan dan kedaulatan.
Penutup
Kesimpulan
Dalam konteks globalisasi yang terus berkembang, geostrategi nasional Indonesia
memainkan peran yang penting dalam menjaga keamanan dan kedaulatan negara. Dengan
memahami dampak globalisasi, mengidentifikasi ancaman dan peluang, serta
mengembangkan strategi keamanan yang komprehensif, geostrategi nasional dapat
memberikan kerangka kerja yang efektif dalam menghadapi dinamika global.
Geostrategi nasional Indonesia melibatkan berbagai aspek, termasuk pertahanan, diplomasi,
ekonomi, keamanan maritim, dan penegakan hukum. Integrasi konsep geostrategi ke dalam
strategi keamanan nasional akan membantu Indonesia dalam menjaga keamanan, kedaulatan,
dan stabilitas dalam konteks globalisasi yang terus berkembang.
Namun, tantangan seperti kompleksitas global, kerentanan terhadap ancaman nonmiliter, dan
dinamika hubungan regional harus diatasi. Dalam menghadapi tantangan ini, kerja sama
internasional, pengembangan kapasitas nasional, dan penguatan kelembagaan akan menjadi
elemen penting dalam geostrategi nasional Indonesia.
Dengan implementasi yang baik dan adaptasi yang tepat terhadap dinamika global,
geostrategi nasional Indonesia akan mampu menjaga keamanan, kedaulatan, dan stabilitas
negara dalam era globalisasi yang terus berubah.
Saran
Alangkah baiknya dalam pembahasan disertakan studi kasus masalah
Daftar Pustaka

https://fh.unpatti.ac.id/pengantar-geostrategi-indonesia/

http://eprints.uad.ac.id/9436/1/GEOSTRATEGI%20Dwi.pdf

https://knowledge4policy.ec.europa.eu/foresight/topic/changing-security-paradigm/
developments-and-forecasts-on-changing-security-paradigm_en

Anda mungkin juga menyukai