Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Proses terbentuknya wawasan nusantara setiap bangsa Salah satu persyaratan mutlak harus
dimiliki oleh sebuah negara adalah wilayah kedaulatan, di samping rakyat dan pemerintahan
yang diakui. Konsep dasar wilayah negara kepulauan telah diletakkan melalui Deklarasi Djuanda
13 Desember 1957. Deklarasi tersebut memiliki nilai sangat strategis bagi bangsa Indonesia,
karena telah melahirkan konsep Wawasan Nusantara yang menyatukan wilayah Indonesia. Laut
Nusantara bukan lagi sebagai pemisah, akan tetapi sebagai pemersatu bangsa Indonesia yang
disikapi sebagai wilayah kedaulatan mutlak Negara Kesatuan Republik Indonesia. Indonesia
wawasan nasionalnya adalah wawasan nusantara yang disingkat Wanus. Wanus ialah cara
pandang bangsa Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang- Undang Dasar 1945 tentang diri
dan lingkungannya dalam eksistensinya yang sarwa nusantara dan penekanannya dalam
mengekspresikan diri sebagai bangsa Indonesia di tengah-tengah lingkungannya yang sarwa
nusantara itu. Unsur-unsur dasar wasantara itu ialah: wadah (contour atau organisasi), isi, dan
tata laku. Dari wadah dan isi wasantara itu, tampak adanya bidang-bidang usaha untuk mencapai
kesatuan dan keserasian dalam bidang- bidang: Satu kesatuan wilayah, Satu kesatuan bangsa,
Satu kesatuan budaya, Satu kesatuan ekonomi, Satu kesatuan hankam. Jelaslah disini bahwa
Wanus adalah pengejawantahan falsafah Pancasila dan UUD 1945 dalam wadah negara
Republik Indonesia. Kelengkapan dan keutuhan pelaksanaan Wanus akan terwujud dalam
terselenggaranya ketahanan nasional Indonesia yang senantiasa harus ditingkatkan sesuai dengan
tuntutan zaman. Ketahanan nasional itu akan dapat meningkat jika ada pembangunan yang
meningkat, dalam “koridor” Wanus.

Konsep geopolitik dan geostrategi Bila diperhatikan lebih jauh kepulauan Indonesia yang
duapertiga wilayahnya adalah laut membentang ke utara dengan pusatnya di pulau Jawa
membentuk gambaran kipas. Sebagai satu kesatuan negara kepulauan, secara konseptual,
geopolitik Indonesia dituangkan. dalam salah satu doktrin nasional yang disebut Wawasan
Nusantara dan politik luar negeri bebas aktif. ,

1
sedangkan geostrategi Indonesia diwujudkan melalui konsep Ketahanan Nasional yang
bertumbuh pada perwujudan kesatuan ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan
keamanan. Dengan mengacu pada kondisi geografi bercirikan maritim, maka diperlukan strategi
besar (grand strategy) maritim sejalan dengan doktrin pertahanan defensif aktif dan fakta bahwa
bagian terluar wilayah yang harus dipertahankan adalah laut. Implementasi dari strategi maritim
adalah mewujudkan kekuatan maritim (maritime power) yang dapat menjamin kedaulatan dan
integritas wilayah dari berbagai ancaman. Wawasan nusantara sebagai geopolitik Indonesia
Nusantara (archipelagic) dipahami sebagai konsep kewilayahan nasional dengan penekanan
bahwa wilayah negara Indonesia terdiri dari pulau-pulau yang dihubungkan oleh laut. Laut yang
menghubungkan dan mempersatukan pulau-pulau yang tersebar di seantero khatulistiwa.
Sedangkan Wawasan Nusantara adalah konsep politik bangsa Indonesia yang memandang
Indonesia sebagai satu kesatuan wilayah, meliputi tanah (darat), air (laut) termasuk dasar laut
dan tanah di bawahnya dan udara di atasnya secara tidak terpisahkan, yang menyatukan bangsa
dan negara secara utuh menyeluruh mencakup segenap bidang kehidupan nasional yang meliputi
aspek politik, ekonomi, sosial budaya, dan hankam. Wawasan Nusantara sebagai konsepsi politik
dan kenegaraan yang merupakan manifestasi pemikiran politik bangsa Indonesia telah ditegaskan
dalam GBHN dengan Tap. MPR No.IV tahun 1973. Penetapan ini merupakan tahapan akhir
perkembangan konsepsi negara kepulauan yang telah diperjuangkan sejak Dekrarasi Juanda
tanggal 13 Desember 1957.

1.2. Rumusan masalah


1. Apa Pengertian globalisasi ?
2. Bagaimana pengaruh positif globalisasi terhadap masyarakat Indonesia ?
3. Bagaimana Pengaruh negatif globalisasi terhadap masyarakat Indonesia ?
4. Bagaimana Tantangan Wawasan Nusantara di Era Globalisasi ?
5. Apa Peranan Mahasiswa Sebagai Warga Negara Untuk Memperkuat Pertahanan
Negara ?

2
1.3. Tujuan Penulisan
2. Untuk mengetahui Pengertian globalisasi .
3. Untuk mengetahui pengaruh positif globalisasi terhadap masyarakat Indonesia .
4. Untuk mengetahui Pengaruh negatif globalisasi terhadap masyarakat Indonesia .
5. Untuk mengetahui Tantangan Wawasan Nusantara di Era Globalisasi .
6. Untuk mengetahui Peranan Mahasiswa Sebagai Warga Negara Untuk Memperkuat
Pertahanan.

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Globalisasi

Kata globalisasi sebetulnya adalah serapan dari bahasa asing yakni bahasa Inggris
globalization. Kata globalization sendiri datang dari kata global yang bermakna universal yang
memperoleh imbuhan -lization yang dapat dimaknai sebagai sistem. Jadi dari asal mula tuturnya,
globalisasi dapat disimpulkan sebagai sistem penyebaran unsur-unsur baru baik berbentuk info,
pemikiran, pola hidup ataupun tehnologi dengan cara mendunia. Globalisasi disimpulkan sebagai
satu sistem di mana bata-batas satu negara jadi makin sempit lantaran kemudahan hubungan
pada negara baik bersifat pertukaran info, perdagangan, tehnologi, pola hidup serta bentuk-
bentuk hubungan yang lain. Dalam hal ini ada beberapa aspek khususnya di bidang ketahanan
nasional, di antaranya adalah aspek ideologi, aspek ekonomi, Aspek sosial budaya, aspek politik.

Hakekatnya tidak ada satu negara pun di dunia ini yang bebas dari gangguan yang dapat
mengancam eksistensinya sebagai bangsa dan negara yang merdeka. Setiap bangsa berbeda
dalam membina kewaspadaan nasionalnya. Kewaspadaan nasional merupakan sikap mental yang
peka terhadap kemungkinan datangnya ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan yang
membahayakan eksistensinya sebagai bangsa dan negara, mencakup masalah-masalah: kualitas
pemahaman pancasila sebagai ideologi negara, cara pandang wawasan nusantara, ketahanan
nasional dan pembangunan nasional. Untuk memahami ketahanan nasional dibutuhkan
pemahaman dengan baik dan benar hubungan antara pancasila dan wawasan nusantara dengan
ketahanan nasional.

Salah satu gangguan salah satunya yaitu masuknya Globalisasi yang merupakan proses
tatanan masyarakat yang mendunia dan tidak mengenal batas wilayah. Globalisasi pada
hakikatnya adalah suatu proses dari gagasan yang dimunculkan, kemudian ditawarkan untuk
diikuti oleh bangsa lain yang akhirnya sampai pada suatu titik kesepakatan bersama dan menjadi
pedoman bersama bagi bangsa- bangsa di seluruh dunia.

4
Pengaruh globalisasi, sekarang ini tidak dapat dipungkiri lagi karena banyaknya
kemajuan teknologi yang masuk kedalam Negara dan bangsa kita. Tidak sedikit teknologi yang
masuk, seperti: computer dan yang telah terlengkapi sehingga bisa jadi internet, televisi, radio,
hp dan masih banyak lain sebagainya. Karena banyaknya persaingan sehingga banyak pula
teknologi yang makin hari makin meningkat, apalagi pada Negara-negara yang maju, dia bisa
mengeluarkan produk tiap harinya.

Bahkan sampai kekehidupan keluarga, seperti radio, hp, dan yang tidak asing lagi yaitu
televisi. Televisi hampir semua kalangan kehidupan keluarga memiliki benda tersebut. Karena
televisi selain menarik televisi juga bisa memberikan berbagai informasi, pengetahuan, dan
hiburan. Dengan televisi bisa mengetahui kehidupan berbagai Negara. Televisi mempunyai
banyak saluran/ gelombang, sehingga pemilik bisa memilih acara yang dikehendakinya, kerena
mempunyai acara-acara tersendiri setiap gelombangnya. Pengaruh Globalisasi Terhadap
Pluralisme Kebudayaan Manusia di Negara Berkembang. Sebagai proses, globalisasi
berlangsung melalui dua dimensi dalam interaksi antar bangsa, yaitu dimensi ruang dan waktu.
Ruang makin dipersempit dan waktu makin dipersingkat dalam interaksi dan komunikasi pada
skala dunia. Globalisasi berlangsung di semua bidang kehidupan seperti bidang ideologi, politik,
ekonomi, sosial budaya, pertahanan keamanan dan lain- lain.

Teknologi informasi dan komunikasi adalah faktor pendukung utama dalam globalisasi.
Dewasa ini, perkembangan teknologi begitu cepat sehingga segala informasi dengan berbagai
bentuk dan kepentingan dapat tersebar luas ke seluruh dunia.Oleh karena itu globalisasi tidak
dapat kita hindari kehadirannya.Kehadiran globalisasi tentunya membawa pengaruh bagi
kehidupan suatu negara termasuk Indonesia. Pengaruh globalisasi di berbagai bidang kehidupan
seperti kehidupan politik, ekonomi, ideologi, sosial budaya dan lain- lain akan mempengaruhi
nilai- nilai nasionalisme terhadap bangsa. Oleh karena globalisasi tidak hanya menjadi suatu isu
dan konsep tetapi juga telah menjadi sebuah teori dan paradigma.

5
Maka banyak statement mengenai globalisasi. Tidak terkecuali bangsa indonesia, seperti halnya
bangsa-bangsa lain dalam era globalisasi ini, tidak dapat menghindar dari arus derasnya
kompleksitas perubahan (inovasi) sebagai akibat pesatnya perkembangan teknologi informasi,
telekomunikasi dan transportasi. Sebagai suatu proses, globalisasi berlangsung melalui dua
dimensi dalam interaksi antar bangsa, yaitu dimensi ruang dan dimensi waktu. Dilihat dari
dimensi ruang akan semakin dipersempit dan dari dimensi waktu semakin dipersingkat dalam
berinteraksi dan berkomunikasi pada skala dunia. Globalisasi berlangsung di semua bidang
kehidupan seperti bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan keamanan.
Teknologi informasi dan komunikasi adalah faktor pendukung utama dalam globalisasi. Dewasa
ini, perkembangan teknologi begitu cepat sehingga segala informasi dengan berbagai bentuk dan
kepentingan dapat tersebar luas ke seluruh dunia.Oleh karena itu globalisasi tidak dapat kita
hindari kehadirannya. Kehadiran globalisasi tentunya membawa pengaruh besar bagi kehidupan
suatu negara termasuk negara kita Indonesia. Pengaruh tersebut dibagi menjadi dua yaitu
pengaruh positif dan pengaruh negatif :

2.2. Pengaruh positif globalisasi terhadap masyarakat Indonesia.

Pengaruh positif dari Globalisasi dapat digolongkam menjadi tiga bagian diantaranya yaitu :

1) Dilihat dari aspek globalisasi politik, pemerintahan dijalankan secara terbuka dan
demokratis, karena pemerintahan adalah bagian dari suatu negara. Jika pemerintahan
dijalankan secara jujur, bersih dan dinamis tentunya akan mendapat tanggapan positif
dari rakyat. Tanggapan positif tersebut berupa jati diri terhadap negara menjadi
meningkat dan kepercayaan masyarakat akan mendukung yang dilakukan oleh
pemerintahan.
2) Dari aspek globalisasi ekonomi, terbukanya pasar internasional, meningkatkan
kesempatan kerja yang banyak dan meningkatkan devisa suatu negara. Dengan
adanya hal tersebut akan meningkatkan kehidupan ekonomi bangsa yang dapat
menunjang kehidupan nasional dan akan mengurangi kehidupan miskin.

6
3) Dari aspek globalisasi sosial budaya, kita dapat meniru pola berpikir yang baik seperti
etos kerja yang tinggi dan disiplin serta Iptek dari negara lain yang sudah maju untuk
meningkatkan kedisplinan bangsa yang pada akhirnya memajukan bangsa serta akan
mempertebal jati diri kita terhadap bangsa. Serta kita juga dapat bertukar ilmu
pengetahuan tentang budaya suatu bangsa.

2.3. Pengaruh negatif globalisasi terhadap masyarakat Indonesia.

Pengaruh negatif globalisasi terhadap masyarakat ada lima bagian yaitu :

1. Aspek politik, Globalisasi mampu meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa liberalisme


dapat membawa kemajuan dan kemakmuran. Sehingga tidak menutup kemungkinan
berubah arah dari ideologi Pancasila ke ideologi liberalisme. Jika hal tesebut terjadi
akibatnya jati diri bangsa akan luntur dan tidak mungkin lagi bangsa kita akan terpecah
belah.

2. Aspek Globalisasi ekonomi, hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri karena
banyaknya produk luar negeri (mainan, minuman, makanan, pakaian, dll) membanjiri
Indonesia. Dengan hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri menunjukan gejala
berkurangnya jati diri bangsa kita. Maka hal ini akan menghilangkan beberapa
perusahaan kecil yang memang khusus memproduksi produk dalam negeri.

3. Masyarakat kita khususnya anak muda banyak yang lupa akan identitas diri sebagai
bangsa Indonesia dimana dilihat dari sopan santun mereka yang mulai berani kepada
orang tua, hidup metal, hidup bebas, dll. Justru anak muda sekarang sangat
mengagungkan gaya barat yang sudah masuk ke bangsa kita dan semakin banyak yang
cenderung meniru budaya barat yang oleh masyarakat dunia dianggap sebagai kiblat.

4. Mengakibatkan adanya kesenjangan sosial yang tajam antara yang kaya dan miskin,
karena adanya persaingan bebas dalam globalisasi ekonomi. Hal tersebut dapat
menimbulkan pertentangan yang dapat mengganggu kehidupan nasional bangsa. Serta
menambah angka pengangguran dan tingkat kemiskinan suatu bangsa.

7
5. Munculnya sikap individualisme yang menimbulkan ketidakpedulian sesama warga.
Dengan adanya individualisme maka orang tidak akan peduli dengan kehidupan bangsa.
Padahal jati diri bangsa kita dahulu mengutamakan Gotong Royong, tapi kita sering lihat
sekarang contohnya saja di perumahan / komplek elit, mereka belum tentu mengenal
sesamanya. Dari hal tersebut saja sudah tercermin tidak adanya kepedulian, karena jika
tidak kenal maka tidak sayang.

Dari pengaruh yang ada seperti yang dijelaskan diatas, ddengan masuknya globalisasi secara
meluas dan menyeluruh, sudah tentu akan berdampak pada Negara kita secara langsung. Namun
dampak tersebut pun tidak selamanya buruk tetapi ada juga keuntungan-keuntungan yang akan
didapat dengan adanya globalisasi yaitu :

a. Produksi global dapat ditingkatkan, Pandangan ini sesuai dengan teori


‘Keuntungan Komparatif’ dari David Ricardo. Melalui spesialisasi dan
perdagangan faktor-faktor produksi dunia dapat digunakan dengan lebih efesien,
output dunia bertambah dan masyarakat akan memperoleh keuntungan dari
spesialisasi dan perdagangan dalam bentuk pendapatan yang meningkat, yang
selanjutnya dapat meningkatkan pembelanjaan dan tabungan.
b. Meningkatkan kemakmuran masyarakat dalam suatu Negara, Perdagangan yang
lebih bebas memungkinkan masyarakat dari berbagai negara mengimpor lebih
banyak barang dari luar negeri. Hal ini menyebabkan konsumen mempunyai
pilihan barang yang lebih banyak. Selain itu, konsumen juga dapat menikmati
barang yang lebih baik dengan harga yang lebih rendah.
c. Meluaskan pasar untuk produk dalam negeri, Perdagangan luar negeri yang lebih
bebas memungkinkan setiap negara memperoleh pasar yang jauh lebih luas dari
pasar dalam negeri.

8
d. Dapat memperoleh lebih banyak modal dan teknologi yang lebih baik, Modal
dapat diperoleh dari investasi asing dan terutama dinikmati oleh negara-negara
berkembang karena masalah kekurangan modal dan tenaga ahli serta tenaga
terdidik yang berpengalaman kebanyakan dihadapi oleh negara-negara
berkembang.
e. Menyediakan dana tambahan untuk pembangunan ekonomi, Pembangunan sektor
industri dan berbagai sektor lainnya bukan saja dikembangkan oleh perusahaan
asing, tetapi terutamanya melalui investasi yang dilakukan oleh perusahaan
swasta domestik. Perusahaan domestik ini seringkali memerlukan modal dari
bank atau pasar saham. dana dari luar negeri terutama dari negara-negara maju
yang memasuki pasar uang dan pasar modal di dalam negeri dapat membantu
menyediakan modal yang dibutuhkan tersebut.

Disamping itu hal-hal diatas adanya globalisasi yang semakin meluas akan sangat
berdampak buruk juga pada suatu Negara terutama pada sektor ekonomi. Di antaranya :

Menghambat pertumbuhan sektor industry, Salah satu efek dari globalisasi adalah
perkembangan sistem perdagangan luar negeri yang lebih bebas. Perkembangan ini
menyebabkan negara-negara berkembang tidak dapat lagi menggunakan tarif yang tingi untuk
memberikan proteksi kepada industri yang baru berkembang (infant industry). Dengan demikian,
perdagangan luar negeri yang lebih bebas menimbulkan hambatan kepada negara berkembang
untuk memajukan sektor industri domestik yang lebih cepat. Selain itu, ketergantungan kepada
industri-industri yang dimiliki perusahaan multinasional semakin meningkat.

Memperburuk neraca pembayaran, Globalisasi cenderung menaikkan barang-barang impor.


Sebaliknya, apabila suatu negara tidak mampu bersaing, maka ekspor tidak berkembang.
Keadaan ini dapat memperburuk kondisi neraca pembayaran. Efek buruk lain dari globaliassi
terhadap neraca pembayaran adalah pembayaran neto pendapatan faktor produksi dari luar negeri
cenderung mengalami defisit.

9
Investasi asing yang bertambah banyak menyebabkan aliran pembayaran keuntungan
(pendapatan) investasi ke luar negeri semakin meningkat. Tidak berkembangnya ekspor dapat
berakibat buruk terhadap neraca pembayaran.Sektor keuangan semakin tidak stabil, Salah satu
efek penting dari globalisasi adalah pengaliran investasi (modal) portofolio yang semakin besar.
Investasi ini terutama meliputi partisipasi dana luar negeri ke pasar saham. Ketika pasar saham
sedang meningkat, dana ini akan mengalir masuk, neraca pembayaran bertambah bak dan nilai
uang akan bertambah baik. Sebaliknya, ketika harga-harga saham di pasar saham menurun, dana
dalam negeri akan mengalir ke luar negeri, neraca pembayaran cenderung menjadi bertambah
buruk dan nilai mata uang domestik merosot. Ketidakstabilan di sektor keuangan ini dapat
menimbulkan efek buruk kepada kestabilan kegiatan ekonomisecara keseluruhan.

Memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang, apabila hal-hal yang


dinyatakan di atas berlaku dalam suatu negara, maka dlam jangka pendek pertumbuhan
ekonominya menjadi tidak stabil. Dalam jangka panjang pertumbuhan yang seperti ini akan
mengurangi lajunya pertumbuhan ekonomi. Pendapatan nasional dan kesempatan kerja akan
semakin lambat pertumbuhannya dan masalah pengangguran tidak dapat diatasi atau malah
semakin memburuk. Pada akhirnya, apabila globalisasi menimbulkan efek buruk kepada prospek
pertumbuhan ekonomi jangka panjang suatu negara, distribusi pendapatan menjadi semakin tidak
adil dan masalah sosial-ekonomi masyarakat semakin bertambah buruk.

Dari semua itu sebenarnya yang perlu diwaspadai oleh pemerintah sebagai kepala Negara atau
pemberi kebbijakan harus benar-benar memperhatikan budaya yang di timbulkan dengan
masuknya globalisasi secara meluas. Dengan masuknya globalisasi sangat berbahaya pada
budaya local, bisa saja budaya local yang sebenarnya menjadi sebuah kebanggaan suatu Negara
dan juga menjadi sebuah kekayaan suatu Negara akan ditinggalkan oleh warganya terutama para
generasi muda yang memang mudah sekali menerima budaya yang dating dari luar, terlebih
generasi muda sekarang sedikit banyaknya menganggap budaya local merupakan sesuatu hal
yang ketinggalan zaman. Globalisasi sebagai sebuah gejala tersebarnya nilai-
nilai dan budaya tertentu keseluruh dunia (sehingga menjadi budaya dunia atau world culture)
telah terlihat semenjak lama.

10
Kontak melalui media menggantikan kontak fisik sebagai sarana utama komunikasi antar
bangsa. Perubahan tersebut menjadikan komunikasi antar bangsa lebih mudah dilakukan, hal ini
menyebabkan semakin cepatnya perkembangan globalisasi kebudayaan. Ciri berkembangnya
globalisasi kebudayaan yaitu dengan di tandai hal-hal sebangai berikut : berkembangnya
pertukaran kebudayaan internasional, penyebaran prinsip multikebudayaan (multiculturalism),
dan kemudahan akses suatu individu terhadap kebudayaan lain di luar kebudayaannya,
berkembangnya turisme dan pariwisata, semakin banyaknya imigrasi dari suatu negara ke negara
lain, berkembangnya mode yang berskala global, seperti pakaian, film dan lain lain, bertambah
banyaknya event-event berskala global, seperti Piala Dunia FIFA, persaingan bebas dalam
bidang ekonomi, meningkakan interaksi budaya antar negara melalui perkembangan media
massa.

2.4. Tantangan Wawasan Nusantara di Era Globalisasi

Di jaman Era Globalisasi ini segala sesuatu aspek kehidupan yang ada bersaing begitu
ketatnya. Dari mulai aspek ekonomi, politik, sosial budaya, pendidikan dan lain-lain. Seperti
yang kita ketahui era globalisasi itu ditandai dengan adanya perdagangan bebas dimana produk
dari suatu negara dengan bebas dapat masuk dan di perjualbelikan di negara lain. Kenyataan itu
tentu menimbulkan tantangan bagi semua negara untuk mampu bersaing dalam meningkatkan
kualitas produk industrinya, bangsa Indonesia juga tidak terlepas dari tantangan itu. Untuk
mampu bersaing dengan negara lain. Tapi sayang sekali hal ini tidak didukung oleh sebagian
masyarakat Indonesia, karena pada dasarnya mereka lebih tertarik terhadap produk impor yang
menurut mereka berkualitas dan tentu saja mempunyai nilai prestise. Dari hal ini juga bisa kita
lihat betapa minimnya identitas perekonomian mengenai perdagangan.

Padahal produk buatan Indonesia pun juga bisa bersaing dengan produk Luar negeri.
Walaupun terkadang sangat disayangkan sekali beberapa produk yang kita buat merupak produk
hasil contekan dengan produk luar negeri. Karena hal ini pun juga didukung dengan keinginan
masyarakat Indonesia yang ingin mempunyai produk import tersebut dengan harga yang lebih
murah. Hal ini memang sangatlah memprihatinkan dimana masyarakat masih belum
mempercayai kualitas produk Indonesia karena kurangnya pemahaman kita terhadap ketahanan
nasional.

11
Padahal jika kita sering membeli produk impor sama saja seperti kita mengasih “makan”untuk
orang luar negeri. Sedangkan negara kita saja masih banyak sekali yang harus dibantu
dibandingkan dengan mereka yang dominannya merupakan negara maju.
Jadi, mulai dari sekarang mari kita wujudkan ketahanan nasional dari kuatnya ketahanan
nasional dengan menjaga identitas sosial. Hal ini dapat kita mulai dari hal-hal sederhana yang
kita bisa lakukan sehari-hari, seperti berbicara bahasa Indonesia yang baik dengan benar. Agar
bisa menjauhkan kita dari efek negatif era globalisasi yang bisa menggoyahkan Ketahanan
Nasional.

Bangsa Indonesia merupakan bagian dari bangsa di dunia. Sebagai bangsa, kita tidak
hidup sendiri melainkan hidup dalam satu kesatuan masyarakat dunia (world society). Kita
semua merupakan makhluk yang ada di bumi. Karena itu, manusia secara alam, sosial, ekonomi,
politik, keamanan, dan budaya tidak dapat saling terpisah melainkan saling ketergantungan dan
mempengaruhi. Maka dari itu banyak tantangan yang harus dihadapi oleh setiap individu dalam
memasuki era globalisasi seperti saat ini, terutama pemerintah yang secara langsung mengatur
Negara untuk dapat mempersiapkan setia warganya agar tidak tertinggal dengan masuknya
globalisasi. Terlebih jika sudah berbicara kedaulatan Negara, identitas Negara, ideology dan lai
sebagainya. Hal inilah yang menjadi pekerjaan rumah pemerintah sebebagai pemegang
kebijakan.

2.5. Mahasiswa Sebagai Warga Negara Untuk Memperkuat Pertahanan Negara

Banyak hal yang dapat dilakukan mahasiswa sebagai warga Negara yang masih aktif di
dunia pendidikan dan dapat dikatakan paham benar dengan apa itu yang di maksud era
globalisasi. Untuk memperkuat pertahanan Negara para mahasiswa dapat membuat suatu
kegiatan yang berkenaan dengan budaya local sebagai pelestarian dan menunjukan identitas
Negara kita. Selain itu pula hal yang sangat penting yaitu para mahasiswa harur benar-benar
mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila dan menjalankannya dalam kehidupan
bernegara.

12
Sesungguhnya nilai-nilai nasionalisme (faham tentang kebangsaan) itu bersumber dari
sosio-kultural bangsa dan bumi Indonesia. Sekalipun akan mengalami interaksi dengan dunia
luar dalam era globalisasi, tetapi hakekatnya tidak boleh berubah. Seperti halnya nilai-nilai
Pancasila sebagai esensi yaitu :

a. secara intrinsik tidak akan berubah, apalagi hal itu memiliki nilai-nilai mendasar dan
sebagai “way of life” bangsa Indonesia, serta sebagai dasar Negara Republik Indonesia
akan tetap dapat dipertahankan. Sekalipun saat ini mengalami pasang surut dan mungkin
sedikit “memudar” sifatnya tentu sementara.
b. UUD 1945 sebagai sumber dari segala sumber hukum di Indonesia, akan tetap menjadi
kaidah utama. Kita sadari dan di implementasi-kan bahwa untuk menata negara dan
masyarakat diperlukan berbagai undang-undang dan peraturan yang tentunya harus
bersumber pada Undang-Undang Dasar ini. Faham kebangsaan kita menyadari dengan
sepenuhnya, bahwa semua tata kehidupan bangsa, harus telah tertuang dan teratur
didalam pasal-pasal Undang-Undang Dasar tersebut. Hal ini sekaligus merupakan
komitmen kita bersama dalam mendirikan Negara Republik Indonesia.
c. Rasa cinta tanah air dan rela berkorban. Sebagai bangsa yang merdeka karena perjuangan
melawan penjajah dan telah mengorbankan jiwa raga beribu-ribu pahlawan bangsa, maka
rasa kebangsaan kita harus dilandasi oleh tekad dan semangat terus berupaya mencintai
tanah air Indonesia dengan segala isi yang terkandung didalamnya sepanjang masa.
Karena hanya dengan rasa cinta tanah air, bangsa ini akan tetap utuh dan akan rela
berkorban pula bagi kejayaan bangsa dan Negaranya. Sekalipun “hujan emas” di negeri
orang tentu tidak seindah hidup di negeri sendiri, walaupun serba menghadapi kesulitan
dan kemiskinan.
d. rasa persatuan dan kesatuan bangsa didalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Hal ini yang sekarang terkoyak-koyak dan nyaris menghadapi disintegrasi. Pengaruh
globalisasi sangat besar, eforia-reformasi, telah membuat bangsa Indonesia hampir-
hampir kehilangan arah dan tujuan. Ide sparatisme dan upaya-upaya memisahkan diri dari
NKRI oleh beberapa daerah, adalah contoh nyata yang perlu kita cegah.

13
Kalau ide tersebut dibiarkan berkembang maka Negara Kesatuan Republik Indonesia
mengalami ancaman yang serius. Sudah tentu hal tersebut mengingkari akar nilai-nilai
persatuan dan kesatuan, yang telah dirintis oleh para pendahulu Republik ini.

e. wawasan kebangsaan yang bersumber dari wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional
hendaknya terus dapat melekat pada hati dan dihayati sepenuhnya oleh warga Negara
Indonesia, sehingga tertanam pola pikir, pola sikap dan pola tindak yang sarwa
Nusantara, merangkul semua kepentingan dan mengarahkan pada cita-cita dan tujuan
pembangunan Nasional.
f. disiplin nasional. Bangsa yang ingin maju dan mandiri harus memiliki disiplin nasional
yang tinggi. Nasionalisme berakar pula pada budaya disiplin bangsa tersebut. Justru
antara disiplin nasional dan nasionalisme, merupakan dua sisi mata uang yang saling
berpengaruh. Makna dan esensi disiplin nasional akan terlihat pada disiplin para
penyelenggara Negara, tertib dan lancarnya pelayanan masyarakat, serta dalam berbagai
kehidupan sehari-hari. Menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh, misal
semangat mencintai produk dalam negeri. Menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai
Pancasila dengan sebaik- baiknya. Selektif terhadap pengaruh globalisasi di bidang
politik, ideologi, ekonomi, sosial budaya bangsa.

14
BAB II

PENUTUP

3.1. kesimpulan

1) globalisasi sebagai satu sistem di mana bata-batas satu negara jadi makin sempit lantaran
kemudahan hubungan pada negara baik bersifat pertukaran info, perdagangan, tehnologi,
pola hidup serta bentuk-bentuk hubungan yang lain.
2) Pengaruh positif dari Globalisasi dapat digolongkam menjadi tiga bagian diantaranya
yaitu : Dilihat dari aspek globalisasi politik, Dari aspek globalisasi ekonomi, Dari aspek
globalisasi sosial budaya,
3) Pengaruh negatif globalisasi terhadap masyarakat ada lima bagian yaitu :Aspek politik,
Aspek Globalisasi ekonomi, adanya kesengajaan, Masyarakat Munculnya sikap
individualisme .
4) Sebagai bangsa, kita tidak hidup sendiri melainkan hidup dalam satu kesatuan masyarakat
dunia (world society). Kita semua merupakan makhluk yang ada di bumi. Karena itu,
manusia secara alam, sosial, ekonomi, politik, keamanan, dan budaya tidak dapat saling
terpisah melainkan saling ketergantungan dan mempengaruhi. Maka dari itu banyak
tantangan yang harus dihadapi oleh setiap individu dalam memasuki era globalisasi
seperti saat ini, terutama pemerintah yang secara langsung mengatur Negara untuk dapat
mempersiapkan setia warganya agar tidak tertinggal dengan masuknya globalisasi.
5) Untuk memperkuat pertahanan Negara para mahasiswa dapat membuat suatu kegiatan
yang berkenaan dengan budaya local sebagai pelestarian dan menunjukan identitas
Negara kita. Selain itu pula hal yang sangat penting yaitu para mahasiswa harur benar-
benar mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila dan menjalankannya
dalam kehidupan bernegara.

3.2. Saran

15
Adapun saran-saran yang dapat saya berikan, dimana wawasan nusantara di era
globalisasi ini sanagat berpengaruh terhadap semua kehidupan warga negara, maka dariitu kita
sebagai mahasiswa harus mampu memahami situasi dan kondisi agar kita sebagai warga negara
seharusnya bisa mengikuti perkembangan zaman agar kita tidak tertinggal, minimal kita tahu apa
itu globalisasi, dan hal ini harus detekankan pada mulai dari SD,SMP,SMA dan juga perguruan
tinggi.

DAFTAR PUSTAKA

16
Azra, Azyumardi. Pendidikan Islam: Tradisi dan Modernisasi Menuju Masyarakat Milenium
Baru. Jakarta: Logos Wacana Ilmu. 2000.

Effendi, Bahtiar. Masyarakat Agama dan Tantangan globalisasi : Mempertimbangkan Konsep


Deprivatisasi Agama.

Giddens,Anthony, The Third Way, Jakarta: Gramedia, 2000.

Nata, Abuddin, Paradigma Pendidikan Islam, Jakarta : Grasindo, 2001.

http://tipsserbaserbi.blogspot.co.id/2015/02/makalah-dampak-globalisasi-terhadap.html

http://www.slideshare.net/27061987/makalah-pengaruh-globalisasi-terhadap-kehidupan-bangsa-
dan-negara-dalam-bidang-ekonomi

17

Anda mungkin juga menyukai